12 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Nalar

Oka RusminibyOka Rusmini
January 21, 2019
inEsai
Nalar
19
SHARES

KOPLAK menghisap rokok yang dipilinnya sendiri pelan-pelan. Dibiarkannya matanya terpejam, nafasnya diatur pelan-pelan, hidungnya kembang-kempis sambil menghirup bau kopi yang diseduhnya sendiri.

Asap rokok ikut sibuk mengusap wajahnya, Koplak teringat kata-kata  Kemitir — anak semata wayangnya, jika perasaan sedang dilanda gundah yang tidak jelas Koplak diwajibkan Kemitir menghidupkan dupa — konon segepok dupa yang diberikan Kemitir pada Koplak adalah dupa khusus, namanya dupa terapi.                                  

Terapi? Sesungguhnya Koplak tidak habis pikir dengan beragam gaya hidup masyarakat modern (baca: anak muda) di Bali saat ini. Dupa terapi? Apa dupa itu bisa mengobati beragam sakit yang diderita Koplak? Hanya dengan menghirup dalam-dalam dupa itu, beragam onak yang tumbuh di sulur-sulur otak Koplak akan menguap? Koplak merengut.

Sepanjang hidupnya Koplak justru merasa generasi yang disebut milenial dan generasi “cerdas” yang gegas menyantap beragam info itu justru sering sekali terlihat lemah. Buktinya? Banyak sekali anak-anak muda yang dihajar sedikit persoalan yang bagi Koplak “ringan” sudah mengambil jalan pintas. Contohnya, diputus pacar saja sudah bunuh diri!

Belum lagi budaya  beragam ilusi-ilusi yang ditawarkan dunia iklan yang masif menghajar seluruh lorong-lorong kehidupan generasi muda saat ini seolah hidup itu begitu mudah, ceria, dan gemilang. Media sosial telah menghajar logika-logika kedalaman hati yang dulu tumbuh di hati Koplak. Koplak tumbuh sebagai manusia laki-laki dari iklim dan hawa pedesaan. Lingkungan hidup di sekitar Koplak tumbuh adalah lingkungan yang segar. Koplak berdekatan dan bergaul dengan beragam pohon dan buah, juga beragam bunga-bunga.

Anak-anak sekarang bergaul dan berbicara dengan “alat” (baca: laptop dan handphone). Semua kehidupan saat ini sesungguhnya terasa membosankan.

“Kemitir sesekali pulanglah. Bape sudah lama tidak melihatmu?” Suatu hari Koplak berusaha menghubungi anak semata wayangnya, karena Koplak rindu dengan suara Kemitir, rindu dengan bola matanya yang ekpresif setiap bercerita tentang hal-hal ringan dan kadang berat juga. Nafas Kemitir yang naik turun, bau tubuhnya. Mimik bibirnya. Koplak rindu dengan kehadiran Kemitir.

“Bape, Bape kan sudah Kemitir ajarkan cara menggunakan video call.” Sahut suara dari seberang. Suara yang tanpa beban, suara yang bagi Koplak tidak meninggalkan jejak kerinduan. Suara yang terdengar begitu datar tanpa jejak yang bisa dideteksi.

Koplak merasa ada yang janggal dengan ritme hidup saat ini, bagaimana mereka mencurahkan rindu? Juga cinta. Bukankah terasa begitu menggetarkan ketika dua orang yang saling mencintai bertemu, dan saling bersentuhan. Atau saling berpandangan dengan malu-malu kondisi jantung, hati dan pikiran tidak karuan.

Koplak ingat ketika matanya bertemu dengan tubuh Ni Luh Wayan Langir — perempuan pertama yang dilihatnya yang bisa membuat tubuhnya tidak lagi memiliki tulang yang kuat untuk mendukung daging-daging agar tetap berdiri tegak. Langir — perempuan berusia 9 tahun itu telah meruntuhkan dan menghancurkan seluruh kekuatan yang dimiliki Koplak. Tulang-tulang dalam tubuhnya, raib!

Begitulah rasa cinta untuk pertama melaburi dinding-dinding hidup Koplak, menempel erat di lubang otaknya. Tidak mau pergi sedetikpun. Koplak pun diterjang amuk badai paling aneh. Badai rasa cinta, rindu, entah apa namanya yang paling tepat. Itulah periode paling kacau dan getir bagi Koplak.

Perasaan itulah yang membuat Koplak berpikir keras. Mungkin karena sering berdialog dengan “gawai” Kemitir sampai hari ini belum juga memiliki pacar? Minimal ada seorang lelaki atau beberapa lelaki-lelaki yang berusaha memikatnya. Apakah Kemitir lebih  mencintai seluruh gawainya? Koplak juga tidak habis pikir banyak sekali gawai yang dibawa Kemitir.

“Bagaimana caranya jika dua telponmu berdering, apakah kau sempat berpikir yang mana telpon yang akan kau angkat?” tanya Koplak sungguh-sungguh pandir. Koplak tidak habis pikir, bagaimana manusia bisa hidup tanpa bertemu dengan orang-orang?

Setiap Koplak bertanya gaya hidup yang dilakoni Kemitir. Kemitir hanya tersenyum sambil mengenggam tangan Koplak.

Hidup jadi lebih praktis, Bape?” Jawab Kemitir tanpa beban.

Koplak tetap tidak bisa menerima beragam gaya hidup yang disebut Kemitir praktis dan memudahkan. Bagi Koplak gaya hidup saat ini mengerikan. Pernah Koplak seminggu di rumah Kemitir yang luas dan besar, dari pagi sampai sore Koplak tidak melihat Kemitir menerima tahu. Kemitir duduk dengan laptopnya — sambil berbicara sendiri dengan beragam gawai itu. Olah raga juga dengan gawai. Kemitir tinggal menyetel alatnya, maka beragam jenis olah raga ada di dalam gawai Kemitir. Kemitir Yoga juga dengan gawainya.

Nalar Koplak kembang-kempis. Tidak paham dan merasa ada rasa ganjil yang terus menerus menguap dari otaknya. Suatu hari Kemitir lupa membawa gawainya, untuk pertama kali Koplak merasa tidak lagi mengenal Kemitir. Kemitir embongkar seluruh kamar, mengaduk-aduk ruang tamu. Pokoknya seluruh isi rumah seperti baru saja diserang angin puting beliung.

Hampir setengah jam Kemitir terlihat linglung, bingung dan Koplak hanya bisa terdiam sambil mengikuti ke mana arah langkah Kemitir. Koplak juga tidak ingin bertanya, sampai akhirnya rasa penasaran koplak terjawab. Ternyata Kemitir mencari handphohenya. Setelah rumah besar itu dibuat babak belur. Kemitir pun duduk di kursi ruang tamu sambil sibuk dengan handphonenya. Koplak menarif nafas, hanya karena itu, Kemitir seperti mahluk yang tidak dikenal Koplak. Koplak menarik nafas dalam-dalam.

“Tanpa benda ini, semua hal tidak bisa Kemitir selesaikan dengan cepat, Bape.” Kemitir berkata tenang. Koplak masih melongo, tidak habis pikir. Cepat sekali emosi Kemitir ditaklukkan. Koplak menggaruk kepalanya lalu keluar, mencari udara segar sebelum nafasnya diikat pikirannya. Benar-benar kehidupan yang aneh, apakah tanpa gawai semua manusia seusia Kemitir akan mati? (T)

Tags: gaya hidupmedia sosialPan Koplak
Previous Post

Filosofi-filosofi(an) Bunga

Next Post

Byukukung, Ketika Padi Sedang Hamil Muda

Oka Rusmini

Oka Rusmini

Ibu dari seorang anak lelaki. Yang mencoba memotret beragam kondisi sosial, budaya, dan politik di Indonesia dengan cara karikatural. Ala orang "Bali".

Next Post
Byukukung, Ketika Padi Sedang Hamil Muda

Byukukung, Ketika Padi Sedang Hamil Muda

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Refleksi Visual Made Sudana

by Hartanto
May 12, 2025
0
Refleksi Visual Made Sudana

JUDUL Segara Gunung karya Made Sudana ini memadukan dua elemen alam yang sangat ikonikal: lautan dan gunung. Dalam tradisi Bali,...

Read more

Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

by Sonhaji Abdullah
May 12, 2025
0
Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

DI Sekolah, fenomena bullying (dalam bahasa Indoneisa biasa ditulis membuli) sudah menjadi ancaman besar bagi dunia kanak-kanak, atau remaja yang...

Read more

Pulau dan Kepulauan di Nusantara: Nama, Identitas, dan Pengakuan

by Ahmad Sihabudin
May 12, 2025
0
Syair Pilu Berbalut Nada, Dari Ernest Hemingway Hingga Bob Dylan

“siapa yang mampu memberi nama,dialah yang menguasai, karena nama adalah identitas,dan sekaligus sebuah harapan.”(Michel Foucoult) WAWASAN Nusantara sebagai filosofi kesatuan...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pendekatan “Deeflearning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 
Khas

Pendekatan “Deeflearning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

PROJEK Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) di SMA Negeri 2 Kuta Selatan (Toska)  telah memasuki fase akhir, bersamaan dengan berakhirnya...

by I Nyoman Tingkat
May 12, 2025
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co