20 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Hindia, Menyihir Lautan Manusia Lewat “Cincin” dan “Secukupnya” | Catatan PICA Festival Tahun 2023

Pande Putu Jana WijnyanabyPande Putu Jana Wijnyana
May 22, 2024
inUlas Musik
Hindia, Menyihir Lautan Manusia Lewat “Cincin” dan “Secukupnya” | Catatan PICA Festival Tahun 2023

Baskara sedang tampil dalam suatu acara dengan background belakang “Hindia”. | Foto: Google Image

RIUH lautan manusia berbondong-bondong memadati Lapangan Bajra Sandhi, Renon, Bali. Sayup gemuruh mulai terdengar, tak sabar akan bersua dengan idola yang tentu sebentar lagi muncul di hadapan mereka.

Entahlah, tidak ada yang tahu pasti saat awan-awan itu berkumpul bak menutup laju angin. Sebentar saja saya berdiri sudah mulai kepanasan tidak karuan. Untungnya, kekasih saya membawa kipas angin mini ke mana pun ia pergi.

Saya yang berada di tengah-tengah kerumunan itu, sedikit pun tidak bisa berkutik. Rintik-rintik hujan perlahan mulai turun, seakan turut ikut menantikan penampilan Hindia, sebuah karya solo yang dipersembahkan oleh Daniel Putra Baskara atau yang lebih akrab disapa Baskara itu.

Hindia di backstage | Foto: Google image

Bagaimana tidak, ketika band for Revenge perform, keadaaan tempat masih sangat renggang. Saya masih bisa menembus kerumunan penonton untuk membeli cemilan ringan. Namun, lima menit setelah host naik ke atas panggung, sontak kerumunan manusia memaksa penonton yang telah memadati bagian tengah agar masuk dan berpindah posisi menjadi paling depan. Kami dibatasi penyekat besi di bagian tengah, sehingga terbagi menjadi dua sisi.

“Ini kenapa lama keluarnya, sih?”; “Hostnya kelamaan nih, keburu hujan,”; “Bas, ayo keluar Bas!” Berbagai lontaran kekesalan penonton mulai terdengar. Mereka sudah tidak sabar mendengarkan beberapa lagu kesukaan mereka.

“Ini dia yang kalian tunggu-tunggu. Sudah bersiap ternyata sobat, Pica Mania?” teriak The Palbis, duo host yang sudah tampil dari panggung ke panggung ternama di Bali. Salah satu personelnya, Bli Adip, yang terkenal karena aksi kocaknya, sebagai brand ambassador salah satu tempat makan babi guling ternama di Gianyar.

Benar sekali! Pica Festival tahun 2023 menjadi event pertama di Bali yang menampilkan kembali Hindia setelah keluarnya album Lagipula Hidup Akan Berakhir (LHAB). Kala itu, lagu Cincin masih menjadi primadona yang menggebu-gebu, menjadi salah satu single yang paling banyak didengar dan diminati oleh penikmat musik di Indonesia, setiap sudut postingan media sosial bahkan dipenuhi dengan lagu itu.

Hindia ketika tampil di Pica Fest 2023 | Foto: Instagram @wordfangs

Hindia mulai muncul di kancah dunia permusikan Indonesia pada tahun 2018. Kian lama semakin digandrungi berkat beberapa single-nya yang menginspirasi, seperti Evaluasi, Secukupnya, Rumah ke Rumah, dan beberapa lagu lain di album kedua yang turut menjadi trending seperti Cincin, Janji Palsu dan Masalah Masa Depan.

Pada awalnya, Baskara tumbuh dengan membentuk band rock, .Feast, yang beranggotakan lima orang. Seiring berjalannya waktu, ia tidak ingin egois dengan menempatkan pengalaman ataupun cerita hidupnya yang akan dituangkan lewat lagu. Hingga pada akhirnya ia memutuskan membentuk Hindia sebagai mononim karya solonya tanpa meninggalkan band lamanya.

Seperti dikutip dalam sebuah percakapan singkat Wejangan Mama yang termuat dalam album Menari Dengan Bayangan (MDB), Baskara muda adalah orang yang tidak memiliki jiwa konsisten dengan berbagai macam hobi, seperti fotografi, desain grafis, dan berbagai aktivitas lainnya yang dijalani ketika masa SMA ataupun masa kuliah. Tapi, saat ini, Baskara telah sukses menyihir penggemarnya lewat kecintaannya bermain musik.

***

“Mari kita sambut guest star terakhir kita, Hindiaaaa.” Teriak duo host kece yang menutup hari kedua Pica Fest. Cahaya panggung mendadak berubah warna menjadi biru. Satu-persatu personel mulai menapaki panggung. Baskara, dengan outfit kemeja dan jas khasnya, seakan berhasil menghipnotis setiap orang lewat beberapa karya lagunya yang bergenre indie rock.

Hindia sedang tampil di Pica Fest | Foto: Pande

Penonton sontak kembali berteriak, menyambut hangat kedatangan idola mereka yang sukses dengan lagu Rumah ke Rumah itu—lagu yang telah tembus 249 juta kali didengarkan pada platform musik Spotify.

Layar LED background panggung berubah menjadi kalimat “Lagipula hidup Akan berakhir”, sebuah album kedua yang baru rilis pada bulan Juli tahun 2023. Ini akan menjadi momen paling seru dan terkeren yang pernah saya tonton, apalagi saya telah menghafalkan sebagian lagu dari album kedua ini.

Beberapa orang termenung menyaksikan layar LED kembali berubah dengan kalimat “Malaikat Berputar di atas Pencakar Langit”. Alunan irama biola dengan pembawaan sedikit misterius terdengar menggelegar, sebuah musik pembuka untuk parade lagu-lagu berikutnya.

Janji Palsu bergelora begitu gagahnya, antusias beberapa penonton mulai pecah. Sontak, dengan semangat saya ikut bernyanyi, ini menjadi salah satu lagu favorit saya setelah lagu Cincin.

Tidak ada kesuksesan yang abadi dalam dunia ini, begitu gaya khas Baskara yang menuangkan keluh kesahnya lewat lagu Janji palsu. “Sukses hanya dipinjamkan – dan mungkin aku penyewa yang lihai.”

Baskara juga mencoba menggambarkan bagaimana situasi media sosial dan beberapa lagu yang saat ini penuh dengan motivasi-motivasi tapi tanpa adanya sebuah solusi.

“Per hari ini kita semua mati rasa
Atas berbagai lirik berisi semesta
Yang berkata semua indah pada waktunya!
Kau tahu hidup ini tak ada artinya.
”

Hindia sedang tampil di acara Pica Fest | Foto: Pande

Beberapa penonton saya lihat tampak terdiam, tidak begitu menikmati jalannya konser, saya rasa antusias mereka dari awal harus tertahan dulu karena Baskara masih mencoba bermain dengan album barunya.

Saya paham mereka datang karena fomo (takut ketinggalan trend baru). Sebelum menonton konsernya, sudah pasti saya sempatkan untuk menghafalkan beberapa lagu di album LHAB ini—album terbaru Baskara.

Suara penonton mulai terdengar ketika beberapa lagu dari album MDB bergelora, Membasuh, Rumah ke Rumah, Evaluasi, dan tentu lagu Secukupnya yang benar-benar menjadi lagu favorit ketika masa SMA.

Lagu itu digambarkan sebagai sebuah kekacauan dari dalam diri sendiri. Dengan begitu sibuk menjalani kehidupan sekolah yang unik dan beragam, apalagi dihadapkan dengan kelanjutan pendidikan setelah masa SMA. Kini tambah relate ketika sudah duduk di bangku perkuliahan. Beberapa liriknya memang begitu pas jika kita coba dengarkan dalam situasi atau kondisi apa pun.

“Kapan terakhir kali kamu dapat tertidur tenang? Renggang
Tak perlu memikirkan tentang apa yang akan datang
Di esok hari
”

Sebuah lirik yang bagi saya merupakan sebuah pertanyaan sekaligus pengingat diri sendiri. Alasannya sangat sederhana, karena saat ini saya benar-benar susah untuk mendapat tidur yang teratur dan juga secukupnya.

Segala bentuk permasalahan kegagalan dalam hal percintaan, pekerjaan, kehidupan nyata atau kehidupan maya, semua Baskara coba tuangkan ke dalam sebuah karya lagu.

“Tubuh yang berpatah hati
Bergantung pada gaji
Berlomba jadi asri
Mengais validasi
”

Seperti yang sudah terpikirkan sebelumnya, Cincin dibawakan dengan penuh semangat sebagai lagu terakhir sekaligus penutup performance Hindia pada malam hari itu. Gemuruh riuh penonton pecah, dari setiap sudut ikut bernyanyi.

Baskara berpose di depan poster album kedua Hindia | Foto: google image

Cincin menggambarkan bagaimana persoalan pasang surut sepasang kekasih dalam sebuah hubungan asmara—terdiam hanya pada satu kondisi yang tidak ada kelanjutannya. Benar saja, lagu ini sontak menjadi viral di berbagai platform media sosial. Terutama 98 juta kali didengarkan di Spotify.

“Semoga hidup kita terus begini-begini saja
Walau sungai meluap dan kurs tak masuk logika
Semoga kita mencintai apa adanya
Walau katanya sekarang ku bisa masuk penjara
“

Tren lirik lagu Cincin, “Kau bermasalah jiwa aku pun kadang gila, jodoh akal-akalan neraka kita bersama” sempat viral di TikTok. Berbagai pengguna menggunakan lagu tersebut untuk mengungkapkan isi hati mereka yang selama ini mereka pendam dan akhirnya terutarakan. Ketika Cincin rilis, sontak saja semua orang berbondong-bondong mengikuti tren tersebut.

Kini, Cincin sudah menjadi lagu paling wajib dibawakan di mana pun Hindia menginjakkan kaki, antarpanggung ke panggung.

Euforianya benar-benar masih sangat terasa hingga saat ini. Kala itu Denpasar dibuatnya menggelegar. Lautan manusia, ditemani handphone di genggaman masing-masing penonton, membuat konser semakin meriah.

Ah! Saya tidak akan melupakan event itu. Benar-benar pecah! Semoga saja, event serupa segera ada di Singaraja. Siapa tahu, kan?[T]

Penulis adalah mahasiswa prodi Ilmu Komunikasi STAHN Mpu Kuturan Singaraja yang sedang menjalani Praktik Kerja Lapangan (PKL) ditatkala.co.

“Empat Detik Sebelum Tidur”, Band Kreatif Kebanggaan Buleleng yang Diabaikan | Catatan HUT Kota Singaraja
Perbandingan “Kita dan Dunia”, Dari Banjo Hingga Menit yang Saya Suka
Keresahan, Regenerasi dan Ruang | Catatan “Rock Tour” Pertama di Danke Café Singaraja
Tags: Hindiaindie rockmusik indie
Previous Post

Alor Marine Protected Area Center of Excellence, Bentuk Generasi Unggul dalam Konservasi Laut

Next Post

Menafsirkan Goresan Luka dari Pisau yang Tak Dapat Maaf

Pande Putu Jana Wijnyana

Pande Putu Jana Wijnyana

Mahasiswa STAH Mpu Kuturan Singaraja

Next Post
Menafsirkan Goresan Luka dari Pisau yang Tak Dapat Maaf

Menafsirkan Goresan Luka dari Pisau yang Tak Dapat Maaf

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Galungan di Desa Tembok: Ketika Taksi Parkir di Rumah-rumah Warga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Manusia Tersekolah Belum Tentu Menjadi Terdidik

by I Nyoman Tingkat
May 19, 2025
0
Manusia Tersekolah Belum Tentu Menjadi Terdidik

PADA 2009, Prof. Winarno Surakhmad, M.Sc.Ed. menerbitkan buku berjudul “Pendidikan Nasional : Strategi dan Tragedi”.  Buku setebal 496 halamanitu diberikan...

Read more

Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

by Dewa Rhadea
May 19, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

PAGI ini, saya membaca sebuah berita yang membuat dada saya sesak: sekelompok siswa Sekolah Dasar (SD) di Cilangkap, Depok, terlibat...

Read more

Aktualisasi Seni Tradisi dalam Pusaran Era Kontemporer

by Made Chandra
May 19, 2025
0
Aktualisasi Seni Tradisi dalam Pusaran Era Kontemporer

Upaya Membaca yang Dianggap Lalu, untuk Membaca Masa Kini serta Menerka Masa Depan KADANG kala selalu terbersit dalam pikiran, apa...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Mujri, Si Penjaja Koran: Sejak 22 Tahun Tetap Setia Berkeliling di Seririt
Persona

Mujri, Si Penjaja Koran: Sejak 22 Tahun Tetap Setia Berkeliling di Seririt

TERSELIPLAH sosok lelaki bertopi di antara sahut-riuh pedagang dan deru kendaraan di jalanan sekitar Pasar Seririt, Buleleng, Bali, pada satu...

by Komang Puja Savitri
May 19, 2025
Literasi Film untuk Keluarga: Anak-anak Menonton Sekaligus Belajar
Panggung

Literasi Film untuk Keluarga: Anak-anak Menonton Sekaligus Belajar

AMFLITEATER Mall Living World, Denpasar, ramai dipenuhi pengunjung. Sabtu, 10 Mei 2025 pukul 17.40, Tempat duduk amfliteater yang bertingkat itu...

by Hizkia Adi Wicaksnono
May 16, 2025
Sariasih dan Manisnya Jaja Sengait Gula Pedawa 
Kuliner

Sariasih dan Manisnya Jaja Sengait Gula Pedawa

ADA beberapa buah tangan yang bisa kalian bawa pulang untuk dijadikan oleh-oleh saat berkunjung ke Singaraja Bali. Salah satunya adalah...

by I Gede Teddy Setiadi
May 16, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co