2 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Gede Artana, Sun Go Kong dari Desa Pedawa

Gede Agus Eka PratamabyGede Agus Eka Pratama
April 25, 2024
inKhas
Gede Artana, Sun Go Kong dari Desa Pedawa

Gokong duduk di depan rumahnya | Foto: Gus Eka

“DARI kelas satu SD saya suka manjat pohon,” ujar lelaki itu sambil menghapus keringatnya yang bercucuran. Kerutan di wajahnya menggambarkan betapa keras hari-hari yang ia lalui. Nyaris setiap hari, menjelang matahari menghilang, ia baru akan kembali ke rumahnya dari mengumpulkan pundi-pundi rupiah.

Sore itu ia sedang duduk sambil menyender dengan mulut mengisap rokok dan secangkir kopi yang selalu menemaninya. Pria berumur kepala empat itu menceritakan suka-duka hidup yang ia jalani, tentang kegemarannya dalam memanjat pohon sejak kelas satu SD.

Di gazebo—orang Bali menyebutnya bale bengong—sederhana itulah ia duduk. Benar. Di sana, di bale bengong, selain sebagai tempat menyimpan beberapa peralatan tempur yang digunakan untuk mengais rezeki, seperti celurit, tali tambang, karung, dan tas gandong, juga biasa dijadikan tempat untuk bertukar pikiran.

“Dulu, waktu itu kelas satu, iseng-iseng saya nyoba manjat pohon jambu, pendek sih, namun yang namanya nasib nggak ada yang tahu, ranting yang saya jadikan pegangan patah, hingga saya terjatuh dan tangan saya bergeser sampai sekarang. Nih, bisa dilihat agak melengkung,” ceritanya sambil menunjukan tangannya yang cedera.

Gede Artana atau Gokong | Foto: Gus Eka

Pria kelahiran Pedawa, 7 November 1982, itu bernama lengkap Gede Artana. Ketika masih muda, ia mengaku bercita-cita menjadi pegawai kantoran. Tetapi, karena keterbatasan ekonomi, akhirnya ia mengubur dalam-dalam mimpi tersebut.

Lelaki yang akrab disapa Gokong itu saat ini berprofesi sebagai tukang panjat pohon di Desa Pedawa. Pohon apa saja pernah ia panjat. Ini profesi yang mengagumkan dan tak pernah terbayangkan oleh banyak orang.

Dan mengenai sejarah lahirnya nama panggilan yang cukup unik ini, ia berspekulasi mungkin karena keahliannya dalam memanjat pohon. Kita tahu, di film, Sun Go Kong memang tak ada lawan dalam hal ini.

“Panggilan itu sudah dari zaman saya masih SMP. Mungkin karena saya suka memanjat, makanya sampai dipanggil Gokong, seperti yang ada di film Sun Go Kong itu,” terangnya sambil tertawa.

Di Banjar Dinas Lambo, Desa Pedawa, di rumah sederhana dengan dinding anyaman bambu itu Gokong berlindung dari dinginnya malam dan panasnya matahari. Rumah yang jauh dari kata mewah. Tidak ada hiburan sama sekali di sana. Jangankan handphone, televisi saja ia tak punya.

Gokong bercerita sambil masih mengisap rokok dan sesekali menyeruput kopinya. Saat ini ia hidup sendiri karena memang belum menikah lagi.

Tahun 2004 ia pernah menikah, katanya. Tapi rumah tangganya hanya bertahan seumur jagung, harus kandas setelah enam bulan. “Biasalah, masalah keuangan saja. Mantan istri saya tidak kuat hidup susah, dan akhirnya pergi,” tuturnya dengan sorot mata yang agak sedih.

Berawal dari kesukaannya memanjat pohon sejak kecil itulah yang membuat Gokong melakoni perkerjaan yang “berbahaya”, yang tak banyak orang bisa melakukannya, yaitu tukang panjat pohon.

Tak banyak ia mendapat upah dari pekerjaan langka ini. Bahkan kadang-kadang ia malah tidak dibayar sepeser pun. Hal tersebut tentu tidak sebanding dengan risiko yang ia hadapi.

“Kalau tetangga yang nyuruh, palingan dikasih rokok saja. Tapi kalau musim panen cengkeh, upahnya 100 ribu per 8 jam kerja. Sekarang ini lagi musim buah ceroring, saya dibayar 12.000 per jamnya,” ujar Gokong sambil membuka topi yang ia gunakan ketika bekerja.

Hampir setengah dari hidupnya, ia habiskan untuk mengais rezeki dengan memanjat pepohonan. Sudah bermacam-macam jenis pohon sempat ia naiki, misalnya pohon pinang, cengkeh, kopi, durian, kelapa, manggis, ceroring, dan masih banyak lagi, sampai Gokong sendiri pun sudah lupa akan hal itu.

Matahari perlahan mulai menyembunyikan senyumnya. Di atas pohon cengkeh sebelah rumah Gokong, burung-burung berkicau dengan merdu, mengiringi setiap kisah yang diceritakan Gokong dengan sendu.

Gokong sedang memanjat pohon pinang | Foto: Gus Eka

Cuaca sangat cerah. Padahal, belakang ini biasanya di Pedawa selalu turun hujan. Tapi entah kenapa, saat itu tidak ada awan hitam terlihat, seolah langit sedang memberikan semangat kepada Gokong.

Gokong kembali bercerita. Ia tidak tamat SMA karena keterbatasan ekonomi orang tuanya. Padahal, menurutnya, sebenarnya ia ingin terus melanjutkan pendidikan. Namun, apa daya, orang tuanya tidak sanggup lagi untuk membiayainya.

“Karena kasihan, akhirnya saya berhenti dan membantu orang tua menjadi buruh tani,” tuturnya sambil memandang lurus ke depan. Entah apa yang ia lihat.

Selama ini, untuk mengisi waktu luang ketika tidak ada panggilan memanjat pohon, ia bekerja sebagai buruh tani: mencangkul, memotong rumput, dan lainnya. Pekerjaan apa pun akan ia lakukan asalkan itu menghasilkan uang.

Walaupun jam terbangnya dalam memanjat pohon sudah cukup lama, tapi namanya musibah tidak bisa ia hindari. Pada tahun 2014, saat ia mendapat pekerjaan untuk mengobati pohon cengkeh yang terserang penyakit, tanpa sengaja, pestisida yang digunakan untuk membunuh jamur di pohon cengkeh itu menetes di rokoknya. Tidak jatuh memang, tapi ia keracunan.

“Saya kira saya sudah mau mati. Saya keracunan pestisida. Untung ada tetangga yang lihat saat saya mengerang kesakitan. Saat itu saya dibawa ke rumah sakit,” kisahnya dengan berapi-api, seolah-olah menggambarkan betapa paniknya ia dulu.

Kejadian tersebut akan ia kenang seumur hidup. Itu kenangan yang cukup mendalam bagi Gokong. Ia merasa masih diberi keberuntungan oleh Tuhan karena masih berkesempatan merasakan manis pahitnya kehidupan di dunia yang semu ini. Dan sampai saat ini, selama bekerja memanjat pohon, sekali pun Gokong belum pernah jatuh. Itu seperti sebuah keajaiban.

“Waktu kecil itu saja, pas masih belajar memanjat. Ya namanya masih anak-anak waktu itu. Tapi saat saya sudah kerja menjadi tukang panjat, beruntung masih dikasih selamat oleh Tuhan,” terangnya sambil merenung, mengingat kisah masa kecilnya.[T]

Penulis adalah mahasiswa prodi Ilmu Komunikasi STAHN Mpu Kuturan Singaraja yang sedang menjalani Praktik Kerja Lapangan (PKL) di tatkala.co.

Reporter: Gede Agus Eka Pratama
Penulis: Gede Agus Eka Pratama
Editor: Jaswanto

Pondok Literasi Sabih dan Masa Depan Pedawa
Asuh Kayuan, Usaha Merawat dan Melestarikan Sumber Mata Air di Pedawa
Anak-Anak Pedawa dan Seni Melipat Kertas
Tags: Desa Pedawapemanjat pohonprofesi unik
Previous Post

Subak Ubung, Ketahanan Pangan, Alih Fungsi Lahan

Next Post

Tradisi Memelihara Wadak, Strategi Memperkuat Ketahanan Pangan di Desa Mengani

Gede Agus Eka Pratama

Gede Agus Eka Pratama

Mahasiswa Jurusan Dharma Duta, Ilmu Komunikasi, STAHN Mpu Kuturan Singaraja

Next Post
Tradisi Memelihara Wadak, Strategi Memperkuat Ketahanan Pangan di Desa Mengani

Tradisi Memelihara Wadak, Strategi Memperkuat Ketahanan Pangan di Desa Mengani

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

by dr. Putu Sukedana, S.Ked.
June 1, 2025
0
Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

LELAH dan keringat di badan terasa hilang setelah mendengar suaranya memanggilku sepulang kerja. Itu suara anakku yang pertama dan kedua....

Read more

Google Launching Veo: Antropologi Trust Issue Manusia dalam Postmodernitas dan Sunyi dalam Jaringan

by Dr. Geofakta Razali
June 1, 2025
0
Tat Twam Asi: Pelajaran Empati untuk Memahami Fenomenologi Depresi Manusia

“Mungkin, yang paling menyakitkan dari kemajuan bukanlah kecepatan dunia yang berubah—tapi kesadaran bahwa kita mulai kehilangan kemampuan untuk saling percaya...

Read more

Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

by Made Chandra
June 1, 2025
0
Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

PERNAHKAH kita berpikir apa yang membuat sebuah foto begitu bermakna, jika hari ini kita bisa mereproduksi sebuah foto berulang kali...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu
Panggung

Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu

HUJAN itu mulai reda. Meski ada gerimis kecil, acara tetap dimulai. Anak-anak muda lalu memainkan Gamelan Semar Pagulingan menyajikan Gending...

by Nyoman Budarsana
June 1, 2025
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co