INDONESIA memiliki banyak pulau dan warga di masing-masing pulau hampir semuanya memiliki bahasa lokal atau bahasa daerah. Pulau Bali salah satunya. Bali memiliki bahasa daerah, yaitu bahasa Bali.
Nah, kenapa yang harus dibahas adalah bahasa Bali?
Bukan semata karena kita orang Bali, namun bahasa Bali memang harus mulai diperhatikan dan harus tetap dijaga kelestariannya. Kenapa bahasa Bali harus dilestarikan?
Tentu saja banyak anggapan, ada yang setuju dan tidak setuju dengan pertanyaan yang dilontarkan. Bahkan beberapa berpua-pura tidak mengerti makna dari pertanyaan itu.
Pada zaman globalisasi sekarang ini bahasa Bali seperti sebuah pohon tua yang setengahnya sudah kering berguguran, namun akarnya masih tetap kuat untuk menopang dahan dan rantingnya.
Bahasa Bali adalah salah satu bahasa daerah yang terdapat di Indonesia. Bahasa yang lengkap menurut banyak pemerhatinya, karena bahasa Bali memiliki Aksara, Bahasa, dan Penutur. Bahasa Bali memiliki hubungan yang sangat erat dengan budaya, adat, dan tradisi Bali.
Penutur bahasa Bali sekarang ini mulai tergerus oleh perkembangan zaman. Semua itu terjadi karena pada zaman modern ini perkembangan teknologi, informasi, politik, ekonomi, sangatlah pesat. Segala sesuatu yang ingin diketahui bisa di-search di Google. Namun banyak orang tua yang belum mengetahui di Google juga bisa searching menggunakan bahasa Bali. Yang mereka pahami hanya menanamkan budaya-budaya baru dengan bahasa-bahasa gaul biar terlihat kekinian.
Kadang ketika melihat hal seperti itu merasa ingin ketawa, namun hati merasa kecewa. Kita sebagai orang Bali seharusnya menjaga kelestarian bahasa yang kita miliki, disamping kita memiliki bahasa permesatu yaitu bahasa Indonesia. Bahasa merupakan cerminan budaya yang kita miliki, tentu saja kita harus tetap melestarikannya.
Pola pikir kebanyakan orang tua khususnya di Bali banyak yang berubah, di mana sekarang ini banyak yang memaksakan anak-anaknya belajar bahasa asing dari sejak dini. Menurut kepentingan kerja memang itu sangat menjanjikan, namun jika sejak dini sudah diajarkan apakah anak-anak mereka mampu untuk memahami bahasa tersebut dengan baik, termasuk menghubungakn dengan kebudayaan yang sedang mereka lakoni?
Jika dipikirkan lagi, rasa-rasanya belum tentu. Bukan bermaksud melarang belajar bahasa asing, namun sebelum memahami bahasa orang lain mari kita tanamkan kepada generasi muda Bali untuk memahami bahasa Ibu (bahasanya) sendiri terlebih dahulu.
Jelas memang ada yang setuju maupun tidak, akan tetapi mari kita berpikir secara perlahan tentang ulasan tersebut, dan kembali berpikir kenapa Bahasa Bali harus dilestarikan.
I Nyoman Suka Ardiyasa, salah satu tokoh permerhati bahasa Bali, mengatakan pada intinya ada 5 alasan kenapa bahasa Bali harus dilestarikan, di antaranya bahasa Bali merupakan identitas krama Bali. Bahasa Bali adalah akar budaya Bali. Bahasa Bali beralkuturasi dengan agama Hindu di Bali. Bahasa Bali merupakan simbol tata krama dan sopan santun orang Bali. Dan bahasa Bali merupakan daya tarik pariwisata Bali.
Peryataan tersebut sangat singkat namun padat dan jelas. Bersamaan dengan pernyataan tersebut mari ingat kembali upaya yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Bali sejak pertengahan tahun 2016, di mana sudah merekrut Penyuluh Bahasa Bali yang ditugaskan di setiap Desa Dinas di Bali. Hal tersebut merupakan bukti nyata Pemerintah Provinsi Bali untuk menjaga kelestarian bahasa Bali dan memberikan pemahaman terhadap kita sebagai generasi muda Bali harus menjaga kelestarian bahasa Bali.
Jadi jangan merasa gengsi berlebihan untuk menggunakan bahasa Bali dalam kehidupan sehari-hari, karena seperti banyak yang dituliskan di media online ketika meng-upload foto atau video yang berkegiatan tentang bahasa Bali banyak yang mengisikan #basaBalikeren. Hal tersebut mencermikan bahasa Bali juga sudah kekinian. (T)