10 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

“Jaje Cerorot”: Dorong Pantatnya, Menyembul Ujungnya, Kulum lalu Kunyah

Nyoman BudarsanabyNyoman Budarsana
February 8, 2019
inKuliner
“Jaje Cerorot”: Dorong Pantatnya, Menyembul Ujungnya, Kulum lalu Kunyah

Jaje Cerorot

96
SHARES

ORANG Bali punya banyak jenis jaje (kue/jajanan) yang cara makannya agak rumit. Jika salah cara makan, maka kenikmatannya bisa berbeda, bahkan bisa celaka.

Di Tanah Lot, Tabanan, pernah ada turis beli jaje klepon, lalu menggigitnya seperti menggigit buah ceri, maka tumpahlah gula merah ke baju dan roknya. Si turis kaget, lalu tertawa. Untung tak marah pada pedagangnya.

Bali memang kaya dengan berbagi jenis jaje  tradisional yang unik dari segi bentuk dan cara makannya, dan enak. Ada jajeyang murni merupakan hasil olah kreatif masyarakat Bali, ada pula jaje yang merupakan  hasil alkulturasi dengan budaya daerah lain, bahkan negara lain, seperti Jawa dan Tionghoa.

Nah, ini ada jaje cerorot. Ini jaje sering pula disebut jaje blukbuk. Sehari-harinya tak gampang ditemukan, kecuali mau masuk pasar tradisional di sejumlah tempat. Jaje ini bisa dibilang selalu ada dan tetap lestari. Biasanya jaje ini disajikan ketika masyarakat Hindu sedang melaksanakan upacara pernikahan pada proses memadik (meminang). Dalam tahapan upacara itu jaje cerorot biasanya ditemani tipat bantal. 

Di Bali, jaje cerorot dibuat dari tepung beras lokal (Bali) dipadu dengan gula merah (gula Bali) dan garam. Karena itu, jaje cerorot memiliki warna merah kecoklat-coklatan. Cerorot dibungkus dengan janur (daun kelapa) yang dililit berbentuk seperti kerucut. Anak-anak zaman now kerap menamai jaje ini dengan sebutan jaje terompet karena bentuknya memang mirip terompet.

Cara Makan

Cara menyantap jaje ini juga unik. Jangan sampai salah. Bagi orang yang tidak tahu, tentu akan membuka bungkusnya terlebih dulu sebagaimana membuka kue pada umumnya, biasanya dimulai dengan membuka semat (lidi untuk mengancing lipatan janur), lalu membuka lilitan janur, dan memegang daging kue dengan tangan, baru kemudian memakannya.

Cara seperti itu tentu sangat mengjengkelkan. Selain cukup rumit, daging kue bisa lengket di tangan, dan tentu mengurangi rasa nikmat saat menyantap. Apalagi harus berpikir untuk mencuci tangan atau sibuk mencari tisu setelah makan.

Padahal ada teknik khusus untuk memakan jaje cerorotini. Pertama-tama doronglah pantatnya, eh, dorong bagian bawah janur pembungkus kue itu yang berbentuk runcing seperti ujung baut ulir. Setelah didorong, maka daging kue di bagian atas akan menyembul. Saat menyembul itulah, daging kue bisa dijilat terlebih dulu, lalu mengulumnya, baru kemudian dikunyah. Atau, langsung saja dikunyah.

Cara mendorong pantat runcingnya itu jangan terburu-buru. Pelan-pelan saja. Nikmati sensasinya. Lihatlah kue baru yang menyembul di bagian atas pada setiap dorongan di bagian pantat. Lalu nikmati sesuai dengan seberapa besar kita bisa mengulum dan mengunyahnya, atau sesuaikan dengan sensasi yang diinginkan, atau sesuaikan dengan besar-kecilnya bentuk mulut.

Jika  perlu makan sedikit saja,  maka mendorongnya juga sedikit,  dan jika bisa makan sekaligus, maka mendorong bisa dengan penuh nafsu sampai semua daging kue keluar.

Belakangan, jaje cerorot biasa digunakan untuk sajian dan hidangan tamu yang disajikan sebagai teman minum kopi atau teh. Kinijaje ini juga gampang didapat karena banyak dijual di pasar-pasar tradisional dan toko kue.  Sayangnya, cerorot hanya tahan disimpan selama satu hari saja.

Cara Membuat

Bahan untuk membuat jaje cerorot adalah beras lokal, gula merah, dan garam secukupnya. Cara membuatnya: pertama, beras dicuci bersih, kemudian direndam semalaman, terus ditumbuk menjadi tepung.

Dulu, membuat tepung beras memang selalu dengan cara tradisional, yaitu beras yang sudah direndam ditumbuk di dalam lesung (kayu yang di tengahnya berlobang seperti lobang mangkok). Ditumbuk dengan menggunakan lu (kayu berbentuk tongkat besar). Lalu hasil tumbukan dihaluskan dengan memakai sidi (penyaring). Tepung yang dibuat secara tradisional, rasa kuenya lebih enak dibandingkan tepung yang dibeli buatan pabrik. 

Gula merah dicairkan dengan air panas kemudian disaring juga. Selanjutnya, tepung dimasukkan ke dalam cairan gula. Lalu  ditambahkan garam secukupnya.

Cara membuat pembungkusnya: pertama-tama, janur dibuang lidinya, lalu dilipat bagian ujungnya kemudian dibuat melingkar seperti bentuk kerucut. Setelah pembungkus daun kelapa dibuat, selanjutnya adonan tepung dan gula merah itu dituangkan ke dalam pembungkus. Hati hati jangan sampai penuh, karena jika kepenuhan adonan bisa meleleh dan jatuh saat dikukus. 

Adonan yang sudah dibungkus itu dikukus sampai matang (lebih kurang 20 menit). Untuk mengetahui bahwa cerorot sudah matang digunakan lidi dengan cara ditusukkan kedalam adonan yang sedang dikukus. Bila lidi saat ditarik tidak lengket berarti cerorot sudah matang. Jika sudah matang,  selanjutnya jajan diangkat dan siap dihidangkan.

Masih ingat cara makannya? Coba ulang baca di bagian atas. (T)

Tags: balikue tradisonalkulinerpangan
Previous Post

Tak Mau Navicula dan Anang Dipertukarkan – Opini Penikmat Musik terhadap RUU Permusikan

Next Post

Arwah Monster

Nyoman Budarsana

Nyoman Budarsana

Editor/wartawan tatkala.co

Next Post
Arwah Monster

Arwah Monster

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

“Pseudotourism”: Pepesan Kosong dalam Pariwisata

by Chusmeru
May 10, 2025
0
Efek “Frugal Living” dalam Pariwisata

KEBIJAKAN libur panjang (long weekend) yang diterapkan pemerintah selalu diprediksi dapat menggairahkan industri pariwisata Tanah Air. Hari-hari besar keagamaan dan...

Read more

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co