10 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Serba-Serbi Rasa Menjelang Wisuda dan Pascawisuda

Fatika Arum RahmawatibyFatika Arum Rahmawati
February 14, 2019
inEsai
Serba-Serbi Rasa Menjelang Wisuda dan Pascawisuda

Foto: Mursal Buyung

22
SHARES

Berbicara tentang wisuda bagi mahasiswa yang lazimnya dikatakan semester akhir tentunya penuh rasa, pastinya ada rasa bahagia, dan ada rasa sedihnya.

Jika kita mengulas kembali pada saat kita memasuki awal kuliah, pastinya ada rasa bangga tersendiri, karena kita merasa kita mampu dan memiliki ilmu yang lebih daripada orang yang tidak kuliah, di satu sisi lain kita memiliki tanggungjawab yang lebih untuk mengemban selama beberapa tahun.

Di awal kuliah tepatnya semester satu bisa dikatakan masih kuliah santai, karena bisa dikatakan itu masih memperkenalkan mata kuliah dasar. Kemudian beranjak menuju semester-semester selanjutnya hingga semester enam, sudah mulai ada rasa yang lebih berbeda, bisa dikatakan mulai tidak santai lagi, karena semakin naik semester maka semakin banyak juga tanggungjawab yang diemban.

Dan sampai pada akhirnya beranjak memasuki semester tujuh, semester tujuh ini sudah bisa dikatakan semester tua, karena di semester tujuh ini sudah mulai mengambil mata kuliah yang dikatakan sebagai persyaratan lulus universitas strata satu, yakni “skripsi”.

Banyak cerita yang saya dapat dari teman-teman mahasiswa di berbagai perguruan tinggi baik negeri dan swasta yang sedang mulai menggarap skripsi. Sampai pada akhirnya nama skripsi diplesetkan oleh mahasiswa, seperti ada mahasiswa yang menyebutkan dengan sebutan “skipsweet”.

Mengapa dikatakan seperti itu? Jawabannya cukup sederhana, yakni agar mahasiswa tidak seram saat mendengarnya dan agar membuat ghairah mahasiswa lebih santai ketika menggarapnya. Kemudian ada yang menyebutnya dengan istilah kasar yaitu “skripshit”, Mengapa dikatakan sekasar itu? Karena perasaan mahasiswa yang sangat kesal dengan skripsinya yang tak kunjung selesai dan membuatnya jengkel, marah, seakan seperti ingin mengakhiri tapi nanggung, dan akhirnya keluarlah kata-kata kasar dari mulut mahasiswa tersebut dengan sebutan itu.

Mahasiswa semester akhir yang sedang menggarap skripsi memang banyak sekali halangan dan rintangan yang sedang dihadapi, disatu sisi mereka mempunyai keinginan agar segera selesai dan dapat wisuda, di satu sisi lain mereka pun ada yang masih bingung dengan membuat judul skripsi yang akan diteliti, ada juga yang bingung mau mencari tempat penelitian di mana.

Kemudian ada juga yang sudah mendapatkan tempat penelitian namun bingung belum ada masalah yang harus diteliti. Ada juga yang bingung pada saat mengerjakan di bagian per babnya, ada juga yang bingung dan kesal karena susah menemui dosen pembimbing sehingga selalu menunda untuk revisi skripsi, atau bahkan ada juga yang masih malas untuk melanjutkan revisian dan ingin berleha-leha sebentar. Itu lah serba serbi rasa mahasiswa yang sedang menggarap skripsi.

Curhat sedikit deh, karena saya pun yang menulis tulisan ini sedang dalam masa menggarap skripsi tentunya banyak sekali halangan dan rintangan pada saat menggarap, saya pun juga pastinya ingin segera wisuda. Ketika saya sekarang sedang menggarap skripsi, saya tidak mau mengambil terlalu pusing bahkan sampai setres, diawal pada saat menggarap saya membuat target untuk paling lambat lulus empat tahun pas, tidak mau lebih.

Jadi keinginan dan tekad saya untuk itu selalu berusaha semampu saya untuk dapat itu tercapai, apalagi saya juga tidak hanya disibukkan dengan akademis saja, karena saya juga bisa dikatakan mahasiswa aktivis, jadi saya pun mempunyai tanggungjawab di organisasi yang saya ikuti. Jadi disini bagaimana cara saya untuk dapat membagi waktu dengan baik dan balance (seimbang) agar semuanya dapat berjalan, tetap saya prioritaskan untuk akademis, namun organisasi harus totalitas.

Jadi cara saya yaitu, yang pertama kita harus menyisihkan waktu luang beberapa jam untuk menggarap skripsi, kalau saya sih karena saya orangnya suka begadang dan itu sudah menjadi kebiasaaan saya, jadi saya memakai waktu di malam hari untuk menggarap skripsi, yang kedua yaitu lawan dan buanglah rasa malas yang ada pada diri sendiri, rasa malas itu memang selalu muncul, akan tetapi ketika kita mengingat kita harus mencapai tujuan itu pasti akan bisa kita lawan rasa malas.

Yang ketiga, yaitu ketika kita bingung mencari referensi pada saat menggarap, caranya yaitu kita harus mencari literasi sebanyak-banyaknya, bisa kita dapatkan dari diskusi dengan teman atau kakak tingkat yang sudah wisuda, dan lain sebagainya, karena dengan cara berkomunikasi maka semakin juga menambah wawasan kita, dan yang keempat kita juga perlu refreshing sejenak, ya yang dekat-dekat saja mungkin mencari panorama atau ke tempat-tempat wisata yang kita sukai. Itulah pengalaman saya.

Nah, sekarang kita membahas waktu menjelang wisuda, namun sebelum wisuda pastinya yudisium terlebih dahulu ya, menurut beberapa mahasiswa yang sudah mengalami yudisium mereka pun juga memiliki rasa takut, senang dan bercampur aduk bagaikan permen nano-nano, karena mereka takut ketika sidang skripsi tiba-tiba otak blank seperti orang yang tidak mengerti apa.

Kemudian mereka gugup, gerogi, keluar keringat panas dingin, takut bertatapan dengan dosen penguji, dan lain sebagainya, itu disebabkan karena kita sendiri kurang percaya diri. Dan salah satu mahasiswa mengatakan bahwa “Tingkatkan rasa percaya diri dengan kemampuanmu sendiri. Dan juga harus yakin dalam hati bahwa kamu bisa menjalaninya”.

Setelah yudisium berakhir, tiba saatnya yang dinanti yaitu acara wisuda, dimana mahasiswa sudah sibuk untuk mempersiapkan perlengkapan administrasi wisuda,  mempersiapkan pakaian wisuda dengan keluarga bahkan kekasih (bagi yang memiliki) yang akan hadir, kemudian membeli pakaian untuk wisuda, membeli tas, sandal, dan aksesoris lainnya untuk di acara wisuda. Karena sebagian mahasiswa pastinya mempersiapkan yang seperti itu. Karena wisuda yaitu hasil akhir dimana mahasiswa berjuang selama beberapa tahun untuk mendapat gelar Sarjana bagi yang menempuh strata satu, gelar Master bagi yang menempuh strata dua, dan lain sebagainya.

Namun, banyak pertanyaan muncul pasca wisuda, yakni Setelah wisuda mau kerja dimana? Setelah wisuda langsung menikah dengan si do’i kah?. Kedua pertanyaan tersebut selalu muncul dan pastinya banyak orang yang menanyakan.

Lalu bagaimanakah tanggapan orang-orang yang setelah wisuda?. Kemudian ada salah satu kakak tingkat saya yang menceritakan kepada saya tentang perasaan pascawisuda. Setelah yudisium berakhir kakak tingkat saya langsung mencari info lowongan pekerjaan baik dari sosial media maupun teman lainnya.

Dia mengatakan bahwa “ternyata, tidak segampang yang kita bayangkan mencari pekerjaan itu, kita harus sabar dan terus berusaha, harus melamar pekerjaan dibanyak instansi-instansi, jangan hanya berpatokan satu saja, karena menunggu panggilan pekerjaan juga tidak sebentar, jadi kita harus mempunyai cadangan dan target yang lebih banyak.

Saya sendiri malu ketika pasca wisuda masih menganggur, lantas apa gunanya saya dikuliahkan jika menganggur dirumah, masih minta uang dengan orang tua, itu sangat memalukan, jadi harus tetap berusaha, karena rezeki tidak akan pernah tertukar, usaha pun tidak akan mengkhianati hasil.” Begitulah pengalaman dari salah satu kakak tingkat saya.

Disamping itu, tidak sedikit mahasiswa pasca wisuda yang sudah mendapatkan pekerjaan namun tidak sesuai dengan jurusan pada saat kuliah, itu disebabkan karena mahasiswa tersebut memiliki skill dan kemampuan pengetahuan yang lebih di bidang lain daripada di jurusan yang diambil pada saat kuliah.

Kemudian juga ada mahasiswa pasca wisuda yang masih menganggur, itu bisa disebabkan karena kurangnya usaha, kemudian masih ingin bersantai sejenak pasca kuliah yang mungkin dikatakan capek selama beberapa tahun, atau alasan lain sebagainya. Bahkan, tidak sedikit juga mahasiswa pasca wisuda kemudian langsung menikah dan menjadi seorang Ibu Rumah Tangga (IRT).

Itulah serba-serbi rasa mahasiswa menjelang dan pasca wisuda, kesimpulannya yaitu selalu tetap berusaha, pantang menyerah, tetap semangat, capailah tujuan dan impian-impianmu, karena sosok seorang motivator bernama Mario Teguh mengatakan bahwa “Kalau anda malas, rajinkan diri. Kalau anda takut, beranikan diri. Kalau anda tidak tahu,bertanyalah. Kalau anda gagal, coba lagi. Kalau itu anda teruskan, sukses akan menjadi nyata, kalau tidak segera pasti nanti”.

Tags: mahasiswaSarjanaWisuda
Previous Post

Jah Megesah Vol. 03 – Modal Manusia, Musik dan Militansi

Next Post

McDonald dan Cerita-cerita Kampungan

Fatika Arum Rahmawati

Fatika Arum Rahmawati

Lahir di Tabanan, 28 Juli 1997. Wanita karier sekaligus seorang istri.

Next Post
McDonald dan Cerita-cerita Kampungan

McDonald dan Cerita-cerita Kampungan

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

“Pseudotourism”: Pepesan Kosong dalam Pariwisata

by Chusmeru
May 10, 2025
0
Efek “Frugal Living” dalam Pariwisata

KEBIJAKAN libur panjang (long weekend) yang diterapkan pemerintah selalu diprediksi dapat menggairahkan industri pariwisata Tanah Air. Hari-hari besar keagamaan dan...

Read more

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co