21 April 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Esai

Pahlawan Bukan untuk Sekadar Dikenang

I Wayan Darmayasa by I Wayan Darmayasa
November 23, 2018
in Esai
30
SHARES

SETIAP 10 November kita selalu memperingati Hari Pahlawan, inilah momen dimana kita merefleksikan kembali bagaimana perjuanngan para pendahulu kita mewujudkan Indonesia merdeka yang seperti hari ini kita dapat rasakan bersama. Bagiku pahlawan itu adalah  “sosok yang tangguh, tak gentar membela rakyat Indonesia dan rela bercucuran darah tuk memperjuangkan kemerdekaan bangsanya.”

“Betapa hatiku takkan pilu telah gugur pahlawanku. Betapa hatiku takkan sedih hamba ditinggal sendiri. Siapakah kini pelipur lara nan setia dan perwira. Siapakah kini pahlawan hati pembela bangsa sejati . . . . (Ismail Marzuki-Gugur Bunga)“

Lirik lagu Gugur Bunga karya Ismail Marzuki diatas mestinya membuat kita terpantik bahwa ada tugas berat yang mesti kita emban sebagai generasi muda yang melanjutkan perjuangan bangsa. Ada pertanyaan disana “siapakah kini pahlawan hati pembela bangsa sejati?.” Yang mengisi dan mengemban tugas dan tanggungjawab hari ini ialah pemuda itu sendiri, generasi bangsa Indonesia.

Para pejuang kemerdekaan Indonesia telah gugur bertahun-tahun lalu. Namun tongkat estafet perjuangannya tidak akan pernah luntur dimakan masa. Walau negara ini sudah merdeka, bukan berarti perjuangan harus terhenti begitu saja. Adalah tugas kita generasi muda untuk melanjutkan perjuangan mereka. Sebagai agen perubahan, setidaknya kita harus punya visi yang harus dilakukan sebagai agen perubahan untuk melanjutkan perjuangan para pahlawan dalam menggapai cita-cita bangsa.

Hari-hari ini sebagian besar kalangan muda hanya mengenang jasa-jasa para pahlawan. Alangkah bijaknya jika generasi penerus ini mau belajar banyak dari pahlawan, karena dengan demikian kita  mampu menjadi generasi yang menghargai waktu, memiliki semangat nasionalisme dan memiliki solidaritas yang kuat. Belajar dari pahlawan dapat dimulai dengan cara kita memaknai hari pahlawan. Setelah itu secara bertahap mampu menumbuhkan semangat guna memiliki sikap cinta akan perjuangan pahlawan, cinta negeri, serta selalu gigih dan giat untuk mempelajari perjuangan para pahlawan. Setidaknya ada 5 hal yang dapat dilakukan pemuda di era sekarang.

Pertama, generasi hari ini hendaknya membiasakan dan membudayakan anti korupsi sejak dini, karena korupsi merupakan kejahatan yang bukan hanya merugikan negara tapi juga rakyat. Kita tidak bisa membayangkan jika korupsi tidak diberantas dan dibiarkan saja, pastilah negara ini akan bobrok di masa depan.

Mulailah tanamkan itu di dalam pikiran dan hati nurani, cari tahu apa saja sih dampak dari korupsi ini agar kamu lebih memahami alasan mengapa kamu harus anti korupsi dan membudayakannya di lingkunganmu. Mulai dari diri sendiri, keluarga, lingkup organisasi yang kamu ikuti, lingkup sekolah, kampus sampai di tempat kerja sekalipun.

Kedua, mencintai lingkungan dengan menjaga kebersihan. Mulai buang sampah pada tempatnya, kurangi memakai kendaraan pribadi biar polusi di udara gak semakin banyak sekaligus hal ini mengurangi global warming. Jangan buang sampah di laut, sungai, kali, dan danau. Kalau kamu sudah terbiasa melakukannya, please stop mulai sekarang. Ada makhluk yang hidup di bawah sana. Ada dampak besar yang akan dialami mereka bahkan kamu sendiri, kita.

Cara lain yang bisa kamu lakukan adalah bawa tas belanja ke mana-mana agar mengurangi limbah plastik, beli peralatan elektroik yang awet bertahun-tahun lamanya agar dapat mengurangi limbah elektronik dan minimalisir penggunaan listrik.

Ketiga, berprestasi di bidang masing-masing. Salah satu hal yang penting tertanam di benak seorang agen perubahan adalah berusaha menuai prestasi di bidang yang digeluti. Beri contoh nyata kalau ada kontribusi yang kamu lakukan bagi dirimu sendiri, sosial, maupun negara.

Bidang apa pun yang digeluti, selama positif dan tidak melenceng dari cita-cita bangsa, lakukanlah. Dengan konsisten dan memberi kontribusi untuk negara, kamu sudah layak disebut  berprestasi.

Keempat, berinovasi dan sigap dalam menghadapi perubahan. Ada banyak perubahan yang terjadi di sekitar kita, masalah sosial hingga perkembangan zaman yang semakin berkembang dapat menciptakan ide-ide baru yang bisa kamu jadikan peluang. Ikut campaign sosial, ikut pertukaran pelajar, terus mengembangkan diri adalah beberapa cara untuk berinovasi.

Buka pikiranmu, karena jika kamu menutup diri dari perubahan, bukan hanya dirimu yang akan tertinggal tapi juga pemikiranmu. Melakukan inovasi memungkinkan kamu melihat cara serta alaternatif lain untuk memajukan bangsa seperti menciptakan lapangan pekerjaan baru, misalnya.

Kelima, ikut menjaga dan melestarikan budaya nusantara. Budaya nusantara merupakan ciri khas negeri ini, kalau tidak dijaga dan dilestarikan maka Indonesia akan kehilangan ciri khasnya. Lebih parah lagi, identitas negeri kita bisa-bisa dicaplok negara lain. Sesederhana mempelajari tarian tradisional, belajar membatik, menenun, atau sekadar mengenakan pakaian tradisional saja. Lebih baik lagi jika kamu bisa membawa dan membagikan cerita tentang budaya yang ada di Indonesia kepada dunia.

Jadilah generasi muda yang turut memaknai hari pahlawan dengan perubahan-perubahan kecil yang dibuat. Penulis yakin perubahan yang besar dimulai dari sesuatu yang kecil, mungkin untuk sebagian orang tidak berarti namun dari perubahan kecil yang bertahap dan berangsur meningkat tersebut kelak akan muncul pahlawan-pahlawan baru yang dibutuhkan Indonesia. (T)

Tags: kenanganpahlawansejarah
I Wayan Darmayasa

I Wayan Darmayasa

Mahasiswa FKIP Universitas Mahasaraswati Denpasar. Pengurus Pusat Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (PP KMHDI) Departemen Kajian Isu

MEDIA SOSIAL

  • 3.5k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Ilustrasi dari penulis
Dongeng

Si Manusia Kodok

by I Ketut Suar Adnyana
April 17, 2021
Google
Opini

Mengatasi Phobia PKI

  PKI bangkit lagi. Desas-desus ini menjadi obrolan sensitif di kalangan masyarakat Indonesia. PKI konon bangkit lagi, sehingga menimbulkan efek ...

February 2, 2018
Istimewa
Acara

Film “Sekala-Niskala” Pulang ke Tanah Bali dan Retrospektif Kamila Andini

PADA tanggal 9 dan 11 Februari 2018, film ‘Sekala Niskala’ pulang ke tanah Bali, tempat yang menjadi latar belakang serta ...

February 9, 2018
Pak Nur sedang memberi workshop pembuatan tempe di stand Buleleng Kreatif Hub di Bulfest 2019
Khas

Cinta dalam Sebungkus Tempe – [Ngobrol Kreatif Bersama Pak Nur di Bulfest 2019]

Buleleng Festival (Bulfest) 2019 masih berlangsung. Maka berkunjunglah ke stand bernama “Buleleng Creative Hub” dan bahagiakan diri Anda dengan nuansa ...

August 9, 2019
Foto diolah dari sumber Google
Esai

Ini yang Terjadi di Jembrana Bila Tol Gilimanuk-Tabanan Terealisasi

SEPANJANG hari ini, kawan-kawan saya yang mukim di Jembrana, sibuk membagikan tautan berita tentang pembangunan jalan tol. Konon ruas Gilimanuk-Tabanan ...

January 23, 2020
Penjor Galungan
Esai

Serunya Galungan Kita Dulu

Hari Raya Galungan kita dulu selalu jadi hari yang menggembirakan. Hari yang kita tunggu-tunggu. Bahkan hati kita sudah merasa berseri-seri ...

September 17, 2020

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Dok Minikino | Begadang
Acara

[Kabar Minikino] – Indonesia Raja 2021 Resmi Diluncurkan Untuk Distribusi Nasional

by tatkala
April 17, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Esai

Gejala Bisa Sama, Nasib Bisa Beda

by Putu Arya Nugraha
April 13, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (69) Cerpen (163) Dongeng (14) Esai (1456) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (11) Khas (353) Kiat (20) Kilas (203) Opini (481) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (10) Poetry (5) Puisi (108) Ulasan (343)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In