1 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Catatan Harian Sugi Lanus: Rumah yang Membawa Petaka

Sugi LanusbySugi Lanus
February 2, 2018
inEsai

Foto: Ole

6
SHARES

LELUHUR kita menuliskan pengalaman buruk dan baik di masa lalu. Mereka tulis dalam lontar. Isinya pengalaman hidup berabad-abad yang diseleksi dan ditulis, jadilah berbagai lontar yang memberi pedoman bagaimana kita menjalani hidup berdasarkan pengalaman masa silam yang dirumuskan dari berbagai peristiwa di masa lalu.

Karena berisi catatan masa silam yang bersumber dari peristiwa dan pengalaman sejarah, umumnya isi lontar-lontar bukan klenik atau hayal, bukan penerawangan gaib, tapi banyak yang praktis dan bisa menjadi sesuluh realitis dalam menjalani hidup. Contohnya lontar usada (pengobatan) yang berdasar tumbuhan seperti loloh (jamu), boreh (lulur), pupuk (balsem dari tumbukan daun atau biji-bijian) dan banyak lagi yang lainnya. Semuanya sangat realistis, bisa dibuktikan melalui ilmu kedokteran dan farmakologi.

Bukan hanya lontar usada, lontar realistis lainya adalah lontar prihal memilih lokasi membangun rumah. Lontar ini mempertimbangkan berbagai aspek, dari pengaruh desir angin yang berlebih yang membawa dampak kurang menyehatkan, posisi matahari terbit, lembah dan ceruk alam yang rawan longsor dan kurang sinar matahari, dan berbagai pertimbangan penuh logika dan pertimbangan berdasarkan pengalaman historis para penulisnya bergenerasi-generasi.

Lontar Karang Paumahan yang berisi ajaran Bhagawan Wiswakarma (ling ing Bhagawan Wiswakarma), tersebar dalam masyarakat, sangat praktis petunjuknya menyangkut bagaimana memilih lokasi untuk mendirikan rumah.

Dalam lontar pengalaman buruk leluhur kita ditandai dengan label ‘HALA’, pengalaman baik mereka dengan label ‘HAYU’.

Berikut ringkasan isinya dari kutipan ‘ling ing Bhagawan Wiswakarma’:

HALA

  1. Yan hana karang katumbak rurung, tumbak jalan, katumbak labak, katumbak jalinjingan mwang tukad, katumbak pangkung, panes karang ika…
  2. Mwah yan hana kayu rempak, pungkat mwang punggel tan pa karana, pada panese, tan pegat hamilara.
  3. Mwah yan hana nyuh macarang, bwah macarang, jaka macarang, ntal macarang, byu macarang, mwang wetunya kembar, tunggal panese, kadi kagenibhaya nga, panes..
  4. Yan hana sanggah pungkat mwah jineng, pawon, pungkat tan pakarana, nwang katiben amuk, kalebon amuk, panca bhya nga, panes.
  5. Yan hana hanggawe pungkate, panes karang ika, kewale cacad, tan kawenang malih ingagge, wenang gentosin lakare sami.
  6. Muwah yan hana wong (jamur) mentik ring babatar ing salu, wong (jamur) bhaya nga, panes.
  7. Yan hana lulut metu ring pekarangan, kalulut bhaya nga, panes.
  8. Yan hana getih kentel ring pekarangan, mwang sumirat ring humah ring pakubwan tan pakarana, karaja bhaya nga.
  9. Yan tanah selem magoba hucem, mahambu panes, haywa ngumahin.
  10. Yan hana tanah mahambu bengu, halid, hala dahat, haywa ngumahin.
  11. Malih karang ne nyakitin, yan ana karang tunggal pameswan, manyalengking nga, hala.

HAYU

  1. Yan hana karang tegeh ring paschima, hayu nga, nemu labha sang ngumahin.
  2. Yan hana karang seng ring utara, hayu ika, sawetuning anaknia, petunia tan kurang bhoga sang ngumahin.
  3. Yan karang hasah natarnia, hala ayu kejarania, tan kurang pangan kinum sang ngumahin.
  4. Yan ana tanah bang halus, mahambu lalah, hayu sinia kadhang warga nga, tekeng anaknia manemu hayu sang momahin iriya.

LOGIKA DI BALIK PESAN LONTAR

Semua poin-poin tersebut di atas memiliki logika dan dasar pijakan kesehatan dan mitigasi bencana.

Ambil contoh:

“Yan hana karang katumbak rurung, tumbak jalan, katumbak labak, katumbak jalinjingan mwang tukad, katumbak pangkung, panes karang ika…”

  1. Tumbak rurung dan jalan

Kalau ada rumah ‘ditusuk jalan’ (baik rurung/setapak dan jalan/marga), atau dikenal dengan istilah ‘rumah ditusuk sate’ (baik rurung/setapak dan jalan/marga) punya potensi kecelakaan bermotor atau kendaraan masa lalu, seperti ‘jalan numbrag’, juga bisa menjadi tempat nongkrong atau menjadi pangkalan pedagang yang bisa jadi membawa ketidaknyaman pada yang tinggal.

Juga DI MASA LALU jalan (rurung/marga) pada saat hujan akan menjadi jalan air yang meluap. Jadi rumah yang ‘tusuk sate’ juga sangat punya potensi kena luberan pertemuan air hujan dari berbagai penjuru. Got-got mampet di perkotaan sekarang terjadi di pertigaan T karena di sana menjadi T-junction air dan comberan.

  1. Tumbak labak, jalinjingan, tukad, pangkung

Pengalaman leluhur kita berabad-abad yang pernah mengalami bencana longsor dan berbagai sakit yang tidak mudah dideteksi itu yang menjadi muatan pesan lontar-lontar tersebut.

Labak, jalinjingan, tukad, pangkung, adalah ceruk dan pinggiran alam yang potensi banjir longsor dan hanyut klelep di saat musim hujan. Terlebih kalau posisi rumah ‘tertusuk alur air’ tersebut di atas.

Pekarangan atau lokasi rumah yang HAYU tersebut di atas: ‘karang tegeh ring paschima’, ‘karang seng ring utara’, ‘karang hasah natarnia’; semuanya meminta kita memilih dan menepati prasyarat posisi-posisi yang mampu meminimalisi abrasi, terkena kiriman longsor, gembid, longsor, tergerus air, blabar, banjir bandang dan bencana yang bisa melanda di musim hujan yang ekstrem. Kemiringan dan pertimbangan luberan air ketika hujan lebat menjadi pertimbangan logis persyaratan tersebut.

Kita tentu sangat berempati dan berbelasungkawa jika ada keluarga tertimpa bencana karena ketidakpunyaan, atau ketidakmampuan ‘baan lacure sing ngelah tongos madudungan’ untuk memilih tempat/lokasi membangun rumah/pondok.

Namun situasi kini banyak penduduk, terutama pengembang perumahan dan areal perumahan generasi belakangan sering tidak mempertimbangkan petuah leluhur tersebut di atas. Bahkan labak, jalinjingan, tukad, pangkung, yang merupakan ceruk dan pinggiran alam yang potensi banjir longsor, diurug dengan berbagai upaya, lalu dijadikan perumahan, resort dan villa. Ini semakin melunjak di tengah berbagai alasan bahwa lahan semakin menyempit.

Pun reklamasi, dengan sama sekali tidak menimbang kearifan nasihat leluhur, bahkan mencemoh, dihalalkan dan dibenarkan pengurugan labak dan teluk yang jelas merupakan ceruk alam penampungan air serta ditusuk sungai-sungai, yang masuk aliran ke dalamnya. Tindakan seperti ini tidak hanya membawa HALA pada yang tinggal di sana, tapi akan menyumbat flow aliran sungai-sungai dan arus laut, yang berdampak HALA meluberkan aliran sungai, hujan, dan arus laut, ke kawasan dan desa-desa sekitarnya. Inilah yang disebut sebagai HALA dalam bahasa lontar Bali.

Ketidaktahuan dan masa bodo, ditambah ketidakpunyaan, serta ketidakmampuan untuk memilih tempat/lokasi membangun rumah berpotensi besar membawa penghuninya mengalami prahara. Prahara ini bisa sekala, kasat mata; bisa juga niskala, dimana membawa keterpurukan dan derita bagi oknum-oknum yang menentang prisip-prinsip keseimbangan alam.

‘Ling ing Bhagawan Wiswakarma’ (ajaran/petuah Bhagawan Wiswakarma) mengajak kita bijak menjalani hidup, dalam memilih dan mempersiapkan titik dan lokasi mendirikan rumah/hunian, bagaimana posisi kita berdiri di lingkungan sekitar agar tidak menentang prinsip-prinsip keseimbangan alam sehingga kehidupan kita HAYU. Lontar ini dengan tegas memberi peringatan dini bahwa ketidakpekaan dan perilaku kita menentang prinsip-prinsip alam akan membuat hidup kita didera derita HALA. (T)

Jumat 10 Februari 2017

Tags: alambencana alamlingkunganRumah
Previous Post

12 Jiwa Korban Longsor – Mari Berdoa untuk Kintamani

Next Post

Status Galau Jelang Valentine Day: Teman Rasa Pacar

Sugi Lanus

Sugi Lanus

Pembaca manuskrip lontar Bali dan Kawi. IG @sugi.lanus

Next Post

Status Galau Jelang Valentine Day: Teman Rasa Pacar

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tembakau, Kian Dilarang Kian Memukau

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 31, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

PARA pembaca yang budiman, tanggal 31 Mei adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan...

Read more

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co