29 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Legenda Pemukiman Baduy Kompol

Asep KurniabyAsep Kurnia
May 7, 2025
inEsai
Tugas Etnis Baduy: “Ngasuh Ratu Ngayak Menak”

Asep Kurnia

ETNIS Baduy adalah satu kesukuan yang sangat banyak menyimpan misteri karena ketertutupannya begitu lama. Secara sengaja mereka mengasingkan diri dari dunia luar untuk menghindari pengaruh negatif budaya modern yang mereka anggap akan merusak bahkan merugikan masa depan kesukuannya. Tugas dan kewajiban utama kesukuan mereka untuk selalu menjaga dan memelihara keharmonisan serta keseimbangan alam sesuai dengan pikukuh karuhun yang mereka yakini.

Dengan memperhatikan alur perjalanan sejarah kesukuan Baduy seperti di atas, maka sangat disadari kalau setiap penjelasan-penjelasan sekitar dan seputar etnis Baduy ini selalu berada dalam takaran kekuranglengkapan, baik dari segi data maupun informasi. Satu diantaranya adalah penjelasan tentang “ Pemukiman Suku Baduy”.

Dari beberapa penjelasan yang sudah beredar secara umum dan hampir senada bahwa pemukiman suku Baduy itu berada dan tersebar di dua wilayah, yaitu di wilayah Baduy Dalam dan di wilayah Baduy Luar. Informasi dan fakta ini memang benar adanya. Namun bila diselusuri secara lebih mendalam dengan kenyataan yang ada masih dipandang ada hal yang tertinggal, dengan kata lain masih kurang lengkap.

Mengapa demikian? Karena di beberapa penjelasan buku Baduy belum dilengkapi dengan penjelasan pemukiman Baduy yang lainnnya, yaitu pemukiman Baduy Kompol dan pemukiman khusus Kampung Cicakal Girang yang notabene kedua perkampungan tersebut merupakan perkampungan yang diakui dan termasuk pada pemukiman suku Baduy yang sangat legal.

Sementara pada buku tertentu menjelaskan bahwa perkampungan Cicakal Girang tidak termasuk pada kampung yang berada di dalam wilayah tanah ulayat Baduy. Padahal secara resmi menurut peta yang ada pada Perda No 32 tahun 2001 menunjukkan bahwa kampung Cicakal Girang termasuk dan diakui secara sah sebagai salah satu kampung yang berada di kawasan tanah ulayat Baduy, dan secara administratif tercatat juga sebagai kampung yang ada di Desa Kanekes yang merupakan desa tempat suku Baduy tinggal.

Oleh karenanya, penulis memandang bahwa kedua pemukiman Baduy itu sangat penting untuk segera dipublikasikan secara resmi melalui tulisan pendek ini dengan tujuan dan harapan untuk lebih memperjelas dan memperlengkap  informasi-informasi yang sudah ada, baik untuk masyarakat umum terlebih lagi bagi para pemerhati, pencari informasi dan peneliti kesukuan Baduy. Serta tidak kalah pentingnya adalah bagi para petinggi pemerintah sebagai pengambil keputusan agar tidak salah dalam memberikan dan menerapkan program-program unggulan pembangunan baik secara fisik maupun non fisik.

Siapakah dan di Manakah Baduy Kompol itu?

Kompol,  adalah sebutan nama dan wilayah yang didiami oleh sekelompok etnis Baduy yang berada di luar tanah ulayat Baduy, akan tetapi secara resmi tetap diakui sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kesukuan Baduy. Secara administratif Kampung Kompol tersebut  berada di wilayah Pemerintahan Desa Sangkanwangi, Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak.  Kelompk ini menempati ruang dan tempat di  RW 08 yang terbagi menjadi 5 RT yaitu RT 01 di Kompol 1, RT 02 di Kompol 2, RT 03 Kampung Cikareo, RT 04 di Kampung Cepak Buah dan RT 05 di kampung Cicengal. 

Luas wilayah pemukiman khusus untuk warga Baduy tersebut ± 25 hektare dengan jumlah penduduk 423 jiwa, jumlah KK  174 (data akhir tahun 2008). Tahun 2019 bertambah menjadi 672 jiwa dan 213 KK, dan di awal tahun 2025 bertambah sekitar 800 jiwa 251 KK. Jarak dari kampung Kaduketug sebagai pusat pemerintahan Desa Kanekes ke Kompol   ± 6 KM dan berada diposisi sebelah utara  tanah ulayat Baduy.

Menurut  pengakuan dan penjelasan dari tokoh adat Baduy,  tanah awal pemukiman Baduy Kompol adalah merupakan Bunderan Wilayah Adat  yang dibatasi atau dikelilingi oleh Cigunung, Cikolear, maju ke Kamancing, Cisimeut, Muara  lalu nyambung ke Tanah Dangka Cibengkung (Parung Kujang) yang kemudian dinamakan Dangka Garukgak.

Karena adanya perubahan sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan zaman, maka  pemukiman Baduy Kompol sekarang sudah terjadi pergeseran dan perubahan baik luas wilayah, pranata sosial, juga pemindahan wilayah secara adiministratif seperti penjelasan di atas. Pemukiman Baduy Kompol ini  sekarang tidak hanya dihuni oleh warga Baduy saja tapi telah dicampur dan tercampur oleh warga masyarakat luar Baduy yang berkeyakinan berbeda dengan mereka. Maka tidaklah heran dan wajar di pemukiman ini sedang terjadi “akulturasi budaya”.

Secara khusus warga Baduy yang diakui keberadaannya sebagai bagian dari kesukuan Baduy  adalah warga yang masih taat dan patuh melaksanakan segala Amanat Wiwitan Baduy, baik pola kehidupan sehari-hari, kegiatan dan upacara  adat  serta keyakinan agama Slam Sunda Wiwitan sesuai dengan “Kesepakatan dan Perjanjian“ antara pemuka adat ke-Puun-an Cikeusik dengan Nini Hujung Galuh sebagai leluhur awal Baduy Kompol yang meminta izin mendirikan atau hidup mandiri dengan cara memisahkan diri dari wilayah Cikeusik.

Keluar wilayah tanah adat, dengan catatan segala tatacara dan pola kehidupan tetap mengabdi dan menginduk pada adat istiadat dan budaya Baduy kepuunan Cikeusik. Keturunan Nini Hujung Galuh ini kini bermukim di lingkungan RT 01 yang disebut Kompol satu dan di RT 02 yang disebut Kompol dua.

Menurut cerita babad tanah leluhur Baduy tentang Baduy Kompol memang cukup panjang dan menarik karena merupakan cerita rakyat yang diakui kebenarannya dan ada faktanya.

Secara singkat Jaro Sami yang menjabat Jaro Tangtu Cibeo dan Ayah Mursid menjelaskan bahwa :

“Komunitas Baduy Kompol itu adalah keturunan asli dari seorang anak tokoh adat kepuunan Cikeusik yang bernama Nyi Hujung Galuh yang memiliki sifat dan prilaku yang berbeda dengan warga perempuan lainnya serta memiliki kelebihan-kelebihan.

Sepak terjangnya terkadang memusingkan, membingungkan dan membuat gaduh situasi karena prilakunya sering bertentangan dengan hukum adat, maka demi keselamatan kenyamanan situasi dan kondisi di ke-Puunan Cikeusik maka Nyi Hujung dipanggil dan ditanya oleh Pemuka Adat tentang keinginan dan harapannya.

Hasil dari pertemuan dan  musyawarah tersebut terungkap 3 hal penting yaitu Nyi Hujung merasa pikiran, keinginan dan perasaannya tidak sejalan dan tidak sesuai dengan kebiasaan-kebiasaan yang ada ( adanya pertentangan Batin), Nyi Hujung dianggap memiliki kelebihan dan kemampuan untuk hidup mandiri dengan keyakinannya, demi kebaikan dan menghormati keinginan dan harapannya maka Tokoh Adat bersepakat dan memutuskan untuk  mengizinkan dan merestui Nyi Hujung Galuh untuk keluar dari Wilayah Hukum Adat Cikeusik ke wilayah di luar Baduy dengan  beberapa Syarat dan Perjanjian “.

Menurut Ayah Mursid beberapa kesepakatan dan perjanjian tersebut yang penting di antaranya adalah :

1.Nyi Hujung Galuh bersama pengikutnya direstui dan dizinkan keluar dari Komunitas Adat Baduy Dalam Kepuunan Cikeusik ke luar Baduy dengan syarat :

    • Tetap menjalankan syareat atau Tatanan Hukum Adat seperti warga Baduy Luar misalnya hidup sederhana, bentuk rumah Nyulah Nyanda, melakukan kegiatan dan upacara adat, dan tetap taat patuh terhadap agama Slam Sunda Wiwitan.
    • Tempat bermukim harus di wilayah ke-Dangka-an yang diakui komunitas adat Baduy yaitu di Dangka Garukgak ( Kompol sekarang ).
    • Penertiban terhadap pelanggaran adat dan hukuman dilaksanakan atau diurus oleh Jaro Tujuh.
    • Kehidupan tidak bebas seperti masyarakat umum, harus tetap menghormati nilai-nilai adat istiadat Baduy.

    2.Khusus untuk pelaksanaan upacara adat Kawalu, 2 kali pelaksanaa menginduk ke Baduy Dalam Cikeusik sebagai leluhurnya yaitu pada bulan Kasa tanggal 17 dan bulan Karo tanggal 18, satu kali dilaksanakan sendiri yaitu pada bulan Katiga penanggalan Baduy.

    3. Pada acara Seba tahunan mereka pun diwajibkan untuk ikut serta baik perorangan maupun perwakilan.

    4. Untuk kasus-kasus atau kebutuhan-kebutuhan tertentu misalnya tentang pernikahan, proses pindah keluar–masuk ke kampung pemukiman Baduy Luar diserahkan pada kemupakatan.

      Ketika penulis tanya kapan kira-kira kejadian Nyi Hujung Galuh pindah ke  luar Cikeusik ? Ayah Mursid menjawab dengan singkat dan bijaksana : “ Tah dipalebah dieu kalemahana di Baduy teh, teu bisa ngabuktikeun catetan waktu anu pas sabab teu diwenangkeun aya budaya tulis. Ngan nu penting mah carita Kompol jeung kanyaataan katurunan Nyi Hujung Galuh bisa dibuktikeun ayana sasuai jeung kelompok masyarakat nu aya  di pamukiman kompol ayeuna  “.

      Artinya : Nah di sinilah satu kelemahan yang ada di Baduy, tidak bisa membuktikan catatan waktu yang tepat karena tidak diperbolehkan adanya budaya tulis. Cuma yang terpenting bahwa cerita tentang Baduy Kompol dengan kenyataan keturunan Nyi Hujung Galuh bisa dibuktikan keberadaanya sesuai dengan kelompok masyarakat yang ada di pemukiman Baduy Kompol sekarang. [T]

      Di tulis di Padepokan Sisi Leuit Perbatasan Baduy, 2025

      Penulis: Asep Kurnia
      Editor: Adnyana Ole

      • BACA esai-esai tentangBADUY
      • BACA esai-esai lain dari penulisASEP KURNIA
      Ritual “Seba”: Lebarannya Suku Baduy?
      Dilema Suku Baduy [1]: Antara Kewajiban “Ngahuma” dan Keterbatasan Lahan
      Narman, Sang “Entrepreneur” Etnis Baduy
      Para Pejuang dan Pengabdi Suku Baduy
      Sekilas Informasi Wisata Saba Budaya Baduy
      Pengabdi Suku Baduy: Dua Tahun Ditolak, Kini Disayangi
      Tags: masyarakat adatProvinsi BantenSuku Baduy
      Previous Post

      “Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

      Next Post

      Kelulusan Tanpa Konvoi, Tanda Kedewasaan Generasi Muda Bali

      Asep Kurnia

      Asep Kurnia

      Pemerhati Baduy, tinggal di tapal batas Baduy

      Next Post
      Kelulusan Tanpa Konvoi, Tanda Kedewasaan Generasi Muda Bali

      Kelulusan Tanpa Konvoi, Tanda Kedewasaan Generasi Muda Bali

      Please login to join discussion

      ADVERTISEMENT

      POPULER

      • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

        Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

        0 shares
        Share 0 Tweet 0
      • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

        0 shares
        Share 0 Tweet 0
      • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

        0 shares
        Share 0 Tweet 0
      • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

        0 shares
        Share 0 Tweet 0
      • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

        0 shares
        Share 0 Tweet 0

      KRITIK & OPINI

      • All
      • Kritik & Opini
      • Esai
      • Opini
      • Ulas Buku
      • Ulas Film
      • Ulas Rupa
      • Ulas Pentas
      • Kritik Sastra
      • Kritik Seni
      • Bahasa
      • Ulas Musik

      Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

      by Bayu Wira Handyan
      May 28, 2025
      0
      Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

      DI kota-kota besar, suara-suara yang keras justru sering kali menutupi yang penting. Mesin-mesin bekerja, kendaraan berseliweran, klakson bersahutan, layar-layar menyala...

      Read more

      Karya-karya ‘Eka Warna’ Dollar Astawa

      by Hartanto
      May 28, 2025
      0
      Karya-karya ‘Eka Warna’ Dollar Astawa

      SALAH satu penggayaan dalam seni rupa yang menarik bagi saya adalah gaya Abstraksionisme. Gaya ini bukan sekadar penolakan terhadap gambaran...

      Read more

      Waktu Terbaik Mengasuh dan Mengasah Kemampuan Anak: Catatan dari Kakawin Nītiśāstra

      by Putu Eka Guna Yasa
      May 28, 2025
      0
      Pawisik Durga, Galungan, dan Cinta Kasih

      DI mata orang tua, seorang anak tetaplah anak kecil yang akan disayanginya sepanjang usia. Dalam kondisi apa pun, orang tua...

      Read more
      Selengkapnya

      BERITA

      • All
      • Berita
      • Ekonomi
      • Pariwisata
      • Pemerintahan
      • Budaya
      • Hiburan
      • Politik
      • Hukum
      • Kesehatan
      • Olahraga
      • Pendidikan
      • Pertanian
      • Lingkungan
      • Liputan Khusus
       Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

      Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

      May 27, 2025
      911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

      911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

      May 21, 2025
      Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

      Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

      May 17, 2025
      Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

      Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

      May 16, 2025
      Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

      Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

      May 13, 2025
      Selengkapnya

      FEATURE

      • All
      • Feature
      • Khas
      • Tualang
      • Persona
      • Historia
      • Milenial
      • Kuliner
      • Pop
      • Gaya
      • Pameran
      • Panggung
      Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
      Panggung

      Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

      LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

      by Komang Puja Savitri
      May 28, 2025
      Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud
      Pameran

      Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud

      SERATUS tahun yang lalu, pelukis Jerman kelahiran Moskow, Walter Spies, mengunjungi Bali untuk pertama kalinya. Tak lama kemudian, Bali menjadi...

      by Nyoman Budarsana
      May 27, 2025
      Pameran “Jaruh” I Komang Martha Sedana di TAT Art Space
      Pameran

      Pameran “Jaruh” I Komang Martha Sedana di TAT Art Space

      ANAK-ANAK muda, utamanya pecinta seni yang masih berstatus mahasiswa seni sudah tak sabar menunggu pembukaan pameran bertajuk “Secret Energy Xchange”...

      by Nyoman Budarsana
      May 27, 2025
      Selengkapnya

      FIKSI

      • All
      • Fiksi
      • Cerpen
      • Puisi
      • Dongeng
      Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

      Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

      May 25, 2025
      Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

      Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

      May 22, 2025
      Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

      Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

      May 17, 2025
      Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

      Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

      May 15, 2025
      Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

      Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

      May 11, 2025
      Selengkapnya

      LIPUTAN KHUSUS

      • All
      • Liputan Khusus
      Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
      Liputan Khusus

      Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

      SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

      by Jaswanto
      February 28, 2025
      Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
      Liputan Khusus

      Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

      SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

      by Made Adnyana Ole
      February 13, 2025
      Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
      Liputan Khusus

      Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

      BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

      by Jaswanto
      February 10, 2025
      Selengkapnya

      ENGLISH COLUMN

      • All
      • Essay
      • Fiction
      • Poetry
      • Features
      Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

      Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

      March 8, 2025
      Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

      Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

      November 30, 2024
      The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

      The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

      September 10, 2024
      The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

      The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

      July 21, 2024
      Bali, the Island of the Gods

      Bali, the Island of the Gods

      May 19, 2024

      TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

      • Penulis
      • Tentang & Redaksi
      • Kirim Naskah
      • Pedoman Media Siber
      • Kebijakan Privasi
      • Desclaimer

      Copyright © 2016-2024, tatkala.co

      Welcome Back!

      Login to your account below

      Forgotten Password?

      Retrieve your password

      Please enter your username or email address to reset your password.

      Log In
      No Result
      View All Result
      • Beranda
      • Feature
        • Khas
        • Tualang
        • Persona
        • Historia
        • Milenial
        • Kuliner
        • Pop
        • Gaya
        • Pameran
        • Panggung
      • Berita
        • Ekonomi
        • Pariwisata
        • Pemerintahan
        • Budaya
        • Hiburan
        • Politik
        • Hukum
        • Kesehatan
        • Olahraga
        • Pendidikan
        • Pertanian
        • Lingkungan
        • Liputan Khusus
      • Kritik & Opini
        • Esai
        • Opini
        • Ulas Buku
        • Ulas Film
        • Ulas Rupa
        • Ulas Pentas
        • Kritik Sastra
        • Kritik Seni
        • Bahasa
        • Ulas Musik
      • Fiksi
        • Cerpen
        • Puisi
        • Dongeng
      • English Column
        • Essay
        • Fiction
        • Poetry
        • Features
      • Penulis

      Copyright © 2016-2024, tatkala.co