28 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Timbul Suheri, Cerita Tentang Lapak dan Pasar Loak di Kreneng

Dede Putra WigunabyDede Putra Wiguna
February 6, 2025
inPersona
Timbul Suheri, Cerita Tentang Lapak dan Pasar Loak di Kreneng

Timbul Suheri | Foto: tatkala.co/Dede

“Ya, beginilah hidup yang sesungguhnya, De, harus berjuang demi bisa makan dan menghidupi keluarga. Apapun pekerjaannya, gak boleh pilih-pilih, yang penting halal.”

Begitulah ucap Timbul Suheri, akrab disapa Pak Timbul. Ia merupakan salah satu pedagang di pasar loak Kreneng, berjualan sejak tahun 1983 sampai sekarang.

Pasar loak adalah surganya para pemburu barang unik dan antik. Di pasar loak Kreneng, berbagai macam barang masa lampau bisa ditemukan di sana. Tentunya, dengan harga yang terjangkau. Akan tetapi, tak semua barang di pasar loak itu berfungsi dengan baik. Ya, namanya saja barang bekas, jadi sudah pasti tidak seratus persen berkualitas. Kalaupun ada barang yang bagus, itu adalah keberuntungan.

Sebagian orang memaklumi hal tersebut, tak sedikit juga orang mencari barang loak hanya untuk memuaskan diri saja. Entah dijadikan barang pajangan, koleksi, ataupun hanya bernostalgia.

Suasana pasar loak Kreneng | Foto: tatkala.co/Dede

Itulah yang terjadi di pasar loak Kreneng. Para pelapak di sana hanya berjualan setengah hari, karena memang pasar loak itu beroperasi dari pagi sampai jam 12 siang saja. Pasar loak Kreneng tidak pernah sepi, setiap hari selalu ramai, dan kebanyakan pembeli adalah laki-laki. Mereka membeli pakaian, elektronik, dan barang-barang lainnya. Di sanalah transaksi terjadi dan tawar-menawar berlangsung.

Timbul Suheri | Foto: tatkala.co/Dede

Pasar loak ini terletak di Jalan Rampai, kawasan pasar Kreneng, Denpasar. Di sanalah perjumpaan pertama saya dengan Pak Timbul. Sebelum sampai di lapaknya, dari kejauhan terdengar sayup-sayup suara keyboard (mirip seperti organ). karena penasaran, saya pun mencari sumber suara tersebut. Ternyata, itu berasal dari lapak Pak Timbul, ia asyik sendiri bermain keyboard sembari menanti pembeli.

Timbul Suheri saat bermain keyboard | Foto: tatkala.co

Pria kelahiran tahun 1963, asal Banyuwangi ini memang gemar bermain keyboard. Selain gemar bermain musik, ia juga suka bercerita. Kala itu saya datang untuk membeli kaset pita, kebetulan di lapaknya ada banyak kaset pita dan beberapa CD. Sembari memilah dan memilih, kami pun saling berbagi cerita. Sepertinya Pak Timbul memang jarang dapat teman cerita. Jadi ketika diajak mengobrol, ceritanya langsung mengalir cair.

Ia mengaku merantau ke Bali pada tahun 1979, kemudian mulai berjualan loak sejak tahun 1983. Selain itu, ia juga nyambi bekerja sebagai kuli paruh waktu dan kerja serabutan. Ia bisa menyervis barang elektronik, mengurus kelistrikan, dan masih banyak lagi. Pak Timbul adalah orang yang serba bisa.

Diusianya yang tidak muda lagi, kini ia hanya berkutat dengan lapak loaknya yang buka hanya setengah hari. Setelah melapak, kesibukannya adalah mengurusi rumah tangga dan mengasuh satu cucu yang tinggal bersamanya.

Pak Timbul memiliki dua anak, satu kerja menjadi TKW di luar negeri, dan satu lagi kerja di salah satu perusahaan di Kuta. Ia memiliki dua cucu, tapi ia mengasuh satu cucunya saja. Ia menceritakan itu hanya selintas, sepertinya ia tidak mau cerita terlalu dalam tentang hal tersebut.

Timbul Suheri melayani pembeli | Foto: tatkala.co/Dede

Berbagai barang loak yang ada dilapaknya datang dari berbagai agen dan beberapa temannya. Selain barang loak, ia juga menjual barang baru, seperti obeng, tang, kunci pas, dan segala macam perkakas bangunan dan listrik.

“Gak semuanya barang loak De, yang di depan ini barang baru semua. Saya ngambil di salah satu Toko di Jalan Buluh Indah, Denpasar. Saya sudah langganan sejak 2004 di sana,” ucapnya sembari menunjuk perkakas yang dijualnya.

Ia juga mengatakan, hasil dari jualan loak biasanya tidak menentu. Bahkan kadang kala minus, bisa melebihi pajak yang wajib ia bayar setiap harinya. Tetapi baginya, hasil jualan sejauh ini masih mencukupi kebutuhan hidupnya dan keluarga, meski harus berhemat

Waktu terus bergulir dan cerita pun kian mengalir. Pak Timbul menceritakan, sebelum melapak di tempat yang sekarang, dahulu ia berjualan di tempat yang berbeda, dan dianggap liar oleh aparat, karena memakan bahu jalan. Kemudian pada tahun 2006, barulah pindah ke tempat yang sekarang.

“Dulu karena di pinggir jalan, kerjaan saya tiap hari bertengkar dengan tibum (Satpol PP). Tiada hari tanpa bertengkar, tapi sengotot apapun, tetap saja barang dagangan kita disita,” ungkapnya.

Beberapa CD dan Kaset Pita di lapak Timbul Suheri | Foto: tatkala.co/Dede

Ketika lapaknya sedang sepi, Pak Timbul menunjukkan beberapa koleksi uang logam yang dibawanya. Kata Pak Timbul, zaman dulu uang 100 Rupiah itu bisa beli apa saja, nominal segitu sudah lumayan besar pada masa silam.

“Saya bukan kolektor, tapi memang dari dulu saya simpan uang-uang ini. Kalau ada kolektor yang mau meminang, ya silakan,” ujarnya sembari menunjukkan logam 100 Rupiah edisi tahun 1978.

“Zaman dulu ya De, naik bemo atau Chevrolet (taksi) dari Kreneng ke Sanur, hanya bayar 10 Rupiah saja. Kalau sekarang, mungkin naik taksi bisa 60 ribuan ke atas,” jelasnya meyakinkan.

Beberapa koleksi uang logam milik Timbul Suheri | Foto: tatkala.co/Dede

Sebelum saya beranjak pergi dari lapaknya, ia memberikan berbagai tips dan trik menawar yang jitu.

“Kalau di pasar loak seperti ini, kita harus jago menawar, De. Sini saya kasih tahu,” katanya mengernyitkan dahi.

Saya pun mendekat, ia berbicara berbisik. Barangkali agar pelapak lain tidak mendengar.

Ini salah satu tips darinya, “kalau kamu dikasi harga tinggi, tawarlah seperempatnya De. Kalau gak dikasih, tinggal saja, nanti juga kamu dipanggil lagi, seperti ibu-ibu menawar baju, hahaha,” ujar Pak Timbul sembari tertawa.

Semua trik yang Pak Timbul berikan, saya coba terapkan di lapak yang lain. Alhasil, saya mendapatkan dua walkman hanya seharga 50 ribu Rupiah.

Ketika hendak pergi dari lapak Pak Timbul, saya mengambil kaset-kaset yang sudah saya beli. Tetapi dengan baik hati, ia memberikan saya bonus dua kaset. Ini bawa saja De, nanti kalau ada kaset lagi akan saya kabari,” ucapnya sembari menyodorkan kaset itu. [T]

Reporter/Penulis: Dede Putra Wiguna
Editor: Adnyana Ole

Kembali ke Toko Kharisma Music, Bersama Made Sujaya Memutar Nostalgia dengan Kaset Pita
Tags: denpasarPasar Kreneng Denpasarpasar loak
Previous Post

Book Café Halaman Belakang di Singaraja — Cocok untuk Baca Buku, juga Main Game di Toilet

Next Post

SMAN Bali Mandara dan Tantangan Lomba Debat Bahasa Bali: “Debat Bisa, Berbahasa Belum Tentu!”

Dede Putra Wiguna

Dede Putra Wiguna

Mahasiswa aktif di Universitas PGRI Mahadewa Indonesia, Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia dan Daerah. Kontributor tatkala.co

Next Post
SMAN Bali Mandara dan Tantangan Lomba Debat Bahasa Bali: “Debat Bisa, Berbahasa Belum Tentu!”

SMAN Bali Mandara dan Tantangan Lomba Debat Bahasa Bali: “Debat Bisa, Berbahasa Belum Tentu!”

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Kisah Perseteruan Anak Banteng dan Sang Resi

by Ahmad Sihabudin
May 27, 2025
0
Syair Pilu Berbalut Nada, Dari Ernest Hemingway Hingga Bob Dylan

PERSETERUAN anak-anak banteng dengan seorang resi kesatria paripurna masih terus berlanjut, malah semakin sengit dengan melontarkan serangan membabi-buta, penuh amarah...

Read more

Menelusuri Jejak Walter Spies Sembari Membangun Refleksi Pembangunan Bali

by Gede Maha Putra
May 26, 2025
0
Menelusuri Jejak Walter Spies Sembari Membangun Refleksi Pembangunan Bali

NAMA Walter Spies tentu saja sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar masyarakat Bali, terutama Ubud. Di tempat tinggal terakhirnya...

Read more

Abstrak Ekspresionisme dan Psikologi Seni

by Hartanto
May 25, 2025
0
Abstrak Ekspresionisme dan Psikologi Seni

"Seniman adalah wadah untuk emosi yang datang dari seluruh tempat: dari langit, dari bumi, dari secarik kertas, dari bentuk yang...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud
Pameran

Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud

SERATUS tahun yang lalu, pelukis Jerman kelahiran Moskow, Walter Spies, mengunjungi Bali untuk pertama kalinya. Tak lama kemudian, Bali menjadi...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Pameran “Jaruh” I Komang Martha Sedana di TAT Art Space
Pameran

Pameran “Jaruh” I Komang Martha Sedana di TAT Art Space

ANAK-ANAK muda, utamanya pecinta seni yang masih berstatus mahasiswa seni sudah tak sabar menunggu pembukaan pameran bertajuk “Secret Energy Xchange”...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Wahyu Sanjaya dan Cintya Pradnyandewi Terpilih Sebagai Duta Bahasa Provinsi Bali 2025
Gaya

Wahyu Sanjaya dan Cintya Pradnyandewi Terpilih Sebagai Duta Bahasa Provinsi Bali 2025

WAYAN Wahyu Sanjaya dan I Gusti Ayu Cintya Pradnyandewi  terpilih sebagai Duta Bahasa Provinsi Bali 2025 dalam puncak acara pemilihan...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co