31 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Jika Rokok Rp. 50 Ribu, Wajah Politik Bali Utara Bisa Berubah

Made Adnyana OlebyMade Adnyana Ole
February 2, 2018
inOpini

Foto: Nova Putra

41
SHARES

JIKA benar harga rokok setinggi langit biru, dan jika benar harga tinggi itu bisa menghentikan orang merokok, dan (siapa tahu) nanti benar-benar tak ada yang merokok, bagaimana nasib wajah politik praktis, misalnya Pilkada dan Pemilu, di Buleleng? Bagaimana situasi politik di Bali Utara?

Saya memikirkan hal itu. Rokok dan situasi politik di Buleleng memiliki hubungan “emosional” yang tak serius. Namun saya memikirkannya dengan serius. Bukan karena saya merokok. Namun karena ini sebuah hubungan yang unik.

Sejak lama, sejak saya mengemban tugas menjadi wartawan di Buleleng, saya mengamati secara diam-diam hubungan antara rokok, cengkeh dan Pilkada atau Pemilu. Pengamatan saya mungkin tak selengkap para peneliti, dan analaisanya mungkin tak setajam konsultan politik. Tapi inilah temuan saya yang berkaitan dengan masalah rokok, cengkeh dan politik:

Pertama, banyak (untuk menyebut lebih dari sepuluh orang) pemain dan tokoh politik di Buleleng adalah pemilik kebun cengkeh yang luas. Mereka biasanya mengandalkan hasil panen cengkeh untuk memenuhi biaya politik, terutama dana kampanye dan pencitraan di depan publik.

Kedua, pada musim Pilkada atau Pemilu Legislatif, apalagi bertepatan dengan berakhirnya panen raya cengkeh, banyak petani cengkeh yang sebelumnya mukim jauh dari dunia politik tiba-tiba ngebet mencalonkan diri menjadi anggota Dewan dan masuk ke partai-partai politik.

Tentu ada yang lolos. Dan ada juga yang apes: kursi Dewan tak dapat, hasil cengkeh melayang. Yang tak lolos biasanya tak terceritakan lagi. Ada yang kembali ke kebun mengurus cengkeh, dan tak kembali lagi ke arena politik yang sudah dianggapnya jahanam. Ada juga yang secara diam-diam masih menunggu kesempatan untuk maju pada pemilu berikutnya, sembari tetap menabung hasil panen.

Yang lolos bisa langsung melesat jadi tokoh politik beken, bahkan hingga ke ranah nasional. Sudah banyak diketahui. sejumlah pimpinan dan pengurus partai politik asal Buleleng diketahui punya kebun cengkeh yang cukup luas di desanya sendiri atau di wilayah sekitarnya.

Ketiga, jika kampanye Pilkada atau kampanye Pemilu bertepatan dengan panen cengkeh, suasana kampanye (terutama kampanye umum yang melibatkan banyak massa) akan tampak sepi. Banyak warga lebih suka meburuh memetik cengkeh, atau ngorek cengkeh, ketimbang mengejar recehan dari ongkos kampanye.

Keempat, jika kampanye digelar bertepatan dengan musim paceklik, atau cengkeh sedang tak berbunga, kampanye akan tampak lebih ramai. Daripada tak ada kerjaan, banyak buruh petik cengkeh dan tukang ngorek dengan mudah diajak ikut kampanye, siapa pun calonnya.

***

BULELENG memiliki kebun cengkeh terluas di Bali. Data dari Dinas Kehutnan dan Perkebunan Buleleng menyebutkan luas tanaman dan produksi cengkeh tahun tahun 2013 mencapai 7.572,10 ha dengan produksi: 2.359,98 ton, tahun 2014 luasnya 7.857,32 ha dengan produksi 5.270,75 ton, tahun 2015 luasnya7.751,82 ha dengan produsi 4.907,39 ton.

Dengan luasan seperti itu, mungkin ada ratusan ribu warga yang mengandalkan hidupnya dari hasil cengkeh. Selain pemilik kebun, banyak warga yang tak punya kebun namun bisa menikmati gelimang hasil cengkeh dengan menjadi buruh petik dan tukang ngorek setelah panen.

Nah, jika misalnya benar harga rokok setinggi langit biru, dan jika benar harga tinggi itu bisa menghentikan orang merokok, atau benar-benar tak ada yang merokok, tentu akan berpengaruh terhadap permintaan cengkeh di Buleleng. Pabrik rokok bangkrut, permintaan cengkeh pun turun drastis. Atau mungkin tak ada permintaan sama sekali. Petani cengkeh pun bisa bangkrut.

Logika itu barangkali sangat sederhana dan sangat tidak intelek. Tapi lihat dulu penjelasan Ketua Umum Asosiasi Petani Cengkeh Indonesia (APCI), Dahlan Said, sebagaimana dikutip surya.co.id, sekitar April 2016. Menurut dia, kebutuhan cengkeh dalam negeri setiap tahun mencapai 110.000 ton. Dari jumlah itu, 93 persennya diserap pabrik rokok, dan sisanya untuk kebutuhan komestik dan rempah-rempah.

Dan ingat, produksi dalam negeri itu termasuk produksi cengkeh yang berasal dari Buleleng dan kabupaten lain di Bali. Jika pabrik rokok bangkrut, atau produksinya berkurang sehingga kebutuhan cengkeh juga berkurang, maka kebutuhan cengkeh dari Bali pun berkurang atau bisa saja dipotong sama sekali.

Pada saat itulah, cengkeh tak lagi “berkuasa” dalam pusaran politik di Buleleng. Di satu sisi, suasana kampanye umum akan selalu ramai, karena warga pengangguran meningkat sehingga banyak warga berharap bisa mendapatkan “uang transport” dan “uang makan” dari kegiatan politik.

Namun, di sisi lain, politikus dari kalangan petani cengkeh, tentu saja tak mau menghambur-hamburkan banyak uang karena penghasilan mereka menurun. Kemungkinan wajah politik berubah, bukan lagi “tokoh cengkeh” yang banyak muncul, namun tokoh-tokoh dari kalangan lain, bisa saja kalangan intelektual, pengangguran terselubung, atau dari petani sawah dan pemilik kebun kopi.

Selain hubungan sebab-akibat antara politik praktis, rokok dan cengkeh, hubungan lain tentu juga ada. Hubungan antara rokok, cengkeh dan politik pembangunan. Karena cengkeh, ratusan ribu warga di Buleleng tak memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap pemerintahnya. Warga sudah asyik dengan kegiatan dan penghasilan mereka. Jika perlu pemerintah, mereka hanya konsultasi masalah harga, pupuk, bibit tanaman dan hal-hal yang berkaitan dengan cengkeh.

Itu baru soal cengkeh. Saya belum bicara soal petani tembakau yang juga banyak terdapat di Buleleng. Petani tembakau ini juga kebanyakan asyik dengan kegiatan dan penghasilan mereka, tanpa banyak mengganggu pemerintah. Jika tak ada lagi yang merokok, maka berpengaruh besar terhadap penghasilan petani tembakau di Buleleng.

Meski banyak pejabat dan tokoh politik di Buleleng dan di Bali mengawali karirnya dari kebun cengkeh, namun tak banyak yang bicara ketika pemerintah mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan kampanye antirokok, termasuk ketika muncul wacana naiknya harga rokok hingga Rp 50 ribu.

Pun ketika Pemprov Bali mengeluarkan Perda Kawasan Tanpa Rokok (KTR) No 10 Tahun 2011 yang juga berlaku di Buleleng, para politisi beraroma cengkeh dan tembakau juga manut-manut saja. Padahal, jika sayang sama cengkeh, seharusnya mereka berontak, setidaknya secara politik mereka bisa melakukan wacana tandingan. Atau mengeluarkan kebijakan politik, seperti menolak kebijakan atau perda yang bisa merugikan petani cengkeh dan tembakau.

Namun, sebagai orang politik, mereka sepertinya punya hitung-hitungan lain. Mereka seakan takut menentang kebijakan pemerintah yang sudah telanjur dianggap luhur. Jika membela perokok, mereka seakan takut dianggap membela kejahatan. (T)

Tags: antirokokcengkehPartai PolitikPolitikrokok
Previous Post

Bernostalgia “Nyuluh Jangkrik” dengan Pokemon-Go

Next Post

Bagi Masyarakat Bali, Anjing Bali itu Peliharaan atau Ternak?

Made Adnyana Ole

Made Adnyana Ole

Suka menonton, suka menulis, suka ngobrol. Tinggal di Singaraja

Next Post

Bagi Masyarakat Bali, Anjing Bali itu Peliharaan atau Ternak?

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tembakau, Kian Dilarang Kian Memukau

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 31, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

PARA pembaca yang budiman, tanggal 31 Mei adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan...

Read more

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co