11 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Tingkah dan Alasan-alasan Konyol Orang Bertato – Cerita Kecil Seniman Tato

Gede Dedy Arya SandybyGede Dedy Arya Sandy
February 2, 2018
inEsai

Foto: koleksi penulis

495
SHARES

TATO masih dianggap hal tabu, buduh, dan menjijikkan, bagi sebagian orang. Bahkan dianggap pelanggaran dalam kehidupan satu lembaga. Buktinya, banyak pekerjaan menutup diri dari tato. Antara lain, kerja PNS.

Padahal tato atau biasa disebut rajah pada tubuh sudah ada sejak beribu-ribu tahun lalu. Kata Wikipedia, kebiasaan rajah atau tato ditemukan hampir di semua tempat dengan fungsi sesuai dengan adat setempat. Rajah dahulu sering dipakai oleh kalangan suku-suku terasing di suatu wilayah di dunia sebagai penandaan wilayah, derajat, pangkat, bahkan menandakan kesehatan seseorang.

Tato dibuat sebagai suatu simbol atau penanda, dapat memberikan suatu kebanggaan tersendiri bagi si empunya dan simbol keberanian dari si pemilik tato. Sejak masa pertama tato dibuat juga memiliki tujuan demikian. Tato dipercaya sebagai simbol keberuntungan, status sosial, kecantikan, kedewasaan, dan harga diri.

Kini sebagaian orang juga menggunakan alasan-alasan seperti itu kenapa mereka bertato. Sebagian lagi memang ikut-ikutan. Nah, yang ikut-ikutan ini biasanya punya juga alasan-alasan tertentu yang meski masuk akal tapi bisa dibilang lucu bin konyol.

Suka Nato Orang

Saya, orang gila dari utara, selain suka bertato, juga suka nato orang lain. Saya buka studio di sebuah desa di Bali Utara, tepatnya di Padangbulia. Banyak pengalaman lucu yang saya temukan saat membuat tato di tubuh orang lain.

Saya suka dengan hal-hal yang berbau tato sejak kecil, sejak saya senang menggambar.

Suka nato karena saya pribadi menganggap tato itu adalah lambang kesetiaan tertinggi dalam hidup. Gawat bukan? Ah, tidak.

Orang boleh punya harta, mobil, istri yang cantik, tetapi ketika mereka mati hanya tato yang menemani sampai busuk di dalam tanah, ha ha ha ha ha…

Selain itu, saya suka melihat orang merasa senang atas apa yang telah saya berikan kepada orang itu. Saya memberikan tato yang melekat di tubuh. Mereka senang, karena seperti saya, tato bagi mereka juga menambah pesona.

Pelanggan saya dari anak SMA sampai kakek-kakek usia 60 tahun. Selain karena ingin tampak mempesona, banyak juga orang ingin punya tato dengan alasan-alasan yang lucu bahkan kadang konyol. Tingkah mereka pun aneh-aneh.

Cita-cita Kakek yang Terpendam

Suatu hari ada seorang kakek kira-kira berumur 60 tahun. Dia minta ditato. Saya kira kakek itu bercanda. Setelah dia menyerahkan gambar, baru saya tahu bahwa kakek itu serius seken dot metato.

Alasan kakek itu cukup unik. Katanya sejak remaja, ia pengen membuat tato mawar di kakinya. Selain karena takut sakit, pada masa remaja itu ia takut diculik dan jadi korban petrus pada zaman Orde Baru.

Dari cerita orang-orang tua, sekitar tahun 1980-an memang banyak orang bertato jadi korban penembakan misterius yang dikenal dengan Petrus. Orang-orang yang punya tato tertentu di tubuhnya biasa ditemukan menjadi mayat di tempat-tempat tertentu, seperti di pinggir kali. Bahkan ada yang mengapung di sungai.

Mungkin itulah yang menyebabkan kakek itu menyimpan cita-citanya hingga tua, hingga umurnya sampai sekitar 60 tahun. Tapi tak apa-apa, namanya juga cita-cita, bisa terwujud dengan cepat, bisa juga amat telat.

Tingkah Unik Para Cewek

Nah, pelanggan saya juga banyak cewek-cewek. Tapi kebanyakan cewek pekerja hiburan malam, cewek kafe. Sebagian besar dari mereka tak punya alasan kuat kenapa suka berato. Mereka hanya bilang seneng aja ama tato.

Tapi, meski begitu ada cewek kafe yang minta dibuatkan tato tulisan nama anaknya. Bayangkan betapa cinta dan kangen cewek itu sama anaknya yang ditinggal di kampung, sementara ia cari nafkah di tempat yang tak diketahui oleh anaknya. Miris kan?

Selain nama anak, kebanyakan cewek kafe ingin ditato dengan tulisan nama pacarnya dan nama suaminya. Yang lucu, cewek yang mentato nama pacarnya sering juga datang lagi dengan permintaan yang mengagetkan. Tatonya ingin diblok atau di-cover, atau dihapus. Alasannya karena sudah putus, hahahaha…

Yang paling lucu, ada cewek yang datang diantar suaminya. Cewek itu ingin ditato di bagian tertentu di tubuhnya. Tato apa yang dia inginkan? Tato dengan tulisan nama selingkuhannya. Astaganaga. Apa suami yang mengantarnya itu tak cemburu dan marah-marah? He he he, dengan bisik-bisik ia jawab: “suamiku tak bisa baca”.

Tapi tetap saja ia waspada kalau-kalau suaminya tahu. Untuk itu, ia minta agar huruf-hurufnya tak terlalu menonjol, tatonya diminta diisi variasi tribal.

Kebanyakan cewek minta ditato di bagian susu, atau di bawah susu. Atau di pinggul. Ada juga di bawah pusar, tepat di atas alat vital. Bahkan ada pelanggan ingin ada tulisan LOVE di bawah pusarnya. Memang ada-ada saja.

Kenapa mereka suka ditato di wilayah-wilayah yang bikin “panas dingin” itu? Tak ada yang memberi alasan yang jelas. Mereka hanya bilang biar seksi saja. Tapi sepertinya mereka terpengaruh dan ingin meniru model-model di majalah tato.

Pertanyaannya, bagaimana rasanya menato cewek di wilayah seksi itu? Ha ha ha, sebagai lelaki normal, kadang terangsang juga. Namun itu terjadi awal-awalnya saja. Setelah konsentrasi pada gambar tato, seluruh “rasa merinding” dan “tegang” itu jadi kabur entah ke mana.

Mulut Besar tapi Takuuuut…

Jangan dipikir cowok selalu lebih berani daripada cewek saat ditato. Sejumlah cowok bahkan banyak yang lebih besar mulutnya (omongannya) daripada nyalinya. Ketika ditato mereka takut. Yang lucu, ada yang datang dengan gaya yang gagah berani, lalu saat ditato tak kuat menahan sakit ditusuk jarum. Nah, baru setengah gambar dia minta ditunda, dan hingga kini tatonya gak selesai-selesai.

Ada juga cowok yang pingsan saat ditato. Saat itu saya menato di bagian punggung. Saya tinggal ganti jarum eh ternyata tamunya sudah bah, pingsan. Untungnya dia ngajak teman, dan temannya berusaha untuk membangunkan dan menyadarkannya.

Nah, orang yang paling berani menghadapi tato adalah anak-anak yang masih SMA. Mereka bukan hanya mempertaruhkan tubuhnya untuk digambari, tapi juga mempertaruhkan masa depannya. Hampir dipastikan peluangnya untuk bekerja di tempat-tempat tertentu pasti langsung sirna.

Entah apa yang ada di pikiran anak-anak SMA itu ketika memutuskan untuk menato tubuhnya. Mungkin seneng tato atau sudah tak punya cita cita jadi PNS. Tapi saya yakin anak anak SMA yang ditato itu kebanyakan calon-calon tukang tato atau jenis seniman lain. Intinya mereka akan menjadi orang yang membuat hidup ini jadi indahlah. (T)

Tags: Seni Rupaseni tattoTubuh
Previous Post

Cara Hidup dan Pola Pikir Seorang Introvert – Catatan dari Sekitar

Next Post

Maaf, Bu Guru, Kami Tak Ikut Upacara Bendera – Jalan ke Sekolah Begitu Terjal…

Gede Dedy Arya Sandy

Gede Dedy Arya Sandy

Kerap dijuluki "Orang Gila dari Utara". Pelukis dan seniman tato. Tinggal di desanya di Padangbulia sembali membuka studio melukis sekaligus studio tato. Jika datang ke studionya, ia banyak punya cerita menarik bukan hanya soal tato, tapi juga soal kehidupan

Next Post

Maaf, Bu Guru, Kami Tak Ikut Upacara Bendera - Jalan ke Sekolah Begitu Terjal…

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

“Pseudotourism”: Pepesan Kosong dalam Pariwisata

by Chusmeru
May 10, 2025
0
Efek “Frugal Living” dalam Pariwisata

KEBIJAKAN libur panjang (long weekend) yang diterapkan pemerintah selalu diprediksi dapat menggairahkan industri pariwisata Tanah Air. Hari-hari besar keagamaan dan...

Read more

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co