2 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Gunung Agung, Bencana dan Tahayul

I Nyoman WinatabyI Nyoman Winata
February 2, 2018
inOpini

Foto-foto diambil dari facebook

11
SHARES

 

KETIKA Gunung Agung mulai erupsi magmatic dengan mengeluarkan abu vulkanik Sabtu (26 Nopember 2017), informasi menyebar dengan cepat di media sosial. Kepulan abu yang membumbung hingga mencapai 3000-an meter menghasilkan efek dramatis.

Gambar kepulan abu ini kemudian diberi interpretasi citra bermacam-macam, seperti misalnya ada yang melihatnya menyerupai kepala Tualen dan ada juga menyerupai garuda. Yang paling fenomenal tentu adalah kepulan abu dengan cahaya kemerahan yang menyerupai tubuh dan kepala raksasa bermata merah. Netizen pun kemudian heboh, ramai memperbincangkannya. Ada yang percaya adapula yang tidak.

Tidak hanya terjadi pada letusan Gunung Agung. Pada letusan Gunung Merapi pada tahun 2010, dimana aliran wedhus gembel (awan panas) nya memakan korban sang juru Kunci Mbah Maridjan, penafsiran atas bentuk kepulan asap dan debu letusan juga mengarah kepada bentuk-bentuk personal yang mistis. Dalam letusan Gunung Merapi saat itu, disebutkan kepulan awan dan abu membentuk kepala tokoh Mbah Petruk. Publik pun kemudian menjadi demikian heboh. Ada yang percaya adapula yang tidak.

Yang membuat fenomena mengait-ngaitkan bentuk kepulan erupsi Gunung Agung menyerupai bentuk tertentu seperti tokoh atau mahluk gaib adalah akibat dari masih kuatnya masyarakat dicengkeram oleh pola berpikir yang dipenuhi tahayul. Fenomena alam terutama erupsi gunung kemudian selalu dikait-kaitkan dengan kejadian mistis. Selalu saja dianggap bahwa dibalik sebuah fenomena alam, bekerja tangan-tangan gaib yang berkesadaran dan memiliki personalitas.

Gunung dalam kepercayaan masyarakat mistis merupakan representasi dari kekuatan adi kodrati. Gunung dipercayai memiliki roh bahkan memiliki personalitas sehingga ada yang menyebutnya sebagai ibu atau juga ayah. Jika ditelusuri, munculnya kepercayaan yang sering disebut sebagai naturisme atau anisme ini tidak lepas dari ketakutan yang dihadapi manusia atas kekuatan bencana yang dapat ditimbulkan dari letusan gunung.

Benda yang menjulang tinggi memuntahkan material yang menghancurkan kehidupan, menempatkan gunung sebagai sosok yang pemarah. Namun disisi lain, gunung juga adalah sosok lembut pemaaf sebagai pemberi kehidupan dimana kesuburan tanah bersumber dari abu vulkanisnya dan dengan hutan di sekitar gunung yang menjadi sumber air sangatlah menghidupi.

Kepercayaan manusia atas posisi gunung yang demikian mistis, representasi dari kekuatan yang menghancurkan sekaligus menghidupi memunculkan penghormatan yang tinggi. Penghormatan ini kemudian diwujudkan dalam bentuk ritus-ritus sakral penuh mistisme sebagai bentuk pemujaan yang biasanya selalu akan diikuti dengan persembahan sebagai wujud pengorbanan suci. Melalui ritus-ritus suci, elemen penghancuran diharapkan dapat diredam dan elemen penghidupan yang lebih sering dapat dinikmati manusia.

Perkembangan kemampuan berpikir manusia dengan ilmu pengetahuannya pada tahap selanjutnya berhasil mengurai misteri dari sosok mistis bernama gunung meski tidak seluruhnya. Manusia dengan teknologinya misalnya telah mampu “membaca” tanda-tanda kapan erupsi akan terjadi.

Berbagai alat telah dikembangkan tidak hanya untuk memberi peringatan bahwa bencana akan menjelang, melainkan juga bagaimana bencana dapat di kelola dengan sebaik-baiknya guna meminimalisir kerugian. Pengungkapan sebagian misteri-misteri dari gunung dengan logika ilmu pengetahuan memampukan manusia menghindari efek buruk dari bencana. Manusiapun semestinya tidak lagi hanya tergantung pada ritus-ritus mistis nan sakral untuk dapat “mengendalikan” kekuatan dahsyat dari gunung.

Yang paling penting disadari bahwa, penemuan manusia dengan ilmu pengetahuannya dalam mengurai misteri di balik kekuatan gunung yang dahsyat tidak bijak pula lantas meniadakan pemahaman bahwa gunung tetap harus dihormati. Artinya, manusia tidak boleh jumawa dengan hanya menempatkan bencana erupsi gunung sebagai kejadian alam saja. Bencana juga adalah kejadian spiritual namun tidak lagi dalam ranah mistis melainkan kemanusiaan.

Dalam bahasa sederhananya, ketika gunung meletus, manusia tidak lagi perlu terlalu sibuk mencari-cari jawaban atas pertanyaan mengapa gunung bisa meletus. Apakah karena roh di balik gunung itu marah akibat manusia terlalu banyak berbuat dosa? Janganlah mengait-ngaitkan bencana gunung meletus karena agama yang diyakini oleh mayoritas manusia di sekitar gunung.

Tidaklah bijak juga kalau sibuk mencari-cari representasi personal mistis dari kepulan abu vulkanik, kilatan api dipuncak gunung atau menganggap lahar sebagai perwujudan dari roh suci yang harus disambut dengan ritus sakral.

Bencana alam harusnya lebih dipahami secara spiritual dalam konteks kemanusiaan, dimana penyelamatan atas kehidupan jauh lebih penting. Jika lahar atau awan panas jelang menerjang, selamatkanlah diri. Ketika terdapat sesama yang menjadi pengungsi berilah bantuan agar kesulitannya dapat dikurangi.

Jika nanti bencana telah reda, bangun bersama kembali kehidupan. Spiritual kemanusiaan jauh lebih tinggi daripada spiritual mistis. Spritual kemanusiaan menjadikan manusia lebih menghargai kehidupan karena dengan hidup barulah manusia dapat secara sempurna melakukan pengorbanan sucinya sebagai wujud dari spiritulisme mistis.(T)

Catatan: Tulisan ini dimuat pertama kali di Jurnal Winata

Tags: balierupsiGunung Agungmisteri
Previous Post

Karya Rupa Pan Bayu, Menangkap Nostalgia Kehidupan Pesisir Nusa Penida

Next Post

Gunung Agung Ingin “Diperhatikan” Kids Zaman Now, Maka Ia Meletus

I Nyoman Winata

I Nyoman Winata

I Nyoman Winata lahir tahun 1975 dan besar di sekitar Terminal Ubung, Denpasar. S1-nya diselesaikan di Fakultas Ekonomi Unud. Magister Ilmu Komunikasi diselesaikan di Universitas Diponegoro dengan predikat cumlaude. Kini menjadi wartawan sekaligus mengelola TV di Semarang, Jawa Tengah. Tulisannya tersebar di sejumlah media, termasuk di http://winatalyka.blogspot.com/

Next Post

Gunung Agung Ingin “Diperhatikan” Kids Zaman Now, Maka Ia Meletus

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

by dr. Putu Sukedana, S.Ked.
June 1, 2025
0
Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

LELAH dan keringat di badan terasa hilang setelah mendengar suaranya memanggilku sepulang kerja. Itu suara anakku yang pertama dan kedua....

Read more

Google Launching Veo: Antropologi Trust Issue Manusia dalam Postmodernitas dan Sunyi dalam Jaringan

by Dr. Geofakta Razali
June 1, 2025
0
Tat Twam Asi: Pelajaran Empati untuk Memahami Fenomenologi Depresi Manusia

“Mungkin, yang paling menyakitkan dari kemajuan bukanlah kecepatan dunia yang berubah—tapi kesadaran bahwa kita mulai kehilangan kemampuan untuk saling percaya...

Read more

Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

by Made Chandra
June 1, 2025
0
Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

PERNAHKAH kita berpikir apa yang membuat sebuah foto begitu bermakna, jika hari ini kita bisa mereproduksi sebuah foto berulang kali...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu
Panggung

Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu

HUJAN itu mulai reda. Meski ada gerimis kecil, acara tetap dimulai. Anak-anak muda lalu memainkan Gamelan Semar Pagulingan menyajikan Gending...

by Nyoman Budarsana
June 1, 2025
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co