Penulis fiksi kelahiran Bali, 1988. Saat ini tengah aktif mengajar Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Bahasa Bali di institusi kecil yang ia dirikan bersama suami di daerak Badung, Bali. Selain mengajar, Dian juga menerjemahkan dan tidak putus menciptakan tulisan baik berupa karya sastra maupun penulisan konten. Sejak 2002, puisi dan cerpennya banyak di muat di media Wiyata Mandala dan Bali Post. Salah satu cerita yang berjudul “Pada Pucuk-pucuk Willow” meraih juara pertama dalam lomba cerpen tahun 2010 yang diadakan DeGenk Magazine. Tahun 2020, ia menerbitkan novel pertamanya yang berjudul “Astangga” secara mandiri.
OGOH-OGOH merupakan representasi fisik dari roh jahat atau bhuta kala dalam tradisi Hindu Bali yang diarak saat hari pengerupukan (sehari...
Read moreSETIAP tahun, ketika musim mudik tiba, lautan manusia bergegas pulang ke kampung halaman. Mereka yang beruntung mendapatkan tiket pesawat atau...
Read moreMUSIK memiliki kekuatan magis untuk membangkitkan kenangan dan menyentuh kalbu, terlebih lagi ketika liriknya menyimpan makna yang mendalam. Tulus, penyanyi...
Read moreHUJAN deras sejak siang mengguyur di Les Ngembak Festival 2025 pada Ahad, 30 Maret 2025, di Pantai Penyumbahan, Desa Les,...
LELAKI itu jarang diperhatikan. Nyaris dilupakan. Padahal ia punya peran penting. Jika tak ada lelaki itu, barangkali prosesi dan euforia...
BIASANYA setiap Hari Raya Idulfitri, alias Lebaran, terutama dua hari sebelum hari H, dapur seperti panggung pertunjukan bagi umat Muslim...
SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...
SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...
BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...
Copyright © 2016-2024, tatkala.co