12 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

“Tutur Aji Mancongol”: Penciptaan Semesta dan Menjaga Keharmonisan

Ferdy HerawanbyFerdy Herawan
November 21, 2023
inEsai
“Tutur Aji Mancongol”: Penciptaan Semesta dan Menjaga Keharmonisan

Foto ilustrasi: Ferdy Herawan

ALAM semesta berawal dari asal titik tunggal yang tidak mempunyai eksistensi waktu, ruang, materi maupun energi. Kondisi itu disebut pula sebagai ketiadaan. Awalnya alam semesta lahir dalam ketiadaan, kemudian terjadi ledakan dahsyat untuk menciptakan bentuknya. Kemudian siapakah yang mampu menciptakan, mengatur, dan mengendalikan ledakan titik tunggal itu hingga muncul dimensi ruang, waktu, materi, dan energi pada alam semesta ini? Bila kita berpikir secara jernih tanpa prasangka, maka pasti ada kekuatan Mahaagung yang mengurus semua proses menakjubkan itu. Dialah Tuhan Maha Pencipta alam semesta. Tuhan adalah pemilik ilmu, kekuasaan, dan hikmah yang tiada terbatas.

Sudah banyak ilmuwan yang memperdebatkan kehadiran alam semesta. Kehadiran alam semesta yang dimaksud seperti dari mana alam semesta itu ada, kapan alam semesta ada, atau bagaimana alam semesta tercipta? Para ilmuwan berdebat dengan membawa gagasannya masing-masing. Umumnya mereka yang berdebat dan mendapat atensi adalah yang mengungkapkan penciptaan semesta dalam kacamata ilmu sains. Namun, saya berpikir apakah hanya ilmuwan dari bidang sains saja yang bisa dalam menyampaikan gagasan terkait keterdugaannya dalam kemunculan alam semesta? Apakah bisa seorang sastrawan yang ahli dalam meramu kata berteori tentang kelahiran alam semesta?

Mungkin sangat aneh jika mendengar seorang penyair dapat mengemukakan bagaimana alam semesta ini lahir? Namun, jangan lupa bahwa karya sastra adalah tiruan dunia. Karya sastra memberi kesadaran kepada pembaca tentang kebenaran-kebenaran hidup, walaupun dilukiskan dalam bentuk fiksi. Hal ini menunjukan bahwa sastra mampu pemberi ilmu pengetahuan baru sebagai pengembangan ilmu baru melalui unsur ekstrinsiknya.

Aji Mancongol: Awal Mula Proses Penciptaan Dunia

Manusia terus berupaya untuk menggali pengetahuan yang dapat merepresentasikan alam semesta. Keinginan itulah yang melahirkan sebuah disiplin ilmu yang disebut kosmologi. Kosmologi merupakan disiplin ilmu yang secara spesifik membahas tentang alam semesta. Jika ditelusuri secara seksama dan menyeluruh terdapat banyak ajaran kosmologi salah satunya ksosmologi Hindu yang tertuang ke dalam teks-teks suci baik sruti maupun smrti.

Masyarakat Hindu di Indonesia, khususnya Bali, mempercayai kitab-kitab agama (nibandha) sebagai rujukan kehidupan beragama sehari-hari. Selain itu, pengetahuan tentang penciptaan alam semesta atau kosmologi banyak terdapat dalam karya sastra Jawa Kuna. Teks-teks ini sangat penting dikaji agar masyarakat mengetahui secara mendalam kosmologi dalam karya sastra Jawa Kuna. Salah satu karya sastra Jawa Kuna yang mengandung pengetahuan kosmologi ialah Tutur Aji Mancongol.

Lontar Tutur Aji Mancongol adalah salah satu lontar yang tersimpan di Unit Lontar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana. Sekilas dari aspek isi, Tutur Aji Mancongol menceritakan tentang asal mula proses penciptaan dunia beserta dewa dan bhatara; tempat berstana para bhatara atau dewa dalam tubuh manusia; tingkah laku manusia selama di dunia; serta akhir dari kehidupan yang berpatok pada ilmu Aji Mancongol atau ajaran yang diberikan oleh Sang Hyang Mancongol. 

Munculnya semesta digambarkan mulai dari ketiadaan. Pada saat itu terjadi kilauan emas yang muncul tiba-tiba. Kemudian terciptalah paru-paru yang kemudian mengeluarkan berbagai organ lain seperti hati, batu ginjal, bola mata, jantung, serta Sang Hyang Taya (air). Sang Hyang Taya kemudian mengeluarkan Dewa Nawa Sangha. Setelah itu bumi dan langit terbentuk. Semua unsur di dunia seperti pengetahuan, agama, serta mahluk hidup juga terbentuk.

 Hubungan Harmoni Tuhan, Manusia, dan Alam

Tutur Aji Mancongol para prinsipnya berpesan bagaimana manusia hidup dalam harmoni, baik dengan Tuhan, sesama manusia, maupun dengan alam. Manusia merupakan bagian dari alam semesta (kosmos) yang telah diciptakan oleh Tuhna Yang Esa dan sebagai abdi-Nya. Manusia diberikan kuasa oleh Tuhan untuk memanfaatkan, mengolah, dan menjaga potensi alam semesta yang telah diciptakan-Nya.

Manusia sebagai mahluk sosial tidak dapat hidup menyendiri. Mereka memerlukan bantuan dan kerja sama dengan orang lain. Karena itu hubungan antarasesama manusia harus selalu baik dan harmoni. Hubungan antar manusia harus diatur dengan dasar saling asah, saling asih dan saling asuh, yang artinya saling menghargai, saling mengasihi, dan saling membimbing.

Hubungan yang harmonis antara manusia dan alam juga perlu dijaga. Manusia adalah unsur yang paling menentukan upaya pengharmonisan itu. Secara kodrati, alam hanya akan memberikan reaksi terhadap segala perlakuan manusia kepada alam itu sendiri.

Agar terwujud keharmonisan antara manusia dengan manusia, manusia dengan Tuhan, dan manusia dengan alam maka manusia harus memahami dan mengikuti aturan/susila dalam menjaga hubungan itu. Manusia dengan kecerdasan yang dimilikinya dapat menciptakan aturan atau etika untuk menjaga keharmonisan. Manusia di dunia dilarang membuat dosa, sebab kebenaran itu yang utama. Apabila melakukan keburukan, maka akan mendapatkan neraka dalam masa yang akan datang.

Oleh karena itu, manuai perlu melakukan hal-hal baik di dunia ini dengan mengimplementasikan ajaran “Tri Hita Karana”. Tri Hita Karana adalah ajaran untuk membina kerukunan, tidak hanya terhadap sesama manusia, melainkan juga terahadap Tuhan bahkan seluruh ciptaan Tuhan.

Tri Hita Karana berasal dari bahasa Sanskerta yang terdiri dari tiga kata, yaitu: tri, hita, dan karana. Tri artinya tiga, hita artinya bahagia, dan karana artinya penyebab. Maka, Tri Hita Karana memiliki arti tiga penyebab kebahagiaan. Ketiga hubungan yang harmonis itulah yang diyakini akan membawa kebahagiaan, kerukunan, dan keharmonisan dalam kehidupan ini. Esensi ini yang ditekankan dalam Tutur Aji Mancongol. [T]

Upaya “Healing” dengan Membaca “Kakawin Sangutangis”
Uma Tattwa: Harmonisasi Manusia dengan Lingkungan Agraris Melalui Yadnya
Tags: jawa kunolontarsastra
Previous Post

Menjalin Pertautan dalam Ekosistem Musik Jazz Tanah Air

Next Post

Yudhistira ANM Massardi: Menanti Safari Puisi ke Bali

Ferdy Herawan

Ferdy Herawan

Mahasiswa Program Studi Sastra Jawa Kuna Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana

Next Post
Yudhistira ANM Massardi: Menanti Safari Puisi ke Bali

Yudhistira ANM Massardi: Menanti Safari Puisi ke Bali

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Apa yang Sedang Disulam Gus Ade? — Sebuah Refleksi Liar Atas Karya Gusti Kade

by Vincent Chandra
June 12, 2025
0
Apa yang Sedang Disulam Gus Ade? — Sebuah Refleksi Liar Atas Karya Gusti Kade

Artikel ini adalah bagian dari tulisan pengantar pameran tunggal perupa Gusti Kade di Dinatah Art House, Singapadu, opening pada tanggal...

Read more

Tanah HGB, Kerjasama dan Jaminan Kredit

by I Made Pria Dharsana
June 10, 2025
0
Perjanjian Pengalihan dan Komersialisasi Paten dalam Teori dan Praktek

Tanah HGB, Kerjasama dan Jaminan Kredit : Pasca Putusan MK Nomot 67/PUU-XI/2013 Penulis: Dr. I Made Pria Dharsana, SH., MHumIndrasari...

Read more

Paradoks Kebebasan Berpendapat dan Kebebasan Menghina

by Ahmad Sihabudin
June 10, 2025
0
Syair Pilu Berbalut Nada, Dari Ernest Hemingway Hingga Bob Dylan

BERPENDAPAT katanya boleh mengatakan apa pun, bebas berekspresi, termasuk pernyataan “hinaan”. Kalau begitu menghina juga sama dengan berpendapat, menurut para...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Rizki Pratama dan “Perubahan Diri” pada Acara “Suar Suara: Road Tour AKALPATI” di Singaraja
Panggung

Rizki Pratama dan “Perubahan Diri” pada Acara “Suar Suara: Road Tour AKALPATI” di Singaraja

DI acara “Suar Suara: Road Tour AKALPATI” itu, Rizki Pratama tampaknya energik ketika tampil sebagai opening di Café Halaman Belakang...

by Sonhaji Abdullah
June 10, 2025
New Balance Sneakers Store di Indonesia Terpercaya
Gaya

New Balance Sneakers Store di Indonesia Terpercaya

SAAT ini sneakers bukan lagi sekadar kebutuhan untuk melindungi kaki saja melainkan telah berkembang jadi bagian penting dari gaya hidup....

by tatkala
June 9, 2025
I Wayan Suardika dan Sastra: Rumah yang Menghidupi, Bukan Sekadar Puisi
Persona

I Wayan Suardika dan Sastra: Rumah yang Menghidupi, Bukan Sekadar Puisi

ISU apakah sastrawan di Indonesia bisa hidup dari sastra belakangan ini hangat diperbincangkan. Bermula dari laporan sebuah media besar yang...

by Angga Wijaya
June 8, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [19]: Mandi Kembang Malam Selasa Kliwon

June 12, 2025
Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

June 7, 2025
Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

June 7, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co