21 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Berguru Pada Founder Gerakan Sekolah Menyenangkan di Yogyakarta

I Nyoman TingkatbyI Nyoman Tingkat
March 6, 2025
inKhas
Berguru Pada Founder Gerakan Sekolah Menyenangkan di Yogyakarta

Sesaat sebelum meninggalkan Cronica Creative Workspace Yogyakarta bersama Tim GSM (26/2/2026)

RABU, 26 Februari 2025 adalah hari terakhir kunjungan Sekber SPAB Provinsi Bali di DIY. Karena tidak ada agenda kunjungan ke sekolah lagi, saya mewakili MKKS SMA bersama MKKS SMK dan MKKS SLB Provinsi Bali memanfaatkan waktu dengan baik bertemu Founder Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM), Prof. Muhammad Nur Rizal. Pertemuan kami berlangsung di Cronica Creative Workspace Kota Yogyakarta tidak jauh dari Hotel 1O1 Style tempat rombongan Bali menginap.

Pertemuan kami berlangsung sekitar pukul 09.00 WIB secara santai difasilitasi oleh Mbak Viska Erma Mustika, dosen Psikologi UGM dan Mbak Lily seorang pendeta yang mengelola Sekolah Dasar. Obrolan mengalir secara alami tentang perubahan dunia Pendidikan yang bergerak cepat dengan aneka persoalan yang menguntitnya. Diawali dengan pemesanan kopi dengan kudapan pelengkap oleh Mbak Viska membuat obrolan makin hangat dalam suasana kafe yang beranjak ramai makin siang. Sejumlah mahasiswa tampaknya memanfaatkan wifi di kafe untuk mengerjakan tugas kuliah sambil menyeruput kopi.

Ketua GSM Bali, Made Rasta yang mewakili MKKS SMK Provinsi Bali membuka obrolan dengan statemen pemantik. “Pendidikan adalah latihan penyadaran diri. Oleh karena itu, motivasi intrinsik harus dibangkitkan. Dalam konteks Bali, misalnya selalu diawali dengan ritual penyadaran, yang disebut banten. Banten dapat ditelisik dari baan enten dengan makna sadar, terjaga, atau jagra“ kata Made Rasta Kepala SMKN 1 Sawan yang berlatar belakang Pendidikan Kimia dengan S-2 Pendidikan Agama Hindu dan sedang berkuliah S-3 Pendidikan Agaa Hindu di UNHI Denpasar.

Mbak Viska sebagai seorang Psikolog menangkap pancingan Made Rasta dengan cerdas bijaksana. “Pendidikan yang berkesadaran (mindfull) mensyaratkan adanya kesenangan (joyfull) dan kebermaknaan (meaningfull) bagi peserta didik. Maka pembelajaran di sekolah, pada mulanya untuk membangun pondasi kesenangan dengan aneka metode dan pendekatan”, kata Mbak Viska, dosen psikologi UGM.

Pernyataan Mbak Viska sejalan dengan pandangan Pranoto guru besar ITB, yang mengajak siswa/mahasiswa menjadi kasmaran belajar. Kasmaran belajar ibarat pertemuan dalam berpacaran. Selalu dinanti dan diburu walaupun tantangan yang sulit bahkan tempat kramat sekali pun tengah malam, masih menggebu-gebu ingin bertemu. Itu tidak lain karena Dewa Asmara telah menuntun. Pun demikian bagi siswa Bali yang sudah mendapat anugerah Dewi Saraswati, ia belajar sampai lango. Madasar tresna asih. Berdasarkan kasih sayang. Belajar dengan kesadaran berpendekatan kasih sayang.

Sambil menyeruput kopi, sekitar pukul 11.00 WIB tiba-tiba Prof. Muhammad Nur Rizal founder GSM datang bergabung setelah mendampingi putrinya wisuda di UGM. Obrolan seputar pendidikan pun berkembang secara komparatif antara Yogyakarta dan Bali. Ia langsung nyeroscos dengan interogasi: “Mengapa pendidikan di Bali secara akademik di bawah Yogyakarta padahal secara kultural Bali adalah jagonya?”  

Tiba-tiba saja saya teringat Howard Gardner tentang teori kecerdasan majemuk. Katanya, setiap manusia adalah makhluk yang hebat dan unik. Demikian pula manusia dan anak-anak Bali yang hidup dalam lingkungan adat dan budaya agama yang kental. Ke arah itu pula tampaknya, kecerdasan mereka tersalurkan. Bali secara nasional dan global memang  unggul secara kultural. Kedatangan bule ke Bali berkat budayanya. Namun secara historis, Bali makin dikenal dunia berkat orang-orang hebat dari berbagai belahan dunia yang melakukan riset bidang antropologi dan kebudayaan. Itulah cikal bakal perkenalan pariwisata Bali di dunia Internasional.

Keunggulan di bidang kebudayaan menjadi landasan pembangunan Bali secara berkelanjutan. Hal itu dilembagakan melalui Satuan Pendidikan dari jenjang Pendidikan dasar menengah dan tinggi. Bahkan Universitas Udayana sebagai kampus negeri tertua di Bali bervisi : Unggul, Mandiri, dan Berbudaya.

Jawaban kami bertiga tampaknya masih membuat Prof. Muhammad Nur Rizal ragu. Menurutnya, secara kultur Bali menang tetapi secara akademik masih kalah dengan Yogyakarta. Keraguan Rizal dapat dimaklumi bila mengacu pada GSM yang didirikan dengan iklim belajar yang menyenangkan dan budaya yang mendukung iklim akademik seyogyanya prestasi akademik Bali lebih bersinar.

Keraguan Rizal tidak membuat kami mengurungkan menyeruput kopi dengan kripik sate ayam yang renyah. Tampaknya ia sedang memikirkan jangan-jangan kebijakan Pendidikan secara makro selama ini belum berpihak maksimal mengangkat dan mengembangkan potensi anak sesuai dengan desa (tempat), kala (waktu), patra  (cara) mengedepankan kearifan lokal. Sebab, bila mengacu pada teori decentering dalam sastra, keunggulan itu sekarang belum tentu ada di pusat, tetapi bisa jadi tersebar di pinggiran termasuk di daerah. Semua yang dipinggiran berpeluang menjadi pusat keunggulan. Pusat keunggulan tidak bersifat sentral lagi sejalan dengan paradigma otonomi daerah. Oleh karena itu, Kurikulum berkearifan lokal  perlu digarap sungguh-sungguh tanpa mengabaikan semangat nasionalisme dan selalu lentur dan selektif menerima pengaruh global.

Founder GSM Prof. Muhammad Nur Rizal dari UGM (baju kotak-kotak) | Foto: Dok. Nyoman T

Setelah membaca buku “Di Balik Lahirnya Gerakan Sekolah Menyenangkan” karya pasangan Rizal – Novi, saya menjadi makin yakin bahwa Rizal sedang gelisah menyaksikan Pendidikan Indonesia kini, termasuk Bali yang secara ekosistem mengagumkan tetapi belum maksimal berkembang. Dari buku itu, jawaban atas keraguan itu saya temukan. “GSM bertujuan membentuk iklim sekolah yang menyenangkan agar siswa bisa belajar dengan antusias, mandiri, imajinatif, dan terus-menerus bergairah untuk menemukan versi terbaik diri mereka”.

Atas dasar ketimpangan kualitas itulah, GSM yang berdiri sejak 2016 berusaha menggandeng sekolah pinggiran agar kualitasnya setara dengan sekolah yang diidealkan. Jika itu bisa diwujudkan, pembangunan SDM melalui Pendidikan akan membingkai dan memberikan pigura yang indah bagi masa depan anak Indonesia mewujudkan Indonesia Emas 2045. GSM diniatkan untuk menghapus kesenjangan sejalan dengan konsep Pendidikan bermutu untuk semua yang dikampanyekan Mendikdasmen, Abdul Mu’ti.

Jika mencermati suasana kebatinan di balik lahirnya GSM yang digagas pasangan Rizal-Novi, jelaslah bahwa kepedulian pada Pendidikan adalah perjalanan spiritual yang didedikasikan untuk mengajarkan kebijaksanaan, penalaran, dan menuntun kodrat alam manusia yang terispirasi dari pengalaman mendidik dan menyekolahkan anak di Australia. Sebagai perjalanan spiritual, kedua pasangan ini menemukan kembali ajaran Ki Hadjar Dewantara di Negeri Kangguru.

Dalam konteks beragama Hindu, GSM yang didirikan pasangan Rizal-Novi adalah bagian dari jnana yadnya yang berfokus pada pengembangan sumber daya manusia, yang disebut manusa yadnya. Di dalam Bagawad Gita IV Sloka 33 disebutkan, “Persembahan korban berupa ilmu pengetahuan adalah lebih agung sifatnya daripada korban benda yang berupa apa pun jua, sebab segala pekerjaan dengan tiada kecuali memuncak  dalam kebijaksanaan yang diperoleh melalui pengetahuan”.

Oleh karena itu, GSM yang diinisiasi kedua pasangan intelektual UGM ini telah sampai pada kerja seorang yogi yang menjalankan karmayoga. Bekerja sebagai pendidik adalah melakukan ibadah untuk memberikan pelayanan secara tulus iklhas dengan pembelajaran yang mendalam (deef learning) berdasarkan kesadaran (mind full) dari dalam diri. Mengetuk pusat kesadaran gravitasi manusia untuk belajar sepanjang hayat. Untuk mewujudkan hal itu, diperlukan penggerak perubahan dari akar rumput yang coba diaplikasikan oleh sekolah-sekolah dengan dukungan para guru pembelajar yang memang kasmaran belajar. Itulah ide dasar yang melandasi lahirnya GSM sehingga layak berguru pada founder-nya. Padamu negeri, kami mengabdi di dunia Pendidikan untuk memasuki rumah batin bangsa membangun jiwa raga seutuhnya. [T]

Penulis: I Nyoman Tingkat
Editor: Jaswanto

  • BACA JUGA:
Sekber SPAB Bali “Healing” ke Yogyakarta untuk Menambah “Eling”
Betapa Humanis Simulasi Bencana di SLB ABCD Tunas Kasih Donoharjo Kapanewon Sleman DIY
Cerita Kunjungan Kolaborasi Sekber SPAB Bali ke DIY: Jogja-Bali Sama-Sama Rawan Bencana
Tags: PendidikanYogyakarta
Previous Post

Debat Bahasa Bali, Seni “Marebat” dengan “Sor-Singgih”, Jadi Trending Topik di Media Sosial

Next Post

“Pemuteran Bay Festival” 4 Kali Masuk Karisma Event Nusantara: Rohnya Lingkungan, Budaya dan Wisata

I Nyoman Tingkat

I Nyoman Tingkat

Kepala SMA Negeri 2 Kuta Selatan, Bali

Next Post
Pemuteran Bay Fest 2023: Mempersembahkan Bhakti Baruna — Menyatukan Keindahan, Konservasi, dan Kebudayaan

“Pemuteran Bay Festival” 4 Kali Masuk Karisma Event Nusantara: Rohnya Lingkungan, Budaya dan Wisata

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Galungan di Desa Tembok: Ketika Taksi Parkir di Rumah-rumah Warga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Mari Kita Jaga Nusantara Tenteram Kerta Raharja

by Ahmad Sihabudin
May 20, 2025
0
Syair Pilu Berbalut Nada, Dari Ernest Hemingway Hingga Bob Dylan

Lestari alamku, lestari desaku, Di mana Tuhanku menitipkan aku. Nyanyi bocah-bocah di kala purnama. Nyanyikan pujaan untuk nusa, Damai saudaraku,...

Read more

PACALANG: Antara Jenis Pajak, Kewaspadaan, dan Pertaruhan Jiwa

by Putu Eka Guna Yasa
May 20, 2025
0
PACALANG: Antara Jenis Pajak, Kewaspadaan, dan Pertaruhan Jiwa

MERESPON meluasnya cabang ormas nasional yang lekat dengan citra premanisme di Bali, ribuan pacalang (sering ditulis pecalang) berkumpul di kawasan...

Read more

Manusia Tersekolah Belum Tentu Menjadi Terdidik

by I Nyoman Tingkat
May 19, 2025
0
Manusia Tersekolah Belum Tentu Menjadi Terdidik

PADA 2009, Prof. Winarno Surakhmad, M.Sc.Ed. menerbitkan buku berjudul “Pendidikan Nasional : Strategi dan Tragedi”.  Buku setebal 496 halamanitu diberikan...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Ubud Food Festival 2025 Merayakan Potensi Lokal: Made Masak dan Bili Wirawan Siapkan Kejutan
Panggung

Ubud Food Festival 2025 Merayakan Potensi Lokal: Made Masak dan Bili Wirawan Siapkan Kejutan

CHEF lokal Bali Made Masak dan ahli koktail Indonesia Bili Wirawan akan membuat kejutan di ajang Ubud Food Festival 2025....

by Nyoman Budarsana
May 20, 2025
Mujri, Si Penjaja Koran: Sejak 22 Tahun Tetap Setia Berkeliling di Seririt
Persona

Mujri, Si Penjaja Koran: Sejak 22 Tahun Tetap Setia Berkeliling di Seririt

TERSELIPLAH sosok lelaki bertopi di antara sahut-riuh pedagang dan deru kendaraan di jalanan sekitar Pasar Seririt, Buleleng, Bali, pada satu...

by Komang Puja Savitri
May 19, 2025
Literasi Film untuk Keluarga: Anak-anak Menonton Sekaligus Belajar
Panggung

Literasi Film untuk Keluarga: Anak-anak Menonton Sekaligus Belajar

AMFLITEATER Mall Living World, Denpasar, ramai dipenuhi pengunjung. Sabtu, 10 Mei 2025 pukul 17.40, Tempat duduk amfliteater yang bertingkat itu...

by Hizkia Adi Wicaksnono
May 16, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co