31 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Teater 28 Siliwangi di Singaraja: Paduan Olah Cerita, Gerak Aktor dan Tata Artistik

A.A.N. Anggara SuryabyA.A.N. Anggara Surya
February 2, 2018
inUlasan
32
SHARES

PANGGUNG di Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja ditutup kain hitam yang lebar. Sehingga main stage bukan lagi di atas, tapi berpindah ke bawah, tempat biasa ditempati kursi untuk tamu VIP.

Salah satu tiang di bagian penonton juga ditutupi kain hitam. Lalu ditempeli lampu dengan sinar yang sedemikian rupa sehingga tampak bulan yang sedang tergantung di sana. Di wing bagian kanan dan kiri diisi tiga lampu netral. Di bagian bawah tangga penonton diisi lampu yang mengarah ke atas.

Demikianlah cara anak-anak teater dari Unit Kegiatan Mahasiswa Teater 28 Siliwangi, Tasikmalaya, Jawa Barat, menyiasati panggung ketika mereka pentas teater, 13 Mei 2017, malam di di Gedung Gde Manik. Panggung yang memang tidak representative untuk pentas teater itu disulap menjadi panggung teater yang enak dan nyaman dipandang.

Hal menarik dari penataan panggung yang sedemikian rupa itu memperlihatkan seolah panggung menjadi sempait, namun sekaligus juga memperluas areal teatrikal sampai ke barisan tribun penonton. Penoton merasa berada di areal pementasan.

Unit Kegiatan Mahasiswa Teater 28 Siliwangi sudah dua kali melakukan pentas di Bali. Dua tahun sebelumnya, yakni pada tahun 2015 mereka datang ke Bali lebih tepatnya Denpasar yang kala itu bekerjasama dengan teater Orok Universitas Udayana.

Tahun ini mereka memilih mengunjungiSingaraja, di mana Unit Kegiatan Mahasiswa Teater Kampus Seribu Jendela (Undiksha) menjadi tuan rumah. Di Singaraja mereka mementaskan naskah Waktu Berlalu yang ditulis dan disutradarai oleh Bode Riswandi.

Begitu melihat panggung Gde Manik, mereka tampaknya langsung memutar otak untuk melakukan penataan panggung. Bermain di panggung Gde Manik, tampaknya menjadi tantangan bagi mereka. Jika kekuatan setiap aktor lemah, maka bisa dipastikan pementasan tidak akan berjalan sesuai harapan.

Tapi mereka memang jago menata artistik panggung. Begitu masuk Gedung Gde Manik, penonton seakan sudah disuguhi “pementasan rupa” yang menyihir. Sehingga ketika permainan benar-benar dimulai, penonton sudah memegang bekal untuk menikmati rupa yang keluar dari gerak para pemain.

Secara keseluruhan, apa yang Teater 28 tampilkan adalah campuran yang pas antara naskah, keaktoran dan tata artistik. Tidak ada yang sengaja ditonjolkan dan tidak ada yang sengaja menonjolkan diri. Mereka bermain sesuai porsi masing-masing. Hal ini tentu tidak lepas dari peran artistik, aktor dan sutradara.

Hal ini bisa dijadikan pelajaran dimana sebenarnya dalam setiap pementasan, setiap orang punya porsi masing-masing. Sehingga tidak akan ada rasa iri apalagi benci terhadap rekan satu tim.

Dari segi keaktoran, setiap aktor memang sudah memiliki proyeksi suara yang pas. Suara aktor terdengar sampai bagian penonton paling atas. Sayangnya, entah karena luasnya panggung, mereka seolah berteriak sehingga lontaran dialog terkesan agak monoton.

Beberapa adegan juga terasa lebih lambat khususnya pada dialog pada bagian-bagian permainan empat patung. Dialog-dialog tersebut terasa lamban dan menurunkan tempo permainan, padahal pada awalnya sudah tempo sudah terasa bergerak dengan sangat enak.

Beberapa aktor terlihat bermain sangat menarik, jauh lebih menonjol dari permainan aktor lainnya. Sehingga terjadi ketimpangan antar aktor. Satu hal yang patut digaris bawahi adalah setiap aktor telah bermain dengan sempurna terlepas dari monoton dialog dan ketimpangan antar aktor.

Waktu Berlalu

Naskah Waktu Berlalu sendiri bercerita tentang perjalanan panjang tentang dendam yang dipelihara puluhan tahun oleh dua kubu yang tak bisa berdamai. Pada awalnya naskah ini berjudul Fade Out namun karena sesuatu dan lain hal, naskah ini berganti menjadi Waktu Berlalu.

Mereka menyuguhkan teater tentang esai kelam masa lalu, yakni masa tragedi tahun 1965 yang masih membayang hingga kini. Kisahnya bukan lagi tentang hal klise semacam pembantaian orang tanpa pengadilan. Namun kisah itu menawarkan solusi cerdas dengan jalinan kata-kata yang memukau. Bidikan pada guru sejarah, pelaku dan korban sungguh puitis nan menyentuh perasaan.

Dalam perseteruan tentu ada dua belah pihak yang merasa benar, naskah ini dengan sangat manis mengambil posisi netral dimana naskah tidak membenarkan pihak manapun. Hal ini dibuktikan dengan salah satu dialog salah satu patung yang berkata “Ini hanya drama”.

Barangkali dialog tersebut sering terdengar dalam banyak pementasan, namun lain halnya dalam pementasan ini. Terlebih lagi perdebatan dalam naskah ini sebenarnya merupakan perdebatan yang terjadi dalam negeri ini sehingga tentu akan mendapat banyak kritikan dari berbagai kalangan.

Dialog itu seolah menetralkan perseteruan sehingga para penonton sadar bahwa apa yang terjadi hanyalah sebuah drama, tak usah diambil pusing. Hal menarik lainnya adalah salah satu adegan di mana sutradara masuk ke panggung untuk mengingatkan aktor yang “main-main” dalam permainan panggung.

Sebuah pementasan yang memukau, yang bisa dijadikan pelajaran dan bandingan bagi kelompok teater di Singaraja. (T)

Tags: Jawa BaratSiliwangiSingarajaTeater
Previous Post

Berduaan dengan Aida – Cerita Wartawan dan Anaknya, juga Buku, Syahrir dan Hatta

Next Post

Hakikat Seni – Membaca Kembali Prasasti Sukawana Bali Tahun 891

A.A.N. Anggara Surya

A.A.N. Anggara Surya

Pemain teater, menulis puisi dan cerpen. Tulisannya berupa ulasan pementasan teater sering dimuat di media massa. Kini sedang menempuh pendidikan di jurusan Bahasa Inggris, Undiksha, Singaraja.

Next Post

Hakikat Seni - Membaca Kembali Prasasti Sukawana Bali Tahun 891

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tembakau, Kian Dilarang Kian Memukau

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 31, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

PARA pembaca yang budiman, tanggal 31 Mei adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan...

Read more

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co