31 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

“Jaje Cerorot”: Dorong Pantatnya, Menyembul Ujungnya, Kulum lalu Kunyah

Nyoman BudarsanabyNyoman Budarsana
February 8, 2019
inKuliner
“Jaje Cerorot”: Dorong Pantatnya, Menyembul Ujungnya, Kulum lalu Kunyah

Jaje Cerorot

96
SHARES

ORANG Bali punya banyak jenis jaje (kue/jajanan) yang cara makannya agak rumit. Jika salah cara makan, maka kenikmatannya bisa berbeda, bahkan bisa celaka.

Di Tanah Lot, Tabanan, pernah ada turis beli jaje klepon, lalu menggigitnya seperti menggigit buah ceri, maka tumpahlah gula merah ke baju dan roknya. Si turis kaget, lalu tertawa. Untung tak marah pada pedagangnya.

Bali memang kaya dengan berbagi jenis jaje  tradisional yang unik dari segi bentuk dan cara makannya, dan enak. Ada jajeyang murni merupakan hasil olah kreatif masyarakat Bali, ada pula jaje yang merupakan  hasil alkulturasi dengan budaya daerah lain, bahkan negara lain, seperti Jawa dan Tionghoa.

Nah, ini ada jaje cerorot. Ini jaje sering pula disebut jaje blukbuk. Sehari-harinya tak gampang ditemukan, kecuali mau masuk pasar tradisional di sejumlah tempat. Jaje ini bisa dibilang selalu ada dan tetap lestari. Biasanya jaje ini disajikan ketika masyarakat Hindu sedang melaksanakan upacara pernikahan pada proses memadik (meminang). Dalam tahapan upacara itu jaje cerorot biasanya ditemani tipat bantal. 

Di Bali, jaje cerorot dibuat dari tepung beras lokal (Bali) dipadu dengan gula merah (gula Bali) dan garam. Karena itu, jaje cerorot memiliki warna merah kecoklat-coklatan. Cerorot dibungkus dengan janur (daun kelapa) yang dililit berbentuk seperti kerucut. Anak-anak zaman now kerap menamai jaje ini dengan sebutan jaje terompet karena bentuknya memang mirip terompet.

Cara Makan

Cara menyantap jaje ini juga unik. Jangan sampai salah. Bagi orang yang tidak tahu, tentu akan membuka bungkusnya terlebih dulu sebagaimana membuka kue pada umumnya, biasanya dimulai dengan membuka semat (lidi untuk mengancing lipatan janur), lalu membuka lilitan janur, dan memegang daging kue dengan tangan, baru kemudian memakannya.

Cara seperti itu tentu sangat mengjengkelkan. Selain cukup rumit, daging kue bisa lengket di tangan, dan tentu mengurangi rasa nikmat saat menyantap. Apalagi harus berpikir untuk mencuci tangan atau sibuk mencari tisu setelah makan.

Padahal ada teknik khusus untuk memakan jaje cerorotini. Pertama-tama doronglah pantatnya, eh, dorong bagian bawah janur pembungkus kue itu yang berbentuk runcing seperti ujung baut ulir. Setelah didorong, maka daging kue di bagian atas akan menyembul. Saat menyembul itulah, daging kue bisa dijilat terlebih dulu, lalu mengulumnya, baru kemudian dikunyah. Atau, langsung saja dikunyah.

Cara mendorong pantat runcingnya itu jangan terburu-buru. Pelan-pelan saja. Nikmati sensasinya. Lihatlah kue baru yang menyembul di bagian atas pada setiap dorongan di bagian pantat. Lalu nikmati sesuai dengan seberapa besar kita bisa mengulum dan mengunyahnya, atau sesuaikan dengan sensasi yang diinginkan, atau sesuaikan dengan besar-kecilnya bentuk mulut.

Jika  perlu makan sedikit saja,  maka mendorongnya juga sedikit,  dan jika bisa makan sekaligus, maka mendorong bisa dengan penuh nafsu sampai semua daging kue keluar.

Belakangan, jaje cerorot biasa digunakan untuk sajian dan hidangan tamu yang disajikan sebagai teman minum kopi atau teh. Kinijaje ini juga gampang didapat karena banyak dijual di pasar-pasar tradisional dan toko kue.  Sayangnya, cerorot hanya tahan disimpan selama satu hari saja.

Cara Membuat

Bahan untuk membuat jaje cerorot adalah beras lokal, gula merah, dan garam secukupnya. Cara membuatnya: pertama, beras dicuci bersih, kemudian direndam semalaman, terus ditumbuk menjadi tepung.

Dulu, membuat tepung beras memang selalu dengan cara tradisional, yaitu beras yang sudah direndam ditumbuk di dalam lesung (kayu yang di tengahnya berlobang seperti lobang mangkok). Ditumbuk dengan menggunakan lu (kayu berbentuk tongkat besar). Lalu hasil tumbukan dihaluskan dengan memakai sidi (penyaring). Tepung yang dibuat secara tradisional, rasa kuenya lebih enak dibandingkan tepung yang dibeli buatan pabrik. 

Gula merah dicairkan dengan air panas kemudian disaring juga. Selanjutnya, tepung dimasukkan ke dalam cairan gula. Lalu  ditambahkan garam secukupnya.

Cara membuat pembungkusnya: pertama-tama, janur dibuang lidinya, lalu dilipat bagian ujungnya kemudian dibuat melingkar seperti bentuk kerucut. Setelah pembungkus daun kelapa dibuat, selanjutnya adonan tepung dan gula merah itu dituangkan ke dalam pembungkus. Hati hati jangan sampai penuh, karena jika kepenuhan adonan bisa meleleh dan jatuh saat dikukus. 

Adonan yang sudah dibungkus itu dikukus sampai matang (lebih kurang 20 menit). Untuk mengetahui bahwa cerorot sudah matang digunakan lidi dengan cara ditusukkan kedalam adonan yang sedang dikukus. Bila lidi saat ditarik tidak lengket berarti cerorot sudah matang. Jika sudah matang,  selanjutnya jajan diangkat dan siap dihidangkan.

Masih ingat cara makannya? Coba ulang baca di bagian atas. (T)

Tags: balikue tradisonalkulinerpangan
Previous Post

Tak Mau Navicula dan Anang Dipertukarkan – Opini Penikmat Musik terhadap RUU Permusikan

Next Post

Arwah Monster

Nyoman Budarsana

Nyoman Budarsana

Editor/wartawan tatkala.co

Next Post
Arwah Monster

Arwah Monster

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tembakau, Kian Dilarang Kian Memukau

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 31, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

PARA pembaca yang budiman, tanggal 31 Mei adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan...

Read more

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co