30 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Kisah Mualafnya Tujuh KK di Desa Kutuh Bangli

Abdul Karim AbrahambyAbdul Karim Abraham
March 13, 2024
inTualang
Kisah Mualafnya Tujuh KK di Desa Kutuh Bangli

Penulis berbincang-bincang di Masjid Nurul Iman | Foto: Dok. Penulis

PADA awal bulan Maret kemarin, saya yang kebetulan ada agenda kaderisasi GP Ansor di Bangli, menyempatkan diri berkunjung ke Dusun Angensari, Desa Kutuh, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Tujuan utamanya adalah bersilaturrahim ke komunitas minoritas Muslim sekaligus ingin mendengar langsung cerita “unik” berkembangnya Islam di sana.

Lokasi daerah ini cukup jauh dan bisa dibilang sulit diakses karena berada di lereng pegunungan Batur. Jaraknya sekitar 42 kilometer ke arah barat laut pusat Kota Bangli.

Meski secara administrasi masuk Kabupaten Bangli, warga Desa Kutuh lebih banyak berinteraksi dan sekaligus bertransaksi dengan warga Kabupaten Buleleng. Tepat di sebelah barat Desa Kutuh, yakni Desa Madenan, termasuk wilayah Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng, adalah satu-satunya desa terdekat, paling dekat malah—karena Desa Kutuh dikelilingi perbukitan dan kawasan hutan.

Ditemani beberapa sahabat, saya meluncur dari Kota Bangli dengan mengambil rute agak jauh. Ini saya lakukan karena mengikuti saran dari sahabat Banser Bangli yang sudah pernah ke Desa Kutuh. Rute jalan terdekat cukup membahayakan, kata mereka. Banyak kelokan, tanjakan, maupun turunan yang ekstrem, apalagi cuaca yang kini sering hujan dan rawan pohon tumbang.

Rute yang kami ambil menuju Kintamani, kemudian meneruskan ke Madenan, arah tembusan Tejakula. Artinya, untuk mencapai Desa Kutuh, kami harus masuk wilayah Buleleng dulu. Kata seorang teman, ini rute yang paling aman.

Namun, aman yang ia maksud tentu bukan dalam arti yang sesungguhnya. Sebab, setelah kami melewatinya, ini rute tetap ekstrem. Apalagi, di antara kami, belum pernah sama sekali melewati jalanan pegunungan yang membelah hutan ini.

Di Desa Kutuh ini, tepatnya di Dusun Angensari, kini terdapat 27 KK Muslim. Di sini juga sudah berdiri sebuah masjid, yang diberi nama Nurul Iman. Kami disambut 3 orang warga di sana, salah satunya Mustaqim, tokoh pemuda yang sebelumnya sudah berkomunikasi via WA.

Memang, secara geografis, rasanya sulit Islam bisa masuk ke sini, tapi ini yang bikin penasaran. Setelah berbincang-bincang, kira-kira begini awal mulanya:

Kakeknya Mustaqim, kalau tidak salah bernama Irasun, yang saat itu masih beragama Hindu, pada tahun 1982 mengalami luka pada kakinya yang tidak kunjung sembuh. Berbagai usaha penyembuhan sudah dilakukan, tapi tidak membuahkan hasil.

Akhirnya ia menemui salah seorang pendeta Hindu Bali. Dan di luar dugaan, sang pendeta justru mengatakan, kalau mau sembuh, Irasun dan keluarganya harus kembali ke agama leluhurnya. Masih ragu dengan saran tersebut, ia pun mendatangi pendeta lain. Ternyata sarannya sama, harus kembali ke agama leluhur.

Irasun kemudian menelusuri agama leluhurnya. Ternyata ia dan mayoritas penduduk Angensari dulunya meruapakan pasukan kerajaan dari Lombok yang ditugaskan ke Bali untuk menyerang Kerajaan Klungkung. Ekspedisi militer ini terjadi sekitar tahun 1891. Artinya, leluhurnya dulu berasal dari Suku Sasak yang beragama Islam.

Akhirnya, sejak saat mengetahui asal-usul agama leluhurnya, bersama keluarganya, sebanyak 7 KK, Irasun mengucapkan dua kalimat syahadat. Setelah masuk Islam, anehnya, tanpa diobati, kaki Irasun sembuh.

Penulis (paling kanan) foto bersama tokoh Muslim Desa Kutuh | Foto: Dok. Penulis

Berpindahnya agama ini membuat gempar warga Angensari. Awalnya, beberapa sesepuh Hindu di sana mencurigai adanya pihak luar yang sengaja mengislamkan warga setempat. Apalagi saat itu menjelang Pemilu 1982.

Situasi yang semakin panas, menurut cerita Mustaqim, Kapolres dan Bupati Bangli sampai turun ke Angensari untuk menstabilkan keadaan. Situasi kembali tenang setelah mendapat cerita kronologis secara utuh.

Kemudian, dibawah bimbingan MUI Provinsi Bali yang kala itu diketuai oleh KH. Habib Adnan, 7 KK yang baru masuk Islam itu diadakan sunatan bersama, baik yang orang tua maupun anak-anak.

Tentu tidak mudah menjalani ibadah sebagai Muslim di tengah mayoritas Hindu, apalagi tidak ada yang membimbing. Kala itu, komunitas Muslim terdekat dari Desa Kutuh ada di di Dusun Batugambir, Desa Julah, Kabupaten Buleleng, yang jaraknya sekitar 14 Kilometer.

Menurut cerita Mustaqim, orang tuanya, bersama yang lain, saat belum ada masjid di Angensari, kalau salat jumat harus berjalan kaki dari Angensari ke Batugambir dengan medan yang tak mudah. Pagi berangkat, sekitar 4-5 jam sampai. Setelah jumatan, mereka pulang sampai rumah sudah sore hari.

Adalah sosok bernama Ustaz Miyadi, yang ketokohannya sangat dikenang oleh masyarakat Muslim di sana. Menurut Mustaqim, Ust. Miyadi dengan konsisten sejak awal membimbing tata cara salat, mengaji, dan mengajarkan doa-doa.

Ust. Miyadi ini tinggal di Desa Kintamani, yang jaraknya sekitar 16 kilometer ke arah atas (selatan) Desa Kutuh. Setiap minggu, dengan jalan kaki, ia mengajar ngaji 7 KK yang baru masuk Islam itu. Kala itu akses jalan masih setapak. Jarak tempuhnya bisa memakan waktu 5 jam dengan medan yang curam. (Insya Allah, suatu saat saya akan menemuinya. Menurut informasi dari tokoh Muslim di Kutuh, beliau masih sehat.)

Kini, setelah 42 tahun sejak pertama kali Islam dipeluk di sana, jumlah komunitas Muslim sudah mencapai 27 KK, dengan jumlah total kurang lebih 76 jiwa. Jadi, penyebaran Islam di sana murni dari ikatan keturunan keluarga dan pernikahan.

Secara sosial tidak ada masalah, karena ikatan praktik sosial sehari-hari mereka tetap bersatu meski beda agama. Seperti acara pernikahan, kematian, dan lainnya masih saling membantu. Begitu juga dengan praktik beribadah, Muslim di sana bebas melaksanakan ibadah. Sudah berdiri masjid dan termasuk bisa menggunakan pengeras suara. Anak-anak kecil juga bebas belajar mengaji.

Satu kelebihan di minoritas Muslim di sana daripada beberapa tempat minoritas Muslim yang pernah saya kunjungi adalah, di Kutuh sudah ada tanah wakaf untuk kuburan Muslim. Sementara di tempat lain, masih ada “mis” karena tidak diizinkannya ada kuburan Islam, sehingga ketika ada yang meninggal, harus dimakamkan di tempat lain yang cukup jauh.

Menjelang Magrib, kami pamit balik. Kisah masuknya Islam di Kutuh tergolong unik, ini seperti cerita-cerita masa kerajaan ratusan tahun silam. Bukan karena ada pendakwah yang datang ke sana, tapi pintu hidayah justru muncul melalui isyarat dari sesepuh pendeta—dan ini nyata.[T]

Editor: Jaswanto

Usaha Menemukan dan Mengabadikan Desa Muslim Pegayaman Bali | Ulasan Buku Ensiklopedia Desa Muslim Pegayaman Bali
Asal-Usul Muslim Tegallinggah Bali, Benarkah Berasal dari Bugis?
Tags: BangliDesa KutuhIslamKintamanimualafMuslim
Previous Post

“Meamuk-amukan” di Padangbulia: Percik Amarah yang Padam oleh Percik Api

Next Post

Les Fest Ngembak Geni, Harinya Orang-Orang Desa Les

Abdul Karim Abraham

Abdul Karim Abraham

Ketua PC GP Ansor Kabupaten Buleleng

Next Post
Les Fest Ngembak Geni, Harinya Orang-Orang Desa Les

Les Fest Ngembak Geni, Harinya Orang-Orang Desa Les

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Membunyikan Luka, Menghidupkan Diri : Catatan Pameran “Gering Agung” Putu Wirantawan

by Emi Suy
May 29, 2025
0
Membunyikan Luka, Menghidupkan Diri : Catatan Pameran “Gering Agung” Putu Wirantawan

DI masa pandemi, ketika manusia menghadapi kenyataan isolasi yang menggigit dan sakit yang tak hanya fisik tapi juga psikis, banyak...

Read more

Uji Coba Vaksin, Kontroversi Agenda Depopulasi versus Kultur Egoistik Masyarakat

by Putu Arya Nugraha
May 29, 2025
0
Kecerdasan Buatan dan Masa Depan Profesi Dokter

KETIKA di daerah kita seseorang telah digigit anjing, apalagi anjing tersebut anjing liar, hal yang paling ditakutkan olehnya dan keluarganya...

Read more

Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

by Bayu Wira Handyan
May 28, 2025
0
Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

DI kota-kota besar, suara-suara yang keras justru sering kali menutupi yang penting. Mesin-mesin bekerja, kendaraan berseliweran, klakson bersahutan, layar-layar menyala...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud
Pameran

Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud

SERATUS tahun yang lalu, pelukis Jerman kelahiran Moskow, Walter Spies, mengunjungi Bali untuk pertama kalinya. Tak lama kemudian, Bali menjadi...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co