3 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Hal-hal Menarik dari Buku “Kala Tattwa” Karya Drs I Wayan Dunia

dr. Putu Sukedana, S.Ked.bydr. Putu Sukedana, S.Ked.
March 12, 2024
inUlas Buku
Hal-hal Menarik dari Buku “Kala Tattwa” Karya Drs I Wayan Dunia

Buku Kala tattwa

SETIAP malam saya berpikir untuk bersiap menjawab pertanyaan dari anak-anak terkait dengan adat dan budaya Bali yang sudah terkenal sampai ke luar negeri. Terutama konsep tentang keseimbangan dengan semua makhluk ciptaan Tuhan. Akhirnya di suatu pagi terlihat buku yang sangat menarik berjudul Kala Tattwa

Buku karangan dari Drs I Wayan Dunia ini terdiri dari 25 teks asli Kala Tattwa dan terjemahannya sebanyak 30 halaman. Buku yang terbit tahun 2009 oleh Penerbit Paramita di Surayaba telah menginspirasi dan menarik saya untuk membacanya.

Kala Tattwa adalah naskah siwaistik yang menjelaskan tentang asal usul Sang Hyang Kala beserta anugerah yang diterimanya dari Bhatara Siwa dan juga Dewi Uma. Dikisahkan kala Bhatara Siwa dan Bhatari Uma sedang perjalanan bersama ke samudera yang begitu indah, muncul hasrat birahi Bhatara Siwa namun karena situasi tidak memungkinkan ditolak keinginan tersebut oleh Dewi Uma.

Tak ayal sperma Bhata Siwa menetes ke samudera dan membuat ombak yang begitu besar lalu berubah menjadi sosok raksasa yang snagat menyeramkan dan tinggi besar. Meraung raung raksasa tersebut menanyakan siapa dirinya dan orang tuanya. Karena tidak ada jawaban, raksasa ini mengamuk hingga merusak keseimbangan dunia hingga ke kahyangan. Walaupun dewata nawa sanga ikut bertempur dan juga Bhatara Brahma maupun Wisnu menyerang raksasa tersebut, tak juga terkalahkan

Akhirnya para dewa memohon kepada Hyang Bhatara Siwa untuk mengalahkan dan menumpas raksasa yang mengganggu keseimbangan dunia. Bhatara Siwa berperang melawan raksasa tersebut, saling tembak, slaing tusuk namun tidak ada yang kalah. Akhirnya Bhatara Siwa bertanya kepada raksasa tersebut.

“Wahai Raksasa, mengapa engkau mengganggu keseimbangan dunia?”

“Aku hanya ingin tahu nama dan orangtuaku,” jawab raksasan itu.

Lalu Bhatara Siwa menjanjikan memberikan jawaban, asalkan taring kanan sang raksasa dipatahkan terlebih dahulu. Setelah taringnya dipatahkan, maka Bhatara Siwa menjelaskan siapa dirinya dan raksasa itu sendiri adalah anaknya. Dewi Uma sendiri adalah ibunya. Dan semenjak saat itu raksasa itu diberi nama sebagai Hyang Kala dengan anugerah boleh membunuh yang bersalah dan memberi hidup yang tidak bersalah. Selain itu Hyang Kala juga bertubuhkan yang bernapas.

Dewi Uma sendiri memerintahkan Hyang Kala untuk tinggal di Pura Dalem dengan nama Bhatari Durga sebagai dewanya golongan Kala, Durga, Pisaca, Wil, Raksasa, Danuja, Kingkara, penyakit, hama, bisa dan segala yang gaib. Namun saat Dewi Uma ke Pura Dalem, beliau bergelar Bhatara Durga Dewi dan Hyang Kala bergelar Kalika.

Anugerah lain yang diberikan yaitu yang dapat dijadikan santapan oleh Sang Hyang Kala adalah sebagai berikut.

  •  Orang yang tidur sampai sore dan bangun setelah matahari tenggelam
  • Anaka kecil yang menangis di malam hari kemudian ditakut-takuti oleh orang tuanya dengan berkata “Ya, ya, makan nih makan”
  • Orang yang membaca kakawin, kidung, dan tutur utama di tengah jalan
  • Orang yang merapatkan perkumpulan di jalan

Ada yang menarik dalam buku terjemahan ini yaitu Hyang Bhatari Durga Dewi merestui pada manusia sejati. Ini dimaksudkan pada manusia yang tahu pemujaan terhadap diriNya meski apapun yang dimohonkan agar direstui oleh Hyang Bhatara Kala. Hal ini karena manusia sejati dapat bercampur dengan Bhuta, Kala, Durga, Duewam Bhatara, dan Hyang. Menarik lagi adalah Dewi Uma merestui Hyang Bhatara Kala untuk menghukum orang yang perilakunya tidak sesuai dengan kelahirannya.

Bhatara Siwa juga memberikan wejangan yaitu beberapa hal yang amat penting untuk dilakukan dan diketahui oleh Hyang Bhatara Kala yaitu sebagai berikut.

  • Pada sasih Kasanga beliau diijinkan mengambil jiwa manusia atau binatang terutama yang berdosa, jahat, bersenggama tidak sesuai dengan silakrama, dharma sasana dan agama
  • Pada desa adat yang cemar/alamat buruk dapat disebarkan penyakit kusta, hama, dan penyakit binatang yang tidak dapat diobati.
  • Sang pemimpin melakukan penebusan kepada Sang Hyang Kala demi keselamatan negara dan rakyatnya melalui upcara yajna seperti Manusa Yajna, Bhuta Yjna, Rsi Yajna, Pitra Yajna dan Dewa Yajna dengan disaksikan Catur Weda dan mendirikan sanggah surya

Terakhir Bhatari Durga Dewi memberikan suatu petuah kepada putranya bahwa penyakit pada manusia ada tanda-tandanya serta obat yang dapat digunakan. Selain itu tanda-tanda orang yang akan meninggal pada orang yang sakit juga dijelaskan. Beliau juga menjelaskan intisari dari ajaran Canting Mas dan juga Siwer Mas serta paling penting konsep dari tirta dalam pelaksanaan pujawali dan upacara kematian sebagai sarana sidhaning pelaksanaan yajna yang disebut tirtha pendeta Siwa-Budha.

Secara umum buku ini sangat nikmat dibaca walau tanpa gambar di setiap halamannya. Selain itu istilah yang ada perlu dicermati lebih detai untuk menghindari perbedaan pemahaman seperti Durga, Bhatara Durga, dan Hyang Durga Dewi adalah hal yang berbeda. Istilah bahan dalam pembuatan obat sesuai dengan Kala Tatwa juga perlu ditanyakan kepada yang lebih paham untuk menghindari perbedaan resep obatnya.

Dijelaskan juga pemberian obat sebaiknya tidak sembarangan dengan disertai prana dan doa yang suci oleh yang terlatih dan memiliki dasar dalam pengobatan sehingga memiliki kemampuan suci dan juga manfaat yang diharapkan. Seperti dijelaskan bahwa buku ini utama, sehingga dilarang dibaca di jalan, sebaliknya perlu persiapan diri untuk memahaminya serta digunakan untuk kepentingan dharma. Salam. [T]

Mengenal Bahasa Isyarat “Kata Kolok” dalam Lingkup Kesehatan Individu dan Pengobatan di Desa Bengkala
Dari “Renganis” Sampai “Renga Nis”
Pertemuan Sejarah dan Pariwisata: Perihal Kebebasan Sejarah
Mlancaran ke Sasak: Sastra Pariwisata Bernuansa Cinta
Tags: agamaBukubuku agama hinduHindu Bali
Previous Post

Semua Telah Dimulai, UKM Teater Kampus Seribu Jendela Bangkitkan Seni Teater di Bali Utara

Next Post

Kembalinya Kesadaran yang Telah Hilang : Catatan Pelatihan Metode Suzuki, Bali Purnati 2024

dr. Putu Sukedana, S.Ked.

dr. Putu Sukedana, S.Ked.

Founder Budiarsana Foundation, Manager BMMC, Staff Managemen Pasien RSU Kertha Usada, Mahasiswa S2 Ilmu Managemen Pasca Sarjana Undiksha

Next Post
Kembalinya Kesadaran yang Telah Hilang : Catatan Pelatihan Metode Suzuki, Bali Purnati 2024

Kembalinya Kesadaran yang Telah Hilang : Catatan Pelatihan Metode Suzuki, Bali Purnati 2024

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Kita Selalu Bersama Pancasila, Benarkah Demikian?

by Suradi Al Karim
June 3, 2025
0
Ramadhan Sepanjang Masa

MENGENANG peristiwa merupakan hal yang terpuji, tentu diniati mengadakan perhitungan apa  yang  telah dicapai selama masa berlalu  atau tepatnya 80...

Read more

Seberapa Pantas Seseorang Disebut Cendekiawan?

by Ahmad Sihabudin
June 2, 2025
0
Syair Pilu Berbalut Nada, Dari Ernest Hemingway Hingga Bob Dylan

SIAPAKAH yang pantas kita sebut sebagai cendekiawan?. Kita tidak bisa mengaku-ngaku sebagai ilmuwan, cendekiawan, ilmuwan, apalagi mengatakan di depan publik...

Read more

Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

by dr. Putu Sukedana, S.Ked.
June 1, 2025
0
Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

LELAH dan keringat di badan terasa hilang setelah mendengar suaranya memanggilku sepulang kerja. Itu suara anakku yang pertama dan kedua....

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Terong Saus Kenari: Jejak Rasa Banda Neira di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Terong Saus Kenari: Jejak Rasa Banda Neira di Ubud Food Festival 2025

ASAP tipis mengepul dari wajan panas, menari di udara yang dipenuhi aroma tumisan bumbu. Di baliknya, sepasang tangan bekerja lincah—menumis,...

by Dede Putra Wiguna
June 3, 2025
Pindang Ayam Gunung: Aroma Rumah dari Pangandaran yang Menguar di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Pindang Ayam Gunung: Aroma Rumah dari Pangandaran yang Menguar di Ubud Food Festival 2025

UBUD Food Festival (UFF) 2025 kala itu tengah diselimuti mendung tipis saat aroma rempah perlahan menguar dari panggung Teater Kuliner,...

by Dede Putra Wiguna
June 2, 2025
GEMO FEST #5 : Mahasiswa Wujudkan Aksi, Bukan Sekadar Teori
Panggung

GEMO FEST #5 : Mahasiswa Wujudkan Aksi, Bukan Sekadar Teori

MALAM Itu, ombak kecil bergulir pelan, mengusap kaki Pantai Lovina dengan ritme yang tenang, seolah menyambut satu per satu langkah...

by Komang Puja Savitri
June 2, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co