Empat Area Kajian Sastra Pariwisata Menurut Prof. Darma Putra
KAJIAN sastra pariwisata dapat dibagi menjadi empat area, yaitu (1) tempat sastra (literary places): rumah sastrawan, kuburan, museum pengarang, dan ...
Read moreKAJIAN sastra pariwisata dapat dibagi menjadi empat area, yaitu (1) tempat sastra (literary places): rumah sastrawan, kuburan, museum pengarang, dan ...
Read moreMLANCARAN KE SASAK ditulis oleh Gde Srawana yang diterjemahkan oleh Balai Bahasa Provinsi Bali 2021 dengan penerjemah I Gede Agus ...
Read moreHIRUK pikuk parawisata adalah dambaan para pemangku kebijakan, seakan laju perkembangan pariwisata selalu berbanding lurus dengan kesejahteraan rakyatnya. Mungkin begitulah...
Read moreAPA jadinya jika sebuah event sastra diambil alih sementara oleh sekumpulan kecil para begundal seni rupa? Tentu jika dibayangkan rasanya...
Read moreDi tengah hiruk-pikuk perayaan Nyepi yang setiap tahunnya ditandai oleh parade ogoh-ogoh yang semakin gemerlap dan canggih, ada satu sosok...
Read moreMENONTON Wayang Sapuh Leger mungkin sudah biasa. Tetapi, kalau menyaksikan garapan Fragmentari Sapuh Leger dipadu dengan karya seni Ogoh-ogoh, ini...
SEKAR sedang sibuk membelah bilah-bilah bambu lalu menjadikannya stik-stik ukuran sejengkal orang dewasa. Tak hanya sibuk dengan buluh-buluh itu, ia...
SEHARI sebelum Nyepi, 28 Maret 2025, umat Hindu di seluruh Bali, juga di Nusantara, melaksanakan pengerupukan, sebuah kegiatan keagamaan yang...
SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...
SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...
BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...
Copyright © 2016-2024, tatkala.co