18 January 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Kilas
Pentas Cak SMAN 4 Denpasar

Pentas Cak SMAN 4 Denpasar

Pentas Cak Nawanatya: SMAN 1 Amlapura Klasik, SMAN 4 Denpasar Eksploratif

tatkala by tatkala
February 2, 2018
in Kilas
17
SHARES

 

Pentas Cak SMAN 1 Amlapura

PEMENTASAN cak dari SMAN 1 Amlapura masih cenderung klasik. Sebaliknya, SMAN 4 Denpasar mencoba eksploratif dengan mencampur beragam seni sehingga terkesan sebagai cak gado-gado. Walau begitu biarkan mereka bereksplorasi dulu.

Begitu rangkuman pendapat pengamat seni Dr. I Nyoman Astita, M.A dan Prof. Dr. I Made Bandem, M.A. Bandem mengapresiasi semangat SMAN 4 Denpasar yang melibatkan 309 siswa kelas X dalam pementasan Cak dalam rangkaian Gelar Seni Akhir Pekan (GSAP) Bali Mandara Nawanatya II, Minggu malam 10 September 2017 di panggung terbuka Ardha Candra, Taman Budaya, Denpasar.

Selain itu Bandem juga mengapresiasi langkah SMAN 4 Denpasar menampilkan beragamnya kreasi dalam satu pertunjukkan cak. Diantaranya melibatkan bondres, fashion show, adi merdangga dan lainnya. “Jadi banyak kreasi walaupun kecak nya belum mantap. Menurut saya mereka masih memerlukan sutradara yang tepat. Tetapi yang saya hargai itu,” apresiasi Bandem.

Bandem yakin jika anak-anak SMAN 4 Denpasar dibina lagi akan menjadi lebih baik. “Biarkan mereka bereksplorasi dulu. Jangan dinilai hasil akhirnya,  tetapi nilai semangatnya, dan usahanya yang sudah jalan,” tutur Bandem. Hanya saja, Bandem mengakui, sering kadang-kadang kalau sudah melibatkan bondres di dalamnya itu terlalu mendominasi. Sehingga memudarkan warna cak nya.

Tak hanya Bandem, Astita pun mengapresiasi potensi beragam modal yang dimiliki SMAN 4 Denpasar. Mulai dari modal seni yang beragam dan juga modal semangat. Astita juga tidak mengingkari terjadi beragam seni yang cenderung menimbulkan kesan gado-gado dalam pementasan cak Foursma (sebutan SMAN 4 Denpasar-red).

“Sesungguhnya ini tergantung dari  penatanya yang berkarya. Sebenarnya perlu focus saja.  Sekarang ini memang jamannya jadi gado-gado. Tetapi kalau gado-gadonya ditata dengan bagus, akan jadi bagus juga,” ujar Astita.

Cak SMAN 1 Amlapura
Cak SMAN 4 Denpasar

Pentas cak Foursma malam itu, menurut Astita menjadi  tidak focus karena beragamnya seni yang ditampilkan. Akibatnya, porsi cak menjadi berkurang. Juga ada sedikit kelemahan lain dari Foursma yaitu dalam mengolah irama cak dimana mereka dibantu dubbing. “Memang ada teknik-teknik tertentu untuk itu, tetapi masih kentara mereka itu belum belajar kecak. Nah dari situ saja kita sarankan agar dipertahankan dulu pola cak baru dikembangkan,” saran Astita.

Menurut Astita, terkadang seniman tidak sadar upaya memasukkan beragam jenis seni terkadang juga kurang menguntungkan bila tidak tepat menggarapnya.

Foursma saat itu menampilkan cak  berjudul ‘Hanoman Amerih Bapa’. Lakon ini mengangkat cerita si Hanoman yang ingin mencari tahu siapa ayahnya. Keinginantahunya itu hingga mengobrak-abrik swargaloka. Adegan di Swargaloka inilah penata lakon Foursma mencoba memasukkan beragam seni yang menggambarkan keindahan di swargaloka.

Pada pementasan malam itu juga, SMAN 1 Amlapura menampilkan lakon ‘Sunda Upasunda’. Kisah ini tentang keinginan dua raja yang bersaudara yakni Sunda dan Upasunda menguasai tiga dunia yaitu bhur bwah swah. “Saya lihat tadi  Karangasem agak tradisional. Ada unsur genjek yang diolah tetapi pola cak nya masih kurang,” bedah Astita.

Menurut Astita, dalam pementasan itu juga terlihat dari segi alur penampilannya kurang menggigit. Karena setiap penampilan itu monoton. Jadi ada pola berbaris yang diulang-ulang. “Karangasem (SMAN 1 Amlapura – red) ada kelebihan di pengolahan genjeknya,” puji Astita. Bandem sepakat dengan Astita bahwa penampilan cak SMAN 1 Amlapura cenderung lebih ke cak klasik.

Astita berpesan dalam mementaskan cak modern ada beberapa pakem yang perlu diperhatikan. “Cak modern memperhatikan kompisisi musik cantingnya,  itu kekilitan cak yang utama,” saran Astita. Jadi setelah olah vocal dan musik baru kemudian diperhatikan komposisi gerak tari dan sebagainya. Jadi penataan perubahan-perubahan komposisi itu memberikan ruang bagi pengolahan vocal , pengolahan pola lantai , gerak tari dan sebagainya.

Terlepas dari kelemahan tersebut, curator Bali Mandara Nawanatya II, Mas Ruscitadewi mengapresiasi semangat dan kegembiraan yang ditampilkan SMAN 4 Denpasar dan SMAN 1 Amlapura, tanpa mengingkari beberapa perbaikan yang perlu diperbaiki. “Semangat dan kegembiraan yang mereka tampilkan itu penting dan perlu kita apresiasi,” tegas Mas Ruscita. Bandem dan Astita pun sepakat dengan Mas Ruscitadewi. (T/R)

Tags: Bali Mandara Nawanatya 2017cakdenpasarkarangasemseni pertunjukanSMAN 1 AmlapuraSMAN 4 Denpasar
tatkala

tatkala

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

MEDIA SOSIAL

  • 3.4k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
9 perempuan book launch
Essay

Still We Rise | Balinese Women Movements: 2 Empowering Projects, 21 Inspiring Women

2021 - A New Year for More Female Voices “Still I rise”. Lecturer, writer, and feminist activist Sonia Kadek Piscayanti...

by Irina Savu-Cristea
December 24, 2020

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Digital Drawing ✍️:
Rayni N. Massardi
Puisi

Noorca M. Massardi | 7 Puisi Sapta dan 5 Puisi Panca

by Noorca M. Massardi
January 16, 2021
Nyoman Wirata, Perahu Bulan, 2011, 25x30cm, kanvas, akrelik
Cerpen

Gadis Suci Melukis Tanda Suci di Tempat Suci

Cerpen: Made Adnyana Ole TUBUH mungil gadis itu ditusuk pedang cahaya ketika sinar purnama menerobos di sela ranting gaharu. Cahaya ...

February 2, 2018
Cening Liadi
Persona

Cening Liadi, Hidup Filosofis Sang Penari – Catatan 11 Ibu 11 Panggung 11 Kisah

CENING Liadi adalah penari yang ‘pendiam’. Dia tak pernah berbicara kalau tidak ditanya. Dia tak pernah berbicara jika tidak diminta. ...

December 11, 2018
Ilustrasi: Dek Omo
Opini

Kemiskinan dan Upacara, Mendapat dan Memberi

KEMISKINAN, di Bali, bisa berarti sebuah upacara. Warga Desa Trunyan di Desa Kintamani, Kabupaten Bangli, sebelum berperilaku menjadi manusia miskin ...

February 2, 2018
Youtube/klip lagu anak-anak Kupu-kupu yang Lucu
Opini

Dangdut Koplo atau Kupu-kupu yang Lucu? – Sekilas Cerita tentang Lagu Anak

  SUATU hari, adik sepupu saya yang sekarang menginjak kelas 6 SD bertanya ketika saya memutar lagu “Kupu-kupu yang Lucu” ...

February 2, 2018
Puisi

Puisi-puisi Pilihan Lomba Baca Puisi Komunitas Mahima 2020 – Katagori SMA/SMK

PUISI-PUISI LOMBA BACA PUISI KOMUNITAS MAHIMA 2020 - KATAGORI SMA/SMK ----- Manik Sukadana PERNYATAAN KEPADA PEREMPUAN PENGAGUM WARNA Mengatakan cinta ...

October 12, 2020

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Jukut paku di rumah Pan Rista di Desa Manikyang, Selemadeg, Tabanan
Khas

Jukut Paku, Dari Tepi Sungai ke Pasar Kota | Kisah Tengkulak Budiman dari Manikyang

by Made Nurbawa
January 16, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Ilustrasi diambil dari Youtube/Satua Bali Channel
Esai

“Satua Bali”, Cerminan Kehidupan

by IG Mardi Yasa
January 18, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (65) Cerpen (149) Dongeng (10) Esai (1350) Essay (6) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (2) Khas (308) Kiat (19) Kilas (192) Opini (471) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (6) Poetry (5) Puisi (96) Ulasan (327)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In