HUTAN KABUT
di hutan gigil, lembah berkabut,
tempat aku dibuih sepi.
arus kabut
menuju rimbun bunga tulsi.
tubuhku ingin tidur,
membekukan segala yang dipandang
dingin,
tak lepas, tak bebas.
Mataram, 15 Juli 2024
KAMBOJA
tempat menabung cahaya pahit,
waktu.
telur-telur katak mengapung.
setitik cahaya, setetes liur,
kamboja, merahmuda,
sisa waktu, menyucikan cahaya.
Mataram, 10 November 2024
TERATAI
biji-biji gelinding,
kakimu lari selambat roda pedati.
aku terlena, aku yang terkena,
kemudian tumpah dan serak
beribu bagian.
menyisa satu bagian
disiram deras hujan,
dan besar di kedalaman.
aku teratai, subur di sisi gardu.
Mataram, 22 September 2024
BATU LAUT
batu-batu di kedalaman
palung, kehidupan para siluman.
segala yang dimakan ikan,
batu para nelayan.
di mata kail,
meletus
gelombang samudera.
pesisir, anak-anak menyambut sapuan air
dari pantai yang kehilangan pekarangan.
batas laut dan langit:
pulau siluman, batu laut dalam.
Mataram, 18 Juli 2024
NELAYAN
ikan-ikan berpusar di telapak tangan.
nadi adalah jalan menuju-
ujung jari.
batu-batu air
telah menyihir tangannya
menjadi samudera.
Mataram, 27 Oktober 2024
KUMBANG KOKSI
di kerak tubuhmu
ada bintik-bintik hitam.
mungkin, salah satunya:
aku yang sembunyi, aku yang malu,
dan kamu mencariku.
kamu kumbang koksi:
ayu dan merona di terang hari.
aku yang menanti,
nelangsa di gelap hari.
Mataram, 1 September 2024
- BACA puisi-puisi dariPENYAIR LAIN