29 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Lembaga Sensor Film Mendorong Budaya Sensor Mandiri dalam “Training of Trainer Sahabat Sensor Mandiri” di Pupuan-Gianyar

Nyoman BudarsanabyNyoman Budarsana
October 11, 2024
inKhas
Lembaga Sensor Film Mendorong Budaya Sensor Mandiri dalam “Training of Trainer Sahabat Sensor Mandiri” di Pupuan-Gianyar

Lembaga Sensor Film Mendorong Budaya Sensor Mandiri dalam “Training of Trainer Sahabat Sensor Mandiri” di Pupuan-Gianyar

SEJAK dulu, film memang menjadi tontonan menarik bagi masyarakat Indonesia, termasuk masyarakat pariwisata di Bali. Film yang terus berkembang dari segi karya budaya, selalu memikat para penggemarnya. Karena itu film tak hanya menjadi tontonan, tetapi juga sebagai tuntunan hidup.

Hanya saja, di jaman serba canggih ini serta di tengah pesatnya perkembangan produksi film perlu memilah dan memilih tontonan sesuai dengan klasifikasi usia yang telah ditentukan. Sebab, saat ini orang sangat mudah mengakses tontonan film. Mereka, tak perlu lagi pergi ke bioskop, cukup tinggal di kamar sudah dapat menyaksikan tontonan film sesuai keinginan.

Karena itulah menjadi alasan Lembaga Sensor Film (LSF) Republik Indonesia melaksanakan Program Desa Sensor Mandiri “Training Of Trainer Sahabat Sensor Mandiri” ke desa-desa. Termasuk di Desa Pupuan, Kecamatan Tegalalang, Kabupaten Gianyar, Bali, yang berlangsung Rabu 9 Oktober 2024.

“Program Desa Sensor Mandiri merupakan turunan dari Gerakan Nasional Budaya Sensor Mandiri. Program ini penting, karena sebuah desa merupakan struktur pemerintahan terkecil yang bisa menjadi contoh penerapan prinsip Budaya Sensor Mandiri (BSM),” kata Ketua Komisi III Desa Sensor Mandiri, Kuat Prihatin.

Kegiatan Program Desa Sensor Mandiri itu diiluti oleh masyarakat Desa Pupuan, Kecamatan Tegallalang terdiri dari pemuda dan pemudi, ibu-ibu, pendidik, tokoh agama, organisasi keperempuanan Pemberdayaan PKK dan pegawai di pemerintahan di desa itu.

Dalam program ini, menghadrikan narasumber Ketua Subkomisi Dialog, Widayat dan Dosen FTV Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, I Made Denni Chrisna serta dimoderatori oleh perwakilan dari LSF, Zaqia Ramallah, Ketua Subkomisi Penelitian dan Pengembangan.

Kuat Prihatin mengatakan, selain sebagai tujuan untuk hiburan, film juga berfungsi sebagai sarana pendidikan serta sarana pencerdasan kehidupan. “Masyarakat mesti pintar-pintarlan memilah dan memilih satu jenis tontonan film, sehingga terhindar dari dampak negatip,” ucap Kuat Prihatin.

Sekarang ini, perkembangan zaman semakin canggih. Anak-anak begitu mudahnya mendapatkan hiburan. Sebut saja, untuk menyaksikan film tak mesti harus pergi ke bioskup, tetapi semua itu bisa dilakukan di dalam kamar saja, melalui smartphone ataupun tablet dan memiliki layanan internet.

Masyarakat penting memiliki pengetahauan untuk memilah tontonan di tengah keberagaman tayangan itu. Maka sangat penting adanya Gerakan Nasional Budaya Sensor Mandiri. “Gerakan ini untuk melindungi warga dan menggiatkan sensor mandiri agar bisa menghadirkan nilai-nilai positif untuk edukasi generasi muda,” paparnya.

Kuat Prihatin mengatakan, film sebagai karya budaya hasil dari kreatifitas dan ekspresi seni tentu tidak boleh dibatasi, kebebasan berekspresi dan berkreativitas dijamin oleh undang-undang. “Tetapi, ketika sebuah film akan ditayangkan kepada masyarakat tentu tidak bisa bebas begitu saja, ada norma dan etika yang perlu diperhatikan,” tegasnya.

Ketua Subkomisi Dialog, Widayat mengatakan, film yang juga merupakan media digunakan untuk menyampaikan berbagai macam pesan. Sementara kemampuan tiap orang untuk mencerna dan memahami isi sebuah film berbeda-beda, tingkatan usia menjadi salah satu faktornya. “Inilah mengapa film perlu dinilai, diteliti dan diberikan penggolongan usia,” paparnya.

Berdasarkan undang-undang No. 33 Tahun 2009, lanjut Kuat Prihatin, ditetapkan 4 golongan usia film, SU, 13+, 17+, dan 21+. Oleh karena itu LSF mendorong terbangunnya budaya sensor mandiri di masyarakat dengan melakukan berbagai macam kegiatan. Kegiatan itu, antara lain sosialisasi budaya sensor mandiri yang dilakukan secara luar jaringan (luring) dan dalam jaringan (daring).

Termasuk membentuk desa sensor mandiri, seperti saat ini yang dilakukan di Desa Pupuan ini.  Desa Pupuan kebetulan merupakan binaan dari Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Bali, yang juga sudah melakukan kerjasama dengan LSF. “Tantangan kita saat ini, mengkomonikasikan kepada anak-anak. Kalau dilarang mereka semakin penasaran,” ujarnya.

Karena itu, Program Desa Sensor Mandiri dalam kegiatanya memberikan literasi kepada Masyarakat agar dapat memilah dan memilih tontonan sesuai dengan usia. Kegiatan ini dalam rangka memberikan pembekalan kepada masyarakat, khususnya masyarakat Desa Pupuan. “Gerakan Nasional Budaya Sensor Mandiri merupakan salah satu langkah nyata yang secara konsisten dilakukan oleh Lembaga Sensor Film untuk menguatkan fungsi literasi bagi masyarakat,” papar Widayat.

Hal ini tentu sangat dibutuhkan, mengingat perkembangan teknologi dan arus digitalisasi semakin merata, sehingga dampaknya dapat dirasakan langsung oleh berbagai lapisan masyarakat, termasuk masyarakat yang di desa. “Lembaga Sensor Film tak hanya menggaungkan slogan “Memilah dan Memilih Tontonan”, tetapi juga mengarahkan masyarakat untuk bisa cerdas dan bijak dalam menentukan konten yang akan dikonsumsi,” tegas Widayat.

Salah satu subjek penting dalam membangun Desa Sensor Mandiri, jelas Widayat, adalah aparatur desa dan para kepala dusun. Mereka memiliki peran sekaligus tanggungjawab strategis dalam mengajarkan pentingnya BSM kepada warga masyarakat. Agenda program lanjutan kali ini, yaitu Training of Trainers Sahabat Sensor Mandiri dengan tema “Budayakan Sensor Mandiri untuk Literasi Tontonan yang Lebih Baik”,” paparnya.

Selain itu, masyarakat dapat memperdalam pengetahuan penggunaan teknologi digital untuk literasi konten yang edukatif dan sesuai dengan usia penonton. “Kami harap, kegiatan ini dapat memperdalam pengetahuan masyarakat Desa Pupuan supaya sadar akan pentingnya budaya sensor mandiri,” harapnya.

Sedangkan narasumber Denni Chrisna mengingatkan, Budaya Sensor Mandiri itu mulai dari lingkungan para orang tua yang kemudian mengedukasi anak-anaknya. Memang itu agak sulit direalisasikan di Bali. Sebab, kebanyakan orang tua yang belum siap menjadi orang. “Makanya, mereka sering memberikan anak-anaknya hand pone, sehingga solusi kasi hand pone menjadi liar,” paparnya.

Disamping sibuk kerja untuk kehidupan, ibu-ibu di Bali juga untuk melakukan budaya. Lembaga Sensor Film ini menarik yang tak hanya memberikan aturan, tetapi juga edukasi yang terpenting. “Kita harus bisa memenuhi rasa ingin tahu anak-anak, sehingga menjadi positif. Tantangannya sekarang, bagaimana mengedukasi orang tuanya untuk bisa mengedukasi anak-anaknya,” ucapnya.

Cara ini bukan hanya sekali langsung jadi, tetapi dibutuhkan upaya yang berkali-kali. Utamanya mencari rasa penasaran anak-anak saat ini. Kalau menakut-nakuti, anak-anak akan semakin menggali dan penasaran. Maka, itu penting memberikan contoh. Orang tua yang semestinya memiliki waktu untuk mengedukasi. “Kalau kita bertanggung jawab tehadap anak-anak kita, maka kita yang menggadaikan masa depan kita,” pungkasnya.

Kepala Desa (Kades) Pupuan, I Wayan Sumatra dalam sambutannya mengatakan, kegiatan desa sensor mandiri dilakukan karena pentingnya sosialisasi terkait Budaya Mandiri yang dilaksanakan oleh Lembaga Sensor Film Republik Indonesia. “Kami harap, kegiatan ini dapat memperdalam pengetahuan masyarakat Desa Pupuan supaya sadar akan pentingnya budaya sensor mandiri,” harapnya. Sosialisasi ini diperlukan untuk menumbuhkan kesadaran didalam keluarga agar mengedukasi keluarga dan anak-anak dalam memilah dan memilih tontonan sesuai dengan klasifikasi usia yang telah ditentukan. “Kegiatan ini bertujuan untuk menjadikan Desa Pupuan sebagai Desa Percontohan untuk Desa Sensor Mandiri, disamping kedepannya program ini berkelanjutan,” papar Kades Sumatra senang. [T]

Suitcase (2023) dan Suku Kurdi yang Masih Terdiskriminasi
Tertawa Bersama Phone Call Man Woman
Europe by Bidon (2022): Nasib Baik Tak Ada yang Tahu
Utopia di Padang Beton dalam Fantasy Is a Concrete Jungle
In the Shadow of the Cypress (2023) dan Post-Traumatic Stress Disorder
Black Rain in My Eyes (2023): “Kebohongan” Seorang Penyair kepada Putrinya yang Buta
Tags: Desa PupuanfilmGianyarLembaga Sensor Film
Previous Post

Memutar Nostalgia di Toko Kaset Kharisma Music, Kawasan Pasar Kreneng Denpasar

Next Post

Untuk Mamah dan Nenek | Cerpen Alfiansyah Bayu Wardhana

Nyoman Budarsana

Nyoman Budarsana

Editor/wartawan tatkala.co

Next Post
Untuk Mamah dan Nenek | Cerpen Alfiansyah Bayu Wardhana

Untuk Mamah dan Nenek | Cerpen Alfiansyah Bayu Wardhana

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

by Bayu Wira Handyan
May 28, 2025
0
Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

DI kota-kota besar, suara-suara yang keras justru sering kali menutupi yang penting. Mesin-mesin bekerja, kendaraan berseliweran, klakson bersahutan, layar-layar menyala...

Read more

Karya-karya ‘Eka Warna’ Dollar Astawa

by Hartanto
May 28, 2025
0
Karya-karya ‘Eka Warna’ Dollar Astawa

SALAH satu penggayaan dalam seni rupa yang menarik bagi saya adalah gaya Abstraksionisme. Gaya ini bukan sekadar penolakan terhadap gambaran...

Read more

Waktu Terbaik Mengasuh dan Mengasah Kemampuan Anak: Catatan dari Kakawin Nītiśāstra

by Putu Eka Guna Yasa
May 28, 2025
0
Pawisik Durga, Galungan, dan Cinta Kasih

DI mata orang tua, seorang anak tetaplah anak kecil yang akan disayanginya sepanjang usia. Dalam kondisi apa pun, orang tua...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud
Pameran

Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud

SERATUS tahun yang lalu, pelukis Jerman kelahiran Moskow, Walter Spies, mengunjungi Bali untuk pertama kalinya. Tak lama kemudian, Bali menjadi...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Pameran “Jaruh” I Komang Martha Sedana di TAT Art Space
Pameran

Pameran “Jaruh” I Komang Martha Sedana di TAT Art Space

ANAK-ANAK muda, utamanya pecinta seni yang masih berstatus mahasiswa seni sudah tak sabar menunggu pembukaan pameran bertajuk “Secret Energy Xchange”...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co