KATA SUGESTI sudah tidak asing lagi bagi telinga kita. Sangat sering kita mendengar kata sugesti, apalagi berkaitan dengan masalah penyakit.
Di masyarakat sering kita mendengan cerita dari masyakarat, bahwa kalau ke Dokter A, baru dipegang saja sudah sembuh. Dan ada juga orang tua mengatakan bahwa anaknya kalau sakit, dan dibawa ke Dokter B, langsung sembuh.
Dan ada juga ketika anaknya yang sakit dibawa ke dokter yang bukan langganannya, karena kebetulan dokter langganannya tidak praktek, ternyata anaknya tidak kunjung sembuh. Dan banyak lagi cerita yang hampir sama kita dengar di masyarakat, yang semuanya disebabkan karena faktor sugesti.
Sugesti adalah pemberian pengaruh atau pandangan dari satu pihak kepada pihak lain. Pihak yang dipengaruhi akan tergerak mengikuti pengaruh atau pandangan dari pihak lain dan menerimanya secara sadar atau tidak sadar tanpa berpikir panjang.
Jadi sebenarnya, sugesti itu bukan saja bekenaan dengan masalah kesehatan tapi menyangkut segala aspek kehidupan, dimana ada sebuah interaksi baik dalam diri, atau autosugesti, atau interaksi antar individu, dimana proses interaksi tersebut akan membuat individu menerima dan mengikuti apa yang diinginkan dari orang itu tanpa pertimbangan kritis.
Dalam dunia kesehatan, sugesti memiliki peran yang sangat penting terhadp kesehatan atau kesembuhan, karena sejatinya sugesti bekerja di pikiran bawah sadar, dan kita ketahui bahwa antara pikiran dan badan memiliki hukum tarik menarik.
Pikiran memiliki kekuatan besar dalam mempengaruhi kesehatan kita, dan dalam dunia medis sugesti sering disebut sebagai placebo efek.
Efek placebo adalah phenomena dimana seseorang merasa lebih baik setelah menerima pengobatan palsu atau tidak aktif karena faktor keyakinan bahwa dengan cara atau hal itu akan dapat membantu menyembuhkan. Efek ini adalah contoh bagaimana sugesti dapat mempengaruhi kesehatan.
Meskipun pengobatan itu sendiri tidak memiliki zat yang aktif, sugesti positif dari dokter atau pengobatan yang mereka terima dapat memicu respon tubuh yang nyata dan mempercepat pemulihan.
Sugesti juga dapat berperan dalam mengelola nyeri, dengan tehnik sugesti tertentu dapat mengurangi persepsi nyeri dan membantu sesorang mengatasi rasa sakit dengan lebih baik. Dalam beberapa kasus, sugesti bahkan dapat menggantikan penggunaan obat penghilang rasa sakit yang berpotensi adiktif.
Sugesti positif juga dapat membantu individu mengadopsi gaya hidup yang lebih sehat. Sugesti yang diberikan kepada diri sendiri atau auto sugesti dapat mempengaruhi pola makan, tingkat aktivitas fisik, dan kebiasaan sehari-hari lainnya.
Sugesti yang kuat dan positif dapat memotivasi seseorang untuk membuat pilihan yang lebih baik dalam menjaga kesehatan mereka secara keseluruhan.
Tidak salah kalau ada pandangan bahwa kita memiliki dokter pribadi yang ada dalam diri, yang namanya sugesti diri atau auto sugesti, yang merupakan tehnik yang sangat sederhana dengan memberikan afirmasi positif kepada diri sendiri secara teratur.
Ini dilakukan dengan cara mengucapkan kata-kata positif secara berulang dan memvisualisasikan keadaan yang diinginkan. Misalnya seseorang yang ingin meningkatkan kesehatan, maka bisa diulang kata-kata afirmasi seperti, “Saya sehat dan energik setiap hari“ atau “Saya merawat tubuh saya dengan baik dan menghargai kesehatan saya“.
Dengan mengulang afirmasi ini dengan keyakinan dan secara teratur, sugesti positif ini dapat mempengaruhi pikiran bawah sadar dan dari pikiran bawah sadar ini akan dapat membantu mendorong untuk berprilaku sehat.
Kenyataan di masyarakat, sering saya perhatikan justru tanpa disadari banyak yang memberi sugesti negatif ke dalam dirinya, padahal sudah pasti mereka ingin sehat. Seperti ketika saat melahirkan, dan ketika rasa sakit muncul maka tidak jarang kita dengar mereka mengeluh yang merupakan auto sugesti-nya seperti “Saya tidak kuat, saya tidak kuat“ dan itu diucapkan berulang, dan akhirnya persalinan normal yang diharapkan tidak terwujud.
Begitu juga dengan penyakit yang lainnya, yang intinya tidak ada orang yang ingin sakit, tapi ketika orang itu mendengar atau membaca tentang masalah penyakit, maka secara otomatis sebagian besar orang tersebut akan merefleksikan seolah-olah penyakit itu ada pada dirinya. Hal ini kalau berulang-ulang, maka lambat-laun penyakit tersebut akan mengenai dirinya sendiri.
Ingat apa yang dipikirkan, tubuh akan mewujudkan. Sugesti yang kita berikan baik sugesti diri maupun sugesti dari orang lain akan masuk ke pikiran bawah sadar, dan pikiran bawah sadar akan mempengaruhi fisik untuk mewujudkannya.
Untuk itu, selalu tanamkan sugesti atau afirmasi yang positif, afirmasi atau sugesti yang membuat kita sehat, afirmasi atau sugesti yang membuat kita lebih baik. Karena semua berawal dari pikiran, maka tanamkan pikiran positif dalam diri melalui sugesti positif, mulai saat ini. [T]
- BACA artikel lain dari penulisDOKTER CAPUTatauDR. DR. KETUT PUTRA SEDANA, SP.OG