3 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Harkitnas, WWF, dan Kearifan Lokal

I Nyoman TingkatbyI Nyoman Tingkat
May 19, 2024
inEsai
Harkitnas, WWF, dan Kearifan Lokal 

Ilustrasi tatkala.co

Setiap 20 Mei kita merayakan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas). Pada 2024 adalah Harkitnas ke-116 dengan menjadikan organisasi Budi Utomo sebagai tonggak peringatan sesuai dengan tanggal berdirinya, 20 Mei 1908. Harkitnas tahun ini bertema “Bangkit untuk Indonesia Emas”.

Aura Harkitnas ke-116 terasa istimewa paling tidak untuk tiga hal. Pertama, peringatan Harkitnas ini bersamaan dengan hajatan dunia dalam gelaran Forum Air Dunia (World Water Forum) ke-10 yang dilaksanakan di Nusa Dua Bali pada 18 – 25 Mei 2024. Forum Air Dunia dilaksanakan setiap tiga tahun dan pertama 1997 di Maroko. Sifat air adalah mengalir dari hulu ke hilir. Hulunya adalah gunung dan hilirnya adalah laut. Maka keduanya (hulu dan hilir) harus dijaga dan dirawat agar seimbang sesuai konsep segara-giri.

Sifat perjuangan organisasi modern Budi Utomo juga mengalir dari kaum intelek berpendidikan modern ke rakyat yang ada diplosok miskin pendidikan. Aliran perjuangan mereka membakar semangat rakyat bergerak serentak memperjuangkan kemerdekaan. Andaikan air di gunung tersumbat karena manusia membuang sampah sembarangan, maka aliran air ke laut pun akan terhambat bahkan berpeluang mendatangkan petaka bagi semesta dan mahkluk hidup di sekitarnya. Begitu pula halnya, jika perjuangan kaum intelek terhambat oleh rakyat yang diperjuangkan, maka kemerdekaan pun makin jauh dari harapan. Oleh karena itu, Harkitnas dipandang sebagai aliran air perjuangan yang membersihkan tubuh bangsa menuju kemerdekaan lahir batin.

Kedua, Harkitnas 2024 juga dirayakan dalam suasana ritual Tumpek Uye (Tumpek Kandang) yang jatuh pada Sabtu Kliwon Uye, 18 Mei 2024. Hakikat Tumpek Uye dalam tradisi Bali adalah perayaan memuliakan binatang untuk membantu pekerjaan manusia. Pada zaman dahulu, ketika budaya agraris dominan, binatang terutama sapi dan kuda selain membantu petani dalam membajak dan sebagai alat transpotasi juga berfungsi sebagai tabungan untuk berjaga-jaga.

Setiap rumah di desa beternak untuk persiapan berbagai kebutuhan (sekolah anak, makanan sehari-hari, dan berbagai upacara yadnya). Petani beternak adalah simbol kecerdasan diversifikasi pertanian, selain untuk memuliakan binatang yang telah membantu. Kebangkitan petani tidak melupakan binatang peliharaannya sebagai bagian dari balas jasa. Oleh karena itu, Tumpek Uye membangkitkan gairah petani selayaknya pejuang kebangkitan nasional pada zaman pra-kemerdekaan.

Ketiga, dunia mengakui adanya energi positip air yang secara universal akan menyejukkan. Dalam konteks ke-Bali-an diterjemahkan melalui spirit ritual Segara Kerthi (memuliakan laut) sebagai kulkas raksasa. WWF yang digelar di Nusa Dua Bali pun memuliakan air dengan ritus pemujaan melibatkan sulinggih dan diikuti dengan melukat “mandi secara spirit” bersama para delegasi dari berbagai negara untuk mengembangkan budaya positip. Hakikat melukat adalah membersihkan badan fisik dengan air suci (tirta) dilaksanakan di Pulau Kura-Kura denpasar.

Di dalam Manawa Dharma Sastra disebutkan tubuh dibersihkan dengan air, pikiran disucikan dengan kejujuran, atman disucikan dengan tapa brata, budi disucikan dengan ilmu pengetahuan. Agama Air melebur semua perbedaan untuk membersihkan daki di badan. Joko Pinurbo memuisikan dengan singkat dan bernas : Äpa Agamamu ? Agamaku adalah air yang membersihkan pertanyaanmu.

Hubungan Harkitnas, WWF, dan Kearifan lokal Bali tampak mutualistik saling menguatkan dan saling menduniakan (mengglobalkan). Harkitnas hadir dengan semangat nasionalisme (kebangsaan) yang memersatukan suku-suku bangsa yang berbeda melalui wadah NKRI dengan aneka perbedaan bersemboyankan, Bhineka Tunggal Ika.

Sementara itu. WWF hadir dengan semangat memuliakan air dan sumber-sumber air di dunia dengan kesadaran bahwa tubuh (buana alit) dominan adalah air. Kekurangan dan pencemaran air, selain membuat tubuh bangsa (buana agung) terganggu keseimbangannya, juga membuat disharmoni buana alit. Oleh karena itu, pemuliaan air dengan ritus spirit menjadi wadah dialog para pemimpin dunia untuk mencairkan ketegangan di berbagai belahan dunia. Semoga Forum Air Dunia di Bali menjadi penyejuk seperti halnya tirta yang menyembuhkan bangun kemanusiaan umat sedunia.

Semoga Bali dengan kearifannya tentang air dan sumber-sumbernya tidak hanya dieksploitasi untuk kepentingan kapitalistik tetapi dijadikan inspirasi bagi dunia membahas air dengan aneka persoalannya. Lebih-lebih hajatan WWF ke-10 ini menurut Detik Bali (17/5/2024) dihadiri 12 Kepala Negara, 105 menteri, dengan 13.000 terdaftar secara resmi belum termasuk keluarga delegasi dan para jurnalis dari 172 negara, maka spiritnya akan bergema ke seantero dunia. Aliran air pemikiran pemimpin dunia diharapkan semakin jernih dari Pulau Bali setelah delegasi melukat masal dengan sadar dituntun pendeta suci, selaras dengan tema : “Äir untuk Kesejahteraan bersama”.

Momentum Tumpek Uye seyogyanya dapat mengendalikan sifat egois kebinatangan untuk tidak secara buas menguasai air dan sumber-sumbernya demi harmoni alam sekala niskala. Sebagai penyambung lidah kepentingan bangsa dan negara masing-masing delegasi WWF sudah sepantasnya melahirkan aliran air kedamaian untuk kesejahteraan bersama.

Lebih-lebih saat rangkaian agenda WWF pada 22 Mei 2024 bertepatan dengan Purnama Sadha nemu gelang dengan Buda Wage Menail, semoga menyempurnakan pemikiran pemimpin dunia berdialog dengan air demi kesejahteraan lahir batin. Buda Wage Menail (Buda Cemeng Menail) dalam kepercayaan Hindu adalah pemujaan Bhatara Manik Galih yang menurunkan Sang Hyang Omkara Amerta untuk mewujudkan kesejahteraan, sedang Purnama Sadha pemujaan kepada Tuhan dalam manifestasinya sebagai Sang Hyang Chandra dengan nuansa keteduhan dan kesejukan.

Dari Bali kearifan lokal memancar menerangi para pemikir dunia membahas air berkesadaran waktu (sejarah) dengan konsep tri semaya : atita (dulu), nagata (yang akan datang) dan wartamana (kini). Konsep ini selaras dengan pembangunan berkesinambungan dan berkeseimbangan yang dalam trikon-nya Ki Hadjar Dewantara disebut kontinuitas. Semua itu untuk kepentingan bangsa dan Negara Indonesia dalam konteks pergaulan global.

Mengingat begitu pentingnya air, selama sepekan Bali menjadi sorotan dunia dalam Forum Air Dunia bersamaan dengan Kebangkitan Nasional tanpa melupakan kearifan lokal. Berpikir global, bertindak lokal dan inspiratif. Semoga Bali sebagai sebuah titik tidak tunduk pada huruf kapital dunia dalam politik air. [T]

BACA artikel lain dari penulisNYOMAN TINGKAT

Kurikulum Merdeka Berkiblat ke Taman Siswa
Kurikulum Dengan Pendekatan “Desa, Kala, Patra”
Harbuknas, Momentum Refleksi Gerakan Literasi
Tags: Hari Kebangkitan Nasionalharikitnaskearifan lokaltumpek uyeWorld Water Forum
Previous Post

Hujatan kepada Guru, Bentuk Alpaka terhadap Guru Pengajian

Next Post

Jatiluwih, Ritus Padi, dan Hal-Hal di Baliknya

I Nyoman Tingkat

I Nyoman Tingkat

Kepala SMA Negeri 2 Kuta Selatan, Bali

Next Post
Jatiluwih, Ritus Padi, dan Hal-Hal di Baliknya

Jatiluwih, Ritus Padi, dan Hal-Hal di Baliknya

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Kita Selalu Bersama Pancasila, Benarkah Demikian?

by Suradi Al Karim
June 3, 2025
0
Ramadhan Sepanjang Masa

MENGENANG peristiwa merupakan hal yang terpuji, tentu diniati mengadakan perhitungan apa  yang  telah dicapai selama masa berlalu  atau tepatnya 80...

Read more

Seberapa Pantas Seseorang Disebut Cendekiawan?

by Ahmad Sihabudin
June 2, 2025
0
Syair Pilu Berbalut Nada, Dari Ernest Hemingway Hingga Bob Dylan

SIAPAKAH yang pantas kita sebut sebagai cendekiawan?. Kita tidak bisa mengaku-ngaku sebagai ilmuwan, cendekiawan, ilmuwan, apalagi mengatakan di depan publik...

Read more

Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

by dr. Putu Sukedana, S.Ked.
June 1, 2025
0
Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

LELAH dan keringat di badan terasa hilang setelah mendengar suaranya memanggilku sepulang kerja. Itu suara anakku yang pertama dan kedua....

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Terong Saus Kenari: Jejak Rasa Banda Neira di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Terong Saus Kenari: Jejak Rasa Banda Neira di Ubud Food Festival 2025

ASAP tipis mengepul dari wajan panas, menari di udara yang dipenuhi aroma tumisan bumbu. Di baliknya, sepasang tangan bekerja lincah—menumis,...

by Dede Putra Wiguna
June 3, 2025
Pindang Ayam Gunung: Aroma Rumah dari Pangandaran yang Menguar di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Pindang Ayam Gunung: Aroma Rumah dari Pangandaran yang Menguar di Ubud Food Festival 2025

UBUD Food Festival (UFF) 2025 kala itu tengah diselimuti mendung tipis saat aroma rempah perlahan menguar dari panggung Teater Kuliner,...

by Dede Putra Wiguna
June 2, 2025
GEMO FEST #5 : Mahasiswa Wujudkan Aksi, Bukan Sekadar Teori
Panggung

GEMO FEST #5 : Mahasiswa Wujudkan Aksi, Bukan Sekadar Teori

MALAM Itu, ombak kecil bergulir pelan, mengusap kaki Pantai Lovina dengan ritme yang tenang, seolah menyambut satu per satu langkah...

by Komang Puja Savitri
June 2, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co