4 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Menengok Jalan Ahmad Yani Singaraja Pukul Sepuluh Malam

Gede Agus Eka PratamabyGede Agus Eka Pratama
May 8, 2024
inKhas
Menengok Jalan Ahmad Yani Singaraja Pukul Sepuluh Malam

Seorang pedagang sedang melayani pembeli | Foto: Agus Eka

“SUDAH dari zaman dulu orang berjualan di sini, bahkan sudah turun-temurun orangnya masih juga berjualan,” tutur pedagang itu sambil memukul balok es menjadi serpihan-serpihan kecil. Di atas trotoar itu ia duduk sambil menyiapkan dagangannya. Palu itu terus memukul satu per satu balok es berukuran betis orang dewasa hingga hancur.

Malam itu, di jantung Kota Singaraja, tepatnya di Jalan Ahmad Yani bagian timur, yang biasanya ramai aktivitas manusia, tampak lengang dari hiruk-pikuk, hanya ada beberapa orang yang berlalu-lalang menggunakan kendaraan roda dua mapun roda empat.

Toko-toko yang berjejer di sepanjang jalan sudah menutup dirinya, berganti dengan payung warna-warni yang berbaris rapi di depan toko. Di bawah payung itu terdapat sosok ibu-ibu yang sedang mengais rezeki.

Malam itu sedikit bebeda. Bintang-bintang yang biasanya bersinar, saat itu tampaknya sedang diselimuti awan hitam. Tapi, meski hanya ditemani cahaya lampu, gelapnya malam tidak membuat orang-orang yang tinggal di pusat Kota Singaraja berdiam diri di dalam rumah.

Di sepanjang Jalan Ahmad Yani Singaraja, dari timur sampai ke barat, setiap menjelang pukul sepuluh malam—waktu di mana toko-toko besar menutup pelayanan—dapat kita temui para pedagang yang membuka lapak, dari yang menjual nasi kuning (ini yang paling dominan), angkringan gerobak, sampai angkringan lesehan yang menggelar tikar di trotoar.

Benar. Sepanjang 500 meter dari lampu merah simpang Jalan Pramuka-Ahmad Yani sampai di depan Puskesmas Buleleng I, berjejer lapak-lapak pedagang nasi kuning, nasi jinggo, lalapan, hingga sate kambing, lengkap ada di sana.

Menurut Fauzan, salah satu pedagang yang sudah berjualan di pinggir Jalan A. Yani, para pedagang yang berjualan di sepanjang jalan besar ini sudah ada sejak tahun 90-an. “Di sini sudah lama yang jualan, sejak saya masih kecil,” tuturnya sambil memasang lampu penerang lapaknya. Ia naik ke kursi kecil untuk menyambungkan listrik dari stop kontak di depan ruko tempat ia jualan, Selasa (7/5/2024).

Fauzan manambahkan, para pedagang yang julan di sepanjang Jalan Ahmad Yani ini sudah mengelami regenerasi. “Bahkan sampai dilanjutkan oleh anaknya,” ujar pedagang angkringan gerobak yang sudah berjualan selama enam tahun itu.

Beberapa orang tampak menghampiri payung-payung pelangi itu—payung yang digunakan para pedagang nasi jinggo dan nasi kuning di pinggir Jalan A. Yani. Ada yang hanya sekadar membeli kopi untuk menghilangkan kantuk, dan tak sedikit pula yang bertujuan untuk mengisi perut keroncongan dengan nasi berbungkus daun pisang itu—di Bali dikenal dengan sebutan nasi jinggo.

Di Bali, nasi dengan harga lima ribu rupiah itu menjadi primadona, apalagi bagi mahasiswa kos-kosan, tentu nasi itu menjadi incaran ketika uang bulanan telah menipis. Nasi jinggo biasanya dijajakan pada malam hari, sekitar pukul sembilan sampai dini hari. Nasi ini isinya hanya sesuap saja, lauknya ada mi, sambal, tempe kering, telur seperempat, kadang ada juga suwiran pindang atau ayam.

Jalan Ahmad Yani memang terkenal dengan kepadatannya. Hal ini disebabkan karena di sepanjang jalan itu, merupakan salah satu pusat perekonomian Kota Singaraja. Toko elektronik, alat pemancingan, percetakan, toko kue, bank, sampai rumah sakit, berdiri di pinggir-pinggirnya. Sehingga tak heran jika jalan ini hanya akan sepi ketika perayaan hari raya Nyepi saja. Hari-hari biasa, kendaraan seperti tak ada putus-putusnya.

Suasana siang dan malam di pinggiran Jalan Ahmad Yani tentang sangat berbeda. Jika pagi hingga sore bahu jalan diramaikan oleh toko-toko besar, malam hingga dini hari, sebagaimana telah disinggung di atas, dihias oleh para pedagang kecil-kecilan dengan lapak dan payung warna-warni yang khas.

Para pembeli pada malam hari biasanya juga didominasi kalangan anak muda dan para mahasiswa yang menuntut ilmu di kota dengan ikon singa ini. Setidaknya ada dua hal yang membuat lapak para pedagang ini selalu diserbu pembeli. Pertama, karena harganya terjangkau. Kedua, karena mereka membuka lapak di jam-jam malas memasak. Dan dua hal ini sangat menguntungkan mahasiswa-mahasiswa kos-kosan yang, selain pas-pasan, juga malas mandiri.

Selain harga yang ditawarkan sangat terjangkau, setiap lapak, khususnya angkringan, juga menawarkan banyak menu. Ada segala jenis minuman, dari kopi sampai minuman bubuk dengan aspartam yang tinggi. Ada juga nasi jinggo, gorengan, dan cemilan ringan seperti usus, sate telur puyuh, kacang-kacangan, dan kerupuk seribuan.

Aditya, salah satu pengunjung setia Jalan Ahmad Yani pukul sepuluh malam, mengatakan bahwa dirinya sangat terbantu dengan adanya pedagang makanan di sepanjang jalan besar ini. “Saya cukup sering ke sini, karena saya sering lapar malam-malam. Apalagi kalau lagi stres dengan tugas kuliah yang banyak, pasti larinya ke sini, untuk sekadar beli kopi,” tuturnya sambil memamah-biak nasi jinggo yang ia beli.

Sekali lagi, dari pukul sepuluh malam hingga pukul tiga dini hari, para pedagang itu mengumpulkan pundi-pundi rupiah di pinggir Jalan Ahmad Yani. Mereka seperti kelelawar yang beraktivitas ketika hari sudah gelap.

Menurut beberapa pedagang, tidak sembarang orang boleh berjualan di Jalan Ahmad Yani. Mereka harus izin dan membayar beberapa rupiah kepada PD pasar. Selain itu, para pedagang juga harus mendapatkan izin dari pemilik ruko yang halaman depannya mereka tempati.[T]

Penulis adalah mahasiswa prodi Ilmu Komunikasi STAHN Mpu Kuturan Singaraja yang sedang menjalani Praktik Kerja Lapangan (PKL) di tatkala.co.

Reporter: Gede Agus Eka Pratama
Penulis: Gede Agus Eka Pratama
Editor: Jaswanto

Jangan Pilih-Pilih Penjual saat Beli Nasi Kuning, Toh Rasanya Tak Jauh Beda
Mahasiswa di Singaraja: Nasi Kuning “Pahlawan Kepagian”, juga “Pahlawan Kemalaman”
Tags: angkringanJalan Ahmad Yani Singarajanasi jinggonasi kuning
Previous Post

DANA ABADI PURA — PERINTAH MPU KUTURAN | Catatan Harian Sugi Lanus

Next Post

LONTAR SANGHYANG WIDHI DI GEDONG KIRTYA

Gede Agus Eka Pratama

Gede Agus Eka Pratama

Mahasiswa Jurusan Dharma Duta, Ilmu Komunikasi, STAHN Mpu Kuturan Singaraja

Next Post
PANTANGAN MENGKONSUMSI ALKOHOL DALAM HINDU

LONTAR SANGHYANG WIDHI DI GEDONG KIRTYA

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Susu dan Tinggi Badan Anak

by Gede Eka Subiarta
June 3, 2025
0
Puasa Sehat Ramadan: Menu Apa yang Sebaiknya Dipilih Saat Sahur dan Berbuka?

KALSIUM merupakan mineral utama yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang kita, tepatnya untuk pertumbuhan tinggi badan. Kandungan kalsium tertinggi ada pada...

Read more

Kita Selalu Bersama Pancasila, Benarkah Demikian?

by Suradi Al Karim
June 3, 2025
0
Ramadhan Sepanjang Masa

MENGENANG peristiwa merupakan hal yang terpuji, tentu diniati mengadakan perhitungan apa  yang  telah dicapai selama masa berlalu  atau tepatnya 80...

Read more

Seberapa Pantas Seseorang Disebut Cendekiawan?

by Ahmad Sihabudin
June 2, 2025
0
Syair Pilu Berbalut Nada, Dari Ernest Hemingway Hingga Bob Dylan

SIAPAKAH yang pantas kita sebut sebagai cendekiawan?. Kita tidak bisa mengaku-ngaku sebagai ilmuwan, cendekiawan, ilmuwan, apalagi mengatakan di depan publik...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Lawan Sastra Ngesti Mulya
Khas

Lawan Sastra Ngesti Mulya

LAWAN Sastra Ngesti Mulya adalah salah satu kearifan warisan Ki Hadjar Dewantara di Perguruan Taman Siswa Yogyakarta. Sesanti itu bermakna...

by I Nyoman Tingkat
June 4, 2025
Senyum Rikha dan Cendol Nangka Pertama: Cerita Manis di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Senyum Rikha dan Cendol Nangka Pertama: Cerita Manis di Ubud Food Festival 2025

LANGIT Ubud pagi itu belum sepenuhnya cerah, tapi semangat Rikha sudah menyala sejak fajar. Di tengah aroma rempah yang menyeruak...

by Dede Putra Wiguna
June 3, 2025
Terong Saus Kenari: Jejak Rasa Banda Neira di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Terong Saus Kenari: Jejak Rasa Banda Neira di Ubud Food Festival 2025

ASAP tipis mengepul dari wajan panas, menari di udara yang dipenuhi aroma tumisan bumbu. Di baliknya, sepasang tangan bekerja lincah—menumis,...

by Dede Putra Wiguna
June 3, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co