17 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Pameran “Telu”: Melihat Ragam Ekspresi Budaya di Jalur Rempah Pulau Bali

JaswantobyJaswanto
May 22, 2024
inPameran
Pameran “Telu”: Melihat Ragam Ekspresi Budaya di Jalur Rempah Pulau Bali

Rempah-rempah di pameran "Telu" | Foto: Jaswanto

SEJAK pagi menjelang siang, orang-orang mengantre, mengisi administrasi, di dalam sebuah bangunan dengan empat tiang teras yang menjulang itu. Orang-orang itu datang ke sana—dan mengantre—untuk menghadiri pembukaan pameran yang digelar Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Direktorat Jendral Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.

Sekira setengah jam sejak tamu undangan memenuhi kursi acara, pembukaan pameran baru dimulai. Dua pemandu acara memberi salam dan penghormatan-penghormatan. Lalu mempersilakan orang paling “penting” dalam acara tersebut untuk maju ke dapan dan memberi sambutan sekaligus membuka pameran secara resmi.

“Pameran ini adalah tangkapan ekspresi budaya dari jalur rempah,” ujar Hilmar Farid, Direktur Jendral Kebudayaan Mendikbudristek, orang “penting” yang dimaksud, saat membuka Pameran Telu: Spice Market-Balinese Culture Art-Subak Cultural Landscape secara resmi, Selasa (21/5/2024) siang.

Replika lanskap subak di pameran “Telu” | Foto: Jaswanto

Pameran tersebut dibuka dan berlangsung di Museum Pasifika, Complex Bali Tourism Development Corporation (BTDC), Kuta Selatan, Badung, dari tanggal 21-25 Mei 2024. “Telu”, yang bermakna “tiga” dalam bahasa Jawa-Bali, tidak hanya mencerminkan filosofi Tri Hita Karana yang mendalam, melainkan juga menghidupkan kembali kearifan kuno melalui serangkaian pengalaman yang memikat.

“Telu” merupakan pameran hidup yang menyajikan pemutaran film dokumenter, lokakarya mini, presentasi kuliner, pameran produk kerajinan, dan teknik pemetaan video untuk menyampaikan secara visual konsep filosofis subak dan jalur rempah yang mendalam.

Menurut Hilmar, subak dan spice route (jalur rempah) telah menunjukkan prinsip-prinsip kesejahteraan bersama dengan menunjukkan bagaimana praktik pengelolaan air berkelanjutan bisa memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat, mendorong stabilitas ekonomi, kohesi sosial, dan pengayaan budaya.

Dalam kehidupan masyarakat Bali, dua kearifan lokal tersebut—subak dan rempah—telah menjadi ciri khas yang tak tergantikan. Manajemen air melalui subak dan penggunaan rempah-rempah dalam kehidupan sehari-hari, menjadikan Bali semakin otentik.

Sejak dulu hingga kini, keduanya tetap lestari, menjadi tulang punggung budaya Bali yang kaya. Mengambil langkah pertama menuju penjelajahan yang mendalam terhadap kekayaan budaya Bali, “Telu” hadir sebagai titik temu harmoni dan warisan masa lampau.

Bubur moreng di pameran “Telu” | Foto: Jaswanto

Sebagaimana telah diketahui banyak orang, subak adalah kearifan lokal masyarakat Bali dalam mengelola air irigasi yang telah bertahan selama lebih dari seabad lampau hingga diakui sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO pada tahun 2012. Namun, perlu diketahui, subak bukan semata mengelola air irigasi persawahan saja, tapi juga merupakan fondasi budaya, spiritual, dan keberlanjutan lingkungan hidup di Bali.

“Selaras dengan filosofi hidup Tri Hita Karana, subak dilestarikan masyarakat Bali sebagai perwujudan nilai dan laku menjaga keseimbangan hubungan antara manusia dengan manusia, manusia dengan alam, dan manusia dengan Tuhan,” ujar Hilmar.

Kehidupan yang harmonis antara tiga dimensi tersebut tercermin dalam subak—sebagai salah satu gambaran bagaimana umat manusia ingin secara bersama mewujudkan kesuburan, kemakmuran, dan kebahagiaan yang berlangsung terus menerus hingga bertahan dalam peradaban.

Di balik kemegahan subak, sistem irigasi tradisional Bali itu, terletak harmoni alam dan masyarakat. “Telu” membawa Anda untuk menemukan kearifan mendalam dalam praktik kuno ini, yang menjadi warisan abadi untuk pertanian berkelanjutan.

Seorang ibu sedang memintal benang di pameran “Telu” | Foto: Jaswanto

Tak hanya memamerkan sistem subak dalam bentuk audio-visual, “Telu” juga memperlihatkan ragam ekspresi budaya dalam jalur rempah (spice route) Bali, yang meliputi kerajinan, tarian, kuliner, dan obat-obatan.

Secara imajinatif, jalur rempah adalah suatu lintasan peradaban dalam bermacam bentuk, berupa garis lurus, lingkaran, silang, bahkan berbentuk jejaring. Jalur perdagangan antarbenua itu dikenal dengan “jalur rempah”—merujuk kepada salah satu komoditas utama perdagangan pada zaman kejayaannya, yaitu rempah.

Bersama dengan komoditas bernilai lainnya, rempah menyusuri pelabuhan demi pelabuhan dari Asia hingga Eropa. Dalam konteks perkembangannya di Bali, rempah tumbuh dari bagian utara Bali yang merupakan salah satu titik berlabuh dan bertolaknya rempah Nusantara. Para pelawat manca negara, terutama India dan Cina, telah tiba di Bali sejak awal abad Masehi.

Hingga saat ini, masyarakat Bali, secara kreatif, masih melestarikan rempah dan memanfaatkannya untuk kepentingan ketahanan alam, elemen ritual, ramuan pengobatan dan perawatan, serta mengembangkan gastronomi. Hal ini membuktikan bahwa jalur rempah adalah jalur budaya dan jalur perdagangan sekaligus—yang selama berabad-abad—dapat kita teroka jejak legasinya dalam masyarakat dunia, termasuk Indonesia.

“Telu”, dengan segala keterbatasannya, berusaha menampilkan ragam budaya di jalur rempah Bali, seperti sistem subak; proses pembuatan kain dari mulai ngelos, pempenan, sampai tenun; memperlihatkan ragam kuliner dari sate lilit, lawar, arak kunyit, bubur moreng, sampai bumbu-bumbuan seperti basa rajang dan basa genep; juga memamerkan rempah-rempah untuk merawat kecantikan seperti lulur beras dan sebagainya.

Basa rajang dan basa genep di pameran “Telu” | Foto: Jaswanto

Menelusuri pengetahuan tentang sistem subak dan pasar rempah pada jalur rempah-rempah kuno, “Telu” mengajak kita untuk menyingkap penghormatan atas air dan kenikmatan aromatik yang khas. Di sana kita akan menemukan pengetahuan hubungan antara manusia, alam, dan Tuhan; kekayaan cita-rasa, wewangian, dan kuliner eksotis Bali.

Melalui seni yang dinamis, bergerak, hidup, “Telu” mengungkap jiwa Bali. Di Museum Pasifika, keindahan Bali dapat dilihat dalam setiap sapuan kuas dan gerakan tarian, kelezatan dan keharuman rempah yang memperlihatkan kekayaan warisan dan kreativitas tak terbatas. Ini merupakan perjalanan yang tak terlupakan menuju jantung budaya Bali.

Selain pameran, Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan juga menggelar diskusi tentang “Sistem Subak dan Jalur Rempah” selama perhelatan World Water forum (WWF) ke-10 di Bali. Diskusi berlangsung di BICC pada tanggal 21 Mei 2024.

Diskusi yang menghadirkan Wakil Direktur Jenderal UNESCO, Xing Qu, dan Pengelola Pura Ulun Danau Batur sakligus dosen di Universitas Udayana, I Ketut Eriadi Ariana, sebagai narasumber dan pemantik itu, sebagaimana pameran “Telu”, bermaksud memperlihatkan kearifan lokal Indonesia terkait manajemen sumber air tradisional sebagai ejawantah filosofi Tri Hita Karana.

Hilmar Farid mencicipi sate lilit di pameran “Telu” | Foto: Jaswanto

Diskusi tentang subak dan jalur rempah pada perhelatan WWF ke-10 ini berkaitan dengan tema yang diangkat, yakni “Air untuk Kesejahteraan Bersama”. Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid, menyatakan bahwa pameran dan diskusi ini sengaja dihadirkan agar berbagai pemangku kebijakan dan kepentingan di bidang manajemen air, baik nasional maupun internasional, melihat kearifan lokal memiliki peran penting dalam hal tersebut.

Lebih lanjut, Hilmar menjelaskan bahwa sistem subak sangat lekat dengan manajemen sumber air untuk kesejahteraan bersama, dan jalur rempah mengikat dan menghubungkan antarsuku bangsa dengan komoditas rempah melalui jalur air, yakni laut dan samudera.

Kedua Warisan Budaya tersebut mengejawantahkan filosofi Tri Hita Karana—sumber kesejahteraan dan kebahagiaan dengan menjaga keharmonisan antarketiga unsur: parahyangan (Tuhan), pawongan (manusia), dan palemahan (lingkungan).

“Kami ingin memperlihatkan kepada dunia, bahwa Indonesia dapat menjadi rujukan bagaimana pengelolaan air secara berkelanjutan sudah dilakukan sejak abad ke-9. Sistem subak adalah contoh konkret, itu kenapa disebut Warisan Dunia,” kata Hilmar.

Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat membangun kesadaran para pemangku kebijakan dan kepentingan tentang pentingnya pengarusutamaan kebudayaan dalam pembangunan, khususnya dalam manajemen air di dunia.[T]

Reporter/Penulis: Jaswanto
Editor: Adnyana Ole

Ziarah ke “Marya dan Kebyar” di Pameran Arsip 1928
Pameran “Culmination” dan Harmonisasi Para Seniman
“Upload ke Dunia Nyata”, Pameran Mahasiswa Seni Rupa Undiksha “Angkatan Pandemi Covid-19”
Tags: jalur rempahMendikbudristekPameranrempah-rempahsubakWorld Water Forum
Previous Post

Honor Tulisan dan Kreativitas Penulis

Next Post

Alor Marine Protected Area Center of Excellence, Bentuk Generasi Unggul dalam Konservasi Laut

Jaswanto

Jaswanto

Editor/Wartawan tatkala.co

Next Post
Alor Marine Protected Area Center of Excellence, Bentuk Generasi Unggul dalam Konservasi Laut

Alor Marine Protected Area Center of Excellence, Bentuk Generasi Unggul dalam Konservasi Laut

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Galungan di Desa Tembok: Ketika Taksi Parkir di Rumah-rumah Warga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Mencari Bali Menemukan Diri — Ulasan Buku “Dari Sudut Bali” Karya Abdul Karim Abraham

by Gading Ganesha
May 17, 2025
0
Mencari Bali Menemukan Diri — Ulasan Buku “Dari Sudut Bali” Karya Abdul Karim Abraham

PULAU Bali milik siapa? Apa syarat disebut orang Bali? Semakin saya pikirkan, semakin ragu. Di tengah era yang begitu terbuka,...

Read more

‘Narasi Naïve Visual’ Ni Komang Atmi Kristia Dewi

by Hartanto
May 16, 2025
0
‘Narasi Naïve Visual’ Ni Komang Atmi Kristia Dewi

KARYA instalasi Ni Komang Atmi Kristia Dewi yang bertajuk ; ‘Neomesolitikum’.  menggunakan beberapa bahan, seperti  gerabah, cermin, batu pantai, dan...

Read more

Suatu Kajian Sumber-Sumber PAD Menurut UU No. 1 Tahun 2022

by Suradi Al Karim
May 16, 2025
0
Ramadhan Sepanjang Masa

TULISAN ini akan menarasikan tentang pentingnya Pendapatan Asli Daerah (PAD), khususnya di Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah. Karena  PAD adalah...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Literasi Film untuk Keluarga: Anak-anak Menonton Sekaligus Belajar
Panggung

Literasi Film untuk Keluarga: Anak-anak Menonton Sekaligus Belajar

AMFLITEATER Mall Living World, Denpasar, ramai dipenuhi pengunjung. Sabtu, 10 Mei 2025 pukul 17.40, Tempat duduk amfliteater yang bertingkat itu...

by Hizkia Adi Wicaksnono
May 16, 2025
Sariasih dan Manisnya Jaja Sengait Gula Pedawa 
Kuliner

Sariasih dan Manisnya Jaja Sengait Gula Pedawa

ADA beberapa buah tangan yang bisa kalian bawa pulang untuk dijadikan oleh-oleh saat berkunjung ke Singaraja Bali. Salah satunya adalah...

by I Gede Teddy Setiadi
May 16, 2025
45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati
Kuliner

45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati

SIANG itu, langit Seririt menumpahkan rintik hujan tanpa henti. Tiba-tiba, ibu saya melontarkan keinginan yang tak terbantahkan. ”Mang, rasanya enak...

by Komang Puja Savitri
May 14, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co