Hidup tidak bisa ditebak mau jadi apa tapi hanya sang waktu yang akan menjawab. Kembali ke pangkuan tanah kelahiran dengan sederet pengalaman modal mengarungi terjal kehidupan.
Disiplin ilmu terkadang bersebarangan dengan naluri batin, keseimbangan diri. Maka, melalui berkesenian megambel bisa jadi satu cara pelepas kerinduan dan hasrat.
Apalagi, budaya dan agama sulit membedakannya. Berbicara agama pasti sangkut paut budaya, kental budaya dan agama bercampur sedemikian rupa, dan manusia Bali di sisi lain seakan berkewajiban berkesenian.
Megambel dan menari serta berkesenian lainya adalah sebuah persembahan kepada yang Maha Kuasa. Jiwa-jiwa fana lubuk hati serasa lega tanpa kesudahan seperti orang piknik rasanya plong ketika berksenian jadi jawaban. Mencari kesenangan terkadang orang membayar mahal di sini sedikit berbeda namun jangan samakan ujungnya mencari keseimbangan hidup.
Megambel tidak asing bagi Pande Bagus Gede Guna Sesana. Sejak kecil sudah berteman dengan alat musik terutama gamelan. Terlahir keluarga seniman tentu membentuk karakter seorang Guna Sesana. Bagi dirinya megamel adalah sebuah pengabdian diri tanpa memikirkan timbal balik yang didapat yang terpenting pergolakan bisa dilampiaskan.
Pria asal Sebuninus, Desa Sakti, Nusa Penida, Klungkung, Bali, berkesenian tanggungjawab bagi diri sendiri, keluarga dan krama sekitarnya. Memang tidak semudah membalikkan tangan, butuh kesabaran dimana proses berkesenian tidaklah menonjolkan ego tapi kebersamaan dalam situasi genting sekalipun.
“Dari kecil saya sudah terbiasa melihat orang menggamel kebetulan ayah saya adalah seorang pengajar gemelan secara tidak langsung diajak sering jiwa terkontaminasi dan tertarik, ” kata ayah dua anak.
Memilih hidup di kampung sendiri ketimbang gemerlap Denpasar menyandang arsitek Alumnus Universitas Warmadewa sebuah pertempuran batin. Melepas hingar bingar karier rimba kota metropolitan pertualangan besar hidup Guna Sesana. Di kampung ia tetap bisa bekerja sebagai arsitek seiring perkembangan pariwisata.
Investor lokal tidak mau tinggal diam di situ Guna Sesana dapat mencurahkan ilmu mendesain sesuai pesanan. Prinsip kekeluarga yang didepankan menjalankan profesinya, cara seperti itu lebih menyentuh yang menggunakan jasanya tersenyum lepas menerima hasil karyanya.
Memiliki waktu luang suami Desak Made Sri Dewi bercengkrama sambari berbagi ilmu gemelan. Dengan cara begitu lebih elegan yang diajar lebih senang. Suasana menyenangkan menimbulkan rasa penasaran sehingga tumbuh rasa senang menggambel. (T)