1 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Berlayar Bersama Cerita Cinta hingga Gelinjang Seksualitas

Made SugiantobyMade Sugianto
February 2, 2018
inUlasan
29
SHARES

LAYAR merupakan antologi cerpen perdana karya Gayatri Mantra. Ketua STKIP Agama Hindu Amlapura, Karangasem, Bali ini menyuguhkan 20 cerpen yang benang merahnya tentang derita cinta, kekerasan, dan seksualitas.

Tema seksualitas yang diangkat adalah lintas gender dan soal fetisisme (fantasi seks) yang mengikutinya. Orientasi seksualitas yang diulas juga beragam, ada yang jatuh cinta pada sesama, incest, heteroseksual, pedofilia, bahkan mengarah pada benda (celana dalam, hak sepatu dan lain sebagainya).

Dalam menuangkan ide-idenya, doktor kajian budaya Universitas Udayana ini menggunakan bahasa yang lugas. Langsung menyodok tanpa harus mengupas makna kata yang dirangkainya.

Cerita ‘Purusa’ misalnya, penulis menohok seorang anggota parlemen terhormat. Widura, anggota parlemen itu telah melakukan kekerasan seksual terhadap Maya, perempuan yang kemudian ia sebut pelacur. Saat berdebat dengan kawannya sesama anggota dewan, Widura malah menuduh benih di rahim Maya adalah milik seribu lelaki. Bahkan Widura menyebut perempuan itu tak lebih seperti properti. Meski menang bersilat lidah dengan rekannya sesama anggota dewan, bhatin Widura tetap tertekan atas perbuatannya bersama perempuan yang ia sebut pelacur.

‘Gaun Merah di Ujung Malam’, menceritakan kisah cinta beserta keganjilan yang dialami Miss Poleska. Gadis desa uang berjuang perbaiki perekonomian keluarga. Ia begitu juga anak-anak di kampungnya selalu bermimpi menjadi penjaga toko dan karyawan hotel. Ia pergi ke kota dan kehidupannya berubah.

Ia yang dulu lugu, tak pernah bersolek, akrab dengan bau kotoran sapi dan kuda menjadi perempuan liar, pandai berdandan, dan tubuhnya wangi parfum. Jika dulu ia berdendang di hutan cari kayu bakar, kini ia bernyanyi di pub dan diskotik. Meski hanya sebagai lips singer, pengunjung hiburan malam tak mempermasalahkannya. Mereka tergila-gila pada Miss Poleska bukan lantaran suaranya, tapi energi dan keliaran perempuan itu di ranjang.

Sebagai perempuan, Miss Poleska juga punya hati dan cinta. Ia menemukan cinta sejati pada anak sekolahan yang malam itu ingin belajar bercinta. Simak ringkasan ceritanya:

“Mengapa kau kemari? Tahukah kau? Tempat ini tak pantas untukmu. Tidak punya kekasih? Sayang sekali! Lelaki muda setampan kau harusnya memiliki seorang kekasih yang bisa kau ajak tidur. Tapi kau masih anak-anak.”

Lelaki muda itu terdiam dan menundukkan kepalanya.

“Punya uang? Dari orangtuamu? Harusnya kau belajar atau tidur di rumah saja. Simpan uangmu! Mungkin kau perlukan untuk sekolah,” bisik Miss Poleska di belakang telinga lelaki itu.

“Ehm…. Aku punya seseorang”.

“Perempuan? Apa masalahmu?”

“Ehm… Kau tahu?! Ehm… Aku tak pernah melakukannya. Ehm… Aku tak tahu caranya. Ehm… Aku takut!”

“Hamil? Bodoh sekali, kau kan bisa pakai kontrasepsi!”

“Ehm… Aku malu….. Aku takut….. Aku tak mampu…. ehm.. Temanku yang mengajakku kemari. Ehm… Ia juga yang memberiku uang…”

“Begitukah?! Anak bodoh! Tapi, kau cukup tampan. Mari dekatlah padaku! Kau dan aku tak ada beda. Yang kau lihat, tak seperti yang kau duga. Aku akan mengajarimu. Simpan uangmu itu. Aku akan memberikanmu sesuatu yang akan kau kenang selama hidupmu,” desah Miss Poleska sambil mencumbui batang leher pemuda itu. Tubuh pemuda itu bergetar dan berkeringat.

Miss Poleska jatuh cinta. Menatap anak muda itu, letihnya menguap bersama asap tembakaunya. Ia melucuti pakaian anak muda itu dan mengajarinya bagaimana cara tidur tanpa rasa cemas. Miss Poleska, seperti seorang ibu menidurkan pemuda itu hingga tertidur puas dan pulas. Begitulah setiap akhir pekan, Miss Poleska berkencan dengan kekasih mudanya. Namun cinta itu akhirnya kandas, sang pemuda setamat kuliah ia memilih Maya dan ingin menjalani hidup normal.

***

Penulis juga menyuguhkan cinta dan tragedi pada cerita ‘Layar’ yang juga dipilih jadi judul antologi perdananya. Penulis mengisahkan kehidupan nelayan Supena dan istrinya, Karti. Seharusnya Supena berbahagia setelah mengetahui istrinya berbadan dua. Namun justru istrinya berikan kabar duka. Karti berterus terang, janin yang ada dalam kandungannya bukan hasil karya Supena, melainkan Jaka, yang sama-sama berprofesi sebagai nelayan. Kejujuran Karti membuat hati Supena hancur. Supena yang emosi kemudian menceraikan Jaka dari tubuh dan jiwanya.

Kematian Jaka menyisakan raungan kepedihan bagi Karti. Jaka adalah ayah biologis dari janinnya sementara Supena adalah suami dan pelabuhan hatinya. Karti merasakan betapa dunia telah menenggelamkannya pada kesedihan yang mendalam. Tubuh Karti menggigil melihat polisi membawa suaminya dan memasukkan mayat Jaka ke dalam kantung hitam. Karti tak tahu apa yang harus dilakukannya. Supena tak mungkin membantunya dan Jaka telah mati.

Karti tak punya pilihan. Setelah melahirkan dan menitipkan anaknya di kampung, ia pergi ke kota. Bekerja sebagai penjaga kafe dekat pelabuhan. Di antara kerlap kerlip temaram lampu, Karti menghibur para ABK. Sementara Supena dikisahkan harus dilayar ke penjara lainnya karena membunuh nara pidana lainnya. Supena jadi sadis dan punya kelainan seksual, seorang bocah menjadi keganasan nafsu birahinya.

Dari 20 cerita yang disuguhkan, Gayatri Mantra yang seorang dosen tampaknya menyelipkan pesan pendidikan pada karyanya. Pesan terselubung itu justru menjadi kekuatan dalam buku ini. Secara garis besar tertangkap pesan seksualitas adalah hak dasar yang bersifat manusiawi.

Pendidikan seksualitas penting untuk memahami peradaban manusia yang paling fundamental untuk melihat sisi terdalam manusia yang utuh sebagai diri.

Sementara wacana gender yang dibangun bukan soal laki dan perempuan di ranah karir vs domestik saja. Tapi soal orientasi diri sebagai laki atau perempuan terhadap pilihan-pilihan hidupnya. Ada kegelisahan dan bahan tanya seputar cinta, perempuan, laki, bencong, trasgender, hingga transeksual. Hal itu tergambar pada cerpen berjudul ‘Wanita Sejati’. Seorang anak hasil adopsi semula percaya bahwa ibu angkatnya adalah wanita tulen. Ia tak menghiraukan cibiran teman sekolahnya yang menyebut ibu asuhnya bencong.

Saking sering diejek, ia pun meminta ibu angkatnya membuktikan diri sebagai perempuan. Ibu yang menyayangi anak angkatnya ini tentu memenuhi keinginan putranya. Hingga sang anak percaya, bahwa ibu angkatnya sama dengan ibu-ibu yang lain. Punya payudara hingga vagina. Setelah dewasa, tokoh Aku akhirnya tahu dan mengerti. Ibu angkatnya adalah seorang transeksual, waria yang telah operasi kelamin.

Tema fantasi seks dilukiskan dalam cerpen ‘Ray dan Sebentuk Wajah’ serta ‘Celana Dalam’. Ray adalah pemuda yang kesehariannya sebagai juru dandan jenazah. Ia pernah jatuh cinta pada seorang wanita, Maya namanya. Namun cinta itu bertepuk sebelah tangan karena Ray tak punya keberanian mengucapkan perasaannya. Maya jatuh ke dalam pelukan lelaki lain dan akhirnya meninggal. Saat menerima panggilan merias jenazah, barulah Ray tahu bahwa Maya telah tiada. Akibat fantasinya, Ray seakan mendapat bisikan dari roh Maya yang memintanya berterus terang. Pernah mencintainya dan Maya inginkan lelaki perias jenazah itu menciuminya. Ray pun menuruti.

Keganjilan laku hidup di dunia nyata berupa cinta sesama jenis tergambarkan dalam cerpen ‘Megalomanius’ sementara hubungan ayah dengan anak kandung atau incest tergambar dalam cerita ‘Tidak Perawan Lagi’. Cerita-cerita yang ditawarkan sangat menggoda. Penulis tampak lihai memainkan perasaan dengan menggunakan alur campuran. (T)

Tags: BukuCerpencintakumpulan cerpenresensiSeksualitas
Previous Post

Bercakap-Cakap dengan Pencuri

Next Post

Puisi Ada di Mana-mana – Catatan Festival Puisi Bangkalan 2

Made Sugianto

Made Sugianto

Lelaki sibuk. Selain sebagai penulis Sastra Bali Modern, juga mengelola penerbit indie Pustaka Ekspresi. Juga mengelola Majalah Ekspresi. Lama bekerja tetap sebagai wartawan di Nusa Bali, sebelum memutuskan rehat setelah ia dipilih menjadi Perbekel (Kepala Desa) di kampungnya di Kukuh, Marga, Tabanan.

Next Post

Puisi Ada di Mana-mana - Catatan Festival Puisi Bangkalan 2

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tembakau, Kian Dilarang Kian Memukau

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 31, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

PARA pembaca yang budiman, tanggal 31 Mei adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan...

Read more

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co