DESA KENDERAN terletak di Kecamatan Tegalalang, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali. Dalam beberapa tahun terakhir, desa tersebut telah menjadi sorotan berkat keunikan budayanya yang luar biasa dan keindahan alamnya yang menakjubkan.
Maka tak heran jika Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahudin Uno, baru-baru ini memberikan gelar “Desa Wisata Indonesia” kepada Kenderan—yang telah memperkenalkan kekayaan budaya dan alam Bali kepada dunia.
Tak sampai di situ, pada Jumat (23/6/2023), Desa Kenderan kembali menjadi pusat perhatian ketika mahasiswa dan dosen dari Program Studi Diploma 3 Perhotelan, Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional, mengadakan program pengabdian kepada masyarakat di sana—masyarakat yang luar biasa.
Program pengabdian tersebut bertajuk “Pemberdayaan Kelompok Wanita (PKK) dalam Pembuatan Inovasi Makanan dan Minuman dari Hasil Kearifan Lokal Masyarakat Desa Kenderan”.
Desa Kenderan, dengan bentang lahan yang relatif datar, telah lama dikenal sebagai daerah pertanian dan kegiatan keagamaan. Di desa ini, berbagai komponen budaya Bali juga dapat ditemukan, seperti situs arkeologi Batu Pencetak Nekara, Sarkofagus, sebelas beji, serta tiga puri yang menawan.
Selain itu, di Kenderan juga terdapat berbagai hasil pertanian yang memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi aneka olahan makanan dan minuman yang lezat dan menarik.
Pemberdayaan Perempuan
Sesuai yang tertera dalam tema, program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pelatihan kepada kelompok wanita desa (PKK) dalam upaya meningkatkan kesejahteraan desa sambil mempromosikan inovasi makanan dan minuman dari hasil kearifan lokal.
Pada hari yang berbahagia tersebut, dosen dan mahasiswa Program Studi Diploma 3 Perhotelan, Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional, mengadakan berbagai workshop, salah satunya adalah pelatihan pembuatan kreasi minuman berbahan dasar berem.
Pelatihan yang dipandu langsung oleh Ni Wayan Astri Utami, S.E itu, berjalan dengan lancar dan menyenangkan. Hal tersebut dibuktikan dengan antusiasme ibu-ibu PKK yang serius—walau kadang tetap bercanda—mengikuti pelatihan. Mereka belajar dan memperhatikan dengan cermat, seolah tak mau ketinggalan sedetik pun, setiap tahap yang disampaikan Astri Utami.
“Kreasi minuman ini membawa sentuhan baru pada tradisi minum lokal. Harapnya, ke depan dapat dikonsumsi sendiri di rumah atau disuguhkan kepada wisatawan di homestay yang dikelola oleh warga,” ujar Astri.
Selanjutnya, setelah sesi pembuatan minuman selesai, pelatihan dilanjutkan dengan membuat serundeng dan olahan makanan lainnya dengan berbahan dasar ubi. Workhsop tersebut dipandu langsung oleh A.A. Anom Samudra, A.Md. Par.
Menurut Anom, workshop kreativitas kuliner ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah hasil pertanian desa. “Kalau sudah memiliki nilai tambah, langkah selanjutnya tinggal memperkenalkannya kepada pasar yang lebih luas,” lanjutnya.
Terkait dengan pengabdian tersebut, Kepala Desa Kenderan, I Dewa Gede Jaya Kesuma, mengungkapkan apresiasi mendalamnya terhadap upaya yang dilakukan oleh mahasiswa dan dosen dari Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional.
“Program ini membantu kami dalam mengembangkan potensi kuliner lokal dan membantu memberdayakan kelompok wanita desa untuk mencapai kesejahteraan yang lebih baik,” katanya.
Sementara itu, Ketua Program Studi Diploma 3 Perhotelan IPB Internasional, Anak Agung Ayu Arun Suwi Arianty, SST.Par., M.Par., M.Rech berharap, program ini dapat memberi manfaat kepada kedua belah pihak.
“Pertama, untuk para mahasiswa yang menjalankan program ini, bisa menjadikannya sebagai media pengembangan diri dan relasi sekaligus aplikasi ilmu yang telah mereka pelajari. Kedua, bagi warga Desa Kenderan. Semoga pelatihan ini membantu warga terkait pemanfaatan produk pertanian lokal sehingga dapat lebih berdaya guna,” jelasnya.
Program pengabdian kepada masyarakat seperti ini adalah contoh nyata bagaimana pendidikan tinggi dapat berperan aktif dalam pembangunan komunitas lokal dan melestarikan budaya serta tradisi yang berharga.
Semoga inisiatif semacam ini terus mendukung pertumbuhan dan perkembangan Desa Kenderan di masa kini dan masa yang akan datang.[T]
Reporter: Ida Bagus Soma
Penulis: Ida Bagus Soma
Editor: Jaswanto