10 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Carma Mira dan Gerip Maurip yang Menumbuhkan Semangat Baru dalam Menulis Sastra

Made Adnyana OlebyMade Adnyana Ole
November 9, 2023
inPersona
Carma Mira dan Gerip Maurip yang Menumbuhkan Semangat Baru dalam Menulis Sastra

Carma Mira | Foto: Dok. Carma Mira

KETIKA sayembara Gerip Maurip diumumkan muncullah nama Carma Mira sebagai salah satu pemenang. Ia menang untuk katagori Satua Bali Modern, atau cerita pendek berbahasa Bali. Judul manuskrpnya, Ngantosan Ulungan Bulang, atau dalam bahasa Indonesia artinya Menunggu Bulan Jatuh. Romantis sekali.

Gerip Maurip adalah sayembara manuskrip karya Sastra Bali Modern yang digelar setiap tahun oleh Penerbit Pustaka Ekspresi. Selain Carma Mira, ada dua pemanga lain, yakni Ni Wayan Antari dan Dewa Ngakan Kasub Sidan. Ada tiga pemenang juga untuk katagori puisi Bali Modern.

“Saya sangat senang dan tidak menyangka bisa menjadi salah satu orang yang lolos dalam Sayembara Gerip Maurip tahuyn ini,” kata Carma Mira saat menjawab pertanyaan tatkala.co melalui WhatSapp, Kamis siang, 9 November 2023.

Carma Mira kemudian bercerita bahwa dari awal ia tidak menaruh banyak harapan. Ia merasa karyanya masih perlu banyak perbaikan.

“Apalagi saya adalah pendatang baru di dunia sastra Bali Modern,” katanya.

Keikutsertaannya dalam sayembara ia akui sebagai sebuah kebetulan. Ketika itu ia sedang mencari penerbit untuk menerbitkan naskah cerpen yang memang sudah siap untuk diterbitkan.

“Penerbitan itu hanya sedinya hanya untuk dokumentasi dari hasil pembelajaran saya membuat cerpen berbahasa Bali selama beberapa tahun ini,” katanya.

Jadi niat awalnya hanya ingin mengumpulkan cerpen hasil karyanya untuk dijadikan satu dan mengemasnya dengan cover cantik, sesuai keinginannya. Namun, ketika melihat pengumuman sayembara Gerip Maurip  ia memberanikan diri untuk ikut serta, dan ternyata berhasil jadi pemenang.

“Setelah meraih Gerip Maurip saya memiliki semangat baru untuk terus belajar, berbenah dan berkarya,” ujar Carma Mira.

***

Carma Mira bernama lengkap Dewa Ayu Carma Miradayanti, S.S., M.Hum. Ia lahir di Getakan, 31 Agustus 1991. Ia menyelesaikan studi Sarjana pada tahun 2013 dengan mengambil jurusan Bahasa dan Sastra Jawa Kuno di Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana.

Carma Mira dan keluarga kecilnya | Foto: FB/Carma Mira

Pertama kali bekerja, ia sangat percaya diri menjadi presenter berita berbahasa Bali di Kompas TV Dewata, atau sebelumnya bernama Dewata TV, yang merupakan salah satu stasiun televisi swasta lokal di Bali.

Tahun 2014 ia mulai bekerja sebagai receptionist di Sekolah Tinggi Pariwisata Bali Internasional yang sekarang bernama Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional. Pada tahun 2016  ia mendapat beasiswa dari tempatnya bekerja untuk melanjutkan studi S2. Dengan amat yakin, ia kemudian menempuh pendidikan program Magister Linguistik di Universitas Udayana dan menyelesaikan studi tahun 2019.

Dan jangan heran jika kini ia cukup pasih menulis cerita, terutama cerita berbahasa Bali. Sejak kecil ia suka membaca dan sangat menyukai cerita. Salah satu novel favoritnya adalah Harry Potter yang telah dibacanya berkali-kali.

Ia mengenal karya sastra Bali modern sejak kuliah di prodi sastra daerah dan menyukainya hingga sekarang. Kini Ia bekerja sebagai Dosen Kontrak di Program Studi Sastra Jawa Kuno, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana. Selain bekerja Ia juga aktif menjadi anggota komunitas Wikipedia Bahasa Bali sejak tahun 2020 hingga sekarang.

***

Seperti apa manuskrip cerpen yang menang di ajang Gerip Maurip?

Carma Mira menuturkan, manuskrip buku Ngantosang Ulungan Bulan itu terdiri atas 11 cerpen. Sebagian besar cerpen itu sudah pernah terbit di rubrik  Bali Orti di Bali Post, di rubrik Bali Jani di Nusa Bali, dan yang terbanyak terbit di Majalah Suara Saking Bali.

Buku Ngantosang Ulungan Bulan ini adalah buah panjang dari proses ketekunan Carma Mira dalam dunia tulis-menulis cerpen.  Seperti juga banyak penulis, ia juga mengalami kesulitan pada awal-awal belajar menulis.

“Jangankan untuk menghasilkan satu paragraf, untuk menuliskan sebuah kalimat saja saya bingung memulai darimana,” ujarnya.

Namun, meski sulit, Carma Mira adalah tipe penulis yang sangat menikmati proses. Apa pun ia lakukan untuk membuat tulisannya menjadi matang dan bernas.  Bahkan sampai sekarang pun ia mengaku masih tergantung dengan kamus ketika menulis cerpen, terutama untuk mengecek kembali istilah-istilah yang digunakan untuk mengantarkan cerita.

Selain itu ia juga kerap melakukan riset kecil dan mencari informan jika diperlukan untuk membuat ceritanya lebih bisa dipertanggungjawabkan. Misalnya ketika ia menceritakan tentang penari Bali, maka ia akan berbincang dengan seorang pragina (penari) Bali untuk menambah wawasan demi memahami seluk beluk tari Bali.

“Dengan riset kecil-kecilan,  itu memudahkan saya ketika menuliskan cerita. Ketika menceritakan tentang tumbuhan saya juga mengeceknya dalam ensiklopedia dan artikel-artikel terkait,” katanya.

Carma Mira sangat menyukai alam. Untuk itulah, tema-tema yang digarap dalam cerpennya tak jauh-jauh dari fenomena alam. Selain ingin menceritakan tentang fenomena-fenomena ringan dalam kehidupan sehari-hari, ia juga mengaku terobsesi untuk memperkenalkan cerita-cerita yang bersumber dari karya sastra Jawa Kuno dengan cara yang berbeda, misalnya dengan  menyelipkan kutipan-kutipan sastra itu dalam cerpen.

Misalnya dalam cerpen berjudul Kutus Purnama Tan Pegatan yang ditulisnya, ia menyelipkan cerita Jaratkaru, di mana cerita itu menimbulkan sebuah kepercayaan bahwa “Jika seorang anak tidak menikah maka atma orang tuanya nanti akan tergantung di tiing petung (bambu petung)”.

Contoh lain, Carma Mira juga sedikit mengambil lakon Subali Sugriwa dari cerita Ramayana dalam cerpennya yang berjudul Bojog Ngandong Dedari.

“Kecintaan saya kepada alam membuat cerpen saya banyak diwarnai oleh flora yang ada di sekitar saya. Hal itu juga yang menginspirasi cerpen saya yang berjudul Jepun Setra dan Bulan Kembar,” katanya.  

***

Carma Mira menulis cerpen pertama kali tahun 2018. Di tahun itu ia menghasilkan tiga buah cerpen. Sayangnya, satu cerpen hilang karena ganti laptop.

Pada awal-awal menulis ia banyak berdiskusi dengan  Carma Citrawati, kakaknya yang memang sudah dikenal sebagai salah satu sastrawan Bali Modern yang kuat.  Awalnya ia tidak pernah terpikir untuk membuat cerpen, karena saat itu ia hanya penikmat karya sastra Bali Modern. Tapi setelah melihat sang kakak menulis cerpen, ia jadi tertarik untuk mencoba.

“Kakak saya (Carma Citrawati) memang orang yang selalu memberi inspirasi kepada saya,” katanya.

Carma Mira bersama sang kakak, Carma Citra | Foto: FB/Carma Mira

Pada tahun 2018, atas saran sang kakak juga, ia sempat jeda menulis dan memutuskan untuk fokus menyelesaikan studi S2. Dan pada tahun 2022 ia kembali menulis cerpen, hingga sekarang, hingga ia berhasil memenangkan Gerip Maurip.

Ngomong-ngomong, mengapa Carma Mira menulis?

“Pertama, karena saya menyukai cerita dan sangat suka bercerita,” katanya.

Carma Mira memang suka membaca cerita sejak kecil. Cerita apapun itu, baik dongeng, legenda, cerpen maupun novel, ia lahap sampai habis.  Setelah mengenal banyak cerita dalam bahasa Indonesia, maka pada saat berkuliah di Program Studi Sastra Daerah itulah ia baru mengenal karya sastra Bali Modern, dan mencintainya hingga kini.

Alasan kedua, dengan menulis, ia merasa lebih produktif  karena menghasilkan sesuatu, terlebih lagi, karya sastra adalah sesuatu yang bisa dinikmati dalam jangka waktu yang lama.

“Yang ketiga, dan yang terpenting, menulis bagi saya adalah self healing untuk meredakan stres dan menyalurkan emosi negative,” katanya.

Bahkan jika  diingat-ingat kembali, kata Carma Mira, ia mulai menulis selalu ketika dalam keadaan stres atau dalam kondisi hati yang tidak baik.

Pada tahun 2018 ia menulis karena ingin menghilangkan kepenatan di sela-sela pekerjaan dan studi S2. Kemudian di tahun 2022 ia  menulis lagi ketika saya mengalami masa sulit dan menghadapi beberapa kegagalan.

“Tanpa saya sadari sebelumnya, menulis menjadi obat sekaligus hiburan bagi saya,” ujarnya.

***

Siapa orang yang banyak memberi pengaruh terhadap proses kepenulisan  Carma Mira?  

“Tentu saja penulis yang karya-karya sastranya yang saya baca,” jawabnya.

Carma Mira kemudian menyebut novel trilogi Djelantik Santha yang memberinya pengaruh besar terhadap proses kepenulisannya. Trilogi itu adalah Sembalun Rinjani, Gita Ning Nusa Alit, dan Suryak Suung Mangmung. Juga karya Djelantik Santha yang lain, seperti  Tresnane Lebur Ajur Satonden Kembang.

Carma Mira juga menyebut karya Made Suarsa, seperti Gede Ombak Gede Angin, Mertą Matemahan Wisya, dan puisi-puisi yang juga i abaca dengan begitu intens.

Karya-karya penulis lain yang dibacanya adalah Gusti Agung Wiyat S.Ardhi yakni Gending Girang Sisi Pakerisan, cerpen IDK Raka Kusuma, cerpen Made Suar Timuhun dan cerpen Made Sugianto.

“Saya juga sangat berterimakasih kepada Majalah Suara Saking Bali dan Bli Putu Supartika karena majalah itu berperan besar dalam proses kepenulisan saya. Terbitnya cerpen saya di majalah itu menjadi motivasi dan kekuatan bagi saya untuk terus mencoba menulis dan belajar,” katanya. [T]


Penulis: Made Adnyana Ole
Editor: Jaswanto

Gerip Maurip dan Ruang Belajar Menulis Puisi
Komang Sujana, Menulis Puisi, Meraih Gerip Maurip
Tags: Gerip MauripPustaka Ekspresisastrasastra balisastra bali modern
Previous Post

Tradisi Doa Bersama Desa Sumberklampok: Mengenang Perjuangan dan Memupuk Rasa Kebersamaan Umat Beragama

Next Post

Sastra Jawa Kuna Berpeluang Besar Jadi Inspirasi Cipta Sastra Modern

Made Adnyana Ole

Made Adnyana Ole

Suka menonton, suka menulis, suka ngobrol. Tinggal di Singaraja

Next Post
Sastra Jawa Kuna Berpeluang Besar Jadi Inspirasi Cipta Sastra Modern

Sastra Jawa Kuna Berpeluang Besar Jadi Inspirasi Cipta Sastra Modern

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more

Deepfake Porno, Pemerkosaan Simbolik, dan Kejatuhan Etika Digital Kita

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 9, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

BEBERAPA hari ini, jagat digital Indonesia kembali gaduh. Bukan karena debat capres, bukan pula karena teori bumi datar kambuhan. Tapi...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng
Khas

“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

DULU, pada setiap Manis Galungan (sehari setelah Hari Raya Galungan) atau Manis Kuningan (sehari setelah Hari Raya Kuningan) identik dengan...

by Komang Yudistia
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

May 3, 2025
Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

May 3, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co