10 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Nenek Kaiyah, Kini 73 Tahun, Kerja Naik Pohon Sejak Usia 15 Tahun

Sonhaji AbdullahbySonhaji Abdullah
June 14, 2024
inPersona
Nenek Kaiyah, Kini 73 Tahun, Kerja Naik Pohon Sejak Usia 15 Tahun

Nenek Kaiyah

KEPALANYA ditutup kain hitam dengan pakaian longgar yang menutup badan dan kaki, Nenek Kaiyah merayap naik pohon cengkeh. Tanpa alat bantu. Telapak kakinya seperti spiderwoman, melekat pada batang pohon, selangkah naik, selangkah naik.

Nama lengkapnya Rukaiyah. Orang biasa memanggil dengan nama Ibu Kaiyah atau Nenek Kaiyah. Ia perempuan Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Bali, yang sehari-hari memang bekerja sebagai pemanjat pohon.

Sekitaran bulan Juni 2024 ini, cengkeh di desanya memasuki musim panen. Pucuk-pucuk cengkeh penuh bunga, dan Nenek Kiayah pun bekerja memanjat pohon cengkeh untuk kemudian memetik bunganya di pucuk pohon.

Usianya kini 73 tahun. Namun ia masih tampak begitu kuat memanjat pohon cengkeh yang tinggi, dengan kekuatan yang tak kalah dengan pemanjat-pemanjat yang masih muda.

Nenek Kaiyah naik pohon cengek di Desa Pegayaman, Sukasada, Buleleng | Foto: balisharing.com

Hari itu, Selasa, 11 Juni 2024. Nenek Kaiyah memetik cengkeh di sebuah kebun di belakang Pondok Pesantren Al Amin Desa Pegayaman.

Tampak jelas garis keriput di wajahnya. Rambutnya sudah memutih, Namun

penglihatannya masih sempurna. Pendengarannya juga masih sangat baik. Bicaranya masih jelas. Tentu saja otot dan tulangnya masih kuat, sehingga di sebuah pohon cengkeh di kebun itu, tubuhnya masih tampak gesit, terselip di antara dahan cengkeh, sembari tangannya berpegangan pada cabang yang lebih besar.

Nenek Kaiyah memang dikenal sebagai perempuan spesialis pemanjat pohon. Ia sudah memanjat pohon sejak usianya 15 tahun, dan hingga kini pekerjaan itu masih dilakoninya.

Ia pernah memanjat pohon apa saja. Pohon mangga, wani, bahkan pohon durian yang tinggi menjulang. Pada usia 73 tahun saja, ia begitu gesit dan cekatan memanjat pohon cengkeh. Bisa dibayangkan bagaimana ketika mudanya.

Apa rahasianya sehingga Nenek Kaiyah bisa naik pohon dengan begitu gesit? “Tidak ada. Ya baca bismillah dan sholawat saja,” katanya.

Selasa siang itu, Nenek Kaiyah mulai memanjat pohon cengkeh pukul 07.00 Wita. Ia membawa satu kampil, dengan tali pengikatnya, dan kawat pengait. 

Di atas pohon, di ketinggian sekitar 4-5 meter, tangan Nenek Kaiyah dengan lincah memetik bunga-bunga cengkeh. Bunga cengkeh yang kecil-kecil itu dipetiknya dengan cepat, dan itu membuktikan bahwa penglihatannya masih sangat baik.

Perempuan yang punya dua anak itu berdiri atas pohon hingga berjam-jam. Sesekali ia pindah ke dahan lain, lali ke dahan yang lain lagi. Tampak sekali staminanya sangat terjaga dengan baik. Jika tidak baik, barangkali di atas pohon ia bisa oleng karena kelelahan.

Naik pohon cengkeh, dengan ranting dan cabang yang cukup banyak, tentu adalah hal yang mudah bagi Nenek Kaiyah. Karena naik pohon dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi sudah kerap ia lakukan.

Ketika masih muda, ia biasa memanjat pohon wani, mangga, kelapa, dan durian. Ketika ikut transmigrasi ke Kendari, Sulawesi, Nenek Kaiyah bahkan biasa memanjat pohon pinang.

Nenek Kaiyah | Foto: balisharing.com

Bagaimana awalnya Nenek Kaiyah bekerja sebagai pemanjat pohon?

Ketika usianya 9 tahun, Kaiyah muda yatim piatu, karena bapak dan ibunya meninggal dunia. Untuk itulah ia harus bekerja menyambung hidup. Ia harus mencari nafkah sendiri.

Kaiyah muda pun kemudian bekerja sebagai pemanjat pohon. Ia memanjat pohon mangga, wani, durian, dan lain-lainnya untuk memetik buahnya. Ketika banyak warga Pegayaman menanam cengkeh, ia pun juga bekerja memetik bunga cengkeh.

Nenek Kaiyah mengaku dua kali pernah jatuh dari pohon. Tentu hal itu membuatnya sakit, namun kemudian ia sehat kembali.

“Alhamdulillah saya masih disayang Allah, sehingga sehat kembali,” kata Nenek Kaiyah.

Yang cukup lucu, Nenek Kaiyah pernah naik pohon durian yang di atas terdapat sarang tawon. Tentu saja ia panik. Tapi ia bersyukur tidak terjadi apa-apa.

Dan hingga kini ia terus naik pohon. Tak ada ramuan khusus agar ia bisa tetap kuat.

“Ya hidup tenang. Makan seperti biasa, nasi dan sayur-sayuran. Yang penting, terus bergerak, dan memanjat pohon,” ujarnya. [T]

Reporter: Sonhaji Abdullah
Penulis: Sonhaji Abdullah
Editor: Adnyana Ole

Edi Juliana, Pemuda Pelopor Wakil Bali, Pemuda Tamblingan yang Tak Bosan Urus Pertanian
Dua Jam Bersama Luh Menek
Wayan Sukerena, Sang Pewaris Kesenian Renganis
Tags: cengkehDesa Pegayamanpemanjat pohonPerempuan
Previous Post

Oase di Tengah Hiruk Pikuk Kota Surabaya

Next Post

Puisi-puisi Mettarini | Seperti Mimpimu Memeluk Langit

Sonhaji Abdullah

Sonhaji Abdullah

Kontributor tatkala.co

Next Post
Puisi-puisi Mettarini | Seperti Mimpimu Memeluk Langit

Puisi-puisi Mettarini | Seperti Mimpimu Memeluk Langit

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more

Deepfake Porno, Pemerkosaan Simbolik, dan Kejatuhan Etika Digital Kita

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 9, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

BEBERAPA hari ini, jagat digital Indonesia kembali gaduh. Bukan karena debat capres, bukan pula karena teori bumi datar kambuhan. Tapi...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co