10 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Anak-Anak Desa Kedis, Berkesenian Sejak Dalam Kandungan

Yudi SetiawanbyYudi Setiawan
February 1, 2024
inKhas
Anak-Anak Desa Kedis, Berkesenian Sejak Dalam Kandungan

Putu Janesya Graniasih saat latihan bersama teman-temannya | Foto: Dian

SEMBARI menunggu hujan reda, Janesya tampak mondar-mandir di pelataran rumah kakeknya. Sesekali ia terlihat gelisah dan duduk nyempil bersebelahan dengan neneknya. Kadang pula ia turut mendengarkan kakeknya bercerita tentang seni karawitan di desanya kepada tamunya di sore itu.

Gadis belia dengan paras menggemaskan itu, tampak tengah bersiap untuk melakukan suatu kegiatan. Dengan kain kamen yang sudah dikenakan dan rambut yang selesai diikat oleh neneknya, meski hujan belum benar-benar reda, ia melangkah pelan keluar rumah dengan hati gembira.

Di sana, di wantilan Pura Dalem Desa Kedis, teman-temannya sudah menunggunya. Usia mereka tak jauh berbeda, masih sama-sama di usia muda. Namun, semangat seninya, tak bisa dibilang cuma-cuma.  

Sore itu, sekitar dua puluhan anak perempuan, sedang melakukan latihan seni tabuh gong kebyar. Mereka tergabung dalam Sekaa Gong Kebyar Wanita Banda Sawitra, Desa Kedis, Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng, Bali

Mereka mamainkan iringan lagu Tari Nelayan dalam proses latihannya. Raut wajah mereka tampak bahagia. Notasi, ritme, dan lagu mereka kuasai semua.

Sesekali, lelaki paruh baya dengan kacamata yang nyantol begitu saja di kepalanya itu, menggoyang-goyangkan jarinya sembari memberi petunjuk kepada anak asuhnya.

“Kami mulai latihan sejak tahun 2022,” ujar Janesya kepada tatkala.co saat ditemui di sela-sela latihannya, Rabu (30/01/24) Sore.

Janesya, bernama lengkap Putu Janesya Graniasih. Ia gadis belia. Masih duduk di bangku kelas 3 di SDN 1 Kedis. Meskipun masih  anak-anak, namun keahliannya dalam seni karawitan boleh dikatakan sangat mumpuni.

Menurut penuturan kakeknya, ketertarikan Janesya kepada musik karawitan sudah terlihat sejak ia masih di bangku taman kanak-kanak. Sehingga, meskipun usianya sekarang masih delapan atau sembilan tahun, kemahiran tangannya dalam memainkan alat musik karawitan sudah tidak bisa dibilang pemula.

Sekadar informasi, Janesya merupakan cucu dari I Gede Artaya, salah satu seniman karawitan di Desa Kedis, yang masih memiliki darah keturunan dari I Ketut Merdana, seorang maestro karawitan dari Desa Kedis.

Anggota Sekaa Gong Kebyar Wanita Banda Sawitra Desa Kedis saat ini, sebagian besar adalah anak-anak. Ada yang masih SD dan ada juga yang masih SMP.

“Saya kelas tiga SD, yang itu kelas dua SD, dan yang di belakang ada yang SMP,” ujar Janesya, sembari menunjuk teman-temannya.

Janesya dan teman-temannya, meskipun baru dua tahun latihan bersama, namun mereka telah menguasai beberapa lagum, seperti tabuh Tari Nelayan, tabuh Tari Rejang Renteng, dan tabuh Tari Baris.

Menurut Janesya, memainkan alat musik karawitan tak begitu sulit. Sebab, mereka mempelajarinya secara bersama-sama. Sehingga, tak ada tekanan atau semacam perasaan tidak nyaman ketika belajar tabuh karawitan.

“Latihannya satu minggu dua kali. Rabu dan Kamis,” katanya. Sesaat setelah memberi jeda, ia menambhakan, “latihannya asik, tidak sulit, dan semua merasa happy.”

Selama proses latihan, guna merangsang kelenturan tangan, mereka pada awalnya kerap berganti-gantian alat musik. Sehingga, hampir dipastikan semua anak itu bisa memainkan alat musik karawitan apa saja.

“Awal latihan, kami sering berganti-gantian main alat musiknya. Tapi, sekarang posisinya sudah di pilih oleh kakek sesuai dengan kemampuan kami,” jelasnya.

Selain Janesya, ada juga Putu Ayu Karina Putri Aulia. Siswi kelas dua SMPN 1 Busungbiu itu mengaku bahwa mempelajari seni tabuh karawitan itu susah-susah gampang. Sebab, selain harus mengingat dengan jelas alunan lagu yang dibawakan, ia juga harus memperhatikan setiap ketukannya, agar tempo yang mereka mainkan tetap beraturan.

“Belajarnya susah-susah gampang, sih. Paling yang susah itu pas kotekan-kotekannya,” jelasnya.

Sebagai sekaa gong anak-anak, mereka memiliki antusias latihan yang cukup besar. Hal itu terbukti dari beberapa lagu yang telah mereka kuasai. Sehingga, dari keseriusan mereka berlatih, mereka dipercaya untuk tampil unjuk kebolehan beberapa waktu yang lalu.

“Kami pernah pentas satu kali, pas Galungan kemarin,” ujar Karina.

Meskipun baru pentas satu kali, namun mereka memiliki tekat yang kuat untuk tetap belajar mamainkan alat musik karawitan. Mereka memiliki cita-cita untuk bisa tampil di panggung yang besar, dan tentu saja, membawa nama baik tempat mereka berlatih.

“Pinginnya, sih, bisa tampil di PKB,” ujarnya malu-malu.

Memang, hal tersebut sangatlah bisa digapai. Mengingat, Sekaa Gong Kebyar Banda Sawitra Desa Kedis telah beberapa kali telah pentas di PKB—Pesta Kesenian Bali—untuk mewakili Kabupaten Buleleng.

Sehingga, apa yang mereka cita-citakan, jika terus berlatih dengan sungguh-sungguh, tidak menutup kemungkinan mereka bisa melakukan pertunjukan di panggung yang lebih besar. Sebab, konon, menurut cerita turun-temurun, sang maestro karawitan dari Desa Kedis, I Ketut Merdana, juga pernah beberapa kali melakukan pertunjukan sampai ke luar negeri.

Di dalam Sekaa Gong Kebyar Banda Sawitra, untuk tetap melanjutkan regenarasi, mereka terbagi menjadi beberapa kelompok. Kelompok pertama disebut sebagai kelompok A, kelompok kedua disebut dengan kelompok B, dan kemudian kelompok ketiga disebut sebagai kelompok C.

Menurut I Gede Artaya, selaku pelatih dan pengampu di Sekaa Gong Kebyar Banda Sawritra, hal itu ia lakukan agar keberadaan seni karawitan di Desa Kedis tetap ada pelaku seninya. Sebab, selain dibedakan berdasarkan usia dan kemampuan, keterputusan antar generasi penabuh di Desa Kedis rawan terjadi—karena banyak anak dari Desa Kedis yang bersekolah keluar daerah. Sehingga, hal itu sangat berguna untuk keberlangsungan seni karawitan di Desa Kedis ke depannya.

“Karena banyak anak-anak di sini yang bersekolah keluar daerah. Jadi, kalaupun mereka yang sudah dewasa dan harus keluar daerah untuk sekolah, di sini masih ada penerusnya,” jelasnya.

Janesya dan Kirana adalah salah dua contoh dari sekian banyak anak-anak Desa Kedis yang memiliki niat untuk melestarikan seni karawitan. Meskipun usia mereka masih sangat muda, namun cita-cita mereka dalam hal berkesenian sangatlah besar.

Gairah berkesenian yang diwariskan dan dijaga oleh maestro-maestro Desa Kedis, telah melahirkan dan membentuk generasi muda yang mencintai seni dan budaya. Janesya dan Kirana, dua gadis belia itu, seperti sudah siap menjaga dan melestarikan warisan leluhurnya. Tampaknya, mereka berdua sudah belajar berkesenian sejak dalam kandungan.[T]

Reporter: Yudi Setiawan
Penulis: Yudi Setiawan
Editor: Jaswanto

Gong Kebyar Desa Kedis, Setelah 32 Tahun Mati Suri
Banda Sawitra, Gong Legendaris dari Desa Kedis: Ngebyar Sejak Tahun 1900
Merayakan Ciptaan Merdana Bersama Gadis-gadis Penabuh Belia Desa Kedis
Tags: bulelengBusungbiuDesa Kedisgong kebyarGong Legendariskesenian baliSingaraja
Previous Post

HUT Ke-19 Jegeg Bagus Bali: Rayakan Lewat Baksos Cegah Stunting dan Penyaluran Donasi

Next Post

Made Budayasa, Seniman Ukir Pasir Hitam dari Desa Sudaji

Yudi Setiawan

Yudi Setiawan

Kontributor tatkala.co

Next Post
Made Budayasa, Seniman Ukir Pasir Hitam dari Desa Sudaji

Made Budayasa, Seniman Ukir Pasir Hitam dari Desa Sudaji

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more

Deepfake Porno, Pemerkosaan Simbolik, dan Kejatuhan Etika Digital Kita

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 9, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

BEBERAPA hari ini, jagat digital Indonesia kembali gaduh. Bukan karena debat capres, bukan pula karena teori bumi datar kambuhan. Tapi...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng
Khas

“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

DULU, pada setiap Manis Galungan (sehari setelah Hari Raya Galungan) atau Manis Kuningan (sehari setelah Hari Raya Kuningan) identik dengan...

by Komang Yudistia
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

May 3, 2025
Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

May 3, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co