9 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Mempertanyakan Cinta : Meniti Rasa, Menata Jiwa

Wisnu WidjanarkobyWisnu Widjanarko
February 23, 2025
inEsai
Mempertanyakan Cinta : Meniti Rasa, Menata Jiwa

Wisnu Widjanarko

SEPANJANG sejarah peradaban manusia, cinta memiliki tempatnya tersendiri seraya terabadikan dalam ragam kisah yang dituturkan dari generasi ke generasi. Hampir di seluruh belahan dunia, memiliki kisahnya masing-masing tentang pertemuan dua anak manusia yang di dalamnya berkelindan dan penuh dialektika akan ketertarikan, keberbagian, dan rasa ingin memiliki satu sama lain, termasuk juga ketika rasa itu bertepuk sebelah tangan!

Cinta memang punya pesonanya tersendiri, dan terbukti dengan mudahnya dijumpai dalam penciptaan karya manusia di mana pun berada. Sebut saja kisah klasik dari negeri anak benua atau India, ada kisah tentang Resi Bhisma dan Dewi Amba, sebagaimana Rama dan Shinta dalam kisah Ramayana.

Maju sedikit ke masa pertengahan, di Eropa dengan penyair kenamaannya William Shakespeare yang meramu kisah Romeo Juliet. Atau, tidak perlu jauh-jauh, kisah dari negeri sendiri, mulai era awal abad dengan kisah kasih tak sampai-nyaSitti Nurbaya atau cerita Rara Mendut.

 Ini baru sebagian saja, dan baru dari  sub karya kesusastraan, belum lagi dalam bentuk puisi atau drama, bahkan dari lirik lagu yang didendangkan, dari lukisan, seni kriya yang tak berbilang jumlahnya. Termasuk, bisa dijumpai dalam karya warisan sejarah dunia dalam bentuk karya arsitektural, yakni Taj Mahal di India.

Belum lagi dalam versi budaya pop kontemporer seperti film dari seluruh wilayah budaya yang ada di dunia. Sebutlah yang kini sedang happening,  seperti film Korea, ada Business Proposal, World of Marriage, Love Scout atau dari negeri sendiri, Gadis Kretek, Ipar adalah Maut, The Most Beautiful in the World. Belum lagi karya dari sineas Hollywood yang juga tidak akan pernah habis untuk dihitung.

Semuanya membincangkan cinta adalah sebuah kata yang bisa dikatakan punya kisahnya tersendiri.  Selalu diasosiasikan sebagai perasaan yang menghadirkan rasa bahagia, sebagaimana kerap juga menjadi alasan seseorang terpuruk, jatuh, dan terluka. Kadang dia hadir sebagai penyemangat jiwa laksana asmaradahana, seperti juga dia membuat kegelisahan dan kesedihan yang membuat rasa merana.  Kesemuanya boleh jadi menjadi bukti, betapa cinta dengan segala artikulasinya, adalah bagian yang tidak terpisahkan dari tarikan nafas dan aliran darah manusia.

***

Apa sejatinya cinta itu dalam dan bagi kehidupan manusia? Sejatinya, membincangkan cinta tidaklah melulu tentang pertemuan dua insan yang, sebut saja; sedang “mabuk kepayang”. Narasi cinta yang disebutkan di atas, adalah satu dari ragam tafsir tentang cinta. Iya benar! Cinta itu punya banyak wajahnya, mulai dari yang bersifat spiritual, kemanusiaan, relasi orang tua dengan anak, hingga memuliakan tanah air, bangsa dan negara; semuanya juga sama-sama menggunakan terminologi cinta. Semuanya menggunakan kata cinta, dan menunjukkan betapa cinta adalah sesuatu yang bukan main-main tentunya!

Namun, untuk kali ini, cinta yang akan diangkat adalah lebih dalam konteks relasi dua anak manusia yang memiliki ketertarikan untuk saling dekat dan lekat satu sama lain, seraya menggenapkannya dalam rasa yang menolak untuk berjeda. Nah, uniknya ternyata cinta yang kerap diasosiasikan melulu emosional belaka, justru secara saintifik ada teori yang dapat menjelaskannya, yakni karya Robert Sternberg yang dikenal dengan Triangular theory of love ,  atau juga disebut dengan Segitiga Cinta ( Pastikan untuk tidak terbalik menjadi Cinta Segitiga!)

Menurut Sternberg, cinta adalah gabungan dari kepemilikan hasrat, keintiman dan komitmen. Hasrat adalah adanya rasa ketertarikan secara fisik sekaligus bernilai emosional yang membuat seseorang menginginkan untuk dekat dengan seseorang yang disukainya, untuk kemudian diartikulasikan dalam ekspresi romansa.  Lalu apa yang disebut dengan keintiman, sebagai kehendak seseorang untuk terhubung, menjadi dekat dan melekat satu sama lain sehingga merasa nyaman dalam kebersamaan tersebut. Serta, komitmen yakni kemauan untuk meniadakan kehadiran orang lain selain dirinya dalam satu ikatan yang kokoh dan tak berkesudahan.  

Cinta baru “sempurna” manakala ketiga sisi tersebut menjadi satu kesatuan. Cinta baru “meniscaya” manakala tak bertepuk sebelah tangan alias satu sama lain merasakan hal yang sama. Tanpa ketertarikan fisik, orang akan tergoda untuk melihat yang lain sebagai yang lebih menarik, meskipun fisik memiliki keterbatasan waktu.

Tanpa keintiman, sebuah hubungan akan kehilangan otentisitasnya karena lalai dengan menghadirkan kenyamanan, sebagaimana tanpa komitmen, maka sebuah hubungan pada muaranya menjadi sesuatu yang akan dipertanyakan. Atau dengan kata lain, memadukannya adalah sebuah cara yang logis untuk merawat sebuah hubungan, menjaganya sebagai sebuah keterberian sekaligus apa yang diperjuangkan.

Pertanyaan berikutnya, bagaimana cinta yang sempurna itu hadir? Sesungguhnya kesempurnaan cinta hanya terjadi ketika kita menjadi pribadi yang “tidak sempurna” sehingga pasangan kitalah yang menyempurnakan kehidupan kita. Menyempurna dengan menerima kedirian kita secara fisikal, dengan senantiasa mengelola komunikasi yang intens, mengedepankan kebersamaan dan menghargai ruang privat masing-masing, seraya merawat kesetiaan sebagai perjalanan menghayati ruang dan waktu yang mengasyikkan. 

Kesadaran akan ketidaksempurnaan tersebut, menjadikan kita tidak terjebak dengan sesuatu yang ragawi sekaligus tidak mengabaikan arti kenyamanan akan ketubuhan itu sendiri. Keniscayaan akan keintiman, menjadikan kita terus belajar untuk mengelola interaksi sebagai pertukaran pesan yang hangat dan mendewasakan, sebagaimana memuliakan komitmen sebagai tujuan sekaligus proses yang layak diperjuangkan dengan penuh sukacita.

Sehingga, tidak ada kata lain bila mendialogkan tentang cinta, maka sejatinya kita sedang belajar meniti rasa, menata jiwa. Meniti rasa, adalah sebuah perjalanan menuju sekaligus dialektika pada setiap episode perjumpaan, yang dimulai dari pertama kali rasa itu hadir, keberanian untuk menyatakan dalam mengartikulasikannnya, gelora bahagia atas penerimaannya, kesediaan untuk menerima perbedaan dan sisi-sisi uniknya.

Menata jiwa, hakikatnya adalah sebuah perayaan kebersyukuran atas apa yang dimiliki, yang boleh jadi rasa itu tidak atau belum dimiliki orang lain, sehingga kemudian mampu mengelola setiap godaan untuk bersetia sejak dalam alam pikir hingga perbuatan.

Cinta akan selalu menemukan jalannya untuk mengabadi dalam rasa dan tindakan nyata. Tidak selalu melulu romansa, karena mungkin akan ada onak duri, riak-riak yang kadang membuat kita terbersit untuk lelah akan rasa itu.

Memperjuangkan cinta adalah memuliakan pasangan dengan sepenuh hormat, menjadikan dirinya sebagai pelabuhan jiwa tempat bersandar, menambatkannya sebagai tempat bersauh untuk selamanya. Selama dia menjadi energi hidup yang menghidupkan, maka itulah cinta yang sesungguhnya, sebagaimana dia membuat kita merasa bahagia, maka disitulah ada cinta. [T]

Penulis: Wisnu Widjanarko
Editor: Adnyana Ole

Cinta Itu Oksimoron, Tapi Musik Duet Menyatukannya: Playlist Valentine Untuk Mereka yang Merayakan

Mendefinisikan Ulang Makna Toleransi Melalui Perspektif Cinta Erich Fromm
Semua Karena Cinta
Tags: cinta
Previous Post

“Matemuang Samaya” dari Teater Genta Malini SMAN 1 Gianyar: Bicara Cinta, Bicara Tanah

Next Post

TRI KARANA SWARŪPA : Temuan Ida Wayan Oka Granoka untuk Menjawab Tantangan Zaman

Wisnu Widjanarko

Wisnu Widjanarko

Dosen Komunikasi Keluarga pada Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Jawa Tengah

Next Post
TRI KARANA SWARŪPA : Temuan Ida Wayan Oka Granoka untuk Menjawab Tantangan Zaman

TRI KARANA SWARŪPA : Temuan Ida Wayan Oka Granoka untuk Menjawab Tantangan Zaman

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

ORANG BALI AKAN LAHIR KEMBALI DI BALI?

by Sugi Lanus
May 8, 2025
0
PANTANGAN MENGKONSUMSI ALKOHOL DALAM HINDU

— Catatan Harian Sugi Lanus, 8 Mei 2025 ORANG Bali percaya bahkan melakoni keyakinan bahwa nenek-kakek buyut moyang lahir kembali...

Read more

Di Balik Embun dan Senjakala Pertanian Bali: Dilema Generasi dan Jejak Penanam Terakhir

by Teguh Wahyu Pranata,
May 7, 2025
0
Di Balik Embun dan Senjakala Pertanian Bali: Dilema Generasi dan Jejak Penanam Terakhir

PAGI-pagi sekali, pada pertengahan April menjelang Hari Raya Galungan, saya bersama Bapak dan Paman melakukan sesuatu yang bagi saya sangat...

Read more

HINDU MEMBACA KALIMAT SYAHADAT

by Sugi Lanus
May 7, 2025
0
HINDU MEMBACA KALIMAT SYAHADAT

— Catatan Harian Sugi Lanus, 18-19 Juni 2011 SAYA mendapat kesempatan tak terduga membaca lontar koleksi keluarga warga Sasak Daya (Utara) di perbatasan...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng
Khas

“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

DULU, pada setiap Manis Galungan (sehari setelah Hari Raya Galungan) atau Manis Kuningan (sehari setelah Hari Raya Kuningan) identik dengan...

by Komang Yudistia
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

May 3, 2025
Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

May 3, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co