3 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

80 Anak-anak Menari Rejang Shanti di Lovina – Damai Itu Sederhana

tatkalabytatkala
February 2, 2018
inPertanian

Foto-foto: Mursal Buyung

14
SHARES

PAGI, Purnama, 12 Maret 2017, terasa berbeda di Pantai Lovina, Kabupaten Buleleng, Bali. Sekitar 80 anak-anak menarikan Rejang Shanti di pantai rindang yang landai itu. Mereka meliuk, pelan, ritmis, dan mistis. Menyebarlah kedamaian ke segala arah.

Para penari itu adalah anak-anak SDN 1 Kaliasem. Setelah melewati sebuah upacara di Pura Taman Campuhan Shanti Lovina (sebelah Kantin 21), para penari berparade shanti, berjalan dari pura, menyeberang jalan raya, menuju Pantai Lovina.

Di Patung Dolphin, para penari berputar satu kali, lalu bergerak ke pantai di depan Sea-Breeze. Di tepi pantai anak-anak itu menari, melakukan pembersihan secara simbolis sekala-niskala, ruwat diri dan ruwat bumi.

Sebelum ditarikan di Lovina, Tari Rejang Shanti sudah ditarikan di sejumlah tempat di Indonesia. Pertama ditarikan di Di Bentara Budaya Bali 3 Februari 2017, lalu di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Anjungan Jawa Tengah, 12 Februari. Kemudian juga di TMII di depan Tugu Api Pancasila dengan formasi 60 orang, 26 Februari. Kemudian tarian itu ditarikan untuk membuka Women’s March Jakarta di depan Istana Merdeka di Monas, 4 Maret.

Rejang Shanti dikonsep oleh penari senior, Ayu Bulantrisna Djelantik, koreografer Ida Ayu Wayan Arya Satyani atau akrab dipanggil Dayu Ani dari Maha Bajra Sandhi, serta lirik oleh seniman Cok Sawitri, dan diproduksi Bengkel Tari Ayu Bulan, Februari 2017.

Sang konseptor Ayu Bulantrisna Djelantik datang langsung ke kawasan Lovina disertai tiga pelatih tari yaitu Ketut Putri Minangsari, Ida Ayu Nova Premasanti dan Ida ayu Gayatri Wulansari Mertha Jaya. Selain sejak beberapa hari melatih anak-anak, mereka juga turut menari di Lovina.

Biyang Bulan, panggilan akrab Ayu Bulantrisna Djelantik, mengatakan tari ini memiliki konsep membersihkan diri, membersihkan bumi, atau disebut pula ruwat diri dan ruwat bumi.

Tujuannya tentu saja untuk menciptakan damai yang dimulai dari diri sendiri, dimana dalam liriknya terdapat frasa “damai itu sederhana”. Jika saja semua orang memulai dan memiliki konsep ini, maka kedamaian akan tercipta dengan sederhana saja.

Seluruh konsep tari ini menunjukkan pluralisme budaya baik ditinjau dari segi kostum dan lirik yang dilagukan. Kostum rejang berupa mahkota sederhana terbuat dari daun lontar berbentuk bunga, dimana dalam pentas tari di Lovina diadaptasi dengan menggunakan canang sari tiga buah dan dupa empat buah. Kain yang digunakan adalah kain ikat (endek) yang beraneka warna, dan selendang putih.

Para penari bergerak sambil menari. Begini liriknya:

Hana kidung angraksa
Siang latri teguh rahayu
Adoh ing alara Luputing bala ing kabeh
Jim setan natan purun
Paneluhan norana wani
Luput pagawe ala Gni wong aluput
Geni atemahan tirta maling adoh
Tan hana wani ring kami
Guna dudu pan sirna **

Bumi Pertiwi memanggil hati
Putra-putri anak negeri
Warna warni rupa diri
Semerbak kasih mewangi
Bhinneka Tunggal Ika Pancasila dasar negara
Merah putih berkibarlah
Jayalah yang cinta sesama.
Dari Utara Selatan,
dari Barat hingga Timur
Seluas semesta raya
Damai itu sederhana **

Ngreronce sasolahanne
Nglilit kayun sane becik
Makenyung saking ati
Sampunang je sumanangsaye
Maideran kayun kasih
Jrijine masoca bakti Luh muani saking garba
Nenten wenten sane tegeh endep
Makesami maduwe karma
Manyame braye Baktine ken solah Tri parisudha
Langit tegeh gumi linggah
Isin jagate ceraken Makejang paican Widhi
Ngudiang tandruh manandruhin
Pejang kutang keneh inguh
Masolah nyolahang kayun
Kadi panca mahabhuta, wantah cumpu Jagadhita **

Ratu Ayu, Wusan iratu mesolah 2 x
Sepyane menunas tamba 2x
Kenakan kayune mangkin

Secara lirik, diawali oleh kidung pangraksa jiwa dan diakhiri dengan sesanghyangan, dapat dipahami bahwa tari ini mengandung konsep pluralisme dan bahwa perbedaan adalah anugerah yang harus dijaga. Sekali lagi, intinya adalah damai itu sederhana.

Tari ini mewakili kedamaian itu dengan segenap gerak, makna dan totalitas pementasannya. Para penari biasanya digolongkan menjadi Rejang Niyang, Rejang Biyang, Rejang Jegeg dan Rejang Alit. Yang di Lovina masuk dalam golongan campuran yang didominasi Rejang Alit.

Parade dan pergelaran Rejang Shanti di Lovina itu merupakan rangkaian dari piodalan di Pura Taman Campuhan Shanti. Menurut Jro Campuhan, sebagai penjaga Pura Taman Campuhan Shanti, di kawasan pura terdapat sebelas mata air. Mata air sebelas ini adalah simbol sebelas arah mata angin yang menjadi sumber kedamaian dan kesucian. Beliau selalu mengawali ritual suci dengan gayatri mantra ke sebelas penjuru mata angin sebagai simbol doa kedamaian bagi bumi.

Perempuan ini mengakui bahwa air adalah penyembuh dan pendamai jiwa. Sebagai penjaga dan pemelihara mata air, beliau selalu mengajak siapapun untuk menjaga lingkungan, termasuk menjaga pikiran dan hati agar senantiasa damai (Shanti).

Sebagai sebuah proses perjalanan ritual Shanti yang sangat penting didokumentasikan, ritual ini juga melibatkan fotografer Mursal Buyung, dosen Seni Rupa Universitas Pendidikan Ganesha dan mahasiswanya, juga fotografer Danny Tumbelaka. (T/Laporan:Sonia)

Tags: anak-anakbulelengLovinaseni taritari bali
Previous Post

Bondres Citta Usadhi: Anak-anak “Busul Mincid” di Zaman Teknologi

Next Post

Kisah dari Sebuah Desa: Tiga Bocah Yatim-Piatu, Kerupuk dan Cita-Cita…

tatkala

tatkala

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

Next Post

Kisah dari Sebuah Desa: Tiga Bocah Yatim-Piatu, Kerupuk dan Cita-Cita…

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Seberapa Pantas Seseorang Disebut Cendekiawan?

by Ahmad Sihabudin
June 2, 2025
0
Syair Pilu Berbalut Nada, Dari Ernest Hemingway Hingga Bob Dylan

SIAPAKAH yang pantas kita sebut sebagai cendekiawan?. Kita tidak bisa mengaku-ngaku sebagai ilmuwan, cendekiawan, ilmuwan, apalagi mengatakan di depan publik...

Read more

Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

by dr. Putu Sukedana, S.Ked.
June 1, 2025
0
Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

LELAH dan keringat di badan terasa hilang setelah mendengar suaranya memanggilku sepulang kerja. Itu suara anakku yang pertama dan kedua....

Read more

Google Launching Veo: Antropologi Trust Issue Manusia dalam Postmodernitas dan Sunyi dalam Jaringan

by Dr. Geofakta Razali
June 1, 2025
0
Tat Twam Asi: Pelajaran Empati untuk Memahami Fenomenologi Depresi Manusia

“Mungkin, yang paling menyakitkan dari kemajuan bukanlah kecepatan dunia yang berubah—tapi kesadaran bahwa kita mulai kehilangan kemampuan untuk saling percaya...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pindang Ayam Gunung: Aroma Rumah dari Pangandaran yang Menguar di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Pindang Ayam Gunung: Aroma Rumah dari Pangandaran yang Menguar di Ubud Food Festival 2025

UBUD Food Festival (UFF) 2025 kala itu tengah diselimuti mendung tipis saat aroma rempah perlahan menguar dari panggung Teater Kuliner,...

by Dede Putra Wiguna
June 2, 2025
GEMO FEST #5 : Mahasiswa Wujudkan Aksi, Bukan Sekadar Teori
Panggung

GEMO FEST #5 : Mahasiswa Wujudkan Aksi, Bukan Sekadar Teori

MALAM Itu, ombak kecil bergulir pelan, mengusap kaki Pantai Lovina dengan ritme yang tenang, seolah menyambut satu per satu langkah...

by Komang Puja Savitri
June 2, 2025
Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu
Panggung

Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu

HUJAN itu mulai reda. Meski ada gerimis kecil, acara tetap dimulai. Anak-anak muda lalu memainkan Gamelan Semar Pagulingan menyajikan Gending...

by Nyoman Budarsana
June 1, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co