Ayo, bersiaplah mengikuti acara Bulan Bahasa Bali ke-4, yang digelar sebulan penuh, 1-28 Februari 2022 ini. Dinas Kebudayaan Provinsi Bali sebagai penyelenggara acara sudah menyiapkan berbagai perhelatan bahasa dan sastra Bali, mulai dari lomba hingga pementasan.
Bulan Bahasa Bali dengan tema “Danu Kerthi: Gitaning Toya Ening” atau Air sebagai sumber ilmu pengetahuan, ini akan digelar secara daring (dalam jaringan) dan luring (luar jaringan). Bulan Bahasa Bali ini akan dibuka langsung oleh Gubernur Bali, I Wayan Koster yang ditandai dengan menimba air dan membuka air,” kata Kepala Dinas Kebudayaan, Prof. Dr. I Gede Arya Sugiarta dalam rapat koordinasi di kantor setempat, Rabu (26/1).
Apa saja acara pembukaannya?
Rangkaian pembukaan diawali penayangan video teaser Bulan Bahasa Bali. Selanjutnya penayangan Utsawa Nembangang Pupuh Ginada “Toya Ening” dari seluruh kabupaten dan kota di Bali. Sebanyak 20 peserta kemudian “nyurat lontar” (menulis diatas daun lontar) di Panggung Ksirarnawa. Kemudian dilanjutkan dengan Sesolahan (pertunjukan) Sandhyagita “Ranu Murti” oleh Sanggar Seni Bungan Dedari (ISI Denpasar) yang dilanjutkan dengan acara pembukaan.
Gubernur Bali kemudian menyaksikan Reka Aksara (Pameran) di Gedung Kriya. “Pameran yang biasanya berlangsung di Gedung Bawah Ksirarnawa, kali ini berlangsung di Gedung Kriya, karena masih berlangsungnya pameran Bali Bangkit,” paparnya.
Acara pembukaan hanya melibatkan 300 undangan sebagai upaya penerapan Protokol kesehatan (Prokes). Para undangan wajib melakukan scan barcode PeduliLindungi disamping mencuci tangan dan hand sanitizer serta cek suhu di depan pintu Ksirarnawa. “Karena masih dalam kondisi pandemik, maka pelaksanaan prokes tetap ketat, sehingga nantinya tidak menimbulkan klaster baru,” sebut mantan Rektor ISI Denpasar ini.
Apa saja lomba yang bisa diikuti?
Wimbakara (lomba-lomba) digelar secara luring dan daring. Lomba yang digelar secara luring bertempat di Gedung ksirarnawa diantaranya Nyurat Aksara Bali (SD), Ngwacen Aksara Bali (Daa Truna), Pidarta (Bendesa Adat), Nyatua Bali (Paiketan Krama Istri), dan Wiwada (Debat) Mabasa Bali (SMA/SMK). Sebagai pesertanya dari seluruh kabupaten/kota di Bali.
Sementara untuk kategori umum, ada lomba Musikalisasi Puisi Bali, Artikel Mabasa Bali, Komik Online Mabasa Bali, Poster Online Mabasa Bali dan Fotografi untuk Caption Mabasa Bali. lomba ini digelar secara luring dan daring.
Ada workshop juga
Kriyaloka (workshop) yang bisa diikuti antara lain Nyurat Aksara Bali (menulis aksara Bali) di Komputer menghadirkan narasumber Dipl-Ing. Made Suatjana (Pangripta Aplikasi Bali Simbar), dan Drs. I Gde Nala Antara, M.Hum. (Akademisi Prodi Sastra Bali, Universitas Udayana).
Untuk workshop Wariga menghadirkan narasumber Ida Padanda Gede Buruan (Pakar Wariga), dan I Gede Marayana (Pakar Wariga dan Palelintangan). Untuk workshop wariga bertempat di wantilan dan nyurat aksara bali bertempat di MMGB.
Juga ada seminar
Kegiatan Widyatula (seminar) Basa, Aksara, dan Sastra dengan topik “Usadha Toya” dengan narasumber Dr. I.B. Suatama (UNHI) dan Dr. Gede Made Anadi (UHN I Gusti Bagus Sugriwa). Widyatula dengan topik “Widya Basa (Ekolinguistik) Toya” menghadirkan narasumber Putu Eka Guna Yasa, S.S., M.Hum. (FIB Uunud) dan Dr. Ketut Paramarta (Undiksha).
Sementara Widyatula dengan topik “Banyu Jeroning Sastra” menghadirkan narasumber I Ketut Eriadi (Jurnalis) dan Drs. I Ketut Sumarta M.Si. (MDA Provinsi Bali), sedangkan Widyatula (Bedah Lontar) dengan judul “Usadha Sawah” digelar secara Luring di Wantilan dengan pembicara Dr. Drs. Anak Agung Gde Alit Geria, M.Si. (Universitas PGRI Mahadewa Indonesia).
Ada pameran buku
Khusus dengan kegiatan pameran berlangsung di Gedung Kriya dengan menghadirkan berbagai jenis karya, seperti Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Berbasis Lontar atau Aksara Bali (Widya Aksara), Buku atau Lontar (milik Dinas Kebudayaan Provinsi Bali), Produk Kreatif Berbasis Lontar Usadha (Herbal Taru Pramana), dan Komunitas Digital Bahasa, Aksara, Sastra Bali (BASAbali WIKI, FMIPA UNUD, STIKI Indonesia).
Apresiasi sastra
Bulan Bahasa Bali ke-4 ini menyajikan sesolahan (pertunjukan) Apresiasi Seni Sastra dari Sanggar Mahasaba FIB Udayana yang dirangkaikan dengan Peluncuran Buku “Padmabhuwana Bali” karya Wakil Gubernur Bali. Peluncuran buku ini rencananya akan dilakukan oleh Gubernur Bali. Berikunya berupa Apresiasi Seni Sastra dari Teater Angin SMAN 1 Denpasar.
Dipenghujung acara, pada 28 Pebruari perhelatan seni sastra ini ditutup yang diisi dengan penyerahan penghargaan bagi para pemenang lomba dan penyerahan Penghargaan Bali Kerthi Nugraha Mahottama kepada para tokoh yang dianggap berjasa dalam pelestarian dan pengembangan aksara dan sastra Bali. namun, sebelum itu akan ditayangkan Profile Penghargaan Bali Kerthi Nugraha Mahottama tersebut.
Pada kesempatan itu, Gubernur Bali akan menutup Bulan Bahasa Bali 2022 yang ditandai dengan ngunggahang patitis Bulan Bahasa Bali V warsa 2023 (Segara Kerthi). Kemudian ditutup dengan sesolahan “Banyuning” olih Teater Selem Putih. [T]/*]