2 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Beberapa Menit Bersama Ketut Ariyani: Membicarakan Hak Pemilih Disabilitas di Bali

JaswantobyJaswanto
July 15, 2024
inKhas
Beberapa Menit Bersama Ketut Ariyani: Membicarakan Hak Pemilih Disabilitas di Bali

Ketut Ariyani | Foto: Jaswanto

SEBAGAI anggota Bawaslu Provinsi Bali, bulan-bulan ini perempuan 54 tahun itu cukup sibuk. Apalagi ia dipercaya sebagai Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Hubungan Masyarakat. Tapi umur tak menjadi penghalang baginya untuk terjun langsung ke lapangan dalam menjalankan tugasnya.

Seminggu yang lalu, bersama jajaran Bawaslu Kabupaten Bangli, ia melakukan patroli pengawasan hak pilih. Patroli tersebut terfokus pada masyarakat di Desa Kintamani, Kabupaten Bangli, khususnya mendatangi pemilih (kelompok) rentan yang berpotensi terabaikan hak pilihnya dalam Pilkada serentak mendatang.

Kelompok rentan tersebut meliputi pemilih disabilitas, masyarakat adat, masyarakat yang tidak berdomisili sesuai dengan KTP, serta masyarakat yang telah meninggal dunia namun masih masuk dalam daftar pemilih. Ia berkeliling di seluruh kabupaten-kota di Bali. Ialah Ketut Ariyani, perempuan tangguh yang juga sekaligus mantan Ketua Bawaslu Provinsi Bali periode 2018-2023.

 “Ternyata masih banyak sekali penyandang disabilitas yang belum mendapat akses atau terfasilitasi dengan baik pada saat pelaksanaan Pilkada maupun Pemilu,” ujar Bu Tut, sebagaimana ia akrab dipanggil, Minggu (14/7/2024) siang di Rumah Belajar Komunitas Mahima, Singaraja.

Ketut Ariyani dan jajaran Bawaslu Kabupaten Buleleng saat berkunjung ke Rumah Belajar Komunitas Mahima | Foto: Jaswanto

Pemahamannya tentang fokus yang wajib mendapat perhatian dari penyelenggara Pemilu atau Pilkada sangat luar biasa. Ketut Ariyani menegaskan bahwa hak politik para penyandang disabilitas dijamin oleh negara melalui UU Nomor 8 Tahun 2016 tentang penyandang disabilitas.

Bertolak dari undang-undang tersebut, hak penyandang disabilitas dalam Pemilu meliputi memilih dan dipilih dalam jabatan publik, menyalurkan aspirasi politik baik tertulis maupun lisan, memilih partai politik dan/atau individu yang menjadi peserta dalam Pemilu, membentuk, menjadi anggota, dan/atau pengurus organisasi masyarakat dan/atau partai politik.

Tak sampai di situ, penyandang disabilitas juga dijamin haknya dalam berperan serta secara aktif dalam sistem Pemilu pada semua tahap dan/atau bagian penyelenggaraannya, memperoleh aksesibilitas pada sarana dan prasarana penyelenggaraan Pemilu, gubernur, bupati/walikota, dan pemilihan kepala desa atau nama lain dan memperoleh pendidikan politik.

Selain itu, terkait hak politik, penyandang disabilitas juga berhak pula untuk membentuk dan bergabung dalam organisasi penyandang disabilitas dan untuk mewakili penyandang disabilitas pada tingkat lokal, nasional, dan internasional. “Suara mereka itu sama dengan suara kita,” tutur Ariyani, tegas.

Ariyani menjelaskan bahwa patroli yang ia lakukan sesuai dengan surat instruksi Bawaslu RI Nomor 6235.1 Tahun 2024 tentang Patroli Pengawasan Kawal Hak Pilih dan Surat Edaran Bawaslu RI Nomor 89 Tahun 2024 tentang Pencegahan Pelanggaran dan Pengawasan Penyusunan Daftar Pemilih. Kegiatan patroli ini akan berlangsung hingga 27 November 2024 mendatang.

Pemilih Disabilitas di Bali

Pada Pemilu 2024 kemarin, Bawaslu Provinsi Bali mencatat sebanyak 15.979 pemilih penyandang disabilitas yang sudah terdaftar di Daftar Pemilih Sementara (DPS) yang tersebar di seluruh Provinsi Bali. Pemilih disabilitas fisik sebanyak 7.568 yang tersebar di 4.470 TPS; disabilitas intelektual sejumlah 649 pemilih yang tersebar di 606 TPS.

Sedangkan, disabilitas mental sejumlah 3.909 pemilih tersebar di 2.889 TPS; disabilitas sensorik wicara sejumlah 797 pemilih tersebar di 675 TPS; disabilitas sensorik rungu sejumlah 896 pemilih tersebar di 737 TPS; disabilitas sensorik netra sejumlah 1.508 tersebar di 1.323 TPS; dan disabilitas rungu wicara sejumlah 659 Tersebar di 534 TPS.

Namun, dari hasil pemadanan data yang diberikan oleh dinas sosial masing-masing kabupupaten/kota, jajaran Bawaslu se-Bali menemukan sebanyak 2.524 pemilih disabilitas yang berpotensi belum terdaftar dalam data pemilih pada Pemilu 2024.

Ketut Ariyani dan jajaran Bawaslu Kabupaten Buleleng saat berkunjung ke Rumah Belajar Komunitas Mahima | Foto: Jaswanto

“Di Bangli, misalnya, kami menemukan satu keluarga yang di dalamnya terdapat disabilitas, dan dia belum terdaftar. Padahal, saat kami temui, dia juga ingin ikut memilih,” ujar Ariyani menggebu-gebu.

Sementara itu, berdasarkan data dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali, pada Pemilu 2024 tercatat 4.955 pemilih penyandang disabilitas mental di seluruh Bali. Di Kota Denpasar sendiri terdapat 358 pemilih ODGJ; sedangkan di Kabupaten Jembrana 457 orang.

Kabupaten Tabanan terdapat 702 orang; Kabupaten Badung 653 orang; Kabupaten Gianyar 760 orang; Kabupaten Klungkung 319 orang; Kabupaten Bangli 372 orang; Kabupaten Karangasem 631 orang, dan Kabupaten Buleleng sebanyak 703 orang.

Bagi penyandang disabilitas mental atau orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), hanya beberapa orang yang memenuhi kriteria berikut yang dapat terlibat atau berpartisipasi dalam Pemilu atau Pilkada, yakni ODGJ tidak permanen, atau bisa sembuh dengan pengobatan dan perawatan. ODGJ yang permanen atau tidak bisa sembuh tidak diperbolehkan ikut Pemilu karena dianggap tidak memiliki kemampuan untuk memilih secara rasional; dan ODGJ yang memiliki kartu tanda penduduk (KTP) dan terdaftar dalam daftar pemilih tetap (DPT).

Menurt Ketut Ariyani, hak pilih bagi penyandang disabilitas mental sejalan dengan UUD 1945, UU HAM, dan UU Pemilu, yang menjamin hak setiap warga negara untuk dipilih dan memilih. Hak pilih ini juga sesuai dengan UU Kesehatan yang mengatur bahwa penderita gangguan jiwa berhak mendapatkan perlindungan hukum dan kepastian hukum.

Kendala-Kendala

Namun, untuk mewujudkan kesetaraan hak bagi penyandang disabilitas dalam Pemilu atau Pilkada, tentu bukan pekerjaan yang mudah. Banyak hal yang harus dilakukan dan dibenahi. Tak hanya akses fasilitas-infrastruktur yang ramah disabilitas, tapi juga menyangkut informasi, atau metode sosialisasi keterlibatan.

“Di lapangan, pada saat proses pencoblosan, banyak kasus yang memprihatinkan. Misalnya, mereka yang tuna wicara—yang otomatis juga tidak bisa mendengar, saat mereka menggunakan hak pilihnya di TPS, sudah dipanggil beberapa kali, tapi tidak kunjung muncul. Padahal mereka sudah datang ke TPS,” terang Ariyani memberi gambaran bahwa petugas Pemilu kadang alpa terhadap soal-soal demikian.

Perempuan lulusan S2 ilmu hukum Universitas Ngurah Rai Denpasar itu juga mengatakan bahwa masih banyak TPS di Bali yang tidak ramah terhadap penyandang disabilitas. Misalnya bangunan berundak yang, tentu saja, sangat menyulitkan akses pemilih disabilitas.

Selain itu, pada saat terjun ke lapangan dalam rangka melakukan patroli pengawasan hak pilih di desa-desa, Ketut Ariyani membeberkan bahwa kadang kala pekerjaan itu ternyata lebih sulit dari yang ia bayangkan. Bersama jajarannya, tak sedikit tempat tinggal pemilih disabilitas yang gampang diakses. Tak jarang ia terpaksa harus berjalan kaki, menembus semak-belukar hanya untuk memastikan penyandang disabilitas tersebut mendapatkan haknya.

Ketut Ariyani dan jajaran Bawaslu Kabupaten Buleleng foto bersama tuan rumah Komunitas Mahima | Foto: Jaswanto

“Tak jarang pula saya kesulitan berkomunikasi dengan mereka. Saya menggunakan bahasa isyarat, pakai kode-kode, bahasa hati, dengan harapan mereka bisa mengerti apa yang saya sampaikan,” ujar Ariyani. Sedangkan tak sedikit penyandang disabilitas yang benar-benar tidak mau didatangi. Kata Ariyani banyak penyandang disabilitas yang marah-marah dan mengusir petugas Pemilu. “Dipikirnya mungkin kami mau menyuntik dia atau apalah,” lanjutnya sembari tersenyum.

Di suatu desa di Kabupaten Jembrana, Ariyani lupa nama desanya, pada saat mendatangi rumah penyandang disabilitas mental, ia nyaris terjatuh karena dikagetkan secara tiba-tiba oleh ODGJ tersebut. Ia dan timnya juga dikejar-kejar, mereka semua lari tunggang-langgang. “Saya langsung melompat keluar,” katanya sambil menertawakan diri sendiri.

Meski demikian, untuk Pilkada mendatang, Ariyani mengaku akan terus berusaha dalam memastikan pemilih disabilitas dapat berpartisipasi langsung dan mendapatkan haknya sebagai warga negara.  “Selama periode ini, Bawaslu Bali akan terus berupaya melindungi hak pilih warga negara. Mengingat, data pemilih sangat dinamis,” beber perempuan asal Buleleng tersebut. Ia juga mengatakan sudah berkoordinasi dengan dinas sosial di seluruh kabupaten-kota di Bali.

Selain kaum disabilitas, sebagai seorang perempuan, Ketut Ariyani juga menaruh perhatian khusus kepada kaumnya. Ia mendorong perempuan—normal maupun penyandang disabilitas—untuk terlibat langsung dalam proses pemilihan, entah menjadi panitia penyelenggara atau cukup menggunakan hak pilihnya. Lebih-lebih ada perempuan yang mencalonkan diri untuk dipilih. Dan perempuan yang terpilih, kata Ariyani, harus mampu dan berani menyuarakan hak-hak perempuan sebagai warga negara.

“Perempuan juga harus mampu dan berani mengkritisi penyelenggaraan Pemilu atau Pilkada. Misalnya, TPS sudah ramah perempuan apa belum, sudah ramah terhadap ibu hamil apa belum, sudah aman dari hal-hal yang tidak diinginkan apa belum. Sehingga, Pemilu atau Pilkada dapat berjalan lancar sesuai dengan harapan kita bersama,” kata Ariyani tegas, sesaat sebelum berpamitan dengan tuan rumah Komunitas Mahima.[T]

Reporter: Jaswanto
Penulis: Jaswanto
Editor: Adnyana Ole

Juni Widiantari, Gadis Pengawas Pemilu di Tigawasa: Kadang Susuri Jalan Rusak di Tengah Gelap Malam
Bawaslu, Pers, dan Perannya dalam Pemilu 2024
Sanggupkah Media Meliput Pemilu 2024 Secara Proporsional? | Catatan Workshop Peliputan Pemilu Tahun 2024 Dewan Pers [1]
Independensi Pers dalam Pusaran Oligarki Media dan Politik Praktis | Catatan Workshop Peliputan Pemilu Tahun 2024 Dewan Pers [2]
Menjamin Hak Pilih Disabilitas Intelektual pada Pemilu 2024
Tags: Bawaslu Provinsi BaliKetut AriyaniPemilih disabilitasPilkadaPilkada 2024
Previous Post

Mencari Pasangan Untuk De Gadjah

Next Post

Kongkow Sejarah: Bicara Reposisi Perempuan Asia Tenggara Melalui Buku “Kuasa Rahim”

Jaswanto

Jaswanto

Editor/Wartawan tatkala.co

Next Post
Kongkow Sejarah: Bicara Reposisi Perempuan Asia Tenggara Melalui Buku “Kuasa Rahim”

Kongkow Sejarah: Bicara Reposisi Perempuan Asia Tenggara Melalui Buku "Kuasa Rahim"

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

by dr. Putu Sukedana, S.Ked.
June 1, 2025
0
Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

LELAH dan keringat di badan terasa hilang setelah mendengar suaranya memanggilku sepulang kerja. Itu suara anakku yang pertama dan kedua....

Read more

Google Launching Veo: Antropologi Trust Issue Manusia dalam Postmodernitas dan Sunyi dalam Jaringan

by Dr. Geofakta Razali
June 1, 2025
0
Tat Twam Asi: Pelajaran Empati untuk Memahami Fenomenologi Depresi Manusia

“Mungkin, yang paling menyakitkan dari kemajuan bukanlah kecepatan dunia yang berubah—tapi kesadaran bahwa kita mulai kehilangan kemampuan untuk saling percaya...

Read more

Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

by Made Chandra
June 1, 2025
0
Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

PERNAHKAH kita berpikir apa yang membuat sebuah foto begitu bermakna, jika hari ini kita bisa mereproduksi sebuah foto berulang kali...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu
Panggung

Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu

HUJAN itu mulai reda. Meski ada gerimis kecil, acara tetap dimulai. Anak-anak muda lalu memainkan Gamelan Semar Pagulingan menyajikan Gending...

by Nyoman Budarsana
June 1, 2025
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co