30 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Kata-kata Meneduhkan Merefleksikan Nilai-nilai Kebijaksanaan

I Ketut MurdanabyI Ketut Murdana
October 17, 2023
inEsai
Orang Mau Bayar Mahal Untuk Memalsukan Diri

I Ketut Murdana

KATA-KATA sangat berperan besar menjadi penghias prilaku kehidupan sehari-hari. Melalui kata-kata bijak menyejukkan, meneduhkan, sangat berperan menetralisasi suasana konflik, permasalahan bisa menjadi reda, tenang dan mencapai damai.

Dalam kontek inilah jiwa-jiwa bijaksana merefleksikan kata-kata berisi nilai kebenaran, kejujuran, kecerdasan, etika komunikasi serta komitmen yang baik. Konfigurasi nilai-nilai ini lebur menjadi nilai-nilai kebajikan dan kebijaksanaan yang bervibrasi menyentuh lubuk hati lalu dipanuti oleh orang banyak.

Jiwa-jiwa seperti inilah jiwa-jiwa seorang pemimpin yang semestinya. Mampu mengayomi rakyat, bukan memeras dan memecah belah rakyat, demi menduduki singasana emas yang bertujuan kekuasaan, lalu memabukkan. Akibatnya “merasa” menguasai kebenaran, lalu mengumpulkan gerombolan asura untuk menggerakkan atau melawan kelompok lain yang dianggap berseberangan.

Permainan ini sedang diatur dalam lapangan pertandingan komersial berbayar yang sangat meriah menggiurkan. Bila bayaran habis permainan pasti berhenti, barangkali disitulah ending kepuasan dan ketidakpuasan terjadi.

Walaupun demikian permainan ini tetap memiliki daya tarik yang tinggi. Bahkan demi uang cagar budaya nan sakralpun harus berganti wajah demi gelontoran dana dan raupan suara.

Tidak mudah memang membendung keinginan Kangsa, untuk menjadi Raja. Hingga memaksa ayahnya Raja Matura harus menanggalkan dan menyerahkan mahkota kerajaannya. Lalu memenjarakan ayahnya di penjara paling gelap di bawah tanah. Kemudian demi kekuasaannya Raja Kangsa menikahkan adiknya Dewaki dengan sahabatnya Basudewa.

Saat upacara pernikahan itu dia memanggil Rsi Jnanim untuk meramal masa depan  adik kesayangannya dengan Basudewa.

Sesuai titah Dewata, Sang Rsi menyampaikan ramalannya bahwa: putra Dewaki yang ke delapan (ke 8) akan membunuh Raja Kangsa dari Kelalimannya. Mendengar ramalan itu, membuat Raja Kangsa sangat murka, lalu memenjarakan Rsi peramal itu ke penjara bawah tanah.

Untuk menyelamatkan diri Raja Kangsa, memandang putra-putra Dewaki itu sebagai panah-panah sakti Dewa Brahma, yang harus dilawannya. Hingga menjadikan rahim Dewaki sebagai medan perang, dan keponakan-keponakannya sebagai musuh yang menakutkan.

Akibatnya Raja Kangsa hanya sibuk berperang, mengukuhkan keangkuhannya menyelamatkan diri diatas Singasananya. Bukan melindungi rakyat dan mensejahterakannya.

Walaupun betapa besar  penderitaan yang di alami adiknya, Kangsa tetap saja tidak peduli, harus membunuh semua keponakannya. Bertahun-tahun isak tangis Dewaki meratapi putra-putranya dibunuh, darahnya menetes di dinding tembok penjara, atas kebengisan kakaknya.

Saat itulah Basudewa mengayomi Dewaki dengan kata-kata bijak menguatkan prinsip-prinsip hati nurani. Keyakinan, Pelayanan dan Penyerahan diri. Akibat diberi kesempatan oleh Yang Maha Kuasa untuk mengandung dan melahirkan putra penegak Dharma, harapan masa depan dunia.

Mendengar kata-kata bijak suaminya itu Dewaki bangkit kesadarannya melayani titah dewata yang sedang terjadi dalam dirinya

Ketika keserakahan itu sudah mencapai puncaknya, lahirlah Sri Krishna sebagai putra yang ke delapan (ke 8), melalui perjuangan yang sangat berat Wasudewa membawanya ke pinggir sungai Yamuna di rumah sahabatnya. Perjalanan menembus air bah, hingga bisa tiba dengan selamat. Diserahkan kepada Dewi Yasodha sahabatnya, lalu memberikan putrinya sebagai ganti untuk menurunkan niat Kangsa untuk membunuhnya.

Saran bijak Basudewa kepada Dewaki, hingga kuat memikul beban penderitaan cinta kasih yang amat mendalam. Menguatkan terus “keyakinan” kepada-Nya, hingga mampu melayani Kuasa-Nya, lalu berpasrah diri atas Kehendak-Nya. Ketiga pronsip ini menguatkan Dewaki hingga mampu melahirkan putra yang mengayomi dunia.

Betapa pentingnya memahami prinsip-prinsip keyakinan ini, menjaga, memperjuangkan menjadi lebih baik lagi hingga menjiwai kewajiban, agar bervibrasi lebih dalam dan bisa bervibrasi luas. Betapa mulianya angan-angan suci para leluhur mengajarkan kebenaran ini.

Refleksi dari keyakinan itu, hadir melalui tantangan demi tantangan yang mesti dilewati, bukan cengeng dengan pembenaran praduga, hingga selalu takut dengan bayangan sendiri. Itu artinya kata-kata sudah bersinergi membangun kegelapan. Rekayasa dan konstruksi ketidak jujuran merambah meresapi langkah prilaku.

Kabut bayang-bayang ini menutupi kesadaran diri yang membuat gelisah, bingung bahkan setiap malam tidur bisa terganggu, bahkan mimpi aneh-aneh membingungkan konsentrasi. Semua aktivitas terganggu, akibatnya sibuk membangun proteksi-proteksi pembenaran, bukan keluar mencari kebenaran, seperti gambaran keyakinan Basudewa menerobos air sungai Yamuna di malam hari dalam waktu yang terbatas agar Sri Krishna kecil selamat dari pembunuhan.

Kewajiban atas dasar Keyakinan, Keberanian, Kepasrahan menghadirkan perlindungan Ilahi, yang bukan lagi bayang-bayang tetapi sinar cemerlang yang menerangi kegelapan, mencapai kemenangan

Apabila semangat dan energi semakin melemah membangun kesementaraan, dengan alasan yang beralasan takut penyerahan diri pada kebenaran tertuntun menjadi tenggelam dalam kegelapan (tamasika).

Tidak ada satu sungaipun yang tidak merindukan samudra, karena diarahkan untuk mengairi persawahan, hingga alurnya menjadi berguna. Tidak ada satupun ciptaan-Nya yang luput dari sinar matahari, tetapi karena takut dengan sinarnya, membuat goa untuk bersembunyi.

Walaupun bersembunyi dimanapun bila harus membayar karma buruk di masa lalu, maupun masa kini, akan tetap terjadi. Demikian sebaliknya karma baik akan selalu mengiringi menjadi kebahagiaan.

Oleh karena itu keyakinan, swadharma dan penyerahan diri adalah prinsip dasar penyempurnaan hidup mencapai pembebasan.

Semoga menjadi renungan dan refleksi. [T]

  • BACA kolom AURA KASIH lainnya dari penulis I KETUT MURDANA
Menumbuhkan Jiwa-Jiwa Sattwika Adalah Kesadaran
Orang Mau Bayar Mahal Untuk Memalsukan Diri
Peta Kosmik Tubuh Manusia Bali || Catatan Harian Sugi Lanus
Berjumpa Barat di Timur, Berjumpa Timur di Barat – Catatan Harian Sugi Lanus
Tags: refleksirenungan
Previous Post

Orang-Orang Dusun Prabakula, Mengukir Kehidupan di Atas Pasir Hitam

Next Post

Natsir, Lelaki dari Lembah Gumanti

I Ketut Murdana

I Ketut Murdana

Dosen ISI Denpasar

Next Post
Natsir, Lelaki dari Lembah Gumanti

Natsir, Lelaki dari Lembah Gumanti

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Membunyikan Luka, Menghidupkan Diri : Catatan Pameran “Gering Agung” Putu Wirantawan

by Emi Suy
May 29, 2025
0
Membunyikan Luka, Menghidupkan Diri : Catatan Pameran “Gering Agung” Putu Wirantawan

DI masa pandemi, ketika manusia menghadapi kenyataan isolasi yang menggigit dan sakit yang tak hanya fisik tapi juga psikis, banyak...

Read more

Uji Coba Vaksin, Kontroversi Agenda Depopulasi versus Kultur Egoistik Masyarakat

by Putu Arya Nugraha
May 29, 2025
0
Kecerdasan Buatan dan Masa Depan Profesi Dokter

KETIKA di daerah kita seseorang telah digigit anjing, apalagi anjing tersebut anjing liar, hal yang paling ditakutkan olehnya dan keluarganya...

Read more

Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

by Bayu Wira Handyan
May 28, 2025
0
Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

DI kota-kota besar, suara-suara yang keras justru sering kali menutupi yang penting. Mesin-mesin bekerja, kendaraan berseliweran, klakson bersahutan, layar-layar menyala...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud
Pameran

Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud

SERATUS tahun yang lalu, pelukis Jerman kelahiran Moskow, Walter Spies, mengunjungi Bali untuk pertama kalinya. Tak lama kemudian, Bali menjadi...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co