30 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Spirit Membenci Ketertindasan | Dari Diskusi Buku “Representasi Ideologi Sastra Lekra” Karya I Wayan Artika

Sonhaji AbdullahbySonhaji Abdullah
October 29, 2024
inKhas
Spirit Membenci Ketertindasan | Dari Diskusi Buku “Representasi Ideologi Sastra Lekra” Karya I Wayan Artika

Prof Pageh dan Prof Sendratari dalam acara bedah buku Representasi Ideologi dalam Sastra Lekra

DISKUSI atau Ulas Buku “Representasi Ideologi Sastra Lekra” karya I Wayan Artika, setidaknya telah memperkenalkan sastrawan-sastrawan Lekra dahulu, di mana karya-karya mereka memiliki muatan perjuangan atau perlawanan rakyat, terutama buruh melalui puisi dan cerpen.

Para peserta diskusi, yang kebanyakan mahasiswa itu, setidakna mengetahui adanya pergulatan ideologi dalam karya-pengarang puisi dan cerpen, terutama ideologi yang berkaitan dengan sejarah politik dan kebangsaan di masa lalu. Dengan begitu, generasi masa kini bisa terbebaskan dari tuduhan sebagai ahistoris, melainkan generasi ang punya keingintahuan besar tentang sejarah, setidaknya melalui karya-karya sastra,

Diskusi itu sendiri menghadirkan pembicara sosiolog Prof. Dr. Luh Sendratari, M.Hum. dan dosen sejarah Prof. I Made Pageh, M.Hum. Diadakan Rabu, 23 September 2024 di Gedung Auditorium SMA Lab Undiksha.

Acara itu diselenggarakan berkaitan dengan Festival Literasi Akar Rumput 2024 ang digelar Komunitas Desa Belajar Bali berkolaborasi dengan Clio Club dan Komunitas Literasi Bali Utara.

Peserta yang kebanyakan mahasiswa dalam acara Diskusi Buku “Representasi Ideologi Sastra Lekra” | Foto; tatkala.co/Son

Bolehlah—untuk sementara waktu—kita tidak khawatir bahwa sejarah akan diabaikan oleh generasi masa kini. Peserta tampak antusias mengikuti diskusi itu, meski barangkali mereka tak sepenuhnya paham tentang apa yang dibahas dalam diskusi itu.

Sebelum sore benar-benar dirundung gelap, Rabu 23 Oktober itu, para peserta mulai berdatangan—mengisi registrasi dan mengambil buku yang akan didiskusikan itu secara cuma-cuma.

Sambil memegang buku yang akan didiskusikan, mereka memilih tempat duduknya sendiri-sendiri di dalam gedung.

Ricky Abdulah (20), mahasiswa semester 5 dari prodi Manajemen itu, misalnya. Sejak pukul 05.35 WITA—ia datang. Dengan memperlihatkan wajah gembiranya saat bertemu teman lama juga bertemu tema baru di sana. Tegur sapa.

“Buku dan diskusi ini, telah membuka pemahaman saya tentang perlawanan yang terjadi di kalangan bawah melalui karya-karya sastra,” kata Ricky, memberi terstimoni.

Ricky berusaha menjelaskan tentang apa yang sempat ia baca dalam buku itu, karena setidaknya beberapa halaman telah ia baca, meski belum tuntas.

Untuk menenggelaminya lebih dalam, ia kemudian duduk dengan santai di kursi belakang—lalu menyimak diskusi dari dua profesor kawakan Undiksha yang kemudian dimulai.

I Wayan Artika, dalam bukunya yang dibedah: Representasi Ideologi dalam Sastra Lekra (Pustaka Larasan, 2024) itu merupakan buah hasil dari disertasinya. Artika adalah dosen di Fakultas Bahasa dan Seni, Undiksha, dan sudah banyak menerbitkan buku-buku sastra dan pengajaran sastra.

I Wayan Artika (kiri) | Foto: tatkala.co/Son

Sejak tahun 2013, ia telah dengan mantapnya mengumpulkan data-data terkait Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra) dari tahun 1950-1965. Yang kemudian diujikannya tahun 2014 sebagai syarat doktoral akademiknya.

Di sini, selain karena data-datanya sangat lengkap, buku itu juga mendapat pujian lebih dari Prof. Sendratari tentang bagaimana penulisnya itu telah membuat pemahaman yang menggairahkan terkait Lekra, banyak mengeksplor ketertindasan sebagai musuhnya. Orang-orang bisa paham terkait Lekra, dan ideologis yang melatar belakanginya. Marxis.

Lembaga Kebudayaan Rakyat, atau dikenal Lekra itu, adalah bagian dari sejarah penting bangsa ini. Memuat perjuangan kelas rakyat—dengan background sosial buruh, atau petani. namun tragedi 1965 menjadikan sastra Lekra tak lagi banyak dibahas bahkan—mencoba ditutup-tutupi oleh rezim Orba (Orde Baru) pada masanya. Atau mungkin sampai sekarang melalui TAP MPR No.XVIII/98?

Dari sanalah, bagaimana Prof. Sendratari menilai, bahwa Lekra menjadi bagian terpenting untuk terus dibahas di republik ini walaupun telah lampau itu. Karena memiliki spirit perjuangan dari setiap karya dalam hal ini sastra, harus tetap dihidupkan dalam kreatifitas yang lain.

“Karya ini mengajarkan kita, betapa pentingnya berpikir seimbang. Betapa pentingnya kita memahami hitam-putih itu, dalam artian lebih proporsional. Betapa pentingnya kita punya pemahaman tidak mudah mendikreditkan sesuatu,” kata Prof Sendratari.

Guru Besar yang memiliki konsen pada Bidang Kajian Gender dan Gerakan feminis itu juga menegaskan spirit pembelaan terhadap mereka yang tertindas, sebagaimana yang digaungkan oleh para seniman Lekra, itulah—yang seharusnya dipegang oleh seorang intelektual.

Mau bagaimanapun, katanya lagi, penindasan itu adalah dehumanisasi. “Jiwa Lekra yang mana yang kita mesti terapkan? Tentu, jiwa Lekra, yang berpihak kepada mereka-mereka yang terpinggirkan!” kata Prof Sendratari dengan mantap.

Sejauh diskusi berlangsung, Diwan Ghautsi Ibrahim (20), Prodi Pendikan Sejarah itu menyimak dengan paten. Tak sedikitpun ia tak fokus. Ia menyimak dengan baik untuk menghilangkan rasa penasarannya, karena barangkali ia baru saja semester 1 (satu).

“Kaget! Karena hal ini adalah hal baru yang aku ketahui bahwa, ada sebuah sastra yang berhaluan kiri dan sempat hilang,” kata Diwan.

Diwan juga mengatakan bahwa dirinya mulai tersadarkan kalau yang kiri-kiri itu—katanya memberi jeda—tak harus meledak-ledak, merusak atau berbuat anarkis, tetapi juga bisa melalui seni. Seperti sastra Lekra contohnya. Tapi Diwan, apa itu Kiri dan Anarkis? Hehe

O, iya, di dalam diskusi, ruangan yang digunakan kurang menyenangkan. Terutama pengeras suara yang kacau, menjadikan materi menjadi setengah-setengah terdengar dan terserap oleh peserta saat diskusi berlangsung. Semoga selanjutnya, diskusi semacam ini bisa dipikirkan ulang tentang tempat dan setting panggungnya. Sebab bukunya bagus sekali.

Mahasiswa membaca buku dalam acara Diskusi Buku “Representasi Ideologi Sastra Lekra” | Foto; tatkala.co/Son

Sampai di sini, bagaimana cara berpikir Lekra-yang kritis itu nyaris semua sepakat untuk ditebar. Bila perlu diterorkan kepada mereka yang merasa tertindas hidupnya. Lebih-lebih terkait buku karya I Wayan Artika berjudul Representasi Ideologi Dalam Sastra Lekra ini, dapat menjadi rujukkan mahasiswa menjadi sumber skripsi. Datanya sangat lengkap.

Tapi apakah penulisnya sendiri, atau dosen pembicara dalam diskusi itu sendiri akan mampu “meneror” mahasiswanya menjadi mahasiswa yang kritis dan peduli terhadap penindasan dan ketimpangan sosial, di zaman tiktok ini?

Jangan lupa skripsian, Semeton. Biar cepet wisudah… Lesgooo…. [T]

Reporter/Penulis: Sonhaji Abdullah
Editor: Adnyana Ole

Membaca Ulang “Ronggeng Dukuh Paruk, Catatan Buat Emak”, Pergulatan Batin Rasus Dalam Menemukan Ibunya
Analisis Strukturalisme Dinamik dalam Novel “Sentana Cucu Marep” Karya I Made Sugianto
Pesan Kemanusiaan dalam Cerita Pendek “Dongeng Sebelum Tidur” Karya Seno Gumira Ajidarma
Tags: bedah bukuBukuI Wayan Artikalekra
Previous Post

Menyusuri Alat Musik Tradisional Bali : Dari Vietnam Hingga Candi Borobudur

Next Post

Pentas Intim Maestro Kentrung Pati Mbah Djaswadi: Fase Rawat Pekan Kebudayaan Nasional

Sonhaji Abdullah

Sonhaji Abdullah

Kontributor tatkala.co

Next Post
Pentas Intim Maestro Kentrung Pati Mbah Djaswadi: Fase Rawat Pekan Kebudayaan Nasional

Pentas Intim Maestro Kentrung Pati Mbah Djaswadi: Fase Rawat Pekan Kebudayaan Nasional

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Membunyikan Luka, Menghidupkan Diri : Catatan Pameran “Gering Agung” Putu Wirantawan

by Emi Suy
May 29, 2025
0
Membunyikan Luka, Menghidupkan Diri : Catatan Pameran “Gering Agung” Putu Wirantawan

DI masa pandemi, ketika manusia menghadapi kenyataan isolasi yang menggigit dan sakit yang tak hanya fisik tapi juga psikis, banyak...

Read more

Uji Coba Vaksin, Kontroversi Agenda Depopulasi versus Kultur Egoistik Masyarakat

by Putu Arya Nugraha
May 29, 2025
0
Kecerdasan Buatan dan Masa Depan Profesi Dokter

KETIKA di daerah kita seseorang telah digigit anjing, apalagi anjing tersebut anjing liar, hal yang paling ditakutkan olehnya dan keluarganya...

Read more

Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

by Bayu Wira Handyan
May 28, 2025
0
Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

DI kota-kota besar, suara-suara yang keras justru sering kali menutupi yang penting. Mesin-mesin bekerja, kendaraan berseliweran, klakson bersahutan, layar-layar menyala...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud
Pameran

Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud

SERATUS tahun yang lalu, pelukis Jerman kelahiran Moskow, Walter Spies, mengunjungi Bali untuk pertama kalinya. Tak lama kemudian, Bali menjadi...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co