DUA hari berlangsung meriah dan memukau, Music Celebration 2024 menandai babak baru perayaan seni musik di Bali, bahkan di Indonesia. Acara ini tak hanya menggugah para musisi tetapi juga jiwa para penikmatnya.
Meski dihampiri guyuran hujan pada hari pertama, semangat tak kenal menyerah menjadi penanda utama, didukung sepenuhnya oleh Rumah Tanjung Bungkak yang menyediakan Bunker (wahana konser dalam ruang) sebagai benteng melawan elemen hujan.
Penonton yang memenuhi ruang memberikan nuansa yang tak terlupakan dalam berbagai pertunjukan dari musisi dan band di berbagai panggung, meski panggung jazz di Ampitree pada hari pertama harus ditiadakan karena cuaca eksternal, hujan memberikan berkah tak terduga.
Pada hari kedua, music jazz di Amphitree berlangsung tanpa kendala, mengundang decak kagum dari penonton dan seakan menjadi bentuk penghormatan alam dan manusia pada ibu bumi.
Sejumlah musisi memainkan perangainya di panggung -panggung Music Celebration ini. Di hari pertama, sejumlah nama band menjadi sorotan: Kai Mata, Matilda, Ary Juliyant, Soul n Kith, The Hydrant, Nobeleaf, Astera, Deep Sea Explorer, Navicula, Yuri Mahatma & Astrid, Rason, Kanhaiya, Boogie Prastyo.
Sedangkan di hari kedua, panggung diisi elok oleh sejumlah band dan musisi ini: Made Mawut, The Jigs, Galiju, Mojorido, The Munchies, White Swan, Ras Rawon, Rhythm Rebels, DJ Evie, Gayatribrothers, Andien Fazmail Quartet, Kevin Suwandi Sela, Balawan, Jaklime.
Foto: Dok panitia
Tiap musisi atau band menyuguhkan penampilan selama 45 menit di panggung yang menyala secara bergantian di Bunker, Backyard, dan Amphitree.
Sandrina Malakiano, perwakilan dari Bali Wariga, merasa bangga melihat kelancaran acara ini dan berharap semangat gotong royong dan kepedulian terhadap bumi terus menggelora.
“Music Celebration tahun ini membuktikan bahwa kolaborasi dengan tekad dan tujuan yang sama, didukung oleh komitmen menjaga bumi, bukan sekadar impian tetapi sebuah kenyataan. Dua hari ini menjadi contoh nyata bahwa dengan niat dan komitmen, setiap kegiatan dapat dijalankan secara ramah lingkungan dan zero waste. Ini adalah perayaan sejati, bukan sekadar persembahan musik, melainkan perayaan hidup dengan menempatkan perlindungan dan pelestarian alam sebagai fokus utama. Sudah saatnya berubah karena kita hanya memiliki satu Ibu Bumi,” ucapnya.
Music Celebration bukan sekadar perayaan musik dan musisi; ini adalah sebuah perayaan bagi Ibu Bumi. Dengan tindakan sederhana seperti zero waste dan pengelolaan sampah, acara ini menjadi bukti bahwa perubahan dimulai dari langkah-langkah kecil. Selain itu, kehadiran penonton yang ramai semakin menegaskan keberhasilan acara ini.
“Selain berlimpahnya jumlah orang yang datang—sepertinya mencapai seribuan orang di hari kedua dan setengahnya saat hujan di hari pertama—dua hal utama yang membuat saya bangga akan suksesnya acara Music Celebration 2024 di RTB: membuktikan dirinya telah bertransformasi menjadi sentra skena dan ditopang semangat kebersamaan komunitas berdaya,” ungkap Rudolf Dethu, Direktur Program dan brand ambassador RTB.
Foto: Dok panitia
Keterharuan dan rasa bangga serta ucapan terimakasih penuh kasih atas semua kolaborasi ini menutup kemeriahan acara kemarin.
“Semoga Music Celebration menjadi bagian dari perjalanan kita semua. Terima kasih kepada semua yang mendukung acara ini. Mari bersama-sama menjadikan Denpasar sebagai kota kreatif yang diperkuat oleh kebersamaan,” tandas Anom Darsana, pendiri Antida Music Production yang menjadi pendorong utama di balik kesuksesan acara ini. [T]
Sumber: Rilis
Editor: Ado