ADA yang tidak pernah minum es? Suhu dingin, segerrrr, ditambah kering bibir dan kerongkongan akan membius kita dan tak sadar tangan mulai grecep untuk meraih minuman es setelah olahraga. Biasanya ibu-ibu mulai teriak kalau anaknya minum es sehabis olahrga. Bagaimana dengan kita yang sudah dewasa? Agak jarang ya yang bawel dengan kita. Sebenarnya sehat atau mudarat sih es sehabis olahrga?
Ternyata suhu tubuh minuman yang bagus untuk membantu rehidrasi setelah olahraga adalah suhu 160 C bukan suhu amat dingin yang terbukti tidak membantu rehidrasi (Khamnei et al, 2011). Suhu air panas bahkan menyebabkan suhu inti tubuh kita menjadi semakin panas. Minuman yang tidak dianjurkan setelah olahraga seperti minuman kafein dan alkohol karena dapat meningkatkan dehidrasi.
Pengalaman saya sendiri, suatu hari setelah diajak lari dengan anak-anak. Saya mampir ke warung jajan bali di sebelah selatan SPBU Sukasada, tepatnya sebelah timur jalan di Jalan Raya Singaraja menuju Denpasar. Saya lihat ada jamu kunyit dan cem-cem. Saya teguk minuman itu, segar dan terasa lebih berenergi.
Sebagai dokter saya berusaha mencari data, baguskah kunyit dan cemcem setelah olahraga?
Faktanya, kunyit ternyata dapat meningkatkan metabolisme dalam mitokondria dan meningkatkan performa dalam bidang olahraga (Hamidie Ronald, 2018).
Tanaman warna kuning itu? Beneran? Ya betul, tak hanya itu kunyit juga dapat melindungi lambung dan hati. Jadi aman untuk yang ada maag dan gangguan hati. Antioksidan dan antiradang yang ada di kunyit juga bagus setelah olahraga sehingga mengurangi nyeri, mengurangi kerusakan otot, dan meningkatkan kecepatan otot untuk recovery (Lara Gomes et al, 2020).
Bagaimana dengan loloh cemcem? Ternyata kandungan bermanfaat seperti saponin, flavonoid, vitamin C, tannin, steroid, asam organik berfungsi sebagai antioksidan, antibakteri, mengobati panas dalam, menambah nafsu makan, bahkan menjaga stamina (Nadia et al, 2021). Seketika saya makin lapar dan tak kusangka tangan mulai mengambil jajan bali jaje lukis dan laklak. Duhh. [T]
BACA artikel lain dari penulis dr. PUTU SUKEDANA