13 April 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Esai
Foto: Putu Mardika

Foto: Putu Mardika

Refleksi Tumpek Wariga: Tumbuhan pun Punya Perasaan

Putu Mardika by Putu Mardika
February 2, 2018
in Esai
55
SHARES

 

“Ratu Sedahan taru, selai dina mangkin jagi pacang rauh rerainan Galungan, mangde preside I Ratu mabuah ngeed-ngeed.”

“Wahai Sang Pengusa pohon (Sangkara) 25 hari lagi hari raya Galungan akan tiba, dimohon kiranya agar Paduka (Sangkara) menjadikan pohon ini berbuah lebat.”

BEGITULAH saha (doa pujaan) dipergunakan oleh umat Hindu di Bali saat tradisi Tumpek Wariga digelar. Tumpek Wariga memberi penghormatan khusus kepada Sang Hyang Sangkara dalam manifestasinya sebagai penguasa segala jenis tumbuhan.

Di Bali, Perayaan Tumpek Wariga yang jatuh setiap 210 hari sekali, tepatnya Saniscara (Sabtu) Wuku Wariga, memang tergolong istimewa. Masyarakat sejak pagi mulai disibukkan dengan aktivitas “mebanten” di kebun, pekarangan rumah hingga sanggah merajan.

Mereka memohon agar diberikan keberlimpahan buah dari pepohonan untuk menyongsong datangnya Hari Raya Galungan yang tinggal 25 hari terhitung sejak Tumpek Wariga. Umat mendoakan agar pohon mangga, pisang, anggur, kelapa, cengkih dan masih banyak lagi, bisa menghasilkan buah, daun, umbi bahkan bunga yang lebat. Hasilnya pun dapat memberikan kesejahteraan bagi umat manusia.

Tak berlebihan memang, leluhur kita menaruh penghormatan yang begitu agung terhadap tumbuhan. Di dunia ini tidak akan ada manusia dan hewan jika fungsi fotosintesis dalam tumbuhan itu tidak ada. Tumbuhan memberi manusia makanan. Tumbuhan pula yang memberi hewan kehidupan.

Oleh karena itulah, sudah sepantasnya tumbuhan diperlakukan layaknya manusia. Tumbuhan tidak dapat dikatakan hanya sebagai makhluk yang tak memiliki perasaan. Bahkan sebaliknya, tumbuhan memiliki perasaan keceriaan dan kemurungan atau tangisan layaknya manusia.

Berbahagialah tumbuh-tumbuhan itu jika hidupnya dapat dijadikan sebagai persembahan. Seperti terungkap dalam Kitab Dharmasastra. Secara spiritual, jiwa-jiwa atau roh yang ada pada setiap tumbuhan dipersembahkan kembali pada Tuhan, dan fisiknya dipersembahkan kepada manusia.

Maka perasaan tumbuh-tumbuhan akan merasa bahagia karena dipergunakan sebagai sarana ritual. Manusia wajib memotivasi, mengajak agar tumbuhan menyadari fungsinya sebagai persembahan. Tujuannya agar tumbuhan itu berdaun, berbuah, atau berumbi, yang diselipkan lewat lantunan doa doa pujaan.

Vibrasi gelombang pikiran dengan motif bhakti terhadap tumbuhan inilah ditangkap oleh sarwa tetanduran atau berbagai jenis tumbuhan. Sehingga mereka sangat bergembira dan antusias menerima permintaan manusia agar pohon itu berbuah lebat.

Selamat Tumpek Wariga! (T)

Tags: agamaflorahinduTradisiupacara
Putu Mardika

Putu Mardika

Wartawan muda, pengajar muda. Punya keinginan besar untuk belajar apa saja, terutama dalam hal tulis-menulis . Tinggal di Singaraja.

MEDIA SOSIAL

  • 3.5k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Ilustrasi tatkala.co | Satia Guna
Cerpen

Utang | Cerpen Rastiti Era

by Rastiti Era
April 10, 2021
Ilustrasi diambil dari Google
Esai

Provinsi Madura Swasta

DALAM artikelnya, Tirmizi menyebutkan bahwa antara Madura ‘swasta’ dengan Madura ‘murni’ selalu memiliki keterikatan citra, reputasi keduanya saling bergantung antara ...

September 25, 2018
AFP/Getty Images/BBC.com
Peristiwa

Kemana Angin Berhembus? – Di Balik Hikayat Lawatan Raja Salman ke Negeri-negeri Bawah Angin

KEMANA angin berhembus? Pertanyaan ini diam-diam meliputi pikiran kita yang belakangan dibooming framing seru di media massa: lawatan raja Arab ...

February 2, 2018
Berpose di areal pembangkit listrik yang mangkrak. [Foto-foto L Taji]
Perjalanan

“Yang Mangkrak dan Yang Bergerak” – Berwisata Energi ke Nusa Penida

Gundukan tebing kars yang menjorok ke laut di pantai klingking, lubang pada tebing batu karang di Pantai Pasih Uug (Broken ...

December 7, 2020
Virginia Woolf/Wikipedia
Esai

Virginia Woolf, Kegelisahan Seorang Feminis

  PADA akhirnya ia memutuskan untuk bunuh diri. Setelah menulis surat perpisahan kepada suaminya, Leonard, dan kakaknya, Vanessa, pada tanggal ...

February 2, 2018
Kafe Sawah dikelola Bumdes di Desa Pujonkidul, Malang
Perjalanan

Desa Pujonkidul di Malang: Kembangkan Wisata Tani, Bumdes Kelola Kafe Sawah

Ini cerita sukses Desa Pujonkidul, Malang, Jawa Timur, mengembangkan potensi pertanian dan peternakan sebagai desa wisata. Pengembangan ini merupakan ide ...

July 16, 2019

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Suasana upacara ngusaba kadasa di Desa Kedisan, kintamani, Bangli
Khas

“Ngusaba Kadasa” ala Desa Kedisan | Dimulai Yang Muda, Diselesaikan Yang Muda

by IG Mardi Yasa
April 10, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Gde Suardana
Opini

Tatkala Pandemi, (Bali) Jangan Berhenti Menggelar Ritual Seni dan Budaya

by Gde Suardana
April 10, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (67) Cerpen (163) Dongeng (13) Esai (1455) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (11) Khas (352) Kiat (20) Kilas (203) Opini (481) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (10) Poetry (5) Puisi (108) Ulasan (342)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In