SUASANA MENJELANG malam Minggu kedua pada bulan Mei 2023, di Rumah Belajar Komunitas Mahima, Jl. Pantai Indah, No. 46 Singaraja, terasa berbeda dari bulan-bulan sebelumnya.
Ruang yang tak terlalu luas, namun cukup menampung 80-an orang itu tampak ramai. Di sudut ruangan terpasang layar lebar yang digunakan sebagai media pemutaran film dalam acara Tatkala May May May 2023—perayaan ulang tahun ke-7 Tatkala.co.
Pada Sabtu, 13 Mei 2023, bersama Minikino, Tatkala.co menyelenggarakan pemutaran film pendek dan workshop penulisan puisi merspon film dengan tajuk “Membaca Film Merangkai Kata”.
Sejak pukul 18.30 Wita, tim Minikino bersama teknisi Tatkala.co, sudah mempersiapkan semua keperluan acara dengan matang. Kabel-kabel terpasang pada posisinya, kursi-kursi pun sudah penuh oleh penonton.
Tepat pukul 19.10 Wita, MC menyambut penonton dengan ramah dan membuka acara pemutaran dua film pendek berjudul “Jamal” dan “Annah la Javanaise”.
Kadek Sri Widiastuti, MC acara / Foto: Dok. Tatkala.co
Pemutaran dua film pendek
Seluruh lampu di ruangan dipadamkan, suasana benar-benar seperti di bioskop.
Film mulai ditayangkan. Dikejauhan, layar tampak padang pasir dan setitik pohon, dengan iringan suara tangisan yang tersedu-sedu dan tahlil yang mengiringi jenazah yang hendak dikuburkan. Terlihat manusia-manusia dikejauhan membawa keranda jenazah dan akan dikuburkan tepat di bawah pohon.
Suasana pemutaran film / Foto: Dok. Minikino
Jenazah tersebut adalah korban TKI yang bekerja di Negeri Jiran (Malaysia). Orang yang menangis, menjerit dan meraung tersebut adalah istri dari TKI yang meninggal—yang dikenal dengan istilah “Jamal”: Janda Malaysia.
Suasana menjadi senyap, semua menyelami film dengan berbagai imajinasi yang dimiliki dengan berbagai ekspresi yang terpatri berganti-ganti di setiap menitnya.
Beberapa berbisik dengan teman di sebelahnya terkait apa maksud dari adegan dalam film tersebut, atau pesan apa yang coba untuk sampaikan dengan wajah kebingungan.
Ada yang membuka hp untuk sekedar merekam beberapa cuplikan film—untuk di pamerkan di media sosialnya.
Bahkan, di sudut belakang, di Mini Bar Tatkala, beberapa orang bercumbu dengan kompor dan sebungkus mie sedap, yang disajikan untuk penonton.
Film “Jamal” merupakan karya kedua dari sutradara muda Lombok, Heri. Film dengan durasi 14 menit tersebut menggambarkan bagaimana duka seorang istri yang menerima kabar kedatangan suaminya dalam bentuk jasad, bahkan kemiskinan.
Setelah film pertama usai, disambung dengan film kedua, “Annah la Javanaise”, yang menggunakan perpaduan bahasa Jawa dan bahasa asing. Film ini mengisahkan tentang perbudakan perempuan, dengan setting pertama di keluarga kurang mampu. Sosok perempuan menceritakan kisah hidupnya yang dijual oleh ayahnya untuk melunasi hutang keluarga.
Salah satu scene dalam film Annah la Javanaise / Foto: Dok. Tatkala.co
Setting berganti pada tempat mewah, di mana sosok perempuan tadi dijadikan budak, harus menuruti keinginan laki-laki yang membelinya: membersihkan rumah, memasak dan melakukan banyak hal tanpa mengenal kata lelah dan tentu saja tanpa upah.
Perempuan tersebut hidup layaknya di dalam sangkar, seluruh hak dirampas bahkan diperlakukan seperti bukan manusia. Film tersebut sungguh menggambarkan kehidupan perempuan desa yang dijual oleh keluarganya untuk membayar hutang. Kehidupan yang sangat suram.
Film “Annah la Javanaise” merupakan karya dari Fatimah Tobing Rony, seorang Professor and Chair, Film & Media Studies, School of Humanities, University of California, Irvine. Film tersebut digambarkan dengan animasi.
Menulis puisi merespon film
Seusai pemutaran film, dilanjutkan dengan workshp penulisan puisi merspon film.
Workshop dipandu Ahmad Fauzi, Tim Minikino, dan Made Adnyana Ole, Sastrawa sekaligus Pimred Tatkala.co, sebagai narasumbernya.
Penggunaan media film pendek dalam pembelajaran merupakan alat yang dapat membantu kita agar lebih mudah memahami teknik penulisan puisi. Dengan media film pendek tersebut, kita akan memiliki gambaran yang lebih fokus tentang peristiwa yang telah disaksikan.
Selain itu, media film pendek juga merangsang kecerdasan, membuka wawasan, dan pemikiran kita serta dapat mengingat materi pembelajaran dengan lebih baik. Hal tersebut disebabkan karena film mengandung unsur visual, audio, dan dramatik yang menggugah perasaan sehingga mempermudah kita dalam menuangkan gagasan.
“Film pendek juga memiliki unsur-unsur film pada umumnya, seperti tokoh, suasana, tema dan konflik, dari unsur tersebut pastinya pesan yang ingin disampaikan tersebut akan sampai kepada penonton,” terang Ahmad Fauzi.
Menurut Made Adnyana Ole, dalam kedua film tersebut, semua bisa dijadikan puisi. Kita cukup menangkap pesan, kesan dan rasa yang paling menggugah untuk ditulis. “Lalu hubungkan dengan suasana atau adegan yang digambarkan dalam film tersebut,” jelasnya.
Setelah sesi workshop, penonton diminta untuk merespon film tersebut dengan menuliskannya menjadi puisi dengan waktu 15 menit. Tim Minikino menyebarkan selembaran kertas kosong dan juga sebuah pena.
Peserta workshop sedang serius menulis puisi / Foto: Dok. Tatkala.co
Waktu 15 menit bergulir dengan cepat, semua penonton mengumpulkan torehan penanya—yang mungkin sudah bisa disebut puisi kepada Tim Minikino.
Puisi-puisi tersebut kemudian dibacakan oleh penonton dan selanjutnya dinilai oleh Made Adnyana Ole.
Salah satu peserta membacakan puisinya / Foto: Dok. Minikino
“Sebagian puisi tersebut sudah ada kerangkanya, tahap selanjutnya, hanya tinggal mempercantik dengan pilihan-pilihan kata,” kata sastrawa yang akrab dipanggil Ole itu, saat menilai beberapa puisi yang telah dibacakan.
Wartawan senior itu menambahkan, merespon film menjadi puisi juga tidak terlepas dari latar belakang seseorang, misal orang spiritual, ia akan membawa tulisannya ke arah spiritual, seorang pelukis akan membawa tulisannya layaknya kuas di atas kanvas.
Karya-karya tersebut kemudian diarsipkan oleh pihak Minikino, yang kemudian barangkali akan dijadikan inspirasi untuk karya-karya mereka selanjutnya.
Setelah sesi pembacaan puisi usai, MC kembali mengambil alih acara. Pemutaran film ditutup dengan foto bersama.[T]