11 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

HINDU MEMBACA KALIMAT SYAHADAT

Sugi LanusbySugi Lanus
May 7, 2025
inEsai
HINDU MEMBACA KALIMAT SYAHADAT

Sugi Lanus membaca Pustaka Lontar Sasak, Sabtu – Minggu, 18-19 Juni 2011 (tanggal 9-10 bulan Radjab dalam kalender Islam) di Burugaq Keluarga Pengembuk, Desa Sokong, Lombok Utara.

— Catatan Harian Sugi Lanus, 18-19 Juni 2011

SAYA mendapat kesempatan tak terduga membaca lontar koleksi keluarga warga Sasak Daya (Utara) di perbatasan hutan Dusun Pengembuk, Desa Sokong, Lombok Utara, Sabtu 18-19 Juni 2011.

Awalnya saya hanya datang sebagai terundang biasa dan menemani teman saya seorang pendeta Kristen yang mendapat undangan ke acara “penurunan pusaka” di Lombok Utara. Saya memposisikan diri sebagai sahabat pendeta yang mendapat undangan dan saya ikut mendokumentasikan.

Sebelum pusaka diturunkan diadakan upacara adat dengan korban kambing 3 ekor, doa bersama, dan dihadiri para sesepuh dan warga, termasuk para santri setempat.

Pusaka mereka ternyata lontar ditambah beberapa permata. Ketika lontar itu hendak dibersihkan (hendak dicelup ke air), sontak saya bergerak dan melarang mereka “membersihkan” dengan cara “tidak standar”. Kamera saya taruh. Saya ikut membersihkan dengan kapas dan minyak kemiri yang kami buat dengan mendadak. Saat itulah saya katakan pada keluarga pemilik kalau saya kebetulan bisa membaca aksara yang dipakai dalam lontar tersebut.

Lontar yang saya baca 2 buah. Hikayat Nabi Yusuf dan Nabi Haparas. Naskah Nabi Haparas masih bagus, sementara Lontar Hikayat Nabi Yusuf sudah banyak yang berlubang.

Menariknya, kedua naskah dimulai dengan Kalimat Syahadat atau Syahadatain.

Saya membaca kedua naskah tersebut, dengan sendirinya telah membaca kalimat Syahadat (dua kali) di hadapan para memuka adat dan warga Sasak.

Teman saya berkelakar: “Bli sudah sah masuk Islam.”

 “Apalagi disertai potong kambing dan saksi adat,” lanjutnya.

Semua yang mendengar tersenyum. Saya juga tersenyum.

Saya Hindu keluarga pendeta kampung tapi sudah biasa baca 2 kalimat syahadat karena beberapa lontar mengandung ajaran Islam yang saya baca. Sebelum membaca di Lombok saya telah membaca beberapa lontar dengan pembukaan kalimat Syahadat, yaitu lontar koleksi Gedong Kirtya Buleleng dan koleksi Museum NTB, Mataram.

Naskah Nabi Haparas (Nabi Bercukur) ini bukan satu-satu naskah yang pernah saya lihat. Saya temukan lontar sejenis menjadi koleksi Museum NTB. Baik lontar di keluarga ini dan koleksi Museum NTB beraksara Jajawen (Sasak) tidak jauh beda dengan aksara Bali dan Jawa. Ada pula beberapa naskah Nabi Haparas yang beraksara Jawi atau Arab Gundul yang salah satunya disimpan di salah satu museum di Malaysia.

Naskah tersebut saya salin dan saya kerjakan sangat tergesa, dan sampai saat ini belum sempat saya lengkapi dengan tanda diakritik [daɪ.əˈkrɪtɨk]. Ketika itu salah satu anggota keluarga pemilik lontar sangat ingin segera tahu isinya.

Risalah di bawah ini saya serahkan pada keluarga pemilik lontar tersebut, setidaknya memberi gambaran isi naskah Nabi Haparas:

PEMBUKAAN DIMULAI DENGANKALIMAT SYAHADAT

Dini kaule hanurun, ceritane Nabi Haparas. Dining wanghangapus ringgite, cerite handike nabi, pakse langkunging sang kakot, moge dohing tulak sari, pinatut basa Jawi, kayat pamulane dangu, mangke kedah ngong wikan, dadi penglipuring brangti, singamaca moga doh bale hing dunia

(Saya menurunkan, cerita Nabi Bercukur. Karena aku mengganti hurufnya, cerita baginda Nabi, maksud para ahlinya, semoga dijauhkan dari balak, menggunakan bahasa Jawa, pada awalnya hurufnya Arab, karena saya ingin mengetahui, menjadi pelepas lara, barang siapa yang membaca, mudah-mudahan dijauhkan dari balak dunia).

POKOK-POKOK ISI

a. Perintah langsung dari Allah untuk bercukur.

Hiye Nabi Muhamamad Mursal, punike sabde hiyang widi, wonten hing dalem surat, pinasti hing tuan singgih, tuan kinen hakuris.

(Karena Muhammad adalah Rasul, itu firmannya Allah, yang ada di dalam surat (Al-Qur’an), yang dipastikan oleh tuan sendiri, baginda disuruh bercukur).

b. Destar (sorban/ikat) kepala yang dipakai Nabi setelah dicukur diambil langsung dari surga.

Pengandikanire Yang Sukseme, mangke maring Jibril, sireng mangkate den henggal, manjinge hing suargiki, hangambile sireki, selembar godonging kayu, godonging kastube, lahambilen din hagelis, mungulembar hiku karya- nane destar.

(Tuhan berfirman, kepada malaikat Jibril, kamu segera berangkat, masuk ke dalam surga, kemudian kamu ambil, selembar daun kayu, namanya daun kastube, cepat kamu ambilkan, hanya selembar untuk destar).

c. Peralatan untuk mencukur dari surga yang langsung dianugerah- kan oleh Allah.

Kinendere yang sukseme, pengangge saking suargi, saking nugrahaning mare hing tuan.

(Perintah dari Yang Kuasa, semua peralatannya dari surga, dianugerahkan oleh Tuhan kepadamu).

d. Malaikat Jibril yang mencukur Nabi.

Lingire Nabi Muhammad, maring sire Jibrail, sape kang amaras hambe, jibril humatur aris, saking pakoning Yang Widi, kangambe kinen hacukur,

(Sabda Nabi Muhammad, kepada Jibril, siapa yang mencukur hamba, jibril menjawab, karena perintah dari Yang Kuasa, hamba yang mencukur tuanku)

e. Rambut Nabi tidak ada yang jatuh ke tanah

Mulane tan tibeng lemah, mankin remantuan singgih, dening samiye tinam- panan, dening sakeh widadari,

(Sebabnya tidak ada yang jatuh ke tanah, semua rambut tuanku, semuanya itu, diambil semua oleh bidadari)

f. Rambut Nabi dijadikan azimat dan gelang tangan oleh bidadari.

Firmaning Yang Maha Muliye, mangke aring widedari, pade mangkate de- nenggal, maring kekasih sun singgih, sire lungake sami, hamupue remanipun, pade kinarye jimat, remane kekasih mami, pade talikne aring egennire, o,

(Firman Yang Kuasa, kepada semua bidadari, kamu semua berangkat, ke- pada kekasihku, kamu sama-sama berangkat, mengambil rambut kekasihku, kamu jadikan azimat, rambutnya kekasihku, kamu jadikan gelang tanganmu).

KEKUATAN GAIB DAN PERLINDUNGAN

Lontar ini di dalamnya menjanjikan manfaat besar bagi siapa saja yang menulis/menyalin, menyimpan, membaca, mendengar, membawa, dan percaya akan cerita Nabi Haparas, yaitu:

1. Terhindar dari siksa api neraka dan bebas dari penyakit.

Supaye sire sedaye, sunluput aken hing berajung, saking hing api nera- ke,pome sing sapi nimpeni, hing cerite hiki, kekasih ing sun hacukur, sa- king enggeni satungagal, sun luput aken penyakit,

(Supaya kamu semua, kelak aku ampuni, dari siksa api neraka, jadi siapa saja yang menyimpan, ceritanya ini, kekasih (nabi) bercukur, dari tempat yang satu, aku bebaskan dari penyakit)

2. Terhindar dari rasa sakit ketika dicabut nyawanya.

Sun luputaken penyakit, tatkalanire sekarat, lagi pinecat rohe, benjang ingsun wihi sapeat,

(Saya bebaskan dari penyakit, nanti di waktu sakaratul maut, waktu dicabut nyawanya, kelak akan mendapat safaat)

3. Akan mendapat keselamatan.

Make sakowehing kang muliye,o. sun selamet aken sami, hing dunie te-keng aherat, sun luput aken sakowehin sikse,

(Semua akan mendapatkan keselamatan. Akan saya selamatkan semuanya, dari dunia sampai akhirat, aku bebaskan dari segala galanya, dari bermacam siksa).

4. Terhindar dari pertanyaan kubur dan semua siksa sampai hari kiamat.

Mung Karun Nakirun hike, lan sakowehing sikse kubur, miwahing dine kiyamat,

(Soal/pertanyaan Malaikat Munkar dan Nakir, semua siksa akan lebur, sampai hari kiyamat).

5. Mendapat Rahmat dan selamat dari bencana.

Lan tan pegat sun tingali, tan pegat sakowehing rahmat, lan sun rakes bencanane, jelme lawan belis lamat,

(Dan tetap saya awasi, dan tidak putus rahmatku, juga saya pelihara dari bencana, dari manusia iblis dan setan laknat)

6. Dijauhkan dari kesusahan dan kemiskinan

Lamun wong ingetene, siren sun weki rahayu, aduh saking duke cipte,

(Kalau selalu ingat [cerita Nabi Haparas ini], saya berikan keselamatan, dan dijauhkan dari kesusahan dan kemiskinan).

7. Dipelihara isi rumahmu dan terhindar dari kebakaran

Miwah cerita puniki, simpening wismanire, sun raksanen se isine, wi- smanire sun raksehe, aduk aken hing bale, asal api tan tumuwuh, geni padam dening tirte,

(Dan juga yang menyimpan cerita ini, saya pelihara isi rumahmu, dan rumahnya akan saya jaga, rumahnya dijauhkan dari penyakit, bila disimpan di dalam rumah, rumahmu tidak akan kebakaran, seperti api disiram oleh air).

8. Dilipatgandakan harta bendanya

Lamun cerite punike, ginawe aken lelampah, dening pekir miskin teko, hiku sami asung ene, pire hing pawihire, maring pekir miskin iku, hing- sun hangiline sire, o. Upame arte sedemi sun iline itung dase, saking pundi kang pawehe, saking kudrate Yang Sukseme.

(Kalau cerita ini dibawa musafir, oleh para fakir atau miskin, semua akan diberikan, keistimewaan kepadanya, kepada fakir miskin itu, saya yang menggantikannya. Umpamanya harta benda seribu, saya gantikan dengan tujuh ribu, karena besar pemberiannya, sebab semua dari Allah).

9. Akan mendapat syafaat Nabi.

Lan antuk sapaat nabi, lanang sulan sesimungan,samiye antuk berkat karone,lan asung lan kang sinungan,

(Dan juga akan mendapat syafaat nabi,langsung diberikan, semua mendapatkan berkah,dan bagi yang menyimpan akan diberikan,)

10. Akan mendapatkan rezeki.

Datunging cerite nabi, tatkalanire pinaras, katuranane gelis meng- ko,rahmat ingkang nunggaldine, serte rezekinire, selakse sedine rauh, tanane tuwanging rahmat.

(Tentang ceritanya nabi, di waktu bercukur, segera akan diberikan, rahmat yang tiada putusnya, serta rezekinya, tiap hari akan datang, tidak ada putus rahmat-Nya turun)

11. Akan dijaga dari hantu dan binatang buas.

Yen binakte jimat iki, hing karang pringgepunike, hingkang akih durbik- sane, miwah sakoweh sato galak, pade wedi sedayu,

(Dan kalau dipakai menjadi jimat, atau pergi ke tempat yang angkar, tempat itu banyak hantunya, dan banyak binatang buas, semua tidak berani)

12. Akan mendapat keselamatan saat berperang.

Lamun binakte hajurit, sakowehe satru te sirne, bedil wahos pedang totok, tanane hamuyatane, tur kuat paudaniore, saking nugrahaning yang agung, kang hambakte cerite.

(Dan kalau kita bawa berperang, musuh tidak ada yang berani, bedil pedang panah tidak mempan, semua tidak berguna, yang berperang diberikan kekuatan, karena pertolongan dari Tuhan, bila membawa cerita ini).

13. Akan mendapat kebahagian dan disukai banyak orang.

Lamun ane karyaniki, atawe yen gegaweyan, hiku dadiye glis mangko, lan hamanggiye reki rahayu, akih wongike welas, tanane bendoning ra- tu, mpergaule kinasihan.

(Kalau ada pekerjaan, ataupun ada masalah, semuanya cepat selesai, kita dapat kebahagiaan, banyak yang senang pada kita, tidak ada yang ragu, kita semua dikasihani).

14. Akan mati syahid.

Lan manggih benjang yen mati, tan manggih merge kesasar, wong iku sahid patine, hingkang hagaduh cerite,

(Dan kalau meninggal, tidak akan kesasar, disebut juga mati syahid, bagi yang meyakini cerita ini)

h. Bagi yang tidak percaya terhadap cerita ini akan dibenci Tuhan dan akan menemui jalan sesat serta dikategorikan sebagai munafik.

Lanore percaya malih, miwah tan harse miyarse, hiku pasti wong munapik, hasengit ingsun kalintang,

(Bila tidak percaya, dan tidak mau mendengarkan, itulah orang munafik namanya, Saya sangat benci )

Sing sape mahido rike, yadiyan sriking manak, lamun hamakidoe, seyektine wong puniku, pasti manggih marge pape

(Barang siapa yang tidak percaya, atau ragu-ragu dalam hati, dan yang meremehkan cerita ini, orang itu nantinya, pasti menemui jalan sesat)

POKOK-POKOK AJARAN KEAGAMAAN

Dalam teks Nabi Haparas ini tegas terdapat pesan-pesan keagamaan Islam:

a. Ajakan untuk mengesakan Allah serta meyakini Allah dan Rasul- nya.

Asyhaduanla puniki, ilaha illallah hike, arti kuketahui reko, dengan hati putih suciye, hiye putus sinak iman, bahwe punike sungguh, tiada tuhan hingkang muliye.

(Aku bersaksi bahwa, ilaha illaallah itu, artinya aku bersaksi, dan diyakinkan dengan hati suci, keyakinan yang sesungguhnya, tiada Tuhan selain Allah, yang paling mulia).

Kang sinembak kang pinuji, setuhu ne ye allah, wajibul ujud te teko, jadikan sakowehing alam, kekak adanye sadiye, wa asyhadu ane puniku, muhammad rasulullah.

(Yang disembah dan dipuji, hanya Allah yang sebenarnya, hukumnya wajib diyakini (percaya), dia pencipta alam semesta, menguasai semua isinya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad utusan Allah).

Artinya kuketahui, dengan hati putih suciye, punike te setuhune, Nabi Muhammad utusan, hing yang kang murbing jagat, kang dadi julme tu wuwuh, hambawe iman Islam.

(Aku mengetahui (meyakini), dengan hati yang suci, dan sebenar-benarnya, Nabi Muhammad utusan-Nya, Allah yang mencipta alam ini, baik manusia jin dan alam semesta serta isinya, memberikan iman dan Islam)

b. Larangan menyekutukan Allah dengan makhluk hidup serta saran untuk selalu mengingat dosa.

Hangesakan sang widi, ngestokan raje kaula, hilingene yen ginawe. setuhune temak rasan, apan hakoweh dumadiye, kurip mati temah hipun, hiling rage nandang dose.

(Bila mau mengesakan Allah, jangan samakan antara raja dengan rakyatnya, sebagai hamba Allah kita selalu ingat pada-Nya, bisa berbicara dan dilihat, adalah pencipta semesta, sejak masih hidup sampai mati, kita selalu ingat dengan dosa).

c. Saran untuk membersihkan diri dan mendengarkan kata hati.

Hiku titah hing dumadi, marmane langsahing awak, inget rage tanpe gawe, dadi hane linur brangte,

(Semua itu adalah perintah-Nya, marilah bersihkan diri, ingatlah bahwa jiwa ini tidak ada gunanya, kita harus mendengarkan kata hati, diceritakan tentang nabi Allah, akan saya kisahkan, di saat bercukur). [T]

Penulis: Sugi Lanus
Editor: Adnyana Ole

BACA artikel lain dari penulis SUGI LANUS

ŚRI TATTWA: DEWI ŚRI & MPU KUTURAN — Merayakan Spirit Kesejahteraan Umat Manusia untuk Melawan Nafsu Kuasa Para Raksasa
DANA ABADI PURA — PERINTAH MPU KUTURAN | Catatan Harian Sugi Lanus
Kenapa Setiap Keluar Bali Disebut ke Jawa? – Catatan Harian Sugi Lanus
Selain Marcopolo dan Raffles, Saya Mengikuti Kisah Petualangan Ibnu Batutah – Catatan Harian Sugi Lanus
Belajar dari Penertiban Joged Era Belanda

Tags: hinduIslamLomboklontar
Previous Post

Kelulusan Tanpa Konvoi, Tanda Kedewasaan Generasi Muda Bali

Next Post

Di Balik Embun dan Senjakala Pertanian Bali: Dilema Generasi dan Jejak Penanam Terakhir

Sugi Lanus

Sugi Lanus

Pembaca manuskrip lontar Bali dan Kawi. IG @sugi.lanus

Next Post
Di Balik Embun dan Senjakala Pertanian Bali: Dilema Generasi dan Jejak Penanam Terakhir

Di Balik Embun dan Senjakala Pertanian Bali: Dilema Generasi dan Jejak Penanam Terakhir

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

“Pseudotourism”: Pepesan Kosong dalam Pariwisata

by Chusmeru
May 10, 2025
0
Efek “Frugal Living” dalam Pariwisata

KEBIJAKAN libur panjang (long weekend) yang diterapkan pemerintah selalu diprediksi dapat menggairahkan industri pariwisata Tanah Air. Hari-hari besar keagamaan dan...

Read more

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co