Selama perhelatan Pesta Kesenian Bali (PKB) XLIV Tahun 2022, Gubernur Bali Wayan Koster sebanyak 6 kali menonton parade gong kebyar. Keenam gong kebyar itu adalah Duta Kabupaten Gianyar, Jembrana, Badung, Buleleng, Karangasem, dan Bangli.
Artinya, hanya tiga gong kebyar yang tak sempat ditontonnya, yakni Duta Denpasar, Klungkung dan Duta Tabanan,
“Titiang sebenarnya sangat berkeinginan untuk menyaksikan langsung Parade Gong Kebyar Duta seluruh Kota dan Kabupaten, namun pada saat bersamaan ada tugas penting yang berkaitan dengan persiapan pelaksanaan pertemuan Presidensi G20, sehingga ada tiga Duta Kota/Kabupaten yang titiang tidak sempat hadir langsung,” kata Gubernur Koster saat menutup Pesta Kesenian Bali (PKB) XLIV Tahun 2022, Minggu (10/7/2022) malam di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Provinsi Bali.
Selain menonton gong kebyar bersama keluarga, Gubernur Koster juga sempat menonton pergelaran Gong Kebyar Legendaris dan penampilan seni arja sebanyak dua kali.
Dari hasil hitung manual, selama sebulan perhelatan, penonton yang langsung menonton ke arena PKB tembus lebih dari 1,5 juta penonton, yang berarti rata-rata 50.000 kunjungan per hari.
Data tersebut terungkap dalam laporan panitia PKB yang dibacakan oleh Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Prof I Gede Arya Sugiarta. Berdasarkan hitung manual oleh panitia pada pintu-pintu masuk, jumlah total pengunjung PKB 2022 mencapai 1.507.103 orang, dengan rata-rata kunjungan perhari 50.237 orang.
Pengunjung paling banyak terjadi pada Hari Minggu, 19 Juni 2022 bertepatan dengan Rahina Umanis Kuningan, yaitu mencapai 120.177 orang. Meskipun jumlah pengunjung PKB sangat besar, namun syukur ternyata tetap tertib dan patuh pada protokol kesehatan, terutama tetap disiplin mengenakan masker.
Foto: Gubernur Bali I Wayan Koster pada penutupan Pesta Kesenian Bali (PKB) 2022 di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Provinsi Bali, Minggu 10 Juli 2022
Gubernur Koster sendiri menyatakan rasa syukur karena perhelatan PKB tahun 2022 telah berlangsung dengan baik, lancar, sukses, meriah, serta berkualitas.
Selain mengapresiasi pementasan kesenian, Gubenur Koster juga mengapresiasi penyelenggaraan Pameran IKM/UMKM menampilkan beragam produk lokal hasil seni kerajinan Krama Bali yang berkualitas dengan harga pantas serta berdaya saing. Ditata dengan tampilan yang apik, elegan, dan indah, sehingga pengunjung menjadi nyaman dan terpikat untuk belanja.
“Titiang mendapat laporan, omset penjualan/transaksi Pameran IKM/UMKM mencapai Rp 10 Milyar lebih. Pesta Kesenian Bali tahun ini, juga menghadirkan cukup banyak pedagang Kuliner Khas Bali, yang ternyata hasil penjualannya dilaporkan mencapai Rp 3 Milyar lebih, serta Pameran Anggrek penjualannya mencapai Rp 586 Juta lebih. Bagi Titiang, hasil penjualan IKM/UMKM dan pedagang kuliner sungguh mengagetkan, membanggakan, dan membahagiakan kita semua,” kata Gubernur asal Desa Sembiran, Tejakula, Buleleng ini,
Gubernur Koster menjelaskan, sejak tahun 2019 telah melakukan berbagai upaya pembaharuan penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali antara lain dengan memberlakukan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2020 tentang Penguatan dan Pemajuan Kebudayaan Bali.
Pembaharuan meliputi keselarasan tema dengan materi sajian, pengayaan materi kegiatan, materi sajian, dan tata kelola. Serta tahun ini PKB diselenggarakan sekaligus dengan Jantra Tradisi Bali dan Bali World Cultural Celebration (BWCC).
Khusus untuk tema PKB XLIV Tahun 2022 yakni Danu Kerthi: Huluning Amreta, Memuliakan Air Sumber Kehidupan, Gubernur Koster mengamati bahwa tema telah diaktualisasikan dengan cukup konsisten dalam karya seni oleh para peserta pawai dan saat pergelaran seni selama Pesta Kesenian Bali berlangsung.
“Namun dalam catatan Titiang, masih ada sebagian kecil pergelaran seni yang belum sepenuhnya mengaktualisasikan makna Tema Pesta Kesenian Bali. Akan tetap yang membanggakan, penampilan Sekaa-sekaa Sebunan yang merupakan basis Seniman di Desa Adat, terbukti mampu tampil sangat kreatif, inovatif, menarik, memukau, sekaligus menginspirasi. Inilah yang senyata-nyatanya menjadi fondasi utama kekuatan seni budaya Bali yang kaya, unik, dan unggul,” imbuhnya sembari menyebut bahwa PKB merupakan wahana pelestarian seni tradisi. Boleh berkreasi, berinovasi, dan berimprovisasi. Namun harus tetap menjaga Pakem Seni Tradisi.
Pihaknya berkeyakinan kuat bahwa melalui penyelenggarakan Pesta Kesenian Bali setiap tahun yang semakin berkualitas dan maju, maka Seni-Budaya Bali tidak akan pernah redup, tidak akan pernah mati, dan tidak akan pernah punah.
Sebaliknya, akan semakin bersemai, hidup, tumbuh, dan berkembang dengan subur, nyebun di tengah-tengah Masyarakat sepanjang zaman menghadapi arus-deras dinamika global. Inilah sejati-jatinya kekuatan inheren Alam, Manusia, dan Kebudayaan Bali, sehingga, Bali menjadi pulau yang dikagumi, dicintai, dibanggakan, dan dihormati oleh masyarakat Bali, masyarakat Indonesia, dan masyarakat dunia, sejak dahulu sampai kini hingga sepanjang zaman.
“Dengan Visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru, Titiang berkomitmen sungguh-sungguh menjadikan Kebudayaan sebagai hulu pembangunan Bali, guna mewujudkan Gumi dan Krama Bali benar-benar Berkepribadian dalam Kebudayaan sesuai Prinsip Trisakti Bung Karno.
“Dengan itikad dan tekad kuat, Titiang memastikan diri senantiasa berada di garda terdepan dalam kerja penguatan dan pemajuan Adat Istiadat, Tradisi, Seni-Budaya dan Kearifan Lokal Bali, sebagai fondasi Kekayaan, Keunikan, dan Keunggulan Kebudayaan Bali,” ucap Gubernur Koster.
Sebagai evaluasi dalam penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali ke-45 Tahun 2023 ke depan, Gubernur Koster berpesan dan berharap agar pawai dirancang sesuai tema, keterpaduan dalam rangkaian Peserta Pawai yang mengedepankan kreasi, inovasi, dan kualitas, jumlah peserta yang selektif, serta durasi waktu diperhatikan. Untuk Pergelaran, sepatutnya tetap memperhatikan dan menjaga kesantunan, etika, serta estetika. Khususnya tentang humor untuk menghibur penonton, memang sangat diperlukan, tetapi hendaknya ditimbang agar tidak porno, tidak jorok. Tampilan, gerak, dan humor Seniman hendaknya bersifat mendidik, mencerdaskan, dan elegan.
“Titiang berharap untuk terus meningkatkan kualitas tema, materi kegiatan, materi sajian, dan tata kelola penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali yang berorientasi pada pelestarian dan pengembangan seni tradisi. Karya seni konsisten mengekspresikan tema, semakin berkualitas, maju, dan membanggakan. Tata kelola penyelenggaraan bersinergi dengan para pihak secara bergotong-royong, mampu melahirkan Maestro dan Seniman yang semakin banyak, berkualitas, dan mendunia,” kata Gubernur Koster.
Ia menambahkan kehadiran penonton/pengunjung yang tertib, disiplin, dan terhormat, secara bersama-sama berkomitmen untuk menjaga kebersihan lingkungan, tidak membawa sampah dan tidak menggunakan produk berbahan plastik sekali pakai.
Foto: Gubernur Bali I Wayan Koster bersama para juara di Pesta Kesenian Bali 2022
Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan Bai, Prof I Gede Arya Sugiarta melaporkan, Pesta Kesenian Bali ke-44 tahun 2022 yang digelar secara live di masa pandemi telah berjalan lancar dan mendapat apresiasi positif dari berbagai pihak. Sebagai salah satu penanda Bali Era Baru, PKB tahun 2022 digelar dengan sejumlah pembaharuan dan peningkatan kualitas tata kelola. Dilaksanakan dengan penuh tantangan dalam mengadaptasi kebiasaan baru, PKB 2022 memberi peluang kepada seniman dan budayawan serta memberi hiburan kepada masyarakat.
Tema PKB 2022 “Danu Kerthi Huluning Amreta” telah teraplikasi dengan baik melalui reka cipta karya seni yang semuanya bertutur tentang pemuliaan dan penyucian air sebagai sumber kehidupan. Peed Aya (pawai) yang digelar secara live dan massif di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali berjalan lancar dan sukses, serta mendapat dukungan dari berbagai komponen masyarakat Bali.
Rekasadana (pergelaran) tampil dengan berbagai bentuk, corak, dan keunikan sebagai pembukti keagungan seni tradisi dan tingginya elan kreatif seniman Bali. Sedangkan Utsawa (parade) dan Wimbakara (lomba) sebagai ajang mencari pembanding dan mencari contoh, dilakukan dengan penuh semangat dan rasa jengah oleh para seniman.
Sementara Kriyaloka (workshop) dimanfaatkan dengan baik oleh seniman muda untuk menimba ilmu dari para maestro yang kita hadirkan. Pameran Bali Kanda Rupa dan IKM Bali Bangkit mampu menggairahkan para perupa dan pengrajin Bali untuk bangkit dan membangun jejaring lintas batas. Widyatula (sarasehan) telah merumuskan rekomendasi tentang kekuatan air sebagai sumber inspirasi karya seni.
“Terakhir ada penganugerahan Adi Sewaka Nugraha diberikan kepada sembilan orang seniman yang telah mengabdi untuk penguatan dan pemajuan seni budaya Bali. Masing-masing seniman penerima Adi Sewaka Nugraha diberikan penghargaan berupa piagam dan uang tunai Rp 50 juta rupiah,” jelasnya.
Mantan Rektor ISI Denpasar itu melanjutkan, Jantra Tradisi Bali (JTB) dan Bali World Culture Celebration (BWCC) sebagai bagian dari PKB Era Baru berjalan sukses dan mendapat apresiasi dari berbagai kalangan.
Jantra Tradisi Bali menunjukkan Pemerintah Provinsi Bali telah hadir dalam penguatan dan pemajuan berbagai tradisi dan kearifan lokal Bali. Sedangkan Bali World Culture Celebration (BWCC) yang diikuti oleh 13 peserta dari 7 negara, mendapat apresiasi internasional sebagai pembukti Bali sebagai Pusat Kebudayaan Dunia (Bali Padma Bhuwana).
Lanjutnya, sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas tata kelola, panitia bekerja sama dengan Warmadewa Research Centre telah melakukan evaluasi pelaksanaan PKB tahun 2022. Berdasarkan hasil survey terhadap penonton pertunjukan dihasilkan data sebagai berikut. Tema PKB 2022 dinilai teraplikasi dengan baik dalam setiap materi dengan tingkat kepuasan sebesar 70,04 persen.
Pembukaan dan Pawai PKB 2022 dinilai baik dan sangat baik dengan tingkat kepuasan 91,07 persen. Sebanyak 90,58 persen penonton menyatakan seluruh pergelaran mengesankan dan sangat mengesankan. Sebanyak 93,86 persen penonton memberi apresiasi kepada Pemprov Bali karena telah menggelar PKB secara live di masa pandemi.
“Sebanyak 95,09 persen penonton menyatakan PKB 2022 lebih baik dari PKB tahun lalu dan tertarik untuk menonton PKB tahun depan. Sebanyak 76,14 persen penonton menyatakan areal PKB 2022 bersih dan sangat bersih. Sejumlah 95,03 persen penonton menyatakan materi pertunjukan PKB 2022 berkualitas, 93,95 persen menyatakan tata suara dan tata lampu pertunjukan PKB baik dan sangat baik,” bebernya.
Sedangkan dari sisi seniman penyaji, sebanyak 98,97 persen menyatakan setuju PKB dilaksanakan setahun sekali, 96 persen menyatakan PKB telah mampu memperkuat dan mengembangkan budaya Bali, 85 persen menyatakan bayaran untuk tampil di PKB sudah sesuai dengan harapan, sebanyak 98 persen mengharapkan PKB perlu dipromosikan lebih luas agar wisatawan lokal dan asing datang ke arena PKB.
“Sebanyak 82,77 persen seniman menyatakan nyaman selama pentas di PKB, 69,93 persen menyatakan puas dengan fasilitas yang disiapkan oleh panitia, dan 85,86 persen seniman menyatakan setuju dan sangat setuju jika PKB dilaksanakan secara gabungan antara luring dan daring,” paparnya.
Berkaitan dengan pameran IKM, barang kerajinan yang paling banyak diburu pengunjung adalah fashion, anyaman bambu, dan kain tenun. Harga yang dipasang di pameran IKM 80,73 persen menyatakan biasa, terjangkau dan sangat terjangkau. Pengrajin selaku peserta pameran IKM menyatakan sangat puas karena stand pameran diberikan secara gratis.
“Sebanyak 90 persen peserta menyatakan bahwa pameran IKM memiliki prospek yang cukup menjanjikan bagi usaha mereka, 97 persen menyatakan puas terhadap fasilitas yang diberikan oleh panitia, dan sebanyak 81 persen menyarankan agar promosi IKM perlu lebih digencarkan di berbagai media untuk menarik minat pengunjung,” kata Kadis Arya.
Selain mendata kepuasan masyarakat, panitia juga mendata berbagai hal yang terjadi selama PKB 2022. Membludaknya pengunjung menimbulkan berbagai persoalan, terutama sampah yang perlu mendapat perhatian bersama. Dari segi keamanan, terdapat 6 laporan kehilangan dompet, 4 telah ditemukan dan sisanya raib.
Terdapat 5 kasus kehilangan hp, 2 ditemukan sedangkan 3 tidak ditemukan. Terdapat 18 laporan kehilangan keluarga (anak, suami, dan istri) namun setelah dibantu petugas semuanya ditemukan dengan selamat. “Sempat beredar isu di media sosial tentang makanan di area PKB menyebabkan sakit perut, namun panitia telah meminta BPPOM untuk memeriksa seluruh stand kuliner di area Taman Budaya, hasilnya semua negatif dan dinyatakan makanan di area Taman Budaya terbebas dari zat-zat berbahaya,” pungkasnya.
PKB XLIV Tahun 2021 resmi ditutup oleh Gubernur Koster. Sekaligus langsung dilaunching tema PKB XLV Tahun 2023 yakni “Segara Kerthi: Prabhannéka Sandhi, Samudra Cipta Peradaban”. Sebagai sajian pamungkas, dipersembahkan Sendratari dengan lakon “Tirtha Mahottama” garapan SMKN 3 Sukawati berkolaborasi dengan Sanggar Seni Kokar Bali. [T][Ado/*]