15 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Perjalanan Berburu Tetralogi Pulau Buru

Teguh Wahyu Pranata,byTeguh Wahyu Pranata,
April 3, 2025
inEsai
Perjalanan Berburu Tetralogi Pulau Buru

Foto: Teguh

KISAH ini dimulai pada pertengahan 2022 lalu, ketika saya duduk di semester 3 dan mengikuti kelas sejarah kolonial dan sejarah pergerakan nasional. Dalam momen-momen tersebut, salah satu dosen kami menawarkan roman Tetralogi Buru karya Pramoedya Ananta Toer sebagai bacaan alternatif.

Kami diarahkan untuk menilik jiwa zaman era kolonial dan pergerakan nasional melalui penggambaran Pram dalam empat seri roman buatannya. Adapun Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah, dan Rumah Kaca adalah judul-judul dari empat seri fenomenal tersebut. Setiap bagiannya membahas tentang perjalanan bapak pers nasional: Raden Mas Tirto Adhi Soerjo. Karya itu disusun Pram ketika ia berada dalam masa pengasingan bersama para tahanan politik Orde Baru di Pulau Buru, Maluku.

Menariknya, Tetralogi Buru adalah karya terlarang selama kekuasaan rezim ketakutan Orde Baru. Setiap bagian Tetralogi Buru selalu dilarang peredarannya oleh pemerintah. Belakangan, ketika Orde Reformasi mulai berjalan, karya ini mulai dicetak ulang dan diedarkan.

Saya sendiri pertama kali membaca Bumi Manusia sebagai seri pertama ketika tidak sengaja menemukannya di perpustakaan fakultas. Perjumpaan pertama dengan Bumi Manusia langsung membuat saya tertarik. Saya tidak berhenti memuji Pram saat membaca buku itu selama satu minggu. Ya, satu minggu. Batas periode peminjaman buku saat itu membuat saya dan Bumi Manusia hanya memiliki waktu 7 hari. Meski akhirnya roman itu habis dalam lima hari enam malam, saya jelas tidak puas hanya sampai di sana.

Ketertarikan dengan Bumi Manusia dan rasa penasaran akan seri-seri selanjutnya membangkitkan keinginan saya untuk memburu Tetralogi Pulau Buru. Saya harus memiliki Bumi Manusia, juga mendapatkan dan membaca habis Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah, dan Rumah Kaca. Perjalanan kemudian dimulai dengan pencarian referensi toko-toko buku di Bali, mulai dari gerai-gerai offline hingga toko online, dari toko yang menjual buku baru hingga toko buku bekas.

Setelah mengumpulkan informasi keberadaan toko, menyusun rute perjalanan dan mengumpulkan uang, saya akhirnya memulai perburuan, perjalanan panjang yang tak pernah dibayangkan. Saya ingat betul ketika menyusuri shortcut Singaraja-Denpasar bersama seorang teman untuk mencari tetralogi di Gramedia dan Togamas.

Kami kemudian menyusuri Gramedia Bali Plaza, Gramedia MBG, dan Gramedia Tengku Umar, juga Togamas Hayam Wuruk. Semuanya demi Pram dan tetraloginya. Namun, pencarian hari itu berakhir ketika pihak Togamas menerangkan bahwa stok terakhir Tetralogi Buru terjual tiga bulan sebelumnya sementara pihak Gramedia menyatakan bahwa stok telah kosong di seluruh cabang Gramedia Bali.

Saya pun pulang dengan tangan kosong. Belakangan saya baru mengetahui bahwa terbitan terakhir Tetralogi Buru dicetak tahun 2018. Buku-buku ini juga memang sangat langka, sekalinya ada langsung habis tak tersisa.

Saya terpaksa mencari ke toko online dan pelelangan buku di Twitter. Hasilnya, mayoritas yang dijual adalah bajakan. Jumlah buku tetralogi asli bisa dihitung jari, itupun versi bekas dangan harga yang tak main-main. Satu paket Tetralogi Buru umumnya dijual dengan harga 2 juta hingga 6 juta rupiah, harga yang tidak ramah di kantong mahasiswa. Satu buku bahkan dibandrol dengan harga 400 ribu rupiah belum termasuk ongkir, angka yang masih terlalu mahal untuk kelas menengah ke bawah.

Pada bulan-bulan berikutnya, memasuki tahun 2023, saya mencoba mencari ke Ganesha Book Shop, Ubud. Awal masuk saya disuguhkan dengan buku-buku berbahasa Inggris sepanjang mata memandang. Ketika saya bertanya apakah ada buku Pram, saya langsung diarahkan ke pojok depan di sebelah pintu, bagian yang sebelumnya berada di belakang saya. Tanpa di duga, Ganesha Book Shop yang hanya berjarak 19 km dari rumah saya ternyata menjual buku Pram. Satu buah buku Bumi Manusia, tiga buah buku Jejak Langkah. Masing masing dijual seharga Rp 150 ribu.

Harga tersebut mungkin sedikit lebih mahal dari harga asli, terlebih yang dijual adalah buku bekas. Tetapi biar bagaimanapun ini adalah harta karun, paling tidak masih jauh di bawah Rp 400 ribu.

Karena saat itu kantong saya hanya berisi uang Rp 200 ribu, saya memutuskan untuk membeli Bumi Manusia. Saya berpikir bahwa belum saatnya membeli buku Jejak Langkah, lagipula saya belum memiliki buku Anak Semua Bangsa sebagai seri kedua. Saya berencana untuk membeli seri Jejak Langkah ketika sudah memiliki uang. Sambil menabung, saya melakukan bulan madu kedua dengan Bumi Manusia, membaca ulang roman indah itu, novel ke-2 saya.

Ya, saya jarang membaca novel sebelumnya. Satu-satunya novel yang saya baca sebelum Bumi Manusia adalah tulisan Gerson Poyk bertajuk Sang Guru. Membaca Bumi Manusia membangkitkan gairah saya untuk membaca karya fiksi. Saya membaca Bumi Manusia berulang kali untuk bertemu kembali dengan Minke, Anellies, Nyai Ontosoroh, dan yang lain. Menemukan kembali detail-detail kecil yang terlewat, tentang kelas sosial, pergundikan, dinamika masyarakat, pers, hingga perlawanan.

Setelah beberapa waktu, saya telah banyak mendapatkan informasi tambahan. Uang untuk membeli seri Jejak Langkah juga sudah cukup. Saya kemudian segara mencarinya, mencegah kalau-kalau seri itu juga habis terjual.

Siang hari, pada bulan-bulan akhir tahun 2023, saya berangkat dari rumah menuju Ubud, menuju Ganesha Bookshop. Saya berniat meminang seri Jejak Langkah. Namun, sesampainya di sana saya tidak menemukan apa yang saya cari. Setelah ditelusuri ternyata memang tidak ada. Naas, seri tersebut habis terjual. Buku yang sebelumnya tersisa tiga, dengan harga bekas Rp 150 ribu, habis tak tersisa.

Nampaknya diri ini memang terlalu meremehkan kelangkaan karya Pram. Di detik tersebut semua kesadaran akan kecerobohan muncul bersamaan. Ternyata saya bahkan tidak belajar dari buku Laut Bercerita, tidak belajar dari Biru Laut Wibisana. Wahai Pram, untuk bisa membaca karyamu sungguh serumit ini. Tetapi biar bagaimanapun perjalanan tetap berlanjut, walau sejauh ini masih tanpa arti.

Awal tahun 2024, saya kemudian berkesempatan mengunjungi Yogyakarta melalui program Kuliah Kerja Lapangan. Salah satu agenda pribadi saat itu adalah menemukan buku-buku Pram di toko-toko preloved. Bisa ditebak, lagi-lagi saya gagal atas beberapa sebab. Memasuki akhir tahun 2024, kabar burung beredar mengenai cetak ulang buku-buku Pram. Kabar yang belakangan dikonfirmasi penerbit Lentera Dipantara sebagai kebenaran. Spesial perayaan “Seabad Pram 2025” buku-buku akan dicetak ulang. Pada bulan februari, launching pun dilakukan di Blora, tempat kelahiran Pram. Disusul mulainya pre-order di platform-platform digital.

Saya tidak menyianyiakan kesempatan ini dan segera membeli sepaket Tetralogi Buru edisi khusus secara online. Setelah menunggu 18 hari, pesanan saya pun sampai. Tetralogi Buru yg telah lama saya buru. Namun, sementara masih banyak buku Pram yang belum dicetak ulang, RUU TNI disahkan. Buku Pram kembali dalam bayang-bayang pelarangan. [T]

Penulis: Teguh Wahyu Pranata
Editor: Adnyana Ole

Soesilo Toer, 100 Tahun Pramoedya Ananta Toer, dan Cerita Tak Biasa di UWRF 2024
Bumi Manusia Karya Pramoedya Ananta Toer, Relasi Kuasa dan Perlawanan
Memantik Kesadaran Berbangsa Melalui Buku “Bumi Manusia”
Tags: Pramoedya Ananta ToersastraSastra Indonesia
Previous Post

Fenomena Viralnya Selebriti Perempuan Suku Baduy

Next Post

Kembang Rampe dan Kebodohan yang Dipelihara

Teguh Wahyu Pranata,

Teguh Wahyu Pranata,

I Nengah Teguh Wahyu Pranata, lahir di Demulih, Susut, Bangli. Pecinta Sejarah, anak ideologis Multatuli. Memiliki ketertarikan dengan perempuan juga kronik-kronik peristiwa 65. Dapat ditemukan di Instagram sebagai teguh.inst.

Next Post
Kembang Rampe dan Kebodohan yang Dipelihara

Kembang Rampe dan Kebodohan yang Dipelihara

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

‘Puisi Visual’ I Nyoman Diwarupa

by Hartanto
May 14, 2025
0
‘Puisi Visual’ I Nyoman Diwarupa

BERANJAK dari karya dwi matra Diwarupa yang bertajuk “Metastomata 1& 2” ini, ia mengusung suatu bentuk abstrak. Menurutnya, secara empiris...

Read more

Menakar Kemelekan Informasi Suku Baduy

by Asep Kurnia
May 14, 2025
0
Tugas Etnis Baduy: “Ngasuh Ratu Ngayak Menak”

“Di era teknologi digital, siapa pun manusia yang lebih awal memiliki informasi maka dia akan jadi Raja dan siapa yang ...

Read more

Pendidikan di Era Kolonial, Sebuah Catatan Perenungan

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 13, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

PENDIDIKAN adalah hak semua orang tanpa kecuali, termasuk di negeri kita. Hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak,  dijamin oleh konstitusi...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati
Kuliner

45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati

SIANG itu, langit Seririt menumpahkan rintik hujan tanpa henti. Tiba-tiba, ibu saya melontarkan keinginan yang tak terbantahkan. ”Mang, rasanya enak...

by Komang Puja Savitri
May 14, 2025
Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 
Khas

Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

PROJEK Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) di SMA Negeri 2 Kuta Selatan (Toska)  telah memasuki fase akhir, bersamaan dengan berakhirnya...

by I Nyoman Tingkat
May 12, 2025
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co