BULELENG | TATKALA.CO – Panti Asuhan Destawan, Desa Sawan, Minggu, 12 Mei 2024, lebih ramai dari biasanya. Kunjungan pemuda lintas agama ke pantai asuhan itu disambut oleh anak-anak panti dengan sukacita.
“Hari ini saya diliputi rasa bahagia yang mendalam,” kata Kadek Kariasa, salah satu anak panti mengungkapkan perasaan senangnya.
Kadek Kariasa senang karena kedatangan kakak-kakak yang telah meluangkan waktu berharga mereka untuk mengunjungi anak-anak di panti asuhan itu.
“Kepedulian dan ketulusan hati kakak-kakak dalam membantu kami dengan membawa sembako dan kebutuhan pokok lainnya, sungguh tak ternilai harganya,” kata Kadek Kariasa.
Kakak-kakak yang dimaksud Kadek Kariasa adalah pemuda lintas agama yang datang ke pantia asuhan itu. Pemuda lintas agama itu adalah gabungan dari berbagai organisasi kepemudaan dan kemahasiswaan di Buleleng. Di panti itu mereka menggelar aksi sosial.
Selain menyerahkan bantuan sembako, kegiatan juga diisi berbagai aktivitas edukatif dan permainan bersama anak-anak panti asuhan.
Program ini digagas oleh Aliansi Pemuda Hindu Bali (APHB) bekerjasama dengan Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Ilmu Komunikasi STAHN Mpu Kuturan Singaraja, Griya Bali serta didukung oleh Indika Foundation.
Program Manager kegiatan dari APHB Desiana Astika Ratna Kumala menjelaskan tujuan kunjungannya ke panti asuhan untuk memperhatikan kesejahteraan anak-anak panti asuhan.
“Kami juga mengamati dan belajar bagaimana pengelolaan panti dan aktivitas apa saja yang dilakukan,” kata Desiana.
Tentu saja di panti itu diadakan kegiatan belajar dan bermain secara rutin. Namun kedatangan pemuda lintas agama itu juga memberikan semacam pengetahuan lain, seperti edukasi tentang hak dan kewajiban yang sama pada anak-anak, serta pencegahan kekerasan verbal dan fisik untuk mencegah beban mental di masa depan.
Desiana juga mengungkapkan harapannya agar semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini dapat lebih peduli terhadap perkembangan anak-anak di panti asuhan.
Ia mendorong pengelola panti untuk memanfaatkan bantuan secara profesional, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, tetapi juga untuk kegiatan positif yang bermanfaat bagi anak-anak.
“Yang tidak kalah penting, kegiatan ini juga mendorong anak muda lintas agama berpartisipasi aktif dalam agenda sosial. Sehingga prinsip toleransi dan moderasi bisa diimplementasikan dengan nyata, ” kata Desiana.
Ketua HMPS Ilmu Komunikasi STAHN Mpu Kuturan Singaraja, Kris Nanda, menuturkan kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa kepedulian dan empati terhadap sesama.
“Kami ingin memberikan kebahagiaan dan keceriaan bagi anak-anak di panti asuhan,” ujarnya. [T][Rls]