13 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Gelombang Budaya Korea Menerjang Indonesia

Kilau Riksaning AyubyKilau Riksaning Ayu
January 27, 2024
inEsai
Gelombang Budaya Korea Menerjang Indonesia

Ilustrasi diolah tatkala.co dari Canva

BEBERAPA dekade terakhir, Indonesia mengalami fenomena yang menarik, yaitu gelombang budaya Korea atau yang sering disebut sebagai “Hallyu Wave”. Gelombang ini tidak hanya melanda industri hiburan, seperti musik dan film, tetapi juga mempengaruhi gaya hidup, fashion, bahkan makanan. Dari K-Pop hingga drama Korea, fenomena ini telah mengubah lanskap budaya populer di Indonesia.

Hallyu Wave pertama kali muncul di awal tahun 2000-an, dimulai dengan popularitas drama Korea seperti “Winter Sonata” dan “Full House” yang tayang di televisi Indonesia. Keunikan cerita, kualitas produksi, dan daya tarik para aktor dan aktris Korea berhasil memikat hati penonton Indonesia.

Seiring waktu, K-Pop atau musik pop Korea menjelma menjadi bagian penting dari Hallyu yang digemari mulai dari grup seperti Super Junior, Big Bang, hingga grup yang kini digandrungi oleh Generasi Z, yaitu BlackPink, NCT, dan NewJeans.

Lebih dari sekadar hiburan, gelombang budaya Korea telah membentuk tren baru dalam fashion dan gaya hidup. Pakaian bergaya Korea dengan ciri khasnya yang minimalis dan elegan menjadi tren di kalangan anak muda. Tak ketinggalan, K-Beauty atau tren kosmetik Korea dengan inovasi skincare-nya yang diklaim membuat kulit glowing menjadi “primadona” baru dalam dunia kecantikan.

Tidak berhenti sampai di situ, fenomena penyebaran budaya Korea di Indonesia tidak hanya terbatas pada musik, serial televisi, dan dunia kecantikan, tetapi juga telah merambah ke dunia kuliner. Istilah populernya adalah K-Food, yaitu tren makanan Korea yang kini menjadi bagian dari gelombang budaya yang mewarnai kuliner di Indonesia. Menu-menu seperti bibimbap, ramyeon, odeng, tteokbokki, dan kimchi, tidak hanya menarik bagi penggemar kuliner, tetapi juga mereka yang terpikat oleh budaya Korea secara keseluruhan.

Menariknya, tren K-Food dan K-Beauty sering kali berkembang beriringan dengan popularitas drama Korea atau Drakor. Tak jarang, penggemar Drakor mencari pengalaman kuliner, dan mencari tahu produk kecantikan yang digunakan dari serial drama favorit mereka. Hal ini menciptakan sinergi unik antara berbagai cabang bisnis seperti industri kecantikan, kuliner, dan hiburan yang memperkaya pengalaman konsumsi budaya Korea di Indonesia.

Kacamata Teori Komunikasi

Gelombang budaya Korea, telah menjadi fenomena global yang tidak hanya menarik perhatian publik secara luas tetapi juga menjadi subjek penting dalam studi komunikasi. Melalui lensa teori komunikasi, dapat dijelaskan bagaimana Hallyu menyebar dan mempengaruhi berbagai budaya di seluruh dunia.

Dalam konteks teori komunikasi budaya populer, Hallyu dapat dilihat sebagai manifestasi dari “soft power” Korea Selatan. Soft power adalah kemampuan suatu negara untuk mempengaruhi negara lain melalui daya tarik budaya dan ideologi, bukan melalui kekuatan militer atau ekonomi.

Hallyu menyebar melalui berbagai saluran komunikasi, termasuk media sosial, platform streaming, dan komunitas penggemar, yang memungkinkan interaksi budaya lintas batas dan memperkuat identitas budaya populer Korea di mata dunia.

Data terkini menunjukkan bahwa peminat budaya populer Korea di Indonesia terus bertumbuh. Sebuah survei oleh Katadata Insight Center dan Zigi.id menemukan bahwa mayoritas penggemar di Indonesia mengakses konten Korea Selatan, seperti musik dan drama, hingga 3 jam per hari. Fenomena ini tidak hanya menunjukkan keberhasilan ekspor budaya Korea, tetapi juga mengindikasikan perubahan dalam pola konsumsi media dan hiburan di Indonesia.

Melalui kacamata teori komunikasi seperti teori budaya populer dapat dilihat bahwa Hallyu lebih dari sekadar ekspor budaya ini adalah fenomena kompleks yang melibatkan interaksi dinamis antara media, budaya, dan identitas sosial. Lebih spesifik, di era digital, komunitas maya seperti forum online dan media sosial memainkan peran penting dalam menyebarkan Hallyu.

Fenomena ini dalam studi ilmu komunikasi dapat dijelaskan melalui teori identitas sosial yang menggambarkan bagaimana individu mengidentifikasi diri mereka dengan kelompok tertentu (dalam hal ini, penggemar Hallyu) dan bagaimana identitas ini dibentuk dan diperkuat melalui interaksi.

Masifnya gelombang Korea mendatangkan fanbase atau fandom yang terbentuk karena rasa suka akan grup K-Pop atau selebriti tertentu. Penggemar yang terasosiasi dalam kelompok pun mengadopsi identitas tertentu, yang sering kali ditandai dengan nama fandom khusus, warna, dan simbol. Ini menciptakan rasa kebersamaan dan kebanggaan dalam kelompok, memperkuat ikatan antara penggemar dan meningkatkan rasa loyalitas mereka.

Media sosial telah memainkan peran penting dalam memperkuat identitas sosial dalam fanbase Korea. Platform seperti Twitter, Instagram, dan Youtube tidak hanya memungkinkan penggemar untuk mengikuti idola mereka tetapi juga berinteraksi dengan penggemar lain. Ini menciptakan ruang virtual di mana penggemar dapat berbagi pengalaman, merayakan pencapaian, dan bahkan mengorganisir kampanye atau proyek fanbase.

Dampak Kohesivitas

Kohesivitas yang terbentuk di antara fanbase Korea, khususnya dalam fenomena K-Pop, telah menunjukkan dampak yang signifikan tidak hanya dalam ranah hiburan tetapi juga dalam konteks sosial dan politik, termasuk pemilu. Fenomena ini dapat dilihat dari bagaimana fanbase K-Pop, telah mengembangkan jaringan komunitas yang kuat dan terorganisir, yang mampu memobilisasi dukungan dan aksi sosial dalam berbagai isu.

Jaringan komunikasi para penggemar Korea seperti K-Popers sangat terorganisir dan difasilitasi oleh platform khusus seperti Weverse. Platform ini memungkinkan fanbase untuk berkomunikasi dan berkoordinasi dengan lebih efektif.

Hal ini menunjukkan bagaimana teknologi digital telah memperkuat jaringan komunitas dan memungkinkan penggemar berpartisipasi secara lebih aktif dalam berbagai kegiatan, termasuk dalam konteks pemilu.

Baru-baru ini, ramai diperbincangkan di berbagai mediatentang munculnya dukungan dari Kpopers untuk salah satu paslon. Dukungan terhimpun dalam fandom Anies Bubble yang digagas oleh penggemar Kpop lintas fandom untuk pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.

Fenomena dukungan politik dari Kpopers mencerminkan bagaimana keterlibatan aktif dari para penggemar Korea dalam berbagai isu sosial dan politik, termasuk pemilu. Fanbase K-Pop menunjukkan bahwa mereka bukan hanya sekadar penggemar, tetapi juga merupakan kelompok sosial yang aktif dan berpengaruh.[T]

Dan “Korean Waves” pun Menggulung Kita
Carma Citrawati, Ide Menulis Itu Datang dari Drama Korea
Wahai Kaum Rebahan, Yukk Nonton Drakor! Dijamin Tambah Mager
Tags: boy band koreadrama koreaKoreaKorea SelatanKorea WavesSastra Korea
Previous Post

Di Tangan Made Gelgel, Garam Disulap Menjadi Berbagai Bentuk dan Varian Rasa

Next Post

Melali, Menganyam Kehidupan di Mai Kubu Space

Kilau Riksaning Ayu

Kilau Riksaning Ayu

Dosen Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Jawa Tengah

Next Post
Melali, Menganyam Kehidupan di Mai Kubu Space

Melali, Menganyam Kehidupan di Mai Kubu Space

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Pendidikan di Era Kolonial, Sebuah Catatan Perenungan

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 13, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

PENDIDIKAN adalah hak semua orang tanpa kecuali, termasuk di negeri kita. Hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak,  dijamin oleh konstitusi...

Read more

Refleksi Visual Made Sudana

by Hartanto
May 12, 2025
0
Refleksi Visual Made Sudana

JUDUL Segara Gunung karya Made Sudana ini memadukan dua elemen alam yang sangat ikonikal: lautan dan gunung. Dalam tradisi Bali,...

Read more

Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

by Sonhaji Abdullah
May 12, 2025
0
Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

DI Sekolah, fenomena bullying (dalam bahasa Indoneisa biasa ditulis membuli) sudah menjadi ancaman besar bagi dunia kanak-kanak, atau remaja yang...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 
Khas

Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

PROJEK Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) di SMA Negeri 2 Kuta Selatan (Toska)  telah memasuki fase akhir, bersamaan dengan berakhirnya...

by I Nyoman Tingkat
May 12, 2025
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co