13 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Berabad-abad jadi Ciri Manusia Bali, “Subak” Bakal Punah?

Gde Aryantha SoethamabyGde Aryantha Soethama
February 2, 2018
inOpini

Foto: Ari Dwijayanthi

786
SHARES

SIAPA saja yang suka memuji dan mengagung-agungkan Bali, pasti bertemu subak. Mereka yang berniat mengikuti alur jejak watak manusia Bali, seyogyanya juga mengakrabi subak. Bagaimana manusia Bali bersukacita, bersyukur, pasrah, terkucil, menderita, ada pada subak. Beragam kesenian yang mengharumkan Bali, dilakoni petani tergabung dalam subak.

Berabad-abad subak menjadi ciri manusia Bali. Organisasi petani ini memberi ketenangan, kedamaian, keteduhan, keseimbangan, bagi semesta. Para petani hidup meng­utamakan kecukupan, tidak kelebihan. Tujuan utama panen untuk kebutuhan, dijual kalau tersisa. Karena itu, menjadi aneh kalau ada petani yang kikir terhadap sesamanya. Subak menciptakan petani yang pemurah, sehingga gotong royong menjadi pandangan hidup. Kesetaraan, kekerabatan, kebersamaan, pemerataan, menjadi ciri utama.

Bercocoktanam tak semata kerja, juga ibadah, sehingga panen harus dipersembahkan kepada Maha Pencipta. Jika terjadi bencana hama, panen gagal, mereka meminta petunjuk pada alam. Tanaman, ternak, binatang di tengah sawah, harus dihormati, karena mereka mahluk hidup yang berjasa besar menjaga harmoni alam. Ular jangan dibunuh, karena mereka pemangsa tikus, yang kalau jumlahnya kelewat banyak akan menjadi hama.

Tak sembarang tanaman ditebang dan dibuang. Tumbuhan dikembalikan ke tanah, menjadi unsur hara penyubur padi atau palawija. Hanya pada subak, orang bisa belajar seperti apa sesungguhnya hidup akrab bersama alam. Bahwa balutan awan, curah hujan, desau angin, sama penting artinya dengan tanah atau benih. Semua itu berkah, sesuatu yang suci, sehingga mereka harus diberi perlakuan dengan sesaji, mantra, doa-doa.

Tetapi zaman tak pernah berhenti. Waktu tak cuma menghadirkan perubahan, juga pergolakan. Peristiwa melintas begitu cepat, acap kali jungkir balik. Tanah tak lagi semata dikaitkan dengan benih, juga dengan rumah, pabrik-pabrik, atau investasi. Petani subak memuja tanah sebagai sumber penghidupan hari ini, orang lain melihatnya sebagai masa depan bergelimang kenikmatan dan kemewahan.

Mereka tak peduli kalau sawah dilabrak dibelah jalan, dibanguni industri, dijejali penginapan. Bukankah itu jauh lebih menguntungkan, mendatangkan uang jauh lebih banyak, tinimbang ditanami mentimun atau terong?

Perlahan-lahan penghayatan terhadap tanah pun tergerus. Subak tentu tak dibutuhkan ketika sawah beralihfungsi menjadi tempat plesir. Bibit tanaman, binatang di selokan, kalau pun masih diperlukan, hanya untuk mengisi rasa ingin tahu. Tidak untuk diajak turut serta menghasilkan kemakmuran panen. Bertani menjadi pekerjaan aneh, asing, di antara petak sawah yang menyempit terus.

Kalau kemudian Bali kehilangan generasi yang mencintai dan menekuni pertanian, adakah yang harus disesali? Bukankah banyak lapangan pekerjaan lain menjanjikan kemakmuan hidup? Bukankah banyak cara untuk mencintai kesenian, kebudayaan, seperti dilakoni subak selama ini?

Lenyapnya sebuah peradaban selalu menyisakan sesal berkepanjangan. Efisiensi atau mekanisasi pertanian saja sudah cukup mengikis perikehidupan subak. Sawah tak lagi dibajak sapi, tapi oleh traktor. Produktivitas menjadi lebih penting tinimbang kualitas atau penghayatan proses pencapaian produksi. Sekian upacara di tengah sawah bisa dituding inefisiensi, sehingga sebaiknya ditiadakan. Mungkinkah subak sanggup beradaptasi de­ngan pertanian modern yang efisien, agar ia bertahan?

Subak adalah sekaa, kelompok, petani. Sekaa apa pun di Bali, selalu punya tujuan ekonomi. Mereka bertahan, kompak, karena anggotanya terbatas, tak terlalu besar. Sebagai kelompok, subak berperan besar dalam alih teknologi pertanian. Mereka juga dikenal sangat adaptif dengan penemuan-penemuan baru.

Berpuluh tahun, subak menjadi agen terpenting ketika orde baru menggerakkan modernisasi pertanian. Bali disegani karena memiliki dinamika kelompok petani sangat gesit, brilyan, justru ketika provinsi lain masih direcoki membentuk kelompok-kelompok petani yang membutuhkan energi dan biaya besar.

Kecanggihan dinamika subak juga dimanfaatkan oleh lembaga-lembaga non pertanian, seperti perbankan, perindustrian, keluarga berencana, untuk memuluskan program mereka. Subak sangat berperan dalam penerapan dan pengembangan teknologi tepat guna di pedesaan. Perkembangan zaman akhirnya menyadari, subak tak sekedar kelompok sosio-ekonomi religius, juga lembaga tradisional yang adaptif dan inovatif.

Karena itu, mengapa harus cemas subak bakal punah? Bukankah tak satu bangsa dan negara yang tak punya petani? Sepanjang ada petani, peternak, nelayan, sawah, tegalan, pantai, subak tak akan pupus.

Yang membuat Bali bimbang sesungguhnya adalah, makin sedikit anak muda yang sudi bertani. Mereka bercita-cita jadi pedagang, birokrat, pemilik hotel, punya biro perjalanan. Harus dicarikan upaya, agar jumlah petani bertambah. Harus ada iming-iming agar anak muda mau bercocoktanam, mengurus sawah dan tegalan, gigih bergiat bersama subak.

Siapa sudi jadi petani, itulah masalahnya. (T)

 

Tags: balipertanianpetanisubak
Previous Post

Papuk, Cucu dan Puisi

Next Post

Workshop Sastra dan Teater Bangkalan Datangkan Afrizal Malna

Gde Aryantha Soethama

Gde Aryantha Soethama

Dikenal sebagai wartawan kawakan, penulis esai dan cerpen. Bukunya Bolak Balik Bali ditetapkan sebagai buku nonfiksi terbaik oleh Pusat Bahasa (2006). Kumpulan cerpennya Mandi Api meraih penghargaan Khatulistiwa Literary Award (2006). Tahun 2016 diberi penghargaan Kesetiaan Berkarya oleh Kompas.

Next Post

Workshop Sastra dan Teater Bangkalan Datangkan Afrizal Malna

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Apa yang Sedang Disulam Gus Ade? — Sebuah Refleksi Liar Atas Karya Gusti Kade

by Vincent Chandra
June 12, 2025
0
Apa yang Sedang Disulam Gus Ade? — Sebuah Refleksi Liar Atas Karya Gusti Kade

Artikel ini adalah bagian dari tulisan pengantar pameran tunggal perupa Gusti Kade di Dinatah Art House, Singapadu, opening pada tanggal...

Read more

Tanah HGB, Kerjasama dan Jaminan Kredit

by I Made Pria Dharsana
June 10, 2025
0
Perjanjian Pengalihan dan Komersialisasi Paten dalam Teori dan Praktek

Tanah HGB, Kerjasama dan Jaminan Kredit : Pasca Putusan MK Nomot 67/PUU-XI/2013 Penulis: Dr. I Made Pria Dharsana, SH., MHumIndrasari...

Read more

Paradoks Kebebasan Berpendapat dan Kebebasan Menghina

by Ahmad Sihabudin
June 10, 2025
0
Syair Pilu Berbalut Nada, Dari Ernest Hemingway Hingga Bob Dylan

BERPENDAPAT katanya boleh mengatakan apa pun, bebas berekspresi, termasuk pernyataan “hinaan”. Kalau begitu menghina juga sama dengan berpendapat, menurut para...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Rizki Pratama dan “Perubahan Diri” pada Acara “Suar Suara: Road Tour AKALPATI” di Singaraja
Panggung

Rizki Pratama dan “Perubahan Diri” pada Acara “Suar Suara: Road Tour AKALPATI” di Singaraja

DI acara “Suar Suara: Road Tour AKALPATI” itu, Rizki Pratama tampaknya energik ketika tampil sebagai opening di Café Halaman Belakang...

by Sonhaji Abdullah
June 10, 2025
New Balance Sneakers Store di Indonesia Terpercaya
Gaya

New Balance Sneakers Store di Indonesia Terpercaya

SAAT ini sneakers bukan lagi sekadar kebutuhan untuk melindungi kaki saja melainkan telah berkembang jadi bagian penting dari gaya hidup....

by tatkala
June 9, 2025
I Wayan Suardika dan Sastra: Rumah yang Menghidupi, Bukan Sekadar Puisi
Persona

I Wayan Suardika dan Sastra: Rumah yang Menghidupi, Bukan Sekadar Puisi

ISU apakah sastrawan di Indonesia bisa hidup dari sastra belakangan ini hangat diperbincangkan. Bermula dari laporan sebuah media besar yang...

by Angga Wijaya
June 8, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [19]: Mandi Kembang Malam Selasa Kliwon

June 12, 2025
Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

June 7, 2025
Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

June 7, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co