Perayaan Hari Raya Nyepi tahun 1941 saka adalah ajang kreatifitas berkarya bagi pemuda atau sekeha teruna. Kesibukan pun terlihat di balai banjar, kreator dan seniman dibantu sekeha teruna bahu membahu mengesplorasi karya. Espektasi tentang wujud estetik yang ditunggu-tunggu hampir rampung tepat jelang pengerupukan, sebelum Hari Raya Nyepi. Itu adalah sensasi.
Begitu dengan Sekeha Teruna Dira Darma, Banjar Lebah Sari, Mengwi, Badung. Di bawah kreator seniman Ngurah Vandji, mereka mengkreasikan ogoh-ogoh yang diberi tema Wisnu Murti Tiga Sakti.
Kata Ngurah Vandji, Wisnu adalah wujud pemelihara yang disimbolkan dengan air. Manisfestasinya bisa jadi dua sifat, yakni pemelihara yang berfungsi sebagai sumber kehidupan dan juga pelebur tatkala air bah, banjir, atau tsunami. Dua sisi yang berbeda tergantung dari mana menilai ataupun menelisik kekuatan tersebut.
Konteks dalam karya, Ngurah Vandji bagimana meminimalisir kekuatan yang satu sisi ini menjadi lebih menguntungkan bagi kehidupan manusia dengan menjaga keberadaan sumber air.
“Saya dan sekaha teruna mengimplementasikan sebuah lakon dari air yaitu Wisnu ketika beliau memurti dan memperlihatkan sifat-sifat dan wujud buthanya sebagai sebuah bencana. Tiga sakti sendiri bermakna sebagai penguasa tiga sifat yaitu satwan rajas dan tamas, sebab ketiga sifat inilah yang mempengaruhi keseimbangan pikiran dalam buana alit dan secara tidak langsung mempengaruhi tatanan alam semesta yaitu bhur bwah dan swah,“ ujarnya.
Di balik pesona air, Ngurah Vandji berpesan, melalui karya kita tetap menjaga dan menghargai alam terutama pada air, agar tidak kebablasan mengeksploitasi air dan mencemari sungai serta lautan.
Ketika kita mampu bersahabat dan menghormati alam, maka alam sendiri akan menjaga dan bisa memberi kehidupan kepada kita, begitupun sebaliknya.
“Alam dan lingkungan sendiri terbentuk dari sifat-sifat kita seperti apa sikap dan sifat kita dalam memaknai alam..maka alam sendiri akan memantulkan hal yg sama kepada diri kita,“ tuturnya.
Ngurah Vandji sebagai konseptor ogoh-ogoh merangcang dari mulai penggarapan sejak sebulan lalu, hingga kini sudah rampung. Tentunya keberadaan pembina di sekeha itu turut andil memberikan motivasi dan dukungan dari Nyoman Ginten tiada lain adalah Klian Dinas Banjar setempat. [T]